Aurora adalah fenomena alam di langit berbentukkilatan cahaya di langit akhir dari reaksi antara medan magnet Bumi dengan radiasi dari luar angkasa. Kilatan cahaya yang indah mampu dilihat dari jauh, seperti pentascahaya di langit. Dokumentasi serta foto aurora sudah ada sejak berabad-abad, karena keindahan serta kemegahan yang ditampilkan suatu aurora.
Aurora dapat tampakdengan terperinci di beberapa negara cuilan Planet Bumi bagian Utara dan Selatan. Namun dapatkah kita melihat fenomena aurora di Indonesia? Sayangnya tidak. Mari kita lihat beberapa penjelasannya di bawah ini, mengapa aurora tidak mampu kita lihat di Indonesia.
Mengapa Aurora Tidak Terlihat di Indonesia dan Khatulistiwa?
Proses terjadinya aurora sebab interaksi medan magnet Bumi dengan kegiatan matahari di luar angkasa. Nah, medan magnet Bumi terkuat terletak di kedua ujung kutubnya (kutub Utara dan Selatan). Semakin kuat medan magnet Bumi, maka auroranya akan tampaksemakin besar dan terperinci. Sebaliknya, makin menjauh dari kutub, maka medan magnet Bumi kian lemah.
Itulah sebabnya mengapa aurora tidak mungkin tampakdi kawasan ekuator atau khatulistiwa, alasannya adalah medan magnetnya tidak cukup banyak untuk mengakibatkan terjadinya aurora. Indonesia berada di khatulistiwa atau equator, terletak jauh dari kutub Utara maupun Selatan, daerah dimana medan magnet Bumi tercatat paling berpengaruh. Jika kita ingin menyaksikan fenomena aurora, maka kita harus berada di negara yang dekat dengan kutub Utara dan Selatan. Beberapa negara daerah kita bisa melihat aurora borealis paling jelas yaitu Arktik, Norwegia, Swedia, Amerika dan Kanada bab Utara. Sedangkan aurora australis bisa terlihat terang di Southern Sandwich Island, New Zealand, Argentina dan Antartika.
Badai Matahari
Proses terjadinya angin kencang matahari yang amat berpengaruh hingga aurora bisa terlihat dari berbagai serpihan dunia manapun. Namun angin ribut matahari sekuat itu juga dapat menghancurkan aneka macam perlengkapan elektro dan akan sungguh mempengaruhi kehidupan insan. Mengingat sebagian besar perlengkapan yang kita gunakan kini mempunyai sirkuit elektro, maka topan matahari super kuat akan merusak semua komputer, menghancurkan pembangkit listrik dan aneka macam persoalan yang lain.
Ada sebuah fenomena solar flare/solar storm atau topan matahari paling besar yang pernah tercatat, adalah pada tanggal 1 sampai 2 September 1859. Peristiwa tersebut disebut dengan Solar Storm Of 1859. Peristiwa tersebut menimbulkan terjadinya aurora yang sangat besar sampai bisa terlihat di Karibia, Jepang, China, serta beberapa negara lain mirip Cuba dan Hawaii.
Namun peristiwa tersebut juga merusak tata cara komunikasi telegraf, yang kala itu ialah salah satu media komunikasi utama. Percikan listrik terlihat dari menara kabel telegraf. Operator telegraf masih mampu saling berkomunikasi satu sama lain, meskipun telah mencabut sumber daya listrik, alasannya adalah kekuatan dari topan matahari yang teramat besar tersebut. Tidak cuma itu, para operator telegraf tersebut juga kadang tersengat listrik dari peralatan telegraf! Bisa dibayangkan pengaruh yang terjadi jikalau Solar Storm Of 1859 terjadi saat ini.
Pada tahun 2012 sempat tercatat topan matahari dengan intensitas yang sama seperti tahun 1859, namun untungnya tidak hingga mengenai orbit Bumi. Sebelumnya pada tahun 1989, sebuah topan matahari yang cukup kuat menghancurkan tata cara transmisi listrik di Quebec, Kanada.
Kesimpulan
Negara yang berada di kawasan khatulistiwa serta yang jauh dari kedua kutub tidak akan bisa melihat indahnya aurora. Medan magnet yang ada di kawasan khatulistiwa tidak cukup kuat untuk sampai menyebabkan aurora. Jika sebuah saat nanti kita menyaksikan ke langit malam hari dan ada aurora di sana, maka tandanya ada angin puting-beliung matahari besar sedang terjadi. Tapi semoga tidak hingga menghancurkan peralatan elektronik kita.
Demikian yang mampu kami bagikan seputar fenomena aurora di Indonesia, biar dapat memperbesar pengetahuan serta pengertian kita akan alam semesta yang begitu luas dan misterius ini. Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon