Jumat, 19 Juni 2020

Pengertian Pembangunan Berkelanjutan


Hakikat Pembangunan Berkelanjutan


Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan lingkungan, yaitu mengurangi resiko lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan. Sejak berabad tahun yang lalu nenek moyang kita telah merubah hutan menjadi daerah pemukiman dan pertanian.


Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pada hakekatnya tidak bisa dilepaskan dari pembangunan manusia itu sendiri. Manusia merupakan subjek sekaligus objek pembangunan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan pembangunan Berkelanjutan.


Pembangunan berkelanjutan mencakup sinergi tiga aspek yaitu, ekonomi, sosial dan budaya didalam pembangunan. Aspek sosial, maksudnya pembangunan yang berdimensi pada manusia dalam hal interaksi, interelasi dan interdependesi. Aspek ekonomi, Suatu cara pandang mengenai kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kerangka peningkatan kesejahteraan, kualitas kehidupan dan lingkungan umat manusia tanpa mengurangi akses dan kesempatan kepada generasi yang akan datang untuk menikmati dan memafaatkannya.  


Aspek budaya yaitu pembangunan berkelanjutan juga untuk menjaga keberlangsungan budaya. Pengakuan dan perawatan keanekaragaman budaya yang akan mendorong perlakuan yang merata terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti oleh masyarakat.


Pembangunan Berkelanjutan




Pengertian Pembangunan Berkelanjutan





Pembangunan Berkelanjutan ialah pembangunan yang memenuhi kebutuhan sekarang serta tidak mesti mengurangi kemampuannya guna memenuhi kebutuhan terhadap generasi selanjutnya. Dalam prosesnya, pembangunan tersebut harus mengoptimalkan sumber daya alam, sumber daya manusia, serta iptek dengan menggabungkan ketiga komponen itu, sehingga bisa berkelanjutan.





Pembangunan Berkelanjutan adalah pembangunan berorientasi terhadap pemenuhan kebutuhan manusia lewat pemanfaatan sumber daya alam dengan bijaksana, efisiensi serta memperhatikan pemanfaatannya baik bagi generasi sekarang dan generasi selanjutnya.






Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan






  • Memberikan kelangsungan hidup dengan cara melestarikan kegunaan serta kemampuan ekosistem yang mendukungnya, baik secara langsung dan secara tidak langsung.

  • Memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang ada dan  tidak akan merusak lingkungan sekitar.

  • Memberikan kesempatan pada sektor dan kegiatan laun guna mengembangkan bersama-sama di setiap daerah, baik dalam periode waktu yang sama maupun periode waktu yang berbeda secara berkelanjutan.

  • Meningkatkan,melestarikan kemampuan, serta kegunaan ekosistem untuk menstok, menjaga serta mendukung sumber daya alam untuk kehidupan secara berkelanjutan.

  • Menggunakan prosedur dan tata cara yang memperhatikan kelestarian fungsi serta kemampuan ekosistem guna kelangsungan hidup manusia yang akan datang.




Konsep Pembangunan Berelanjutan


Konsep pembangunan berkelanjutan sebenarnya merupakan konsep yang sederhana tetapi kompleks. Menurut Heal, 1998 dalam Fauzi, 2004 konsep keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi, yaitu dimensi waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi di masa mendatang, dan dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan sistem sumberdaya alam dan lingkungan.


Pezzey (1992) melihat aspek keberlanjutan dari sisi yang berbeda. Dia melihat bahwa keberlanjutan memiliki pengertian statik dan dinamik. Keberlanjutan statik diartikan sebagai pemanfaatan sumberdaya alam terbarukan dengan laju teknologi yang konstan, sementara keberlanjutan dinamik diartikan sebagai pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak terbarukan dengan tingkat teknologi yang terus berubah (Fauzi, 2004).


Dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, terdapat dua kaidah yang harus diperhatikan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, yaitu (Pearce dan Turner, 1990):



  1. Untuk sumberdaya alam yang terbarukan (renewable resources): Laju pemanenan harus lebih kecil atau sama dengan laju regenerasi (produksilestari).

  2. Untuk masalah lingkungan: Laju pembuangan (limbah) harus lebih kecil atau setara dengan kapasitas asimilasi lingkungan.






Tujuan Pembangunan Berkelanjutan






  • Fokus untuk pendidikan yang layak, mempunyai kualitas serta inklusif untuk mendorong kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang.

  • Mencegah semua bentuk kemiskinan di setiap tempat baik itu di desa atau kota.

  • Mengatasi kelaparan dengan meningkatkan pertanian yang berkelanjutan dan meraih ketahanan pangan serta perbaikan nutrisi.

  • Mewujudkan kesetaraan gender serta memberdayakan kaum perempuan (hawa).

  • Meningkatkan hidup yang sehat serta menjunjung kesejahteraan untuk semua umur.

  • Mengurangi kesenjangan baik di dalam ataupun diluar negeri.

  • Memastikan akses energi yang mudah, dapat diandalkan serta berkelanjutan untuk modern.

  • Mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif serta lapangan pekerjaan yang layak untuk setiap orang.

  • Melakukan pembangunan infrastruktur yang kokoh, mempromosikan industrial yang berkelanjutan dan mendorong adanya inovasi.

  • Menjadikan perkotaan yang inklusif, aman serta kokoh yang berkelanjutan.

  • Memastikan pola mengkonsumsi serta memproduksi yang berkelanjutan.

  • Memanfaatkan dan menjaga samudera, laut serta sumber energi kelautan secara berkelanjutan.

  • Mendorong masyarakat yang adil serta inklusif yang damai.






Prinsip Pembangunan Berkelanjutan








  • Equity (Pemerataan)







Pemerataan merupakan target utama pembangunan berkelanjutan. Pemerataan tersebut diakui bisa meminimalisir disparitas ekonomi serta sosial serya kesempatan yang mirip untuk masyarakat.








  • Ekonomi







Pendekatan pembangunan faktor ekonomi di dalam pembangunan berkelanjutan menitik beratkan pada peningkatan keahlian pekerja sehingga bisa meningkatkan energi saing di dalam meraih pekerjaan yang layak, Mendorong kerja sama ekonomi strategis serta meningkatkan performa pembangunan dasar Misalnya seperti perumahan, air, jalur dsb hingga infrastruktur informasi.








  • Energi







Penerapan penghematan energi ialah bagian dari pembangunan berkelanjutan. Misalnya penerapannya dan mengoptimalkan pembangunan bangunan bersama dengan pencahayaan alami sebanyak barangkali.








  • Ekologi







Prinsip pelestarian ekologi di dalam pembangunan berkelanjutan diterapkan melalui penggunaan lahan gabungan semaksimal mungkin, perhatikan keberadaan ruang terbuka hijau, proses tranportasi serta pembangunan saling terintegrasi wajib membatasi pemekaran kota secara berlebihan








  • Engagement (Peran Serta)







Pembangunan berkesinambungan ini bisa dijalankan melalaui peningkatan dan pengoptimalan peran bagi masyarakat didalamnya.




Indikator Keberhasilan Pembangunan


Indikator penggunaan dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di Negara-negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indikator pembangunan akan bergeser kepada faktor – faktor   sekunder dan tersier


Sejumlah indikator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga internasional antara lain :






  • Pendapatan Perkapita




Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun GDP. Indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakattermasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.






  • Struktur Ekonomi




Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial. Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja.






  • Urbanisasi




Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan, sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu indikator pembangunan.






  • Angka Tabungan 




Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap industrialisasi memerlukan    investasi dan modal. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.






  • Indeks Kualitas Hidup




IKH atau Physical Qualty of life Index digunakan untuk mengukur kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.






  • Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index)




    Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas       sumber daya manusia. Pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan SDM.






  • Pertumbuhan Ekonomi




Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam kehidupan manusia, Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen, (1) rata-rata harapan hidup pada saat lahir, (2) rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan SMU, (3) pendapatan per kapita. Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitudedan skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga dan lingkungannya.




Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia


Implementasi pembangunan berkelanjutan telah manjadi agenda internasional, dimana setiap negara mempunyai tanggung jawab untuk mensukseskan pembangunan berkelanjutan secara global, baik itu negara maju maupun negara berkembang. Sebagai negara berkembang Indonesia telah berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan.


Indonesia dalam hal ini melalui Kementerian Lingkungan Hidup (sejak tahun 1972) sebenarnya telah aktif terlibat mengikuti dan berperan serta dalam berbagai pertemuan internasional serta KTT tentang pembangunan dan lingkungan yang diadakan oleh PBB maupun organisasi lingkungan atau negara-negara maju lainnya, mulai dari KTT pertama PBB Tahun 1972 di Stockholm (Swedia), Forum antar negara di Nairobi (1982), KTT Bumi di Rio de Jeniro di Brazil (1992) dan terakhir KTT Pembangunan Berkelanjutan di Johanesburg, Afrika Selatan (2002). Demikian juga dalam konferensi tahunan yang membahas tentang dampak perubahan iklim (COP 1 sampai COP 16) yang diselenggarakan secara bergilir di berbagai negara, Indonesia tidak pernah absen, tak terkecuali dalam konferensi tentang keanekaragaman hayati yang merupakan agenda tidak lanjut dari KTT Bumi di Rio.


Beberapa hasil konferensi berupa kesepakatan (konvensi) internasional baik yang mengikat maupun yang tidak mengikat telah ditindaklanjuti (diratifikasi) oleh Indonesia menjadi Peraturan Pemerintah (PP) bahkan Intruksi Presiden (Inpres), seperti Konvensi tentang keanekaragaman hayati, pengurangan emisi karbon (CO2), pengelolaan lahan gambut dan lain-lain. Oleh karena itu, jika ditinjau dari tingkat keaktifan dan keikutsertaan Indonesia dalam berbagai forum nasional dan internasional tentu saja Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat aktif terlibat dalam pembahasan tentang berbagai isu dan permasalahan lingkungan dan pembangunan baik skala regional maupun internasional (global).






Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Pengertian Pembangunan Berkelanjutan : Hakikat, Pengertian, Ciri, Konsep, Tujuan, Prinsip, Indikator Keberhasilan, Di Indonesia,  semoga bermanfaat





Sumber jk.com


EmoticonEmoticon