Senin, 31 Agustus 2020

Pengertian Dan Proses Terbentuknya Fosil

Bumi terbentuk semenjak ratusan masa yang kemudian. Bahkan Planet Bumi sudah ada jauh sebelum ada insan. Pertama kali, Bumi ini dihuni oleh bangsa binatang purba yang ukurannya sungguh besar. Bahkan setelah itu Bumi dihuni oleh kawanan Dinosaurus dan binatang yang lain yang berukuran sungguh besar jikalau dibandingkan dengan ukuran hewan dan insan pada zaman kini. Setelah zaman kepemimpinan dinosaurus pun Bumi tidak pribadi dihuni oleh manusia mirip kini ini, tetapi manusia purba.


Manusia purba mempunyai ukuran badan yang juga jauh lebih besar dibandingkan dengan insan zaman sekarang. Seiring berjalannya waktu terjadilah evolusi atau perubahan bentuk dan ukuran sehingga menjadi seperti sekarang. Lalu apakah sejarah itu benar adanya? pastinya, banyak rekam jejak dari penghuni lama Bumi yang telah didapatkan. Beberapa diantaranya berbentukfosil dan juga lukisan- lukisan serta benda- benda prasejarah yang lain.


Diantara ketiganya, yang sering ditemukan yaitu fosil. Kali ini kita akan membahas perihal fosil dan juga proses terbentuknya fosil sehingga mampu ditemukan sampai zaman saat ini dan bukannya hancur. Fosil memang memegang peranan yang sangat penting untuk mengenali sebuah sejarah, terutama kondisi Bumi pada kurun lampau. Maka dari itulah hal perihal fosil ini sangat penting untuk kita pelajari bersama dan untuk kita pahami. Maka dari itulah mari kita simak bersama.


Pengertian Fosil


Fosil ialah istilah yang sangat familiar di dalam dunia sejarah. Fosil ialah bukti peninggalan dari zaman pra sejarah yang sering dipakai untuk riset dan observasi ihwal keadaan Bumi era lampau. Pengertian fosil sendiri ialah jejak atau sisa- sisa makhluk hidup atau organisme hidup yang telah menjadi mineral atau kerikil.lalu, organisame yang mampu menjadi fosil ini berupa apa saja?


Makhluk hidup yang mampu bermetamorfosis fosil yaitu manusia, binatang dan juga flora. Sisa- sisa manusia, tanda hewan maupun flora ini tentu saja yang telah ditutupi oleh sedimen. Tanaman atau binatang dianggap punah namun masih hidup disebut dengan sebutan fosil. Kebanyakan yang didapatkan adalah kerangka fosil sebagai shell atau cangkang, tulang dan juga gigi. Untuk fosil jaringan lunak masih jarang didapatkan. Studi ilmu yang mempelajari mengenai fosil disebut dengan Paleontologi, yang masih dalam ranah ilmu Arkeologi. Lalu, bagaimanakah bahu-membahu proses terbentuknya fosil? Kita akan membahasnya di bawah ini.


Proses Terbentuknya Fosil


Secara biasa fosil terbentuk dari proses penghancuran peninggalan organisme yang pernah hidup. Hal ini sering terjadi apabila tanaman atau binatang terkubur dalam lingkungan yang terbebas dari oksigen. Fakta- fakta yang telah ditemukan, fosil tidak bertahan dalam bentuk aslinya. Maka dari itulah dalam beberapa perkara, mineral atau pergeseran kimia sisa- sisa makhluk hidup dilarutkan sehingga semuanya diubah dalam bentuk cetakan untuk mendapatkan bentuk yang lebih mirip aslinya. Sebelum bermetamorfosis fosil, tentunya ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi. Hal ini alasannya tidak semua sisa makhluk hidup dapat berkembang menjadi fosil. Setidaknya ada beberapa patokan yang bisa dianggap pemfosilan diantaranya selaku berikut:



  • Memiliki umur lebih dari 10.000 tahun yang lalu

  • Organisme mempunyai bab tubuh yang merepotkan

  • Terjadi secara alamiah atau proses alam

  • Mengalami pelestarian

  • Mengandung kadar oksigen dalam jumlah yang sedikit

  • Terbebas dari basil pembusuk atau pengurai yang mampu menghancurkan sisa- sisa makhluk hidup tersebut.


Itulah beberapa tolok ukur yang harus dimiliki dalam suatu sisa organisme hidup sehingga patut disebut dengan fosil. Lalu, bagaimanakah proses terbentuknya fosil? Ada beberapa langkah terjadinya fosil, diantaranya sebagai berikut:



  1. Ada organisme yang sudah mati atau terkubur


Seperti yang kita ketahui bahwa fosil terjadi alasannya adanya sisa- sisa mikroorganisme yang sudah mati atau terkubur. Nah, terbentuknya fosil ini diawali dari adanya mikroorganisme baik flora atau hewan yang telah mati atau mampu juga yang terkubur.



  1. Jasad dari mikroorganisme tersebut tertimbun di tempat yang minim dengan oksigen


Setelah adanya mikroorganisme yang mati, jasad dari makhluk yang telah mati tersebut akan tertimbun. Tertimbunnya jasad ini berada di daerah yang minim akan oksigen. Atau di tempat yang sedikit kandungan oksigennya. Sedikitnya kandungan oksigen ini akan menciptakan jasad tersebut tidak cepat hancur. Maka dari itulah proses terbentuknya fosil ini mesti melewati tahapan ini.



  1. Terjadi dalam waktu yang lama


Salah satu proses terjadinya fosil ini ialah jasad yang tertimbun dalam rentang waktu yang lama. Memang untuk menjadi sebuah fosil memerlukan jangka waktu yang sungguh lama, bahkan mampu saja hingga bertahun- tahun lamanya. Oleh alasannya adalah itulah maka terjadinya fosil ini lewat proses dalam rentang waktu yang lama.


Nah itulah beberapa proses terjadinya fosil. Semoga informnasi yang kami sampaikan perihal fosil ini mampu berfaedah untuk kita semua.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon