Tidak akan ada habisnya bila kita membahas tentang fenomena alam yang fantastis dan pernah terjadi di planet bumi ini. Baik itu yang terjadi di daratan, lautan maupun di langit. Semua fenomena alam tersebut beberapa di antaranya sudah sering terjadi dan dianggap selaku insiden yang umum. Namun, tak sedikit juga fenomena alam tersebut timbul di saat waktu – waktu tertentu sehingga kemungkinan untuk kembali terjadi akan memakan waktu yang cukup usang.
Berbicara perihal langit, tidak cuma ihwal matahari, bulan dan bintang saja. Banyak kejadian – peristiwa menawan dan beberapa di antaranya cukup langka. Fenomena alam tersebut sungguh disayangkan jika terlewati begitu saja. Sebagian besar para ahli dan peneliti pastinya akan mempergunakan fenomena tersebut untuk mempelajari dan meneliti lebih mendalam demi memperbesar ilmu pengetahuan yang terus berkembang.
Tidak cuma peneliti dan ilmuan saja yang memanfaatkan fenomena alam tersebut. Sebagian besar penduduk akan ikut mengabadikan momen – momen peristiwa yang berupa fenomena alam langit tersebut dalam suatu gambar. Salah satu benda langit ini juga tidak terlepas dari insiden alam yang dihadapinya. Adalah matahari yang kita kenal selaku pusat dari metode tata surya kita. Fenomena alam apa saja yang terjadi dengan matahari. Berikut ini ialah daftar kejadiannya.
- Matahari Kembar (Parhelion)
Salah satu fenomena alam yang terjadi dengan matahari adalah Matahari Kembar atau Sun Dog. Secara harfiah Sun Dog berarti Anjing Matahari. Fenomena ini berupa, terdapat lebih dari satu matahari di langit. Hal ini merupakan salah satu fenomena optik yang terjadi di langit dan terdapat cahaya lain berbentuk lingkaran yang berdekatan dengan matahari. Karena cahaya lain ini berupa bulat maka tak aneh jika orang – orang berasumsi bahwa matahari memiliki kembaran. Kembaran dari matahari ini tidak hanya satu, kadang kala bisa dua atau empat cahaya. Oleh alasannya adalah itu, istilah sun dog cukup tepat mirip anjing yang mengikuti tuannya dalam hal ini berupa matahari.
Bagaimana Proses Terjadinya?
Munculnya kembaran matahari tersebut tidak serta merta terjadi begitu saja. Kunci utama dari fenomena ini yakni adanya proses pembiasan. Pembiasan atau pembelokan cahaya matahari ini terjadi ketika cahaya matahari melalui kumpulan lempeng kristal es yang berupa heksagonal. Lempeng kristal es heksagonal ini tersusun secara horisontal yang terdapat pada awan cirrus. Awan cirrus ini letaknya cukup tinggi dan sungguh dingin sehingga tidak heran bila terdapat kristal es di sana. Cahaya matahari yang dibiaskan tersebut membentuk sudut 22 derajat (jarak antara matahari dengan kembarannya) balasan dari kristal es heksagonal yang berfungsi selaku prisma.
Dampak Dan Peristiwa Yang Pernah Terjadi
Berdasarkan observasi, imbas yang ditimbulkan oleh fenomena matahari kembar (sun dog) ini tidak ada. Karena kejadian ini ialah salah satu peristiwa optik yang alami dan jarang terjadi. Peristiwa ini pernah terjadi di Indonesia tepatnya pada Oktober 2018 di Kepulauan Riau di mana terdapat 4 matahari. Tidak cuma di Kepulauan Riau, fenomena matahari kembar ini juga pernah terjadi di Tarakan, Kalimantan Utara (tamat tahun 2015) dan Cilacap (tahun 2016).
- Halo Matahari
Sama halnya dengan fenomena matahari kembar, fenomena halo matahari juga ialah salah satu fenomena optik yang terjadi di atmosfer. Halo matahari ini yakni peristiwa munculnya bundar cahaya yang mengelilingi matahari. Lingkaran cahaya ini akan terlihat seperti pelangi jikalau di lihat dari posisi kita ketika menyaksikan fenomena ini.
Bagaimana Proses Terjadinya?
Kristal es yang terdapat di awan cirrus ini berfungi selaku prisma dan memberikan efek halo pada matahari. Awan cirrus ini berada di sekitar 3 sampai 6 mil di atas lapisan troposfer. Sinar matahari yang melewati kristal es tersebut cuma dibiaskan tanpa dipantulkan kembali. Hasil pembiasan akan muncul bulat berwarna putih, ada akan timbul seperti pelangi jikalau awan cirrus sedikit lebih tebal.
Dampak Dan Peristiwa Yang Pernah Terjadi
Sama halnya dengan fenomena matahari kembar. Halo matahari tidak mempunyai imbas apapun dan peristiwa ini sering terjadi di berbagai tempat di bagian bumi. Fenomena halo matahari ini pernah terjadi di Indonesia yaitu pada September 2008 di Medan, Padang dan Bogor pada tahun 2010, Yogyakarta tahun 2011 dan yang terbaru yaitu di Jawa Tengah bagian barat pada Februari 2019.
- Gerhana Matahari Total
Gerhana Matahari Total ini ialah fenomena yang jarang terjadi. Gerhana matahari akan terjadi saat Matahari, Bulan dan Bumi berada di dalam satu garis lurus atau disebut dengan Syzygy. Pada gerhana matahari total, akan berjalan 3 insiden, adalah gerhana matahari cintin, gerhana matahari sebagian lalu gerhana matahari total.
Bagaimana Proses Terjadinya?
Proses terjadinya gerhana matahari total ini dikala posisi Bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari. Matahari tertutup seluruh permukaannya oleh Bulan. Saat peristiwa ini terjadi, ukuran Bulan seolah – olah sama atau bahkan lebih besar dari ukuran Matahari. Gerhana matahari total ini hanya terjadi di permukaan bumi yang terkena bayangan inti atau umbra bulan. Sehingga waktu terjadinya gerhana matahari total hanya berjalan kurang lebih 7 menit.
Dampak Dan Peristiwa Yang Pernah Terjadi
Efek atau imbas yang ditimbulkan oleh gerhana matahari total ini cukup berbahaya. Terutama dikala melihatnya dengan mata secara langsung. Akan terjadi kerusakan permanen pada retina. Selain itu, akan terjadi perubahan pada suhu bumi(suhu turun), angin menjadi kencang, tekanan udara turun, dan memajukan kekeruhan udara. Namun, tidak perlu khawatir alasannya hal ini tidak berjalan usang. Gerhana matahari total ini pernah terjadi di Indonesia pada tanggal 9 Maret 2016 dan diperkirakan akan terjadi lagi pada tahun 2023.
- Gerhana Matahari Cincin
Fenomena matahari selanjutnya ialah Gerhana Matahari Cincin. Kejadian ini cukup langka untuk terjadi lagi di lokasi yang sama setiap tahunnya. Sama seperti gerhana matahari total, gerhana matahari cincin ini terjadi di siang hari dan pada saat posisi Bulan berada di antara Matahari dan Bumi dalam satu garis lurus. Yang membedakannya yakni posisi bulan yang berjarak cukup jauh dari bumi, sehingga matahari hanya tertutup sebagian saja.
Bagaimana Proses Terjadinya?
Saat gerhana matahari cincin ini terjadi, jarak antara bayangan bulan dengan permukaan bumi cukup jauh. Akibatnya, bulan hanya menutupi sebagian dari matahari sedangkan sisanya memunculkan cahaya matahari yang berupa cincin. Waktu optimal untuk terjadinya gerhana matahari cincin ini kurang lebih 12 sampai 30 detik.
Dampak Dan Peristiwa Yang Pernah Terjadi
Dampak yang ditimbulkan dari fenomena ini kurang lebih sama seperti gerhana matahari total. Jika kita menyaksikan secara langsung dengan mata telanjang imbas yang dihasilkan tidak terlalu berbahaya seperti ketika terjadi gerhana matahari totol. Namun, ada baiknya kalau kita memakai beling mata yang memang khusus untuk melihat gerhana matahari. Peristiwa ini akan terjadi di Indonesia tepatnya di Riau dan diprediksi akan terjadi pada 26 Desember 2019 nanti. Sebelumnya fenomena ini juga pernah terjadi pada 1 September 2016 yang hanya melintasi beberapa tempat saja seperti Kep. Mentawai, Sumatera Barat, sebagian Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, dan pulau Jawa.
Itulah tadi beberapa fenomena matahari yang pernah terjadi. biar informasi ini bisa memperbesar pengetahuan.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon