METODOLOGI OR/MS
PENDAHULUAN
Sebagian besar dari metodologi OR/MS berkaitan dengan sistem aktifitas manusia yang mudah dikendalikan / berpengaruh, dalam rancangan OR/MS, akan melbatkan stakeholder, actor atau peran untuk masing-masing, seperti berikut :
Pemilik masalah adalah kelompok atau orang yang mempunyai kendali atas aspek tertentu yang menyangkut masalah. Kebanyakan, pemilik masalah adalah pembuat keputusan itu.
Pelaksana masalah adalah yang menggunakan solusi dan melaksanakan keputusan yang disetujui oleah pembuat keputusan atau pemilik masalah dan ia tidak punya otoritas untuk mengubah keputusan atau memulai tindakan baru.
Penikmat masalah adalah orang yang merasakan manfaat atau konsekuensi pelaksanaan solusi
Pemecah masalah atau analis adalah yang meneliti masalah dan megembangkan untuk mencapai suatu solusi atas persetujuanpemilik masalah.
Semua peran akan selalu didefinisikan dalam bentuk ketertarikan sistem yang sempit. Definisikanlah sertaidentifikasi siapa saja pengawas dari suatu situasi permasalahan sehingga menjadi sangat jelas sekaligus sistem yang relevan telah didefinisikan, meskipun demikian analis mungkin memiliki ide yang baik mengenai siapakah yang paling diutamakan dalam analisis.
Nama pemilik masalah, pelaksana masalah, penikmat masalah dan analis tidak mesti harus dengan nama sebenarnya, tetapi gunanya untuk memerankan. Sebagaimana yang kita ketahui satu orang mungkin memilki asumsi bahwa ada lebih dari satu peran yang berkesinambungan dan berurutan.
ARTI PENTING KEJELASAN DEFINISI PERAN
Peran sponsor akan mewarnai ruang lingkup proyek misalnya menentukan kerangka kerja dan fokus pelaksanaan. Jika kerangka kerja diprakarsai oleh pembuat keputusan, proyek biasanya bersifat substantif, yang menghantarkan pada perubahan yang nyata, dengan sebuah sistem relevan bagi suatu proyek yang didefinisikan secara jelas dalam Span of control dari pengambil keputusan. Penjabaran filosofis yang relevan dibuat oleh pengambil keputusan. jika diprakarsai oleh peran yang lain, biasanya ruang lingkupnya bersifat deskriptif. Pemrakarsa lebih cenderung menggunakannnya sebagai sarana mendidik atau mengajak pelaku lainnya dari situasi permasalahan atau berbuat sesuai dengan pemilik masalah.
Pemilihan sistem relevan yang tepat bagi suatu proyek beserta penjabaran filosofisnya mungkin lebih bermasalah lagi dan berpeluang menjadi kontroversi. Setidaknya analis permasalahan cukup jelas dengan peran dari bermacam-macam pelaku dalam situasi permasalahan yang dipelajari, Proyek bisa saja berada dalam alur yang salah semenjak awal mulanya. Hal tersebut bisa terjadi tanpa harus mengatakan bahwa analis harus berusaha mengerti situasi permasalahan melalui pandangan relevan dari sponsor maupun diri mereka sendiri.
TINJAUAN DARI METODOLOGI OR/MS
Pada dasarnya ada 11 langkah dalam metodelogi OR/MS. Dari 11 langkah tersebut dapat di kelompokan menjadi 3 kategori utama yaitu (1) formulasi, (2) medeling, (3) implemantasi
Beberapa proyek OR/MS yang berhasil akan melalui tiga tahapan:
1. Formulasi masalah
2. Pemodelan matematis ( Pemodelan )
3. Implementasi hasil rekomendasi.
Metodologi OR/MS
Sebelas langkah dalam Modeling OR/MS adalah sebagai berikut :
Formulasi
1. Meringkas situasi permasalahan.
2. Mengidentifikasi masalah untuk dianaliasa.
3. Mengambarkan sistem yang relevan.
Pemodelan
4. Membangun suatu model matematika. (Usulan Proyek)
5. Mencari solusi yang sesuai.
6. Pengesahan dan tes kemampuan.
7. Analisis kepekaan solusi. (Laporan Proyek)
Implementation
8. Merencanakan implementasi.
9. Menetapkan kendali atas solusi.
10. Implementasi solusi. (Dokumentasi & Milik)
11. Solusi tindak lanjut. (Audit Solusi)
TAHAPAN FORMULASI MASALAH
Langkah pertama- menyimpulkan situasi permasalahan- dengan mengartikan rich picture.Rich picture membantu kita mengidentifikasi permasalahan- lankah kedua formulasi masalah. Langkah ketiga, kita gunakan pendekatan proses untuk mengidentifikasi struktur, proses transformasi, komponen-komponen, input-input, dan output dari sitem relevan yang digabungkan dalam diagram pengaruh.
EMPAT ELEMEN DARI MASALAH
1. Pembuata keputusan
2. Tujuan pembuat keputusan
3. Ukuran kinerja
4. Aksi (tindakan) alternatif atau variabel keputusan dalam mencapai tujuan
Kompleksitas dari Pendefinisian Masalah
salah satu kesulitan pada tahap ini adalah adanya ketidak sesuaian dari peran pengawas. Mungkin saja pengambil keputusan menjadi samar/ragu terhadap tujuan yang berimbas pada nilai standar kerja. .Pada aplikasi nyata kebanyakan komunikasi masalah tidak bisa diperoleh melalui satu kali menjalankan tiga tahapan.
Identifikasi permasalahan sistem selalu menarik untuk dikaji, akan tetapi keterbatasn dana dan waktu sebagai kompensasi penelitian bisa saja menjadi batu sandungan, untuk itu dalam sebuah penelitian peran sponsor sangat besar. Proses pencarian sponsor biasanya dimulai dari pembuatan proposal proyek yang berisi ide segar dari seorang analis.
Proposal Proyek
Proyek proposal merupakan bagian kerja yang paling mudah untuk dikritisi pada bidang apapun, kejelasan dalam presentasi akan sangat berpengaruh terhadap diterima atau ditolaknya proposal. Potensi kesulitan yang akan dihadapi yang dapat menggelincirkan proyek sebaiknya didiskusikan secara terbuka dan membuat kejelasan tentang tanggung jawab terhadap setiap tugas.
Perkiraan Untung dan Rugi Proyek
Sebuah proyek akan dipertimbangkan berdasarkan apakah sebanding dengan biayanya dan apakah harapan sponsor dapat terpenuhi. Proyek komersil sangatt berkaitan dengan soal untung dan rugi sehingga ekspresi yang digunakan adalah uang. Analis harus sepenuhnya memprediksi keuntungan yang akan diperoleh, sehingga memerlukan penyederhanaan model dari proyek. Hal ini dapat digunakan untuk menghitung perkiraan keuntungan sehingga memberikan gambaran yang baik dan mudah dalam memperkirakan biaya proyek.
Bagaimanapun juga seorang analis semestinya secara serius memikirkan usaha dalam memprediksikan keuntungan proyek bukannya hanya menebak-nebak saja. Hal ini mungkin akan memerlukan pengembangan dari sebuah model yang disederhanakan guna memperkirakan sistem operasi yang ditawarkan.
Format Proposal Proyek
Pola dalam penulisan usulan proyek adalah sebagai berikut :
- Suatu statemen pengantar tentang latar belakang dari proyek, konteksnya dan tujuan serta bagaimana itu terjadi.
- Sebuah ringkasan eksekutif menyangkut rekomendasi.
- Sesuatu yang lebih terperinci tentang sebuah pernyataan menyangkut situasi masalah dan isu perhatian yang mengenali dan memotivasi pendekatan analisa yang diusulkan. Karena isu kompleks adalah sebuah gagasan yang baik yang meliputi suatu versi yang disederhanakan tetang banyak gambaran, serta membuang keterangan detail yang tidak relevan dan apapun aspek pribadi yang sensitif.
- Suatu ringkasan bukan uraian yang teknis dari langkah-langkah utama dari analisa secara teknis dengan baik yang memotivasi dari pemasukan ringkas yang tidak jelas.
- Daftar format dan jenis data dengan sumber yang bisa dipercaya.
- Suatu pernyataan kualitatif tentang sifat asli dan manfaat yang diperoleh dari proyek dan format yang mungkin dihasilkan.
- Daftar sumber daya yang sebagian besar masukan waktu oleh analis masalah dan staf lain, mencakup sumber daya dari pemilik masalah, dan dana diperlukan untuk membawa proyek ke dalam sebuah penyelesaian yang sukses.
- Dalam merinci suatu daftar waktu seharusnya terkait dengan waktu penyelesaian proyek yang menyangkut langkah-langkah utama seperti yang diusulkan.
- Suatu pertanyaan sebagai alat bukti pendukung yang menyangkut kemampuan atau wewenang dan kemampuan dari menganalisis proyek dan anggota regu proyek lain untuk menyelesaikan proyek seperti yang diusulkan.
- Suatu pernyataan berhapan dengan aspek kerahasiaan data seperti apakah data yang kemungkinan akan dipindahkan dari penempatan sumber atau yang lainnya.
TAHAP PEMODELAN MASALAH
Tahapan modeling ini dimulai dari langkah yang ke-4 yaitu pernyataan uraian sistem dalam terminology kuantitatif. Hal ini, memnita adanya cara mengembangkan sebuah spreadsheet untuk hubungan yang kuantitatif dari berbagai variabel sistem dan mungkin saja berguna untuk influence diagram ke dalam satu set hubungan matematika antara variabel dan aspek kuantitatif dari sistem yang mengukur tercapainya keluaran sistem yang diinginkan.
Langkah ke-5 adalah menggunakan model yang kuantitatif ini untuk menyelidiki perubahan-perubahan pencapaian yang tidak dapat dikendalikan dan dapat atau tidak dapat diawasi, yaitu ruang solusi. Tujuannya adalah akan ditemukan solusi yang lebih disukai dalam kaitanya dengan masalah kepemilikan secara obyektif, jika pemilik masalah lebih tertarik pada satu sasaran yang utama saja. Sebagai contoh ukuran pencapaian solusi optimal adalah laba yang maksimal.
Langkah ke-6 menetapkan kredibilitas model. Langkah ke-7 adalah memberikan paparan perubahan secara sistematis bagaimana akibat dan bagaimana solusi optimal dipengaruhi secara individual atau bersamaan oleh berbagai input yang tidak dapat dikendalikan yang masuk kedalam sistem, jika telah terjadi kesalahan dalam memasukkan nilainya.
Pada tahapan akhir dari fase pemodelan, seorang analis mempersiapkan laporan proyek yang mendetail mengenai analisis yang digunakan dalam laporan proyek dengan menghindari penggunaan bahasa OR/MS
TAHAP PENERAPAN
Pada tahap ini suatu proyek masuk pada tahapan akhir, pada bagian ini dimulai dari langkah ke-8 yaitu menyampaikan suatu rencana yang terperinci mengenai berbagai tugas implementasi, tugas individu dan susunan jadwal untuk koordinasi.
Langkah ke-9 adalah menetapkan prosedur untuk memelihara dan menetapkan kendali atas solusi yang direkomendasikan itu. Sebagai contoh, untuk menetapkan seberapa luas nilai-nilai berbagai masukan yang tidak dapat dikendalikan terhadap solusi yang sekarang dan prosedur-prosedur yang tepat untuk memperbaharui solusi ketika masukkan yang ada berada pada cakupan luar.
Langkah ke-10 adalah membuat perubahan yang diperlukan dari operasi yang sekarang ke operasi yang diusulkan. Persiapan tentang dokumentasi yang lengkap menyangkut model perangkat lunak yang dikembangkan bagi penggunanya, dan membentuk suatu bagian yang integral menyangkut proses implementasi.
Langkah ke-11 adalah mengubah solusi baru telah untuk digunakan adalam jangka waktu yang sesuai dan melaksanakan sauatu audit menyangkut solusi. setelah solusi baru dibuat pada periode tertentu, analis hendaknya mengecek dan mengaudit ulang solusi
SIFAT DARI PROSES OR/MS
Variasi langkah biasanya diprakarsai dalam bentuk pengurutan, akan tetapi setiap langkah sangat mungkin akan melompati cara kerja tertentu dan menjadi langkah berikutnya. Pemilihan model matematis yang paling sesuai hendakanya dipengaruhi oleh seberapa besar biaya yang diharapkan dari pengembangan secara terperinci.
Proses Iteratif
Metodologi bersifat iteratif. Artinya seorang analis mungkin akan mengulang ke langkah sebelumnya serta memodifikasi bagian yang sudah pernah dikerjakan. Jarang ada suatu proyek mengalami semua tahapan tanpa kembali pada tahap sebelumnya dalam sebuah analisis. Analis pada beberapa kesempatan mencoba mencari tahu kesulitan potensial pada tahap selanjutnya dan mungkin akan kembali pada langkah sebelumnya untuk suatu perubahan. Sehingga sangat penting keberadaan Dokumentasi Proses, karena Selama seluruh fase dilalui, sangatlah krusial untuk mencatat semua asumsi dan penyederhanaan yang dibuat dan semua data yang digunakan termasuk sumber daya
METODE ILMIAH DAN PROSES OR/MS
OR/MS sering kali berkaitan dengan aplikasi metode ilmiah atau pemecahan masalah .Salah satu alasan utama dari penggunaan metode ilmiah adalah sifat alami sains untuk mendapatkan pengetahuan yang berkembang sesuai disiplin ilmunya.
Prinsip-prinsip dasar Ilmiah
1. Apakah semua asumsi yang penting dari model telah diidentifikasi?
2. Apakah telah diverifikasi bahwa data tersebut tidak bermasalah sesuai dengan pengetahuan teoritis
yang memadai?
3. Apakah didukung oleh observasi empiris mengenai sistem yang dimodelkan?
4. Apakah sensitifitas perilaku model untuk mengubah asumsi-asumsi ini dan input data yang
digunakan telah diperiksa?
5. Apakah perhatian serius pada verifikasi dan validasi model telah dibangun contohnya dengan
menguji apakah model mampu menghasilkan perilaku sistem yang memuaskan bedasarkan data
historis?
Pengumpulan Data
Sebuah data mungkin tidak tersedia dalam bentuk yang diperlukan sehingga sangat penting bagi seorang analis mengemukakan sedini mungkin, jika data terlewatkan atau tidak tersedia dalam bentuk yang bermanfaat maka analis harus memulai mengumpulkan data dalam bentuk yang diperlukan. Ada kalanya data yang diambil merupakan data observasi yang memerlukan wawancara yang memerlukan beberapa teknik khusus diantaranya adalah dengan menggunakan perekam suara, jika diperkenankan dan tulislah semua data yang diperoleh dengan segera. Pencarian informasi melalui wawancara tergantung kemampuan dasar seorang analis.
EmoticonEmoticon