Para andal mengetahui jika planet Bumi terus mengalami perubahan sampai meraih bentuk yang ideal mirip dikala ini. Sejak awal pembentukan, Bumi terus berganti bahkan berdasarkan skala waktu relatif perubahannya terbagi menjadi empat kelompok besar kurun atau kurun.
Salah satunya yaitu Era atau Masa Kenozoikum yang berlangsung sejak 65 juta tahun kemudian. Pada Masa Kenozoikum sendiri terbagi lagi menjadi 2 jenis zaman yaitu zaman Tersier dan zaman Kuarter.
Untuk zaman Kuarter terdapat salah satu kala yang diketahui dengan sebutan zaman es. Diketahui kalau zaman es dimulai sekitar 20.000 tahun yang kemudian dan sudah rampung sekitar 10.000 tahun lalu atau pada dikala permulaan Holocene (final Pleistocene).
Zaman es merupakan keadaan waktu suhu menurun dalam rentang waktu sangat usang dalam iklim Bumi yang menimbulkan terjadi kenaikan dalam keluasan es pada tempat kutub serta gletser gunung. Jika dilihat secara geologis, zaman es merujuk pada waktu lapisan es di serpihan bumi selatan dan utara.
Berikut beberapa fakta perihal zaman es yang perlu dimengerti.
- Salah satu penyebab terjadinya zaman es adalah terjadinya proses pendinginan aerosol yang sering dialami oleh planet Bumi.
- Saat zaman es terjadi, Bumi mengalami penurunan suhu secara bertahap sehingga terjadi perluasan lapisan es di nyaris seluruh permukaan Bumi.
- Terdapat dua fase waktu yang terjadi secara bergantian selama zaman es berlangsung, adalah fase glasial dan fase interglasial. Fase glasial merupakan fase dikala planet Bumi berada pada kondisi sungguh hambar, sedangkan fase interglasial yaitu fase dikala suhu Bumi menjadi hangat.
- Menurut para ahli zaman es ialah sebuah fase yang alami, bahkan selama sejarah planet Bumi telah mengalami 5 kali zaman es. Masing-masing kelima zaman es terjadi selama beberapa ratus juta tahun.
- Saat ini manusia di Bumi sedang berada pada zaman es alasannya secara teknis masih terdapat lapisan es abadi yang terdapat di Kutub Utara dan Kutub Selatan. Lebih spesifik lagi Bumi berada di fase interglasial sehingga suhu Bumi terbilang hangat bagi insan.
- Ketika fase glasial akhir lapisan es dari Kutub Selatan atau Antartika menyebar dari Kanada sampai Skandinavia. Sedangkan lapisan es di Arktik atau Kutub Utara menyebar ke Australia, selatan negara Chili dan Afrika Selatan.
- Air maritim mengalami penurunan hingga 120 meter lebih rendah dari posisinya saat ini. Hal ini disebabkan sebab air dan udara membeku di bab utara dan selatan Bumi.
- Indonesia pernah menjadi benua besar di bab barat dan timur dikala zaman es terjadi. Saat itu selat Malaka, laut Natuna, maritim Jawa, bahari Arafura ialah suatu daratan, sedangkan pulau Sumatera, Malaysia, pulau Jawa, dan pulau Kalimantan menjadi satu di bab barat, dan untuk bagian timur terdapat pergabungan Papua dan Australia.
- Benua Sundaland ialah istilah untuk kawasan Indonesia barat dan benua Sahul untuk kawasan Indonesia timur dikala zaman es berjalan.
- Ketika zaman es, daratan Negara Rusia bersatu dengan daratan Amerika menjadi benua Beringia, dan benua Doggerland untuk adonan daratan Inggris dengan benua Eropa.
- Menurut jurnal Nature, para peneliti memakai permodelan untuk mengenali suhu rata-rata zaman es. Berdasarkan observasi suhu global rata-rata sekitar 19.000 sampai dengan 23.000 tahun kemudian ialah 6 derajat celcius, lebih dingin jikalau daripada suhu global di era ke-20 (14 derajat celcius).
- Secara umum pendinginan selama zaman es, berjalan tidak merata di seluruh kawasan di Bumi. Suhu paling rendah terjadi daerah kutub dan kian meningkat di daerah garis khatulistiwa.
- Es-es yang ada di zaman es fase glasial sungguh kuat dalam menciptakan samudera Arktik dan laut Nordik menjadi suatu perairan tawar. Kedua perairan tersebut tertutup oleh es hingga 900 meter dan secara cepat pada fase final glasial berkembang menjadi asin akhir samudera Atlantik.
- Lapisan es yang menutupi samudera Arktik bertahan hingga 150.000 sampai dengan 130.000 tahun lalu. Kemudian terjadi lagi pada 70.000 sampai 60.000 tahun kemudian. Akibatnya banyak air tawar menumpuk di bab bawah es dan menciptakan samudera Arktik memiliki air yang segar selama ribuan tahun.
- Zaman es selsai yang mencapai puncaknya pada 18.000 tahun kemudian, melahirkan spesies baru yakni Homo sapiens atau manusia yang menjadi makhluk darat paling dominan di Bumi.
- Homo sapiens hidup selaku suku pemburu-pengumpul, membuat pakaian hangat dari bulu binatang, membangun tempat tunjangan dari tulang mammoth, bahkan menghimpun persediaan masakan dengan cara menguburnya pada permafrost atau lemari es alam.
- Hewan yang hidup di zaman es menyesuaikan diri dengan memiliki bulu tebal supaya dapat bertahan hidup di suhu yang sungguh hambar.
- Hewan-binatang megafauna seperti mammoth, macan gigi pedang, beruang raksasa, dan mastodon mengalami kepunahan saat masa zaman es simpulan.
- Pemanasan global seperti kini ini menyebabkan fase interglasial berlangsung lebih lama. Menurut para andal fase interglasial dapat rampung sekitar 30 ribu tahun lagi.
- Terdapat Minor atau Little Ice Age di antara zaman es besar. Tercatat minor Ice Age terakhir kali terjadi pada periode ke-12 dan ke-14 dengan yang terburuk pada tahun 1500 hingga dengan 1850, mengakibatkan belahan Bumi bagian utara menjadi sangat hambar, lautan membeku, negara-negara pegunungan mendapat serangan gletser, dan selama bertahun-tahun tidak ada musim panas. Hingga sekarang para ilmuwan masih mencari penyebab minor ice age tersebut.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon