Pengertian Otot
Jaringan otot mempunyai struktur yang dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik secara keseluruhan dari tubuh maupun oleh bagian-bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil. Kekhususan ini meliputi pemendekan sel-selnya sesuai sumbu kontraksi, oleh karena itu, sel-sel otot sering disebut sebagai serat-serat otot.
Sel-sel otot atau serat-serat jaringan otot, umumnya tergabung dalam berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak terdiri atas serat-serat otot saja. Karena harus melakukan kerja mekanik, serat-serat otot memerlukan kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, serta mengangkut keluar produk sisa yang toksik. Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, jaringan ini juga berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus pelindung sehingga tarikannya dapat berlangsung secara efektif.
Otot adalah alat gerak aktir, otot dapat bergerak karena adanya sel otot. Bekerja dengan cara berkontraksi dan relaksasi
Ciri Sistem Otot
- Kontraktilitas: Kemamapuan otot untuk menegang atau memendek. Bila otot diberi rangsang maka otot akan memendek hingga 1/6 kali panjang semula.
- Ekstensibilitas: Kemampuan otot untuk memanjang bila otot mendapat gaya tarik. Otot-otot perut akan memanjang bila perut berisi penuh makanan.
- Elastisitas: Kemampuan otot untuk kembali kepada bentuk dan ukuran semula setelah mengalami pemanjangan ataupun pemendekan.
- Iritabilitas: Kemampuan otot untuk memberi tanggapan atau respon bila otot diberi rangsangan.
Pembagian Otot
Susunan otot tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian besar menurut letaknya, yaitu otot somatis dan otot visera.
Otot Somatis
Otot somatis disebut juga rangka, karena otot-otot tersebut umumnya melekat pada tulang rangka. Jenis otot ini membina perototan dinding tubuh secara keseluruhan, meliputi daerah kepala, badan dan anggota. Otot somatis merupakan otot lurik. Bersifat volunter, bekerja dibawah pengaruh saraf kranial dan saraf spinal.
Otot Visera
Jenis otot ini membina perorotan organ dalam. Terdapat pada dinding berbagai saluran, yaitu pernafasan, pencernaan, kelamin, kemih dan pembuluh darah. Selain itu terdapat pula pada mata, mulut, tekak, kulit dan jantung. Kebanyakan otot visera tersusun dari otot polos yan bersifat involunter, disarafi oleh saraf otonom. Ada pula otot visera yang berhubungan dengan lengkung visera (otot brankhial) dan otot jantung yang terdapat pada dinding jantung.
Bentuk-bentuk Otot
Dalam sistem otot terdapat berbagai macam bentuk otot, antara lain:
- silinder panjang, misalnya otot-otot leher
- “tear drops”, misalnya otot-otot pinggang, paha, lengan atas.
- Kumparan, misalnya otot-otot anggota gerak
- Lembaran, misalnya otot-otot abdominal
- Seperti kipas, misanya otot-otot bahu, punggung, dada
- Bulatan berongga, misalnya otot-otot lambung, uterus, (seperti cincin).
Penamaan Otot
Pemberian nama suatu otot dapat didasarkan pada beberapa hal, antara lain :
- menurut susunan serabut-serabut otot : obligus, rektus
- menurut lokasi atau posisi : pektoralis, superfisial
- menurut jumlah belahan/ bagian : biseps, triseps
- menurut bentuk : romboideus, trapezius
- menurut ukuran : mayor, longisimus
- menurut perlekatan (origo dan insersio) : sternomastoideus, koksigeoiliakus
- menurut kerjanya : levator maksilaris, aduktor mandibularis.
Macam-macam Otot
Otot polos
Bentuknya seperti perahu, terletak pada orga dalam, nukleus satu tengah, geraknya lambat, mudah lelah, tidak sadar tanpa perintah otak.
Otot lurik
Bentuknya silindris dengan garis gelap terang, melekat pada rangka, nukleus banyak ditepi, bekerja secara sadar atas eprintah otak, cepat mudah lelah.
Otot jantung
Bentuknya silindris, memiliki percabangan yang disebut sinsitium, terletak pada jantung, nukleus satu di tengah, bekrja tidak sadar tanpa perintah otak, tidak cepat lelah.
Fungsi otot
- Melaksanakan kerja, misalnya ialah berjalan, memegang, berlari, dan mengangkat (otot lurik)
- Mengelirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen ( otot polos)
- Menggerakkan jantung (otot jantung)
Karakteristik Otot
Kontraksibilitas
Ialah kemampuan otot untuk memendek (berkontraksi)
Ekstensibilitas
Ialah kemampuan otot untuk memanjang (berelaksasi)
Elastisitas
Ialah kemampuan otot untk bisa kembali pada ukuran semula setelah memendek atau memanjang.
Jenis Gerak Otot
Antagonis (berlawanan)
Contoh nya ialah biseps dan triseps pada otot atas
Gerak otot antagonis
- Ekstensor – fleksor = meluruskan – membengkokkan
- Abduktor – adduktor = menjauhkan – mendekatkat
- Depresor – elevator = kebawah – keatas
- Sipunator – pronator = menengadah – menelungkup
Sinergis (bersamaan)
Contohnya ialah otot pronator teres dan pronotor kuadratus pada lengan bawah
Macam-macam Gerakan Otot
Fleksi
Gerakan membengkokkan, misalnya ialah membengkokkan pada siku, jari, lutut.
Ekstensi
Gerakan meluruskan, misalnya ialah meluruskan sikut, lutut dan juga ruas jari-jari.
Abduksi
Gerak menjauhkan misalnya ialah gerak tungkai menjauhkan dari sumbu tubuh.
Adduksi
Gerak mendekatkan dengan sumbu tubuh misalnya gerak medekatkan tingkai dengan sumbu tubuh.
Pronasi
Gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menelungkup
Supinasi
Ialah gerak memutar lengan shingga tangan menengadah.
Depersi
Ialah gerak menekan ke bawah atau menurunkan
Elevasi
Gera mengangkat keatas
Kelelahan otot
Kelelahan otot bisa diakibatkan karena:
- Habis nya bahan atau zat sebagai sumber energi untuk otot isalnya seprti glikogen dan sejenisnya
- Akumulasi hasil metabolisme karena konraksi otot, seperti asam laktat
Anatomi Perbandingan
Berdasarkan tempatnya, otot vertebrata dikelompokkan menjadi otot axial, otot apendik, dan otot pada kulit. Otot axial dibedakan menjadi otot kepala dan otot badan. Otot-otot kepala yang bersifat konstan adalah otot-otot penggerak bola mata, yang berasal dari 3 myotom anterior. Otot-otot ini sudah jelas ditemukan pada elasmobranchii dan hanya mengalami sedikit modifikasi pada seluruh anggota vertebrata.
Otot-otot bola mata dapat dibedakan menjadi 6 yaitu musculus obliquus superior, musculus obliquus inferior, musculus rectus superior, musculus rectur inferior, musculus rectus externus, dan musculus rectus internus, yang diinervasi oleh nervus cranialis III, IV dan VI atau cabang-cabangnya. Pada vertebrata di atas amphibian, otot-otot kepala yang lain diinervasi oleh nervus XII, yaitu otot-otot lidah yang dinamai musculus hyoglossus, styloglossus dan genioglossus ditambah dengan m.lingualis pada mamalia.
Otot Pisces
Otot-otot badan ikan bertahan dalam karakteristik primitifnya, yaitu tersusun dari suatu seri myomer, yang dipisahkan oleh suatu myosepta, membentuk struktur zigzag seperti huruf V. pada otot badan terdapat suatu sekat samping (septum laterale) yang memisahkan otot badan menjadi dua bagian yaitu otot epaksial di bagian dorsal dan otot hipaksial di bagian ventral. Otot epaksial membentuk dua berkas membujur yang besar, dari tengkorak sampai ke ekor. Di bawah septum lateral otot hipaksial dibagi menjadi berkas membujur yang ikut mengenai sirip perut dan cabang samping. Linea Alba, merupakan jaringan ikat yang berwarna putih, memisahkan berkas membujur yang mengenai sirip perut.
Otot Amphibi
Otot epaksial terdiri dari beberapa miomer pada sisi dorsal tubuh, ukurannya lebih besar dibanding ikan. Serabut miomernya menyusup ke garis melintang dan neural vertebra. Pada salientia, otot longissimus punggung, otot superficial punggung meluas dari tengkorak sampai ekor (urostyle). Otot hipaksial pada urodela terdiri dari beberapa segmen, tetapi pada salientia tidak demikian. Dua otot rectus abdominalis, terletak di sisi atas linea alba, meluas dari dada sampai pubis.
Otot Reptilia
Otot epaksial terdiri atas berkas lateral dan median. Berkas lateral menyatu dengan iliocostalis, di bagian bawah berhubungan dengan tulang ilium dan longissimus, di bagian atas berhubungan dengan tulang sacrum, dan vertebra. Iliocostalis dan longissimus menunjukkan bentukan metameri dan berinsersi di bagian anterior dari tulang tengkorak.
Berkas median mempunyai median spinalis dan semispinalis, keduanya memulai dari neural spinal dan lengkung vertebra. Otot hipaksial terletak di dinding abdomen, serupa dengan amphibi. Sekitar tulang rusuk terdapat suatu otot antar tulang-tulang rusuk, berfungsi menghubungkan tulang rusuk yang bersebelahan, selain itu juga ditemukan otot miring eksternal dan internal.
Otot Aves
Golongan burung mempunyai otot yang telah teradaptasi secara nyata pada sebagian dari otot sayap dan otot anggota paling belakang. Otot paling besar yang terdapat pada burung adalah otot dada, besarnya seperlima dari berat badan seluruhnya. Otot dada merupakan otot penerbangan yang utama, dimulai dari atas tulang dada dan furcula yang berinsersi dengan tulang lengan atas atau kaki depan, berfungsi untuk menekan sayap. Di bawah otot dada utama, terdapat otot dada sekunder yang lebih kecil (supracoracoideus), dimulai pada bagian atas tulang dada, melewati foramen triosseum dan berinsersi pada bagian atas tulang lengan atas atau kaki depan, berfungsi untuk mengangkat sayap.
Otot Mamalia
Otot epaksial tidak banyak berbeda dengan binatang melata. Otot epaksial meluas menjadi dua masa padat pada sisi masing-masing neural vertebra, dari daerah sacral dan lumbar sampai ke leher dan kepala. Otot epaksial yang paling besar adalah sacrospinalis, mulai dari sacrum dan vertebra posterior. Di daerah dada sacrospinalis dibagi dalam tiga massa: spinalis dorsi, median, dan otot yang berkaitan dengan vertebra yang meluas sepanjang ke kolumna vertebra, pertengahan longissimus dorsi, melanjutkan ke daerah cervical dan tengkorak.
Otot-otot Pada Kulit
- Otot-otot supervisial ini terbentuk sebagai hasil pemisalan dari bagian-bagian musculus axiales, m. appendiculares, dan m. branchiomericus yang kurang penting pada vertebrata di bawah reptilia.
- Pada ular, otot-otot ini sangat besar peranannya dalam lokomosi, dengan menggerakkan permukaan ventral tubuh.
- Pada burung, m. patagyalis pada sayap yang berperan untuk terbang, merupakan derivat m. pectoralis. Pada mamalia, m. latissimus dorsi dan m. pectoralis membentuk suatu lembaran yang luas yang hampir menutupi seluruh bagian thoraks dan abdomen. Bagian ini dikenal sebagai panniculus carnosus, yang gerakannya mudah dikenali antara lain sebagai geletar kulit kedua untuk mengusir serangga yang mengganggu.
- Pada reptilia, juga dapat ditemukan otot sejenis yang disebut m. sphincter coli pada bagian cervical, yang serabut-serabutnya tersusun transversal.
- Keadaan semacam ini juga dijumpai pada burung, akan tetapi pada mamalia terbagi menjadi dua lapis, yaitu m. platysma coli dan m. sphincter coli. m. platysma coli menyebar pada sisi-sisi muka, membentuk otot-otot kecil pada telinga, alis, hidung, bibir, dan pipi. Musculi faciales ini sangat menyolok pada manusia, yang dapat membentuk berbagai ekspresi sehubungan dengan emosi.
Otot Elektris
Diperkirakan 500 jenis ikan yang mempunyai organ elektris yang tersebar dalam 7 famili dari Chondrichthyes. Organ elektris mungkin di innervasi oleh daerah yang terdapat di bagian kepala (cephalaspids) yang juga organ elektris. Penafsiran ini ditolak oleh banyak ahli fosil pada masa silam. Organ elektris mungkin terdapat pada ekor (electric skate) pada beberapa teleosts ditemukan pada sirip yang disebut elektris sinar (electric ray), di bawah kulit, di belakang mata (stargazer). Organ elektris yang besar, terdapat pada bagian badan (electric eel). Organ elektris merupakan derivat dari sel otot yang berasal dari sel kelenjar dan jaringan saraf, dan tidak merespon terhadap setiap kejadian.
demikianlah artike dari duniapendidikan.co.id mengenai Jenis Otot : Pengertian, Ciri, Pembagian, Bentuk, Penamaan, Macam, Fungsi, Karakteristik, Jenis, Gerak, Kelelahan, Anatomi Perbandingan, Pada Kulit, Elektris,, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.
Sumber jk.com
EmoticonEmoticon