Kamis, 02 Juli 2020

Penjelasan Lengkap Fenomena Midnight Sun

Bagi kita yang tinggal di daerah garis khatulistiwa sudah pasti akan mengalami waktu siang dan waktu di malam hari yang tidak jauh berlawanan durasinya. Terutama dikala posisi matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa atau lebih diketahui dengan istilah fenomena equinox. Equinox sendiri terjadi ketika matahari bergerak dari serpihan bumi utara menuju ke serpihan bumi selatan, begitupun sebaliknya dari bagian bumi selatan ke bagian bumi utara.


Kita tahu bila matahari merupakan pusat di dalam tata cara tata surya. Semua planet termasuk Bumi berputar mengelilingi matahari berdasarkan orbitnya atau gerakan tersebut lebih dikenal dengan istilah revolusi. Revolusi bumi ini menawarkan beberapa pengaruh pada planet bumi antara lain terjadinya gerak semu tahunan matahari, perbedaan waktu antara siang dengan waktu malam, pada pecahan bumi utara maupun belahan bumi selatan mempunyai 4 animo, perubahan rasi bintang di setiap bulannya, dan juga penetapan kalender masehi. Fenomena equinox yang disinggung di atas termasuk sebagian dampak dari revolusi bumi.


Salah satu pengaruh dari revolusi bumi yakni terjadinya gerak semu tahunan matahari. Gerak semu tahunan matahari mengakibatkan seolah – olah matahari bergerak dari arah garis khatulistiwa menuju bagian bumi utara, lalu kembali lagi ke garis khatulistiwa kemudian ke arah garis balik selatan. Hal ini juga dipengaruhi oleh posisi Planet Bumi yang tidak tegak lurus kepada bidang ekliptika yakni membentuk sudut 23,5 derajat.


Di Indonesia pengaruh dari revolusi bumi adalah adanya perbedaan waktu di siang hari dengan waktu malam sekitar 1 jam. Terutama dikala bulan Desember, bagi yang tinggal di Jawa, Bali, NTB dan NTT waktu di siang hari akan lebih panjang dibandingan waktu malam hari. Sedangkan pada bulan Juni waktu malam hari akan terasa lebih lama dibandingkan waktu di siang hari. Hal yang berkebalikan justru terjadi di Aceh dan Pulau Miangas, Sulawesi Utara. Pada bulan Desember waktu malam hari akan terasa lebih lama dibandingan waktu di siang hari.


Lalu apa yang terjadi di penggalan bumi utara maupun selatan? Akibat gerak semu matahari sungguh terasa di daerah bumi utara dan selatan. Ketika matahari berada di pecahan bumi utara dan umumnya jatuh pada pertengahan bulan Juni atau ketika animo panas tiba, durasi di siang hari akan lebih lama dan panjang dibandingkan di malam hari. Sedangkan di penggalan bumi selatan mengalami demam isu masbodoh dan juga durasi di malam hari menjadi lebih lama jikalau dibanding waktu di siang hari.


Akan tetapi ada efek lain yang terjadi saat posisi matahari berada di cuilan bumi bagian utara, khususnya di tempat – tempat yang akrab dengan wilayah kutub. Siang hari akan terasa sangat lama bahkan dikala malam sekalipun masih tampakmatahari di langit. Fenomena alam tersebut diketahui dengan istilah Midnight Sun. Nah untuk mengenali lebih lanjut apa itu midnight sun, berikut ini ialah penjelasannya.


Pengertian Dan Penjelasan Midnight Sun


Midnight sun atau matahari tengah malam merupakan salah satu fenomena alam yang biasa terjadi ketika isu terkini panas tiba, terutama di daerah bumi bab utara, Lingkar Artik maupun bumi bab selatan, Lingkar Antartika. Saat midnight sun terjadi kita masih dapat melihat matahari di tangah malam sekalipun saat cuaca cerah. Menurut penelitian, untuk daerah Kutub Utara sendiri diketahui jika matahari tidak pernah tenggelam sekitar tanggal 21 Juni atau saat trend panas di potongan bumi utara terjadi. Sedangkan di tanggal yang sama, daerah di Kutub Selatan atau Antartika, matahari tidak pernah terbit saat ekspresi dominan hambar datang. Hal ini disebabkan alasannya adalah posisi matahari lebih dekat dengan Kutub Utara. Sekitar tanggal 22 Desember, posisi matahari lebih dekat dengan Kutub Selatan kesannya tempat tersebut berada di musim panas dan akan selalu melihat matahari sepanjang hari atau 24 jam. Untuk kawasan Kutub Utara tidak akan pernah melihat matahari terbit dengan kata lain wilayah tersebut sedang berada di ekspresi dominan masbodoh.


Fenomena midnight sun ini terjadi hampir di semua negara yang berada di bawah lingkar Artik. Daerah yang masuk ke dalam lingkat Artik antara lain Rusia, Denmark, Islandia, Finlandia, Swedia, Alaska dan beberapa daerah di utara Kanada. Bagi orang yang tinggal di Norwegia bagian utara atau lebih tepatnya di Kepulauan Svalbard, mereka cukup sering mengalami fenomena midnight sun tersebut setiap tahunnya dengan jangka waktu berbulan – bulan. Di Kepulauan Svalbard matahari tidak pernah karam sama sekali semenjak tanggal 20 April sampai 22 Agustus.


Tidak heran bila fenomena midnight sun tersebut menarik minatbanyak orang khususnya turis mancanegara. Pada bulan Mei kenaikan wisatawan dari berbagai negara seperti Asia dan Eropa Tengah cukup signifikan. Mereka datang untuk menyaksikan fenomena alam tersebut dan salah satu kota di Norwegia yang populer dengan rekreasi midnight sun yaitu Tromso, Hammerfest, Bodo dan Nordkapp. Kota Tromso merupakan kota besar dan terakhir sebelum masuk tempat lingkar Artik atau Kutub Utara. Secara astronomis Kota Tromso terletak di 69o40’ LU dan berjarak 350 km dari Kutub Utara. Saat bulan Mei inilah matahari akan terbenam dan juga eksklusif terbit di langit Tromso.


Perlu diketahui juga jika durasi atau jangka waktu terjadinya midnight sun akan terus berkembangsetiap harinya selama titik balik matahari di ekspresi dominan panas berjalan di wilayah Kutub Utara maupun Kutub Selatan. Khusus untuk wilayah kutub, matahari akan terbit dan terbenam sekali dalam satu tahun. Selama 6 bulan lamanya matahari akan selalu berada di atas ufuk dan mencapai ketinggian tertinggi ketika titik balik matahari terjadi dikala musim panas. Seperti yang sudah disinggung di atas kalau fenomena midnight sun juga terjadi di Kutub Selatan atau lingkar Antartika dan hal tersebut terjadi dimulai dikala pertengahan bulan Juni tiba.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon