Rabu, 07 Oktober 2020

Galaksi Triangulum : Sejarah – Inovasi Dan Fakta-Faktanya

galaksi triangulumBerbicara perihal alam semesta memang tidak ada habisnya. Setiap waktu akan ditemukan benda-benda langit gres atau bahkan menguak berita lebih mendalam tentang banyak sekali macam hal yang pastinya sungguh berguna untuk pertumbuhan ilmu wawasan, khususnya bidang astronomi. Seperti yang sudah kita pahami, ada berjuta bahkan milyar benda langit mulai dari bintang, planet, dan galaksi yang sampai kini masih belum diketahui keberadaannya oleh para mahir astronomi. Namun, beberapa diantaranya sudah memiliki nama dan masih dipelajari lebih lanjut.


Benda langit tidak cuma soal matahari, bulan,  atau bintang yang umum kita lihat saban hari. Masih banyak benda langit yang ada di alam semesta ini. Mungkin beberapa benda langit tersebut masih bisa dilihat dengan mata telanjang, hanya saja berupa titik seperti bintang atau samar alasannya adalah posisinya yang terlalu jauh dengan planet bumi. Namun, dengan santunan teropong, kita mampu menyaksikan lebih terang benda-benda langit tersebut.


Dengan memakai teropong kita mampu melihat penampakan permukaan bulan, planet terdekat dengan bumi, matahari, atau bahkan galaksi yang bersahabat dengan kita. Berbicara wacana galaksi, taukah kalian apa nama galaksi daerah kita tinggal? Galaksi yang kita tempati sekarang adalah Galaksi Bima Sakti. Sebenarnya telah banyak galaksi yang sudah ditemukan dan diberi nama oleh para astronom. Beberapa galaksi memiliki jarak yang cukup erat dengan Galaksi Bima Sakti, sebut saja Galaksi Andromeda dan Galaksi Triangulum. Pembahasan kali ini akan menerangkan perihal Galaksi Triangulum.


1. Kenalan Dengan Galaksi Triangulum


Galaksi Triangulum memiliki nama lain M33 atau Messier 33 tergolong jenis galaksi spiral dan mempunyai jarak sekitar 3 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi Triangulum termasuk dalam galaksi paling besar di alam semesta yang ketiga setelah Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti di Grup Lokal. Galaksi Triangulum sendiri mempunyai satelit tersendiri dan diberi nama Galaksi Kerdil Pisces.


Meskipun Galaksi Triangulum masuk ke dalam tiga paling besar di Lokal Galaski, tetapi galaksi ini masih mampu dibilang selaku galaksi kecil jika ketimbang Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti. Diameter Galaksi Triangulum ini sekitar 60.000 tahun cahaya. Dimana Galaksi Andromeda memiliki diameter sekitar 200.000 tahun cahaya. Sedangkan Galaksi Bima Sakti sekitar 100.000 tahun cahaya untuk diameternya.


Galaksi Triangulum terlihat sedikit berlainan. Baik Galaksi Andromeda, Galaksi Bima Sakti maupun Galaksi Triangulum termasuk golongan galaksi spiral, tetapi Galaksi Triangulum sedikit berlawanan. Jika Andromeda dan Bima Sakti mempunyai tonjolan terperinci di bab tengah, maka Triangulum tidak. Galaksi Triangulum memiliki sedikit kafe yang tersambung pada lengan spiral ke pusat. Tetapi Triangulum terdiri atas gas yang besar dan debu yang cepat dalam menciptakan deretan bintang.


Sebenarnya Galaksi Triangulum dapat dilihat dengan mata telanjang. Galaksi Triangulum ini akan terlihat samar ketika malam. Samar-samar tersebut berisi sekitar 40 milyar bintang-bintang. Namun untuk melihat galaksi ini, perlu keadaan dimana langit dalam kondisi gelap. Posisi Galaski Triangulum ini berada di sebelah barat Galaksi Andromeda dan gugus Pisces. Berdasarkan hasil potret gambar yang diambil, Galaksi Triangulum mempunyai golongan bintang berwarna biru dan beberapa kawasan bintang berwarna merah muda tepatnya di sekeliling lengan spriral.


2. Sejarah Galaksi Triangulum


Nama resmi untuk Galaksi Triangulum yaitu M33 di mana aksara M berasal dari nama penemu galaksi yakni Charles Messier. Messier menghimpun daftar benda langit yang bukan terdaftar sebagai komet untuk memudahkan penelusuran. Messier 33 terdaftar pada tanggal 25 Agustus 1764. Namun, The European Southern Observatory menyertakan bahwa inovasi galaksi tersebut sudah didapatkan sebelumnya oleh seorang astronomi dari Italia yang berjulukan Giovanni Battista Hodierna sebelum tahun 1654 dalam buku berjudul “De Systemate Orbis Cometici”(About The Systematics of The Cometary Orbit) yang telah diterbitkan.


William Herschel (yang dikenal selaku penemu planet Uranus) juga melakukan penelitian tantang Galaksi Triangulum pada selesai tahun 1700an. Dia juga mencatat ada sebuah kawasan berisi gas yang sungguh luas. M33 sendiri masuk ke dalam galaksi spriral dan galaksi ini terlihat tidak begitu terang bila ketimbang Galaksi Bima Sakti. Pada tahun 1920an, seorang ahli bernama Edwin Hubble mencatat M33 atau Galaksi Triangulum berpisah dari metode perbintangan menurut hasil variabel bintang Cepheid. Bintang-bintang tersebut selalu digunakan untuk mengukur perjalanan kosmik di luar angkasa alasannya adalah kilaunya yang serupa dimanapun bintang tersebut berada.


3. Penemuan Baru


Dalam mempelajari Galaksi Triangulum menggunakan infra merah, pada tahun 2011, NASA menyiarkan bahwa di Galaksi Triangulum juga terlihat bawah pusatnya tidak memiliki dampak apa-apa dikala dideteksi menggunakan infra merah. NASA juga menjelaskan bahwa area di sekitar lengan spiral, terhalang  bubuk cahaya di belakang yang tak terlihat saat melewati infra merah. Hal ini menujukan bahwa terdapat awan gas dingin yang terkonsentrasi. Saat ini terdapat formasi bintang-bintang dekat pusat Galaksi Triangulum. Formasi bintang tersebut membuat NASA kesulitan untuk menyimpulkan apakah ada penurunan kegiatan di sentra galaksi jika dilihat menurut gambar langsung, di mana inti tersebut timbul dan menjadi bab yang paling jelas.


4. Fakta-Fakta Tentang Galaksi Triangulum



  • Galaksi Triangulum termasuk ke dalam golongan galaksi spiral dengan sentra yang lemah (bahkan tidak mungkin ada) dan lengan yang timbul dari pusat galaksi.

  • Pusat dari Galaksi Triangulum adalah nebula. Awan yang berisi gas dan abu yang disebut dengan tempat HII. Area ini merupakan area utama bagi bintang-bintang yang berformasi.

  • Galaksi Triangulum termasuk galaksi yang aktif untuk menghasilkan bintang. Daerah dimana tempat bintang lahir tersebar di daerah lengan spiral. Lengan spriral akan menghasilkan bintang-bintang berulang kali lebih banyak dibandingkan dengan Galaksi Andromeda.

  • Galaksi Andromeda dan Galaksi Triangulum masuk ke dalam ikatan aliran gas hidrogen dan bintang-bintang tetap. Kedua galaksi mempunyai interaksi yang akrab sejak beberapa juta tahun yang kemudian, dan akan terus berlanjut hingga 2,5 milyar tahun lagi.

  • Para jago astronomi berpikir bahwa penggabungan antara Galaksi Andromeda dan Galaksi Bima Sakti juga akan memperlihatkan efek terhadap Galaksi Triangulum. Kemungkinan akan menjadi 2 bab atau bersatu hingga membentuk galaksi elip yang besar.

  • Beberapa pengamat mengklaim bahwa di bawah langit yang sangat gelap, Galaksi Triangulum dapat dilihat dengan mata telanjang. Padahal, lebih gampang memperoleh posisi yang sempurna memakai binokular atau teleskop.


Semoga gosip mengenai Galaksi Triangulum bisa berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)