Definisi Majas
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis. Majas adalah cara menampilkan diri dalam bahasa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
Dengan kata lain, gaya bahasa atau majas adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan. Kekhasan dari gaya bahasa ini terletak pada pemilihan kata-katanya yang tidak secara langsung menyatakan makna yang sebenarnya. Sedangkan menurut Prof.Dr.H.G.Tarigan bahwa majas adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis.
Pengertian Majas
Majas adalah bahasa kias atau pengungkapan gaya bahasa yang dalam pemakaiannya bertujuan untuk memperoleh efek-efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya. Seorang penulis sastra juga terkadang terkenal dengan tulisan-tulisan majas dalam karyanya. Dalam hal ini seorang penulis sastra dalam menyampaikan pikiran dan perasan, baik secara lisan dan tertulis kerap menyampaikannya dengan bahasa majas yang khas.
Macam Jenis Majas Beserta Contohnya
Majas dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya adalah:
Majas Perbandingan
Majas perbandingan dapat dibagi lagi atas perumpamaan, metafora, personifikasi, Antithesis, aligori, Asosiasi (simile)
- Perumpamaan
Yang dimaksud dengan perumpamaan disini adalah padan kata simile dalam bahasa inggris.
Perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan sengaja kita anggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit dijelaskan kata pemakaian seperti, ibarat, perumpamaan, bak, laksana.
Contoh :
- Seperti air di daun keladi
- Ibarat menelan duri
- Bak mencari kutu dalam ijuk
- Umpama memadu minyak dengan air
- Laksana bulan purnama
- Sebagai bintang di langit
- Metafora
Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat, padat dan tersusun rapi.
Contoh :
- Dia dianggap anak emas majikannya.
- Mereka ditimpa celaka
- Nani jinak-jinak merpati
- Mina buah hati Edi
- Personifikasi
Personifikasi adalah jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak. Atau dapat diartikan majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia
Misalnya :
- Angin yang meraung
- Penelitian menuntut kecermatan
- Cinta itu buta
- Alegori
Alegori adalah cerita yang diceritakan dalam lambang-lambang. Merupakan metafora yang diperluas dan berkesinambungan, tempat atau wadah obyek-obyek atau gagasan-gagasan diperlambangkan. Atau cerita kiasan atau lukisan yang mengiaskan hal lain atau kejadian lain.
Contoh :
- Puisi “Diponegoro” karya Sanusi Pane.
- Antithesis
Antithesis adalah sejenis majas yang mengadakan komperasi atau perbandingan antara dua antonym (yaitu kata-kata) yang mengandung ciri-ciri semantic yang bertentangan). (Ducrot &Todorov ; 1979 : 277)
Contoh :
- Pada saat kami berdukacita atas kematian ayahku, mereka menyambutnya dengan kegembiraan tiada tara.
- Dia bergembira ria atas kegagalan dalam ujian itu.
- Asosiasi (simile)
Asosiasi (simile) adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti.
Contoh :
- Semangatnya keras bagaikan baja.
- Wajahnya bagai bulan purnama
Majas Pertentangan
Majas pertentangan dapat dibagi lagi atasLitotes, hiperbola, Ironi, Sinisme, sarkasme, oksimoron, Paronomasia, Parilipsis, dan Zeugma
- Hiperbola
Adalah majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan kesan dan daya pengaruh.
Contoh :
- Saya terkejut setengah mati mendengar perkataannya.
- Tubuhnya kurus kering setelah ditinggalkan oleh ayahnya.
- Litotes
Litotes adalah majas yang di dalam pengungkapannya menyatakan sesuatu yang positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk yang bertentangan. Tujuannya antara lain untuk merendahkan diri.
Contoh :
- Kami berharap Anda menerima pemberian yang tidak berharga ini.Gajiku tak seberapa, hanya cukup untuk makan anak dan istri.
- Icuk Sugiarto bukan pemain jalanan.
- Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir atau memperolok-olok.
Contoh :
- Bagus sekali rapormu, Andi, banyak angka merahnya.
- Rajin sekali kamu,lima hari kamu tidak masuk sekolah.
- Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung dan agak kasar.
Contoh :
- Perkataanmu tadi sangan menyebalkan. Kata-kat itu tidak pantas disampaikan orang terpelajar seperti kamu!
- Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!
- Darkasme
Sarkasme adalah sindiran kasar berupa ungkapan kasar yang dapat menyakitkan hati orang.
Contoh :
- Tidurnya saja sehari-hari seperti babi.
- Kamu ini benar-benar goblok, bebal, otaku udang
- Oksimoron
Oksimoronadalah majas yang mengandung penegakan atau pendirian suatu hubungan sintaksis ( baik koordinasi maupun diterminasi) (ducrot and Tadorov ; 1981 : 278)
contoh :
- olah raga mendaki gunung memang menarik perhatian, walaupun sangat berbahaya
- Paronomasia
Paronomasia adalah majas yang berisi penjajaran kata-katayang berbunyi sama tapi bermakna lain ; kata-kata yang sama bunyinya tetapi artinya berbeda. (ducrot and Tadorov ; 1981 : 278)
Contoh :
- oh adindaku sayang, akan kutanam bunga tanjung dipantai tanjung hatimu.
- Kembang yang kutanam dulu, kini telah berkembang.
- Parilipsis
Parilipsis adalah majas yang merupakan suatu formula yang dipergunakan sebagai sarana untuk menerangkan bahwa seseorang tidak mengatakan apa yang tersirat dalam kata itu sendiri(ducrot and Tadorov ; 1981 : 278)
Contoh :
- Semoga Tuhan mendengarkan doa kita ini, (maaf) bukan maksud saya menolaknya.
- Pilihlah buah yang masak(ee..) yang saya maksud bukan buah yang busuk.
- Zeugma
Zeugma adalah majas yang merupakan koordinasi atau gabungan gramatis dua kata yang mengandung ciri-ciri semantic yang bertentangan ; contoh abstrak dan kongkriti. (ducrot and Tadorov ; 1981 : 278)
Contoh :
- anak itu memang rajin dan malas di sekolah.
- Paman saya nyata sekali bersifat social dan egois dalam kehidupan sehari-hari.
Majas Pertautan
Majas pertautan dapat dibagi lagi atas metonimia, sinekdoke, alusi, ellipsis, inversi,gradasi dan eufemisme.
- Metonomia
Metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal lainnya sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut penciptanya atau pembuatnya jika yang kita maksudkan adalah ciptaan atau buatannya.Bisa pula kita menyebut bahan dari barang yang dimaksud.
Contoh :
- Ayah baru saja membeli zebra, padahal saya ingin Kijang.
- Para siswa disekolah kami senang sekali membaca S.T. Alisyahbana .
- Sinekdoke
Sinekdok Pars Pro Toto adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya.
Contoh :
- Setiap kepala dikenakan biaya.
- Dia membeli dua ekor ayam
Sinekdok Totem Pro Parte adalah menyebutkan keseluruhan untuk pengganti sebagian saja.
Contoh :
- Semoga Indonesia menjadi juara Thomas Cup
- Desa itu diserang muntaber.
- Alusi
Alusio adalah majas yang menunjuk secara tidak langsung pada sustutokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama.
Contoh :
- Banyak korban berjatuhan akibat kekejaman Nazi
- Apakah setiap guru harus bernasib seperti Umar Bakri?
- Ellipsis
Elipsis adalah majas yang di dalamnya terdapat penghilangan kata atau bagian kalimat.
Contoh :
Dia dan ibunya ke Tasikmalaya (penghilangan predikat pergi)
- Inversi
Inversi adalah majas yang dinyatakan oleh pengubahan susunan kalimat.
Contoh :
- Paman saya wartawan = Wartawan, paman saya.
- Dia datang = Datang dia
- Gradasi
Gradasi adalah majas yang mengandung suatu rangkaian atau urutan (paling sedikit tiga) kata atau istilah yang secara sintaksis bersamaan yang mempunyai satu atau beberapa ciri-ciri simatik secara umum dan yang diantaranya paling sedikit satu ciri diulang-ulang dengan perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif (ducrot and Tadorov ; 1981 : 277)
Contoh :
“Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan itu menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan harapan.Dan pengharapan tidak mengecewakan….” (roma 5 : 3-5)
- Eufemisme
Eufemisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang kasar, yang dianggap merugikan, atau yang tidak menyenangkan.
Contoh :
- Tahi eufemismenya tinja
- Pengangguran eufemismenya tunakarsa
- Kakus eufemismenya toilet/jamban
Majas Penegasan/Perulangan
Majas perulangan dapat dibagi lagi atas beberapa macam diantaranya :
- Pleonasme
Pleonasmeadalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata.
Contoh :
- Mereka turun ke bawah untuk melihat keadaan barang-barangnya yang jatuh.
- Dukun itu menengadah ke atas sambil menengadahkan tangannya.
- Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri.
- Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin menghebat.
Contoh :
- Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil bejejer di halaman.
- Baik itu RT, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur, maupun Presiden memiliki kedudukan sama di mata Tuhan.
- Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama makin menurun (melemah)
Contoh :
Bapak Kepala Sekolah, Para guru, dan murid-murid, sudah hadir di lapangan upacara.
- Retoris
Retoris adalah majas yang berupa kalimat Tanya yang jawabannya itu sudah diketahui oleh penanya.Tujuannya untuk memberikan penegasan pada masalah yang diuraikannya, untuk meyakinkan, ataupun sebagai sindiran.
Contoh :
- Siapa yang tidah ingin hidup bahagia?
- Apa ini hasil dari pekerjaanmu selama bertahun-tahun?
- Aliterasi
Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang bunyi awalnya sama.
Contoh :
- Dara damba daku, datang dari danau.
- Inilah indahnya impian, insan ingat ingkar.
- Antanaklasis
Antanaklasisadalah majas yang mengandung ulangan kata yang sama, dengan makna yang berbeda.
Contoh :
- Karena buah penanya yang controversial, dia menjadi buah bibir masyarakat.
- Kita harus saling menggantungkan diri satu sama lain. Jika tidak, kita telah menggantung diri.
- Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan dalam kalimat yang berbeda.
Contoh :
Terlalu banyak penderitaan menimpa dirinya.Terlalu banyak masalah yang dihadapinya.Terlalu banyak.
- Tautologi
Tautologi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan dalam sebuah kalimat.
Contoh :
Selamatdatang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku.
- Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, hanya disusun dalam baris yang berbeda.Biasanya terdapat dalam puisi.
Contoh :
- Sunyiitu duka
- Sunyi itu kudus
- Sunyi itu lupa
- Sunyi itu mampus
- Kiasmus
Kiasmus adalah majas yang berisi perulangan dan sekaligus menganduk inverse.
Contoh :
- Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin merasa dirinya kaya.
- Sudah biasa dalam kehidupan ini banyak orang Pintar yang mengaku bodoh, dan orang bodoh banyak yang merada dirinya pintar.
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Jenis Majas : Contoh, Macam, Pengertian Beserta Definisinya, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
Sumber jk.com
EmoticonEmoticon