Senin, 15 Juni 2020

6 Teknik Pemisahan Minyak Bumi Yang Perlu Dikenali

Alam menawarkan aneka macam macam sumber yang mampu dimanfaatkan untuk mendukung segala macam kegiatan makhluk hidup yang diketahui dengan sebutan sumber daya alam. Hampir semua makhluk hidup yang tinggal di Planet Bumi ini memanfaatkan sumber daya alam tersebut, sebut saja tanaman yang mempergunakan sinar matahari guna membantu dalam proses fotosintesis. Selain sinar matahari ada juga air ataupun udara yang juga sama pentingnya menolong keberlangsungan hidup makhluk hidup.


Udara, air dan sinar matahari yang sudah disebutkan di atas masuk ke dalam kalangan sumber daya alam mampu diperbarui artinya sumber daya alam tersebut tidak akan habis bila digunakan secara terus menerus. Dan berkebalikan dari itu terdapat sumber daya alam yang tidak mampu diperbaharui yakni sumber daya alam tersebut butuh waktu yang sungguh lama untuk mendapatnya kembali. Contoh dari sumber daya alam tidak terbarukan yakni minyak bumi dan gas alam.


Sejak pertama kali didapatkan sekitar  5000 tahun SM, waktu itu minyak bumi hanya dimanfaatkan sebagai obat luka, pembasmi kutu hingga obat pencahar. Seiring berjalannya waktu minyak bumi mulai diolah hingga menciptakan minyak yang gampang dibakar dan sejak dikala itu minyak bumi banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Baca juga mengenai proses pembuatan minyak mentah. Untuk mengubah minyak bumi menjadi bahan bakar yang kita kenal selama ini memerlukan proses yang cukup panjang. Salah satu tahapan yang mesti dilalui ialah proses pemisahan. Lalu apa saja teknik pemisahan minyak bumi? Berikut tahapannya:


1. Destilasi


Pada proses destilasi atau penyulingan ini minyak dipisahkan menurut titik didihnya. Sedangkan untuk penyulingan yang terfraksi dibutuhkan untuk larutan (dalam hal ini minyak) yang memiliki perbedaan titik didih tidak terlalu jauh atau sekitar 30oC atau lebih. Hal ini dilakukan menurut pada perbedaan titik didih dari dua atau lebih cairan yang tercampur untuk lalu dipanaskan, jika terdapat bagian yang mempunyai titik didih rendah, maka komponen tersebut akan menguap apalagi dahulu. Dengan melakukan pengaturan suhu secara hati-hati, lalu menguapkan larutan hingga mengembunkan untuk mendapatkan komponen yang diinginkan secara bertahap.


A. Destilasi Bertingkat


Pada proses ini minyak mentah yang diperoleh tidak dipisahkan menjadi beberapa komponen murni namun masuk ke dalam fraksi – fraksi yang memiliki kisaran titik didih tertentu. Hal ini dilaksanakan mengingat bila di dalam minyak bumi terdapat bagian hidrokarbon yang cukup banyak serta isomer – isomer hidrokarbon juga mempunyai titik didih berdekatan. Adapun proses destilasi bertingkat selaku berikut:



  • Minyak mentah dipanaskan dengan uap air bertekanan tinggi sampai bersuhu 600o Uap minyak yang diterbentuk dialirkan untuk ditampung di dalam menara destilasi.

  • Uap minyak di dalam menara destilasi dipindahkan dengan melewati plat – plat atau tray. Masing – masing tray memiliki banyak lubang yang juga dilengkapi epilog gelembung untuk mengaliri uap.

  • Selama proses perjalanan tersebut, uap minyak mentah akan mendingin. Ada sebagian uap minyak mentah meraih titik kondensasi membentuk zat cair. Sedangkan zat cair yang didapat menurut suhu tertentu tersebut disebut dengan fraksi.

  • Untuk fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan mengalami kondensasi pada bagian bawah menara distilasi. Sedangkan untuk fraksi yang memiliki titik didih rendah akan berada di bagian atas menara distilasi.


B. Distilasi Sederhana


Untuk proses distilasi sederhana, dasar pemisahan minyak bumi mentah dilakukan dengan memisahkan titik didih yang cukup jauh atau dengan menggunakan salah satu komponen yang mempunyai sifat volatil. Ketika adonan minyak bumi mentah dipanaskan, maka komponen yang mempunyai titik didih lebih rendah akan mengalami penguapan apalagi dahulu. Tidak cuma perbedaan titik didih saja perbedaan mampu diketahui dari kevolatilan yaitu kecenderungan suatu bagian untuk menjadi gas. Untuk distilasi sederhana dikerjakan dengan menggunakan tekanan atmosfer.


C. Distilasi Fraksionisasi


Pada distilasi fraksionisasi adalah melakukan pemisahan dua atau lebih unsur berwujud cair dari suatu larutan menurut pada perbedaan titik didih. Distilasi fraksionisasi sendiri diperuntukan untuk adonan yang mempunyai titik didih kurang dari 20o C dan juga memakai tekanan atmosfer atau bertekanan rendah. Perbedaannya dengan distilasi sederhana ialah terletak pada kolom fraksionasi di mana pada distilasi fraksionasi kolom tersebut mengalami pemanasan dengan suhu yang berlainan – beda untuk setiap platnya.


D. Distilasi Uap


Distilasi uap digunakan untuk memisahkan komponen yang mempunyai titik didih di atas 200 derajat celcius. Distilasi ini juga mampu menguapkan senyawa yang memiliki titik didih 100o C dengan memakai tekanan atmosfer menggunakan air mendidih atau uap. Dasar dari distilasi uap yaitu mampu digunakan pada adonan yang tidak larut dalam air di semua suhu tetapi masih dapat didistilasi dengan memakai air.


E. Distilasi Vakum


Distilasi ini lazimnya dipakai untuk senyawa tidak stabil, artinya dapat terdekomposisi bak sebelum atau memiliki titik didih di atas 150o C. Pada distilasi vakum tidak mampu menggunakan pelarut bertitik didih rendah jika kondensor memakai air hambar. Hal ini disebabkan sebab komponen yang menguap tidak mampu dikondensasi oleh air.


2. Absorpsi


Biasa dipakai untuk memisahkan bagian yang memiliki titik didih tinggi dengan gas. Dalam hal ini digunakan minyak gas untuk menyerap gasolin alami yang berasal dari gas – gas berair. Gas ini berasal dari tank penyimpanan gas yang diperoleh dari pemanasan matahari lalu diserap ulang oleh flora. Proses peresapan ini dijalankan untuk mengabsorpsi hidrokarbon berfraksi ringan serta memperbaiki kapasitas penyerapan minyak gas.


3. Adsorpsi


Proses adsorpsi atau perembesan adalah dikala suatu cairan, fluida atau gas berikatan dengan padatan atau cairan yang lain (adsorben, zan penyerap) dan membentuk lapisan tipis atau film di permukaannya. Pada adsorpsi dilakukan untuk menerima komponen berat dari gas. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah bensin dari gas bumi berbentukarang aktif.


4. Filtrasi


Pada proses ini digunakan untuk memindahkan lilin yang terdapat pada lilin yang mengandung destilat. Jika filtrasi menggunakan tanah liat memiliki kegunaan untuk decolorisasi fraksi.


5. Kristalisasi


Sebelum memasuki tahan filtrasi, lilin harus dibekukan atau dikristalisasi apalagi dulu untuk menyesuaikannya menggunakan kristal dengan cara cooling dan stirring. Bagian lilin yang tidak dibutuhkan, dipindah dan akan menjadi lilin mikrokristalin yang bisa diperjual belikan. Kristalisasi sendiri ialah proses pembentukan padatan yang berasal dari larutan endapan, melt atau endapan dari gas.


6. Ekstraksi


Ekstraksi yakni sebuah proses memisahkan zat dengan berdasar pada perbedaan kelarutan terhadap dua cairan tidak terlarut, umumnya antara air dengan pelarut organik. Proses ekstraksi sendiri didasari dari materi tertentu yang berada pada dua bab dengan sifat larut berlainan.


Demikian tahapan – tahapan dari pemisahan minyak bumi yang dapat diterangkan. Semoga info di atas dapat berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon