Kamis, 19 Maret 2020

Pelangi Putih: Penyebab Dan Proses Terbentuknya


Mungkin kita telah cukup sering mengamati beberapa fenomena alam yang terjadi di sekeliling . Namun masih ada beberapa fenomena alam yang lain yang kemungkinan hanya terjadi dalam kala waktu atau daerah tertentu saja.





Sebut saja fenomena alam caping gunung atau fenomena alam gunung pelangi yang ada di beberapa kawasan di dunia. Berbicara perihal pelangi tentu kita sudah tidak ajaib dengannya bukan alasannya adalah keindahan warna yang dimilikinya dan hanya muncul saat hujan turun dibarengi oleh matahari yang bersinar.





Pelangi ialah salah satu bentuk fenomena alam yang bekerjasama dengan optik. Proses terjadinya pelangi disebabkan sebab adanya pembelokan cahaya yang berasal dari matahari yang dikenal dengan ungkapan pembiasan. Pembiasan cahaya matahari disebabkan oleh titik air hujan, dan jikalau berada pada posisi yang sempurna maka pembiasan cahaya akan menciptakan kombinasi warna yang indah yang diketahui dengan nama pelangi.





Pelangi yang kita kenal selama ini ternyata memiliki bermacam-macam jenis, mulai dari pelangi sirkular, pelangi ganda, pelangi kabut, sundogs, pelangi merah, pelangi api dan masih banyak yang lain. Namun dari semua jenis pelangi tadi ada satu pelangi yang termasuk langka dan sangat jarang terjadi yakni pelangi putih.





Kita tahu jika pada umumnya pelangi memiliki warna-warna yang beragam mulai dari merah, jingga, kuning, hijau biru, nila dan ungu. Namun berbeda dengan pelangi yang cuma memunculkan warna putih saja atau dikenal sebagai pelangi putih. Lalu bagaimana fenomena alam tersebut dapat terjadi? Berikut penjelasannya.





Penyebab Terjadinya Pelangi Putih





Pelangi putih memang ada atau lebih diketahui dengan nama busur kabut dan kemunculannya sangat langka dan jarang sekali terjadi. Pelangi putih juga mempunyai nama lain yakni fogbow, cloudbows dan pelangi hantu.





Hal yang membuat pelangi putih tergolong fenomena alam yang langka alasannya harus mempunyai beberapa parameter tertentu yang melengkapi terbentuknya pelangi ini, seperti sumber cahaya mesti berada tepat di belakang pengamat dan membumi, serta kondisi kabut yang ada di belakang pengamat harus dalam kondisi tipis sehingga sumber cahaya dapat terbiaskan.





Penyebab hadirnya pelangi putih tidak jauh berlainan dengan pelangi kebanyakan. Hanya saja yang membedakanya ialah terletak pada media pembiasnya yang berupa titik air berskala sungguh kecil ialah 0,05 mm atau yang diketahui sebagai kabut.





Posisi matahari juga turut berperan dalam kemunculan pelangi putih ini. Matahari setidaknya harus berada di ketinggian sekitar 30 – 40 derajat, itulah mengapa kedatangan pelangi putih sering terjadi pada pagi dan sore hari dengan posisi terbaik untuk melihatnya ialah berada di atas kabut seperti pegunungan, tebing di sekitar bahari, bahkan dari atas pesawat.





Proses Terbentuk Dan Dampak Pelangi Putih





Proses terbentuknya pelangi putih sama seperti proses bagaimana pelangi tercipta. Terdapat cahaya yang mengalami pembiasan oleh tetesan air berukuran kecil. Untuk perkara pelangi putih ini tetesan air yang menjadi media pembiasan cahaya memiliki ukuran sungguh kecil yakni lebih kecil dari 0,05 mm.





Dengan ukuran yang amat kecil tersebut orang lebih mengenal titik air ini dengan sebutan kabut. Oleh alasannya media pembiasannya berbentukkabut yang mempunyai ukuran tidak sebesar air hujan, maka hasil dari cahaya yang dibiaskan memiliki gelombang warna sangat lemah. Jika diperhatikan lebih seksama, pelangi putih tidak sepenuhnya berwarna putih, terdapat warna kemerahan di bab tepi atas dan warna biru untuk bab bawahnya.





Karena media adaptasi cahaya berbentuktitik air berskala 0,05 mm, maka warna yang dihasilkan yakni putih dan terlihat lemah akibat adanya difraksi. Kejadian ini menimbulkan pelangi putih atau busur kabut terlihat mempunyai lebih dari satu cincin busur dalam atau dikenal dengan istilah supernumerary.





Supernumerary yaitu kondisi di mana cincin busur yang berada di bagian paling luar mempunyai warna putih yang lebih lemah jika dibandingkan dengan cincin busur pada bagian dalam. Hal unik dari fenomena alam pelangi putih ini yakni dapat terjadi pada malam hari utamanya di bumi bagian utara.





Sama mirip pelangi pada umumnya, kedatangan fenomena alam pelangi putih ini tidak memberikan imbas negatif apapun. Justru sebaliknya, banyak orang menjajal untuk mengabadikannya alasannya termasuk fenomena langka dan jarang terjadi.





Tempat Kejadian Munculnya Pelangi Putih





Meskipun termasuk fenomena alam langka, namun pelangi putih ini pernah terjadi di beberapa kawasan di dunia, antara lain:





  1. Di atas Tegalan Rannoch, barat Skotlandia. Berhasil diabadikan oleh seorang fotografer berjulukan Melvin Nicholson.
  2. Busur kabut juga pernah timbul di puncak Cairn Lochan, Skotlandia. Seorang pendaki gunung berjulukan Andy Luke sukses mengambil gambarnya.
  3. Pemandangan busur kabut atau pelangi putih juga pernah terjadi di atas Eden Vally, Stainmore, Cumbria, Inggris.
  4. Fenomena pelangi putih pernah terjadi di Kutub Utara dan berhasil dipotret oleh Sam Dobson saat melakukan ekspedisi ke Kutub Utara.




Kita pun sebenernya masih dapat melihat atau mendapatkan pelangi putih, asalkan keadaan dan syarat sudah terpenuhi. Ciri tempat yang tepat untuk melihat pelangi putih ialah terdapat kabut yang tipis dan secara berbarengan langit dalam kondisi cerah atau tidak ada hambatan bagi sinar matahari untuk bersinar.





Selain itu posisi matahari juga turut mempengaruhi, alasannya kemunculan pelangi putih tidak berbeda jauh dengan pelangi kebanyakan. Fenomena pelangi putih juga mampu terjadi di sekeliling gerojokan, lautan atau ketika matahari terbit atau terbenam ketika situasi sedang berkabut.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon