Minggu, 20 Desember 2020

Proses Terjadinya Kilat Beserta Jenis Dan Gambarnya

Kilat yakni nyala yang terlihat saat terjadi pelepasan elektrostatik secara tiba-tiba yang terjadi di awan, biasanya timbul pada saat terjadinya angin puting-beliung. Pelepasan listrik ini terjadi akhir arus negatif bergerak menuju arus konkret. Pergerakan ini mampu terjadi dari awan ke awan, atau dari awan ke tanah. Satu sambaran petir mampu menampung sampai 300 juta volt dalam 100.000 ampere.


Walaupun nampaknya sama-sama bersifat cahaya, tetapi kecepatan kilat jauh lebih lambat ketimbang kecepatan cahaya. Kecepatan kilat cuma 150.000 km/detik, sementara kecepatan cahaya yakni 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h). Lalu bagaimana proses terjadinya kilat?


Saat suhu tanah cukup panas, beliau akan memanaskan udara di atasnya. Udara panas ini kemudian naik, menjadi uap air dan membentuk awan. Ketika udara panas terus bertambah, awan akan menjadi makin besar. Di bagian atas awan, temperaturnya berada di bawah titik beku, menjadikan air yang menguap ini membeku menjadi es. Pada saat inilah awan berubah menjadi awan bermuatan listrik. Banyak partikel es yang saling bertumbukan satu sama lain saat mereka saling bergerak. Tabrakan-tabrakan ini menghidupkan tegangan listrik.


Pada karenanya awan tersebut akan dipenuhi dengan tegangan listrik. Tegangan faktual yang lebih ringan itu terbentuk di bagian atas awan, sementara tegangan negatif yang lebih berat turun ke bab bawah awan. Ketika arus nyata dan negatif tumbuh cukup besar, percikan besar (petir) muncul di antara dua tegangan di dalam awan ini.


Saat terjadi angin puting-beliung, benturan antara partikel hujan, es, dan salju yang terjadi di dalam awan mengembangkan ketidak-seimbangan di antara awan dan tanah. Seringkali arus negatif menurunkan jangkauan dari awan-awan berbadai itu. Sementara, benda-benda di atas tanah seperti menara, pepohonan, dan tanah kemudian menjadi arus kasatmata dan membuat petir alhasil menghantar ke sana.


Suhu petir lebih berada di 27.000 derajat celsius, itu mempunyai arti lebih panas ketimbang suhu permukaan matahari yang cuma sekitar 5.500 derajat celsius. Kilatan yang menyambar mampu memanaskan udara di sekitarnya lima kali lipat lebih panas ketimbang panas matahari. Panas ini menyebabkan udara di sekitarnya itu mengalami pemuaian dan vibrasi secara tiba-tiba dalam jumlah banyak, dan karenanya menjadikan bunyi gemuruh.


Ke mana petir akan menyambar? Listrik mencari konduktor terdekat untuk melepaskan hantarannya. Seringkali yakni awan yang lain atau sisi lain dari awan asalnya. Namun paling berbahaya adalah petir yang menyambar dari awan menuju permukaan tanah, karena sambaran ini dapat melukai kita.



Ketika badai bergerak di atas tanah, ada muatan negatif yang kuat di awan itu menarik muatan positif di atas tanah. Muatan positif ini bergerak ke benda-benda yang lebih tinggi seperti pohon, tiang listrik, atau atap gedung dan bangunan tinggi yang lain. Tempat tinggi memang paling sering menjadi sambaran petir, alasannya ialah objek paling terjangkau dari awan. Namun tidak selalu petir menyambar kawasan paling tinggi tersebut.


Petir bermuatan nyata kerap kali dianggap lebih berbahaya karena daerahnya lebih berpengaruh, dan durasi kilatannya relatif lebih usang, dan kekuatan sambarannya bisa lebih berpengaruh dibandingkan dengan yang bermuatan negatif. Ditambah lagi petir bermuatan konkret bisa terjadi di penghujung awan, dan menyambar lebih dari puluhan kilometer jauhnya. Sambaran mirip ini yang umumnya tidak disadari oleh manusia.


Planet bumi menerima banyak keuntungan dari fenomena petir ini. Petir menolong bumi mempertahankan keseimbangan elektrik. Permukaan bumi dan atmosfernya dengan mudah mengkonduksi muatan listrik, dimana Bumi menerima konduksi negatif dan lapisan atmosfer menerima konduksi aktual. Selalu ada arus elektron yang seimbang mengalir ke atas dari seluruh permukaan bumi.


Badai bermuatan petir menolong untuk mengalirkan muatan negatif itu kembali ke bumi (biasanya petir bermuatan negatif). Tanpa petir, keseimbangan antara bumi dan atmosfer akan menghilang dalam waktu singkat. Petir juga membantu menciptakan senyawa kimia yang menyusun lapisan ozon.


Kilat yaitu hantaran cahaya yang terlihat saat perpindahan arus listrik terjadi, yang kebanyakan bersumber dari awan. Karena konduktor dan media hantaran yang bermacam-macam ini, dan juga proses terbentuknya petir tidak senantiasa sebab satu faktor saja, maka bentuk penampakan kilat juga beragam.


Inilah berbagai macam tipe-tipe kilat:



  1. Staccato. Jenis staccato yakni tipe kilat yang durasinya pendek dengan garis-garis yang hampir selalu tampak seperti satu tarikan saja dan sangat terang. Pada satu tarikan tersebut terdapat beberapa cabang-cabang. 

  2. Awan ke Bumi – Negatif. Petir jenis ini merupakan petir yang paling lazim.

  3. Awan ke Bumi – Positif. Petir ini mampu diketahui dari bentuk kilatannya yang tunggal dan umumnya tidak memiliki banyak cabang. Jenis petir bermuatan konkret ini lebih berbahaya dibandingkan dengan petir bermuatan negatif. Karena kekuatannya jauh lebih besar ketimbang petir bermuatan negatif, yakni sekitar 1 miliar volt (petir bermuatan negatif hanya 300 juta volt), sepuluh kali lipat ampere lebih banyak dibandingkan dengan petir bermuatan ion negatif. Meskipun temperaturnya sama panas, tetapi bertahan lebih lama daripada yang negatif. 


  4. Bumi ke Awan. Petir ini dapat dikenali dari kilatannya yang berasal dari tanah menuju awan. Kebalikan dari petir awan ke bumi, cabangnya menyebar di bab atas. Biasanya sambaran ini terjadi setelah petir menyambar bumi dan tertangkap oleh benda penghantar listrik mirip menara, yang lalu mengembalikan sambaran itu ke langit.

  5. Awan ke awan, dalam awan yang sama. Kilatannya menyambar mirip merambat di dalam daerah awan yang serupa, lazimnya membentuk seperti jaring keuntungan-keuntungan di antara awan tersebut. 

  6. Anvil crawler. Petir ini mampu dimengerti dengan rambatannya yang lambat dan jangkauannya yang luas, menjelajahi langit.


  7. Sambaran dari awan ke udara. Seperti namanya, kilatannya berawal dari awan dan menyambar ke udara kosong. 

  8. Petir ini (sebelah kiri) memiliki kilatan yang berupa seperti butiran-butiran manik. Jenis petir ini tergolong cukup jarang terjadi.  

  9. Ada juga petir yang nampaknya berganda. Namun fenomena ini terjadi alasannya efek kamera saja. Jadi, ketika pengambil gambar memotret gambar ini, kameranya bergerak sehingga tampaknya petir ini terduplikasi. 


Demikian penjelasan tentang proses terjadinya kilat dan jenisnya. Semoga berfaedah dan berhati-hatilah selalu jika mendengar suara petir maupun menyaksikan kilat.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon