Hampir setiap negara di dunia mempunyai masalah masing-masing. Salah satunya yaitu jumlah populasi yang dimiliki setiap negara. Beberapa negara terkenal dengan jumlah masyarakattertinggi di dunia mirip Republik Rakyat Tiongkok dan juga Indonesia, namun ada pula yang mengalami krisis kekurangan jumlah masyarakatkhususnya penduduk berusia muda mirip yang terjadi di negara Finlandia.
Namun permasalahan penduduk tidak hanya itu saja. Jika pada pembahasan sebelumnya membahas negara yang kekurangan laki-laki, kali ini akan dibahas negara mana saja yang mengalami kekurangan perempuan. Mari disimak pembahasannya di bawah ini!
Negara Filipina
Negara yang berdekatan dengan Indonesia ini, ternyata mempunyai persoalan kepada jumlah populasi perempuan. Negara Filipina memiliki jumlah penduduk wanita lebih minim daripada jumlah laki-laki.
Alasan mengapa jumlah perempuan di Filipina lebih minim yakni ketersediaan lapangan pekerjaan. Banyak perusahaan yang memberdayakan pria ketimbang perempuan, sehingga banyak perempuan Filipina menetapkan untuk melakukan pekerjaan di mancanegara.
Negara Kanada
Negara yang memiliki batas dengan Amerika Serikat ini ternyata mempunyai jumlah penduduk perempuan lebih sedikit dengan perbandingan jumlah laki-laki lebih banyak 250.000 dari perempuan. Penyebab mengapa jumlah penduduk perempuan lebih sedikit ialah banyak di antara mereka yang memutuskan untuk meninggalkan negaranya demi sekolah ataupun kerja serta tidak kembali lagi ke Kanada.
Jikapun para perempuan tersebut menikah, maka mereka akan menentukan pria dari luar Kanada dan tidak tinggal di negara asalnya. Selain itu, upah kerja wanita di Kanada terbilang kecil ketimbang laki-laki, sehingga banyak wanita yang melakukan pekerjaan di luar Kanada.
Negara India
Negara India yang berada di Asia Selatan ini populer sebagai salah satu negara terpadat di dunia. Bahkan kepadatan sungguh tampakdi sekeliling kota-kota besar di India. Selain jumlah masyarakatyang cukup tinggi, ternyata persoalan kependudukan yang dihadapi negara ini yakni jumlah penduduk perempuan yang sedikit.
Bahkan alasannya adalah jumlahnya yang sedikit tersebut membuat laki-laki di India mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasangan. Ada beberapa hal yang menimbulkan mengapa jumlah perempuan di India lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah prianya, yakni adanya perbedaan atau ketidaksetaraan gender serta kekerasan.
Negara Afganistan
Negara yang sering mengalami pertentangan dengan negara Israel hingga rampung dengan pertempuran, ternyata mempunyai duduk perkara kependudukan. Jumlah populasi Afganistan mengalami penurunan balasan perang, bahkan hal tersebut juga kuat pada jumlah wanitanya.
Banyak masyarakatyang mengungsi ke daerah yang lebih kondusif, bahkan hingga keluar negeri utamanya untuk para penduduk wanita. Sehingga tidak heran bila jumlah penduduk wanita lebih sedikit daripada jumlah pria di Afganistan.
Negara Libya
Sudah semenjak lama negara Libya menjadi negara yang mengalami pertentangan perang kerabat dan mengakibatkan ribuan jiwa meninggal dunia. Bahkan akibat perang kerabat tersebut banyak penduduk Libya yang harus mengungsi ke kawasan yang lebih aman.
Tidak heran bila jumlah perempuan di negara Libya mengalami penurunan akibat perang dan menyelamatkan diri ke sejumlah negara terdekat. Oleh alasannya adalah itu, cuma laki-laki Libya saja yang masih bertahan dan tinggal di negara tersebut.
Negara Norwegia
Negara Norwegia diketahui selaku negara yang mempunyai kriteria tertinggi dalam kehidupannya. Meskipun begitu, jumlah populasi masyarakatNorwegia termasuk sedikit dan kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk di Kota Jakarta.
Tidak hanya itu saja, ternyata negara ini mempunyai penduduk laki-laki jauh lebih banyak sekitar 12.000 lebih dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Pemerintah Norwegia sendiri belum mampu mengatasai hal tersebut dan dimengerti jikalau penyebab perbedaan jumlah antara wanita dan laki-laki Norwegia ialah tingkat kelahiran bayi laki-laki meningkat setiap tahunnya ketimbang kelahiran bayi perempuan.
Negara Islandia
Negara Islandia juga mengalami krisis kekurangan penduduk perempuan. Diketahui bila rata-rata ada sekitar 104 laki-laki untuk 100 wanita Islandia, yang artinya jumlah wanita lebih sedikit ketimbang jumlah laki-laki.
Terdapat sebuah rumor yang menyampaikan kalau terdapat wanita yang berasal dari luar negara Islandia bersedia menikah dengan pria Islandia, mereka akan diberi kado berupa duit oleh pemerintah Islandia. Namun hal tersebut segera dikonfirmasi dan dinyatakan sebagai kebohongan oleh pemerintah.
Salah satu aspek mengapa jumlah perempuan lebih sedikit adalah banyak dari mereka yang menetapkan untuk bekerja ke mancanegara dan tidak datang kembali untuk tinggal di Islandia.
Negara Swedia
Swedia termasuk negara dengan yang mengalami kekurangan perempuan. Terdapat selisih sekitar 15.000 dari total penduduk pria yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah masyarakatwanitanya. Salah satu penyebab mengapa jumlah perempuan di Swedia lebih sedikit adalah adanya arus imigrasi yang berasal dari negara-negara di sekitar Swedia di mana para imigran tersebut sebagian besar adalah laki-laki.
Konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menjadikan banyak para sampaumur pria juga meninggalkan wilayahnya dan menetap di Swedia. Tidak hanya itu saja, impian hidup wanita Swedia cukup rendah ketimbang impian hidup prianya.
Negara Qatar
Menjadi salah satu negara terkaya di dunia bukan berarti negara ini tidak memiliki persoalan kependudukan. Nyatanya ketika ini rasio pria dan wanita di Qatar cukup besar yaitu 3,41 banding 1 yang artinya jumlah laki-laki jauh lebih tinggi ketimbang jumlah wanitanya.
Penyebab berkurangnya jumlah perempuan Qatar yakni meningkatnya imigran laki-laki yang dikala ini banyak melakukan pekerjaan di Qatar.
Pemerintah Qatar ingin mengeluarkan visa kerja untuk laki-laki ajaib dalam mengisi posisi manajerial cekatan dan para pekerja konstruksi. Sedangkan untuk pekerja wanita asing hampir mustahil mendapatkan visa kerja jikalau mereka bukan berasal dari daerah-daerah mirip Inggris atau Kanada.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon