Emas tergolong ke dalam kelompok logam mulia hingga tak heran kalau logam ini mempunyai nilai jual yang amat tinggi. Dalam komponen kimia yakni pada tabel periodik, emas diberi simbol (Au) Aurum.
Emas memiliki karakteristik yang dapat membedakannya dengan logam lain, adalah berwarna kuning, lunak, lentur, mudah untuk dibentuk, mengkilap, dan tidak warna tidak mudah memudar.
Emas termasuk logam yang langka dan untuk menemukan emas perlu melakukan penambangan. Kegiatan penambangan ini menciptakan suatu fatwa jikalau emas berasal dari dalam perut Bumi.
Lalu Dari Manakah Emas Berasal?
Berdasarkan penelitian yang dijalankan oleh para peneliti dari Universitas Briston ditemukan jika emas bukanlah berasal dari planet Bumi. Diketahui jika emas berasal dari tabarakan meteorit sekitar lebih dari 200 juta tahun setelah Bumi terbentuk.
Saat itu Bumi dihujani oleh meteorit dan beberapa diantaranya mengandung emas. Meteorit-meteorit jatuh dan tertahan pada permukaan bumi serta tidak masuk ke bab yang lebih dalam lagi atau ke inti Bumi. Kemudian cuilan-kepingan meteorit tersebut tersebar di beberapa bagian permukaan Bumi.
Nantinya emas-emas yang terkandung di dalam meteorit akan larut bersama fluida atau cairan panas, lalu mengalir melalui pori-pori batuan atau rekahan. Pada ketika fluida secara sedikit demi sedikit mulai mendingin ataupun bereaksi dengan batuan, emas yang larus pada fluida juga mengisi celah atau rekahan untuk membentuk endapan berbentukvein atau lode.
Proses Terbentuknya Emas
Sebenarnya ada beberapa cara lain perihal asal terbentuknya endapan emas dan dibedakan menjadi beberapa lapisan. Endapan emas yang menjadi contoh untuk eksplorasi selaku berikut:
Endapan Epithermal (Porfiri)
Hampir sebagian besar endapan emas yang ditemukan di Indonesia berasal dari jenis endapan emas epithermal. Atau kurang lebih 13 persen produk emas dunia dihasilkan dari tipe endapan ini.
Umumnya endapan emas epithermal diperoleh dalam bentuk urat-urat, baik itu urat kuarsa ataupun urat karbonant yang terbentuk pada suhu 150-300 derajat celcius dengan keadaan pH sedikit asam atau mendekati netral.
Urat-urat emas yang terbentuk umumnya terdapat di sekeliling endapan porifiri yang akrab dengan logam lain seperti tembaga, timah, wolfram, dan molibden. Selain itu, endapan emas ini juga berasosiasi dengan intrusi batuan beku tipe kalk-alkalin dan terbentuk pada suhu 400 derajat celcius.
Proses
Endapan emas diangkut oleh larutan hidrotermal yang banyak mengandung ligan HS negatif dan OH negatif, lalu ligan-ligan tersebut menjinjing emas sampai ke pengendapan. Adanya breksi hidrotermal ialah tanda terjadinya pendidihan pada larutan hidrotermal.
Selama proses pendidihan, tekanan juga makin besar dan bahkan mampu merusak dinding batuan melalui larutan hidrotermal. Sehingga gas H2S akan hilang dan terjadi kenaikan nilai pH dan penurunan suhu.
Proses tersebut menghantarkan emas pada batuan, sehingga kadar emas primer yang ditemukan cukup tinggi dan lazimnya dijumpai pada breksi hidrotermal.
Endapan Metamorfogonik
Endapan emas yaitu endapan emas yang berasosiasi dengan batuan metamorf dan terbentuk dari proses metamorfose batuan asalnya. Endapan emas jenis ini banyak didapatkan pada urat-urat kuarsa atau kalit sekitar batuan metamorf.
Prosesnya
Perlu dimengerti jika batuan metamorf terbentuk pada tekanan dan suhu tinggi dengan peningkatan suhu serta tekanan pada batuan menimbulkan orientasi struktur, sehingga terjadi reaksi sebagian dari kristal dalam keadaan fase padat.
Proses pelepasan air mineral dan air antar ruang pori menjadikan proses sirkulasi air hidrotermal pada batuan melalui zona geser yang berada di dalam batuan metamorf. Air hidrotermal pada batuan metamorfik banyak mengandung bagian air, karbon dioksida, dan karbon monoksida.
Larutan hidrotermal biasanya memuat logam pada batuan alasannya terdapat proses metamorfose balasan logam pada batuan tidak dapat membentuk mineral penyusun batuan. Di simpulan pembentukan, mineral kuarsa dan kalsit secara bersama terangkat dengan logam terendap dalam bentuk urat-urat. Pada urat-urat inilah ditemukan logam emas.
Endapan Mesothermal
Endapan emas ini akan menghasilkan lode yang umumnya mempunyai jumlah emas besar atau induk emas (Mother Lode). Lode emas merupakan salah satu tipe endapan hidrotermal yang terbentuk pada lingkungan batuan metamorf dan menjadi sabuk metamorfik pada istilah geologi.
Umumnya sabuk metamorfik terdapat pada seri sabuk bertekanan rendah yang dikontrol secara structural dan terikat dengan sulfide serta karbonasi batuan samping. Hampir sebagian besar logam emas pada mesothermal terikat dengan mineral lain seperti kalkopirit, galena, sfalerit, pirit, arsenopirit, temantit, tetrahedrit.
Endapan mesothermal mampu ditandai dengan adanya urat-urat kuarsa yang mengandung emas pada batuan metamorf.
Endapan Placer
Setidaknya terdapat dua jenis untuk endapan ini adalah placer alluvial dan placer elluvial. Endapan placer ialah daerah tersebarnya emas dengan jumlah besar di wajah bumi mulai dari emas berbentuk pipih, tipis, bubuk, sebesar kelereng, sampai 100% komposisi emas murni.
Emas placer alluvial terdapat di tempat lereng perbukitan yang mengalami pengikisan, pelapukan dan transportasi. Sedangkan untuk placer elluvial tersebar dengan luas dan tidak berfokus pada satu titik, sehingga ketika melakukan penambangan butuh tenaga tambahan dengan hasil yang tidak terlampau banyak.
Itulah tadi beberapa macam proses terbentuknya emas di alam. Semoga berita di atas dapat bermanfaat.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon