Rabu, 26 Agustus 2020

Pengertian Puisi

Pengertian Puisi


Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan.




Macam, Jenis, Ciri Puisi


Menurut jamannya puisi di bedakan menjadi 2 (dua), antara lain :




Puisi Lama


Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan- aturan itu antara lain :



  • Jumlah kata dalam 1 baris

  • Jumlah baris dalam 1 bait

  • Persajakan (rima)

  • Banyak suku kata tiap baris

  • Irama




Ciri-ciri Puisi Lama


Ciri puisi lama:



  1. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya

  2. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan

  3. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima




Jenis Puisi Lama


Yang termasuk puisi lama adalah :



  1. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib

  2. Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri  dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran,  2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka

  3. Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek

  4. Seloka adalah pantun berkait

  5. Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat

  6. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita

  7. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris


Ciri-ciri dari jenis puisi lama


Pantun


Ciri – ciri :



  • Setiap bait terdiri 4 baris

  • Baris 1 dan 2 sebagai sampiran

  • Baris 3 dan 4 merupakan isi

  • Bersajak a – b – a – b

  • Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata

  • Berasal dari Melayu (Indonesia)


Syair



  • Ciri-ciri syair

  • Terdiri dari 4 baris

  • Berirama aaaa

  • Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair




Puisi Baru


Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.


Ciri-ciri Puisi Baru



  1. Bentuknya rapi, simetris;

  2. Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);

  3. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain;

  4. Sebagian besar puisi empat seuntai;

  5. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

  6. Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.


 Jenis-jenis Puisi Baru



  • Menurut larik / isinya, puisi dibedakan atas :



  1. Balada adalah puisi berisi kisah/cerita

  2. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan

  3. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa

  4. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup

  5. Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

  6. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan

  7. Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik


Macam-macam puisi baru dilihat dari lirik / bentuknya antara lain:



  1. Distikon

  2. Terzina

  3. Quatrain

  4. Quint

  5. Sektet

  6. Septime

  7. Oktaf/Stanza

  8. Soneta


Ciri-ciri dari Jenis Puisi Baru



  • Ciri puisi dari Jenis isinya :

  • Balada


Ciri-ciri balada


Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.



  • Hymne


Ciri-ciri hymne


Lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang pahlawan, tanah air, atau alma mater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.



  • Ode


Ciri-ciri ode


Ciri ode nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa umum.



  • Epigram


Epigramma (Greek); unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.



  • Romance


Romantique (Perancis); keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra



  • Elegi


Ciri-ciri elegi


Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama karena kematian/kepergian seseorang.



  • Satire


Satura (Latin) ; sindiran ; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)




Jenis Makna Dalam Puisi


Pembagian kedua jenis makna ini didasarkan ada tidaknya penambahan makna pada makna dasar suatu kata berdasarkan nilai rasa, pikiran, atau tanggapan kita.



  • Makna denotasiadalah makna yang tidak mengalami perubahan apapun dari makna asalnya.

  • Makna konotatifadalah makna yang telah mengalami penambahan dari makna asalnya. Ada tidaknya penambahan makna itu dapat diketahui setelah kata itu digunakan dalam kalimat.




Penggunaan Majas Dalam Puisi


Majas menjadi unsur penting dalam sebuah karya tulis, khususnya puisi. ini dapat menjadi daya tarik puisi, mampu menimbulkan suasana segar, hidup, dan memberikan  kejelasan dalam pencitraan. Majas mampu mengimbau indra pembaca karena sering lebih konkret daripada ungkapan harfiah. Selain itu, majas pun lebih ringkas daripada padanannya yang terungkap dalam kata biasa.


Berikut penjelasan mengenai macam-macam majas yang sering digunakan


dalam karya tulis






  • Perumpamaan (Simile)




Perumpamaan (simile) adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan dengan sengaja kita anggap sama. Perbandinganitu secara eksplisit dijelaskan dengan pemakaian kata bagai, sebagai, ibarat, seperti, bak, laksana, semisal, seumpama, umpama, dan serupa.






  • Metafora




Metafora adalah perbandingan yang dilakukan secara implisit antara dua hal yang berbeda. Metafora hampir sama dengan perumpamaan, hanya saja dalam metafora perbandingan dilakukan secara langsung tanpa menggunakan kata bagai, sebagai, ibarat, seperti, bak, laksana, semisal, seumpama, umpama, dan serupa.






  • Personifikasi




Personifikasi adalah majas yang melekatkan sifat-sifat insani  (manusiawi) pada benda-benda yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak Penggunaan majas personifikasi dapat memberi kejelasan dan memberikan bayangan angan (citraan) yang konkret.






  • Alegori




Alegori adalah ceritakisahan yang mengisahkan hal lain atau kejadian lain. Alegori dapat dikatakan sebagai metafora yang dilanjutkan. Jadi memahami majas alegori harus dari keseluruhan isi puisi.






  • Hiperbola




Hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran, atau sifat-sifatnya. Tujuan penyair menggunakan majas hiperbola adalah untuk mendapatkan perhatian yang lebih saksama dari pembaca. Dengan kata lain, penyair berusaha mencuri perhatian pembacaagar terus tertarik untuk memahami puisinya.






  • Litotes




Litotes sering dikatakan kebalikan dari hiperbola, yaitu majas yang di dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan. Litotes mengurangi atau melemahkan kekuatan pernyataan yang sebenarnya.






  • Metonimia




Metonimia berasal dari bahasa Yunani Metonima adalah sejenis majas yang mempergunakan nama sesuatu barang untuk sesuatu yang lain yang berkaitan erat dengannya. Moeliono mengatakan bahwa metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal, sebagai penggantinya.






  • Sinekdoke




Sinekdoke adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya. Sinekdoke digunakan untuk melihat kejadian langsung dari sumber yang menimbulkan peristiwa hingga gambaran lebih konkret. Ada dua macam sinekdoke, yakni pars pro toto dan totem pro parte.




Manfaat Puisi


Puisi mempunyai berbagai manfaat. Manfaat puisi dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari contohnya :



  1. Puisi dapat dijadikan arahan dalam membentuk kepribadian.

  2. Melatih diri untuk lebih berimajinasi.

  3. Mampu menggambarkan kehidupan manusia dan lingkungannya.

  4. Mampu membangkitkan semangat pembaca.

  5. Mampu memberikan motivasi bagi pembaca.

  6. Puisi dapat dijadikan sebagai media dalam menyampaikan protes sosial oleh penyair.




Tujuan Puisi


Puisi selain mempunyai manfaat juga mempunyai tujuan. Tujuan puisi pada umumnya sama dengan manfaat, berikut ini tujuan puisi :



  1. Bagi penyair puisi bisa dijadikan media untuk mengkritik kehidupan sosial dan merubahnya.

  2. Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu hal yang disampaikan penyair.

  3. Memberikan motivasi kepada pembaca agar mampu mengapresiasikan karya sastra.




Contoh Puisi


Realita Hidup


Realita itu memang pahit

Dimanakah aku harus melangkah lagi

Kegelapan adalah kekosongan

Kemiskinan yang mengendap dibumi

Disanalah tempatku berlabuh

Berkumpul dipadang maqshar

Sebuah tempat reuni

Dan kita bertemu kelak,

Janganlah hukum dipermainkan dibumi ini

Adalah cermin…

itu tipu daya….




Demikianlah artikel darai duniapendidian.co.id mengenai Pengertian Puisi : Macam, Jenis, Ciri, Makna, Penggunaan Majas, Manfaat, Tujuan, Beserta Contohnya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.



Sumber jk.com


EmoticonEmoticon