Minggu, 30 Agustus 2020

Makalah Ketoasidosis Diabetik

Makalah Ketoasidosis Diabetik
Oleh: AI ROSIDAH Dkk

BAB I
PENDAHULUAN

Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara normal bersikulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Insulin, ialah suatu hormone yang dibuat pancreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengendalikan produksi dan penyimpanannya. Pada diabetes, kemampuan badan untuk bereaksi terhadap insulin mampu menurun, atau pancreas dapat menghentikan sama sekali buatan insulin. Hal ini mengakibatkan hiperglikemia dapat menimbulkan komplikasi metabolic akut seperti diabetes ketoasidomsis dan sindrom hiperglikemia hiperosmoler nonketotik (HHNK). Hipergllikemia jangka panjang menyebabkan komplikasi mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan komplikasi neuropati (penyakit pada saraf

Diabetes tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikendalikan. Perubahan gaya hidup dan contoh makan menjadi kunci utama. Data menunjukkan lebih dari 80 juta diabetesi (orang dengan diabetes) berada di daerah Pasifik Barat dan Asia Tenggara. Di seluruh dunia, diabetes melitus (DM) membunuh lebih banyak insan dibanding HIV/AIDS.

Sedemikian besarnya angka insiden dan maut akibat penyakit terkait kadar gula darah itu. Sejak 2007, tubuh dunia PBB menjadikan 14 November selaku Hari PBB untuk Diabetes (UN World Diabetes Day). Di Indonesia, Hari Diabetes Nasional diperingati 12 Juli. Angka penyandang penyakit yang terkenal dengan istilah kencing bagus itu memang cukup mengagumkan, menempati urutan keempat paling besar di dunia. Pada 2006 ditemukan 14 juta diabetesi. Dari 50% yang sadar mengidapnya,cuma 30% yang rutin berobat. WHO memperkirakan, pada 2030 nanti sekitar 21,3 juta orang Indonesia terkena diabetes.

Ada empat abad atau tipe diabetes,yaitu tipe 1,tipe 2,tipe lain (disebabkan adanya penyakit atau aspek lain),dan DM pada kehamilan (gestasional). Diabetes tipe 1 mampu dialami sejak kanak-kanak atau akil balig cukup akal dan mesti menerima asupan insulin berkala seumur .Sementara itu,diabetes tipe 2 biasanya dialami orang akil balig cukup akal dan tidak terkait insulin.


BAB II
PEMBAHASAN

I. Pengertian

Diabetes mellitus yaitu suatu penyakit kronik yang komplek melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis. (Barbara C. Long, 1996). Diabetes mellitus yaitu penyakit alasannya adalah kekurangan hormone insulin sehingga glukosa tidak dapat diolah badan dan kadar glukosa dalam darah meningkat lalu dikeluarkan kemih yang menjadi merasa cantik (Ahmad Ramali, 2000)

Diabetes mellitus adalah dilema yang mengancam hidup atau perkara darurat yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau absolute (Mariyinn E. Donges, 2000). Diabetes mellitus adalah kelainan heterogen yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smletzer C. Suzanne, 2001).


Etiologi

Etiologi dari diabetes mellitus tergantung pada tipenya, tipe I ialah Diabetes mellitus yang tergantung insulin (IDDM) Insulin dan Tipe II ialah diabetes mellitus yang tidak tergantung oleh insulin (non IDDM).

1. Diabetes mellitus tipe I (IDDM) yakni disebabkan oleh genetik, aspek imunologi, lingkungan dan virus
2. Diabetes mellitus tipe II (NIDDM) penyebabnya belum dimengerti dengan pasti namun ada beberapa aspek risiko : yakni usia, obesitas, herediter, kurang gerak badan dan diit tinggi lemak rendah karbohidrat

Klasifikasi diabetes mellitus

Diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi 4 ialah :

1. Diabetes mellitus tipe I yang tergantung pada insulin / Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) 5% - 10% dari seluruh penderita diabetes mellitus Pada diabetes mellitus tipe I ciri-ciri klinisnya antara lain : awitan terjadi pada segala usia, namun biasanya usia muda (< 20 tahun), umumnya bertubuh kurus pada saaat diagnosis dengan penurunan berat badan yang gres saja terjadi. Etiologi meliputi aspek genetik, imunologik, lingkungan atau virus, sering memiliki antibodi sel pulau langerhans kepada insulin sekalipun belum pernah menerima terapi insulin, sedikit / tidak memiliki insulin endogen, membutuhkan insulin untuk mempertahankan hidup, cenderung mengalami ketosis kalau tidak memiliki insulin serta komplikasi akut hiperglikemia ketosis diabetic 2. Diabetes mellitus tipe II adalah diabetes mellitus yang tidak tergantung oleh insulin / Non Insulin Dependen Diabetes Mellitus (NIDDM) 90% - 95% dari seluruh penderita diabetes mellitus, obesitas 80% dan non obesitas 20%. Pada tipe II ciri-ciri klinisnya antara lain awitan terjadi disegala usia, umumnya diatas 30 tahun, berbadan gemuk pada ketika diagnostik. Etiologi mencakup aspek obesitas, herediter, usia, pembatasan makanan tinggi lemak rendah karbohidart dan kurang gerak badan.

Tidak ada antibodi di pulau Langerhans, penurunan buatan insulin endogen / peningkatan resistensi insulin, lebih banyak didominasi penderita obesitas dapat mengendalikan kadar gula dalam darah melalui penurunan berat tubuh agens hipoglikemia oral dapat memperbaiki kadar glukosa darah kalau memodifikasi diet dan latihan, bila tidak berhasil mungkin akan membutuhkan insulin dalam waktu yang pendekj / panjang untuk mencegah hiperglikemia, ketosis jarang terjadi, kecuali jika dalam keadaan tertekan / menderita abses serta komplikasi akut sindrom hiperosmalor non ketotik. 3. Diabetes mellitus dengan Malnutrisi (DMTM) Diabetes mellitus jenis ini umumnya ditemukan didaerah tropis yang disebabkan oleh adanya malnutrisi dan diikuti kelemahan protein. DMTM ini dimasa mendatang masih akan banyak terjadi, mengingat jumlah masyarakatyang masih berada di bawah garis kemiskinan yang masih tinggi. 4. Diabetes Gestasional Diabetes mellitus jenis ini yaitu diabetes mellitus yang timbul selama kehamilan.

Hal ini sangat penting untuk dimengerti alasannya adalah dampaknya pada janin kurang baik jika tidak dikerjakan dengan tepat. IV . Proses Penyakit Diabetes Mellitus Diabetes mellitus tipe I (IDDM) disebabkan oleh genetik, faktor imunologi, lingkungan, virus. Pada diabetes mellitus tipe I terdapat pankreas untuk menghasilkan insulin alasannya adalah sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemia puasa terjadi balasan produksi glukosa yang tidak terukur oleh hati. Disamping itu, glukosa dari makan tidak mampu disimpan dalam hati meskipun tidak tetap berada dalam darah dan menimbulkan hiperglikemia post prandial (sehabis makan). Jika fokus glukosa yang tersaring keluar, risikonya glukosa tersebut keluar dalam urine (glukosuria). Ketika glukosa yang berlebihan diekskresikan ke dalam urine, ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotik). Sebagai akhir dari kehilangan cairan yang berlebihan (polidipsi). Defisiensi insulin juga mengganggu metabolisme protein dan lemak yang mengakibatkan penurunan berat tubuh, pasien dapat mengalami kenaikan selera makan (poligfagia) akibat menurunannya simpanan kalori. Gejala lain dari tipe diabetes mellitus mencakup capek dan kelemahan. Diabetes mellitus tipe II (NDDM) belum diketahui penyebabnya dengan niscaya tetapi ada beberapa aspek risiko yakni usia, obesitas, herediter, diit tinggi lemak rendah karbohidrat dan kurang gerak tubuh. Diabetes mellitus tipe II terdapat dua dilema utama yang berhubungan dengan insulin, adalah resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe II diikuti penurunan reaksi intrasel.



Isi Makalah Terlalu Banyak dan banyaknya gambar dan tabel, Maka Makalah di Muat dalam Bentuk DOC. Untuk menerima makalah ini secara lengkap, Silahkan Download dalam Format DOC disini.


DAFTAR PUSTAKA
  • Chernecky, Schumacher . 2005. Critical care & emergency nursing. USA. Elsevier Science
  • Boswick, John A. 1998. Kep. Gawat Darurat (Emergency Care). Jakarta: EGC
  • DR. Paul Belchetic & DR. Peter J Hammond. 2005. Diabetes and Endokrinology. Mosby 
  • Prof. DR. H. Tabrani. 2008. Agenda Gawat Darurat (critical care). Bandung. PT Alumni

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon