Hujan meteor yang diberi nama “Taurid” ini bekerjasama dengan komet berjulukan Encke, dia singgah ke langit Bumi setahun sekali. Sesungguhnya ada dua jenis Taurid; yaitu utara dan selatan. Keduanya berasal dari sumber yang berlawanan. Yang selatan berasal dari Komet Encke, sementara yang utara berasal dari asteroid 2004 TG10. Mereka dinamai menurut titik sumber pendaran yang berasal dari konstelasi Taurus. Karena kehadiran mereka di final Oktober dan awal November, mereka juga acap kali disebut bola api Halloween.
Komet Encke sendiri ialah komet yang durasi orbitnya cukup singkat, ia tampaksatu kali dalam 3,3 tahun. Pertama kali tampakoleh Pierre Mechain pada tahun 1786 dan orang pertama yang memperoleh durasi orbitnya itu yaitu Johann Franz Encke di sekeliling tahun 1800.
Menariknya, Encke dan Taurid diyakini merupakan sisa-sisa peninggalan dari komet yang jauh lebih besar lagi. Komet tersebut telah terkikis semenjak 20.000-30.000 tahun yang kemudian. Partikel-partikel kecilnya terlepas di ruang angkasa dan bersinanggungan dengan Bumi ataupun planet yang lain (Whipple (1940), dan Klacka (1999)). Secara keseluruhan, bahan ini ialah materi terbesar di dalam tata surya.
Proses terjadinya hujan meteor Taurid berlangsung cukup usang jika ketimbang hujan meteor yang lain. Rentang waktunya bisa berlangsung selama beberapa minggu. Hal ini disebabkan oleh alasannya adalah hujan meteor ini cenderung menyebar di ruang angkasa. Bila dilihat lebih akrab, hujan meteor Taurid bahwasanya berisikan materi yang lebih berat mirip watu kerikil, dibandingkan dengan debu seperti hujan meteor lainnya. Tidak menutup kemungkinan ada ukuran Taurid yang lebih besar ketimbang watu watu. Bila ukurannya lebih besar ketimbang batu, maka meteor yang terlihat dari Bumi akan tampakmenyala seterang bulan, bahkan sampai meninggalkan asap.
Kepingan meteor Taurid memang cukup besar daripada serpihan meteor yang lain. Kadang ada potongan yang cukup besar untuk jatuh hingga ke atas tanah, lolos dari kikisan atmosfir. Meteorit ini belum pernah ditemukan hingga sekarang, tetapi berdasarkan Astronom Cooke, inovasi tersebut akan menjadi sesuatu yang sungguh bernilai. Walau tidak diketahui pasti berapa persisnya ukuran meteorit Taurid, tetapi Cooke menakar bahwa beratnya mungkin beberapa ons.
Waktu Terjadinya Hujan Meteor Taurid
Taurid pada umumnya timbul lima kali dalam waktu satu jam, bergerak perlahan melintasi langit dengan kecepatan sekitar 28km/detik, atau 100.800 km/j. Taurid selatan atau STA, terlihat sejak tanggal 10 September hingga 20 November. Sedangkan Taurid utara atau NTA akan terlihat pada tanggal 20 Oktober hingga 10 Desember.
Selain itu ada lagi yang disebut dengan Beta Taurid dan Zeta Perseid. Keduanya berpapasan dengan Bumi pada bulan Juni-Juli. Namun mereka melintas pada siang hari, maka dari itu tidak dapat diperhatikan secara pribadi mirip halnya Taurid utara dan selatan.
Arus Taurid memiliki kegiatan siklus yang memuncak kira-kira sekitar 2.500-3000 tahun sekali. Ketika sentra dari arus meteor tersebut melintas semakin erat dengan Bumi, menyebabkan hujan meteor yang semakin deras. Berdasarkan perhitungan para astronom, puncak selanjutnya akan terjadi sekitar tahun 3000 masehi.
Menurut Astronom Cooke, sulit untuk memilih hari terbaik untuk melihat hujan meteor Taurid. Hal ini disebabkan oleh durasi yang panjang, berjalan selama beberapa minggu. Dan dalam rentang waktu yang usang itu, jumlah meteor yang terlihat di langit relatif sama banyaknya. Walau demikian, ia beropini bahwa waktu terbaik untuk melihatnya yaitu pada pagi-pagi sekali, sebelum subuh.
Para pengamat astronomi juga kerap kali memperoleh ada bintang jatuh yang tidak terperinci asal usulnya, tidak berhubungan dengan Taurid. Mereka berpendar dari daerah lain selain dari konstelasi Taurus, menuju ke arah yang tidak mampu diprediksikan.
Untungnya, Taurid mampu dilihat dari sudut manapun dari atas Bumi, kecuali wilayah kutub selatan. Mereka berpendar dari konstelasi Taurus sang kerbau. Untuk menemukan konstelasi Taurus itu, carilah konstelasi Orion, lalu menyisir ke timur maritim untuk mendapatkan bintang merah, bintang Aldebaran, yang juga adalah mata dari Taurus.
Penampakan Taurid sangat indah ketika disaksikan dari atas Bumi. Segaris bola api besar berwarna hijau neon melintasi langit subuh hari. Tertarik untuk menonton hujan meteor Taurid? Pada tanggal 5 November 2018 nanti, diprediksikan Taurid akan meraih puncak peredarannya.
Asteroid di Dalam Arus Taurid
Sesuatu menjadi perhatian para astronom baru-gres ini. Mereka menyadari bahwa selain kerikil besar yang terbang di luar angkasa, ada juga asteroid 2015 T24 dan 2005 UR, yang mengembangkan orbit dengan arus Taurid. Asteroid 2015 TX24 ditemukan pada tanggal 8 Oktober 2015. 20 hari kemudian terjadi kenaikan dalam arus hujan meteor Taurid di tahun 2015.
Asteroid ini ukuran diameternya beraneka ragam sekitar 200-300 meter. Hal ini memang sedikit meresahkan, karena Taurid melintasi Bumi satu tahun sekali. Bisa saja terjadi ada objek yang cukup besar terbawa di dalam arus Taurid dan menabrak Bumi. Bila ini terjadi, kerusakan yang berpengaruh pada Bumi mampu berakibat fatal. Namun sampai ketika ini, belum ada asteroid yang dinyatakan berbahaya atau mengancam akan bertubrukan dengan Bumi.
Pengaruh Jupiter Terhadap Taurid
Komet Encke melintasi tata surya dengan matahari sebagai sentra orbitnya. Reruntuhan dari Encke tersebut juga turut melintasi tata surya dan sebuah saat berdekatan dengan Jupiter. Elemen gravitasi Jupiter yang besar itu menyenggol remah-remah komet Encke tersebut sehingga mereka terpantulkan menuju ke Bumi. Menurut Cooke dari space.com pada tahun 2017, para ilmuwan memprediksi pantulan Jupiter itu akan sampai di Bumi pada tahun 2019.
Fenomena yang Berhubungan dengan Taurid
- Seorang Astronom bernama Duncan Steel dan Bill Napier mengira bahwa Beta Taurid ialah penyebab dari kejadian Tunguska yang terjadi pada tanggal 30 Juni 1908. Sungai Tunguska terletak di Russia, bersahabat dengan Siberia, pada pagi itu terjadi ledakan misterius yang kekuatannya diprediksi 1000 kali lebih kuat ketimbang bom atom Hiroshima-Nagasaki. Diduga bahwa ada meteor yang meledak di atmosfir (5-10km dari atas permukaan tanah).
- Telah diprediksikan pada tahun 1993 bahwa akan terjadi kegiatan Taurid di tahun 2005. Pada hari Halloween di tahun tersebut, banyak orang yang melihat bola api meteor yang terlihat di langit. Peristiwa itu kemudian disebut “bola api Halloween”.
- Pada abad Taurid selatan tahun 2013, tampakada bola api di California selatan, Arizona, Nevada, dan Utah.
Demikian klarifikasi mengenai proses terjadinya hujan meteor Taurid dan beberapa fenomenanya. Semoga berfaedah.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon