Percaya atau tidak di dunia ini akan aneka macam kita temukan hal- hal yang berbau ilmiah dan mempunyai sifat tertentu. Para ilmuwan melaksanakan peran mereka dengan sangat hati- hati sampai banyak dari ilmuwan yang menemukan teori atau hukum yang berlaku secara ilmiah di aneka macam bidang. Seperti aturan yang berlaku di bidang fisika, ada Hukum Newton I dan II, di bidang ekonomi ada Hukum Gossen I dan II, ada pula di bidang lain, termasuk bidang geologi ada hukum Superposisi.
Hukum superposisi merupakan sebuah hukum yang membentuk salah satu dasar dari ilmu geologi (salah satu cabang ilmu geografi), arkeologi dan juga ilmu- ilmu lain yang sangat berkaitan dengan stratigrafi geologi. Hukum superposisi merupakan suatu hukum yang berlaku di bidang ilmu geologi. Ilmu geologi sendiri ialah ilmu yang mempelajari perihal planet Bumi dan struktur batuan yang menyusunnya. Nah hukum superposisi ini berhubungan dengan lapisan batuan Bumi.
Hukum superposisi ini dikemukakan oleh Nicolas Steno Pada tahun 1669 atau pada abad ke 17. Hukum superposisi menerangkan bahwa lapisan batuan yang letaknya paling bawah merupakan batuan yang umurnya paling tua. Nah, jadi aturan ini menjelaskan bahwa dalam suatu lapisan batuan, maka lapisan yang letaknya berada di paling bawah relatif memiliki umur yang lebih renta dibandingkan dengan lapisan batuan yang ada di atasnya. Hal ini berlaku selama lapisan batuan masih dalam keadaan wajar atau belum mengalami deformasi.
Hukum superposisi ini merupakan salah satu aturan yang berlaku di dalam stratigrafi Bumi. Dalam stratigrafi Bumi tidak hanya hukum superposisi saja yang berlaku, tetapi ada aturan- aturan yang lain. Hukum- aturan yang berlaku dalam stratigrafi Bumi antara lain sebagai berikut:
- Hukum Superposisi (Steno, 1669)
- Hukum Horizontalitas (Steno, 1669)
- Original Continuity (Steno, 1669)
- Uniformitarianism Hutton, 1785)
- Faunal Succession (Abble Giraud Soulavie, 1778)
- Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)
- Facies Sedimenter (Selley 1978)
- Cross- Cutting Relationship
- Law of Inclusion
Nah itulah beberapa hukum yang berlaku di dalam ilmu geologi dan stratigrafi. Dari urutan tersebut mampu dimengerti bahwa hukum superposisi yakni hukum yang paling dulu dirumuskan. Tentunya hukum superposisi ini mempunyai peran apa sih tugas dan juga kegunaan dari aturan superposisi?
Apa Peran dan Kegunaan Hukum Superposisi?
Seperti isinya yang menerangkan perihal lapisan batuan yang menyusun Bumi, peran dari hukum superposisi juga tidak jauh dari hal demikian. Adapun tugas dari hukum superposisi yang paling besar adalah selaku salah satu dasar dalam menentukan umur batuan. Umur batuan yang bertumpuk- tumpuk hingga ke kerak Bumi merupakan jejak rekam sejarah Bumi dari zaman dulu hingga kini. Apabila kita mampu memilih umur batuan yang paling dasar, maka tidak akan terlalu sulit dalam menentukan umur Bumi.
Selain itu hukum superposisi juga menolong memilih kronologi kejadian yang terjadi di abad lampau. Dalam arkeologi, aturan superposisi memegang peranan sungguh penting yaitu selaku sistem yang paling baik untuk menentukan saudara usia banyak sekali bahan arkeologi dan artefak yang digali keluar dari Bumi.
Bagi yang ingin tau sekali dengan kondisi Bumi di masa lampau dan sangat tertatik untuk mengulasnya, maka aturan superposisi menunjukkan sebuah petunjuk untuk sekedar “menyaksikan” peristiwa di abad kemudian dan juga memilih kejadian kronologisnya lewat perlapisan batuan. Sebagai contoh contohnya didapatkan lapisan tanah yang menawarkan sebuah bukti adanya insiden banjir yang diendapkan di atas lapisan tanah lain yang memperlihatkan bukti adanya kejadian kelaparan, maka kita dapat memutuskan dengan pasti bahwa masa kelaparan disertai oleh peristiwa banjir. Atau lebih dahulu terjadi kelaparan kemudian disusul dengan adanya banjir.
Dari uraian tersebut dapat dibilang bahwa aturan superposisi membantu dalam penanggalan relatif dari aneka macam lapisan tanah yang mampu dipakai untuk membangun kronologi terjadinya kejadian pada aneka macam titik waktu yang berlainan.
Meskipun memiliki kelebihan, aturan superposisi juga mempunyai keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki oleh aturan superposisi mirip yang sudah diuraikan di atas, adalah cuma berlaku pada lapisan tanah yang berada dalam kondisi normal atau tidak mengalami gangguan. Jadi, aturan ini tidak mampu dipraktekkan pada lapisan tanah yang mengalami gangguan bencana alam mirip tanah longsor, pergolakan tanah ataupun penciptaan kesalahan dorong yang dapat menyebabkan strata tua menutupi strata muda. Bahkan kesalahan penggalian di masa lampau dan menyebabkan struktur tanah berubah posisinya juga menjadi faktor yang menggugurkan penerapan aturan superposisi ini.
Nah itulah berbagai klarifikasi mengenai aturan superposisi yang merupakan suatu hukum yang berlaku dalam ilmu geologi. Hukum superposisi mampu menjadi ajaran dalam menentukan umur sebuah batuan atau lapisan tanah walaupun ada segi keterbatasannya. Semoga uraian mengenai aturan superposisi diatas berguna untuk kita semua.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon