Hutan merupakan salah satu ekosistem bagi sebagian besar makhluk hidup. Tidak hanya selaku habitat atau daerah tinggal bagi binatang – binatang di dalamnya. Namun juga sebagai sumber daya alam yang mempunyai peran penting bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup. Hutan juga dianggap selaku penghasil oksigen terbesar di tampang bumi ini. Lalu, apakah hutan itu?
Hutan yakni sebuah lahan yang cukup luas, biasanya memiliki luas sampai ribuan hektar, ditumbuhi dengan aneka macam macam pohon baik liar maupun yang dibudidaya. Seperti yang telah dibilang sebelumnya, kalau hutan menjadi daerah sumber daya yang menunjukkan hasil berupa kayu, getah (damar dan karet), rotan dan lain sebagainya.
Jenis-jenis hutan berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 3 yakni hutan konservasi, hutan lindung dan hutan buatan. Hutan konservasi mempunyai fungsi selaku sumbangan ekosistem baik tumbuhan maupun fauna untuk dilestarikan semoga keberadaannya tidak punah. Hutan lindung berfungsi untuk melindungi alam dan lingkungan di sekitar. Sedangkan hutan bikinan berfungsi untuk menciptakan atau memproduksi hasil hutan.
Pembahasan kali ini akan membahas mengenai hutan bikinan. Hutan bikinan dibagi atas 3 kalangan yakni:
- Hutan Produksi Tetap (HP) hutan yang dapat dieksploitasi dengan melakukan tebas pilih ataupun babat habis.
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) hutan yang hanya bisa dieksploitasi dengan cara melakukan babat pilih. HPT atau Hutan Produksi Terbatas ini adalah hutan yang diperuntukan untuk produksi kayu dengan intensitas yanng cukup rendah. Biasanya terdapat di kawasan pegunungan yang terdapat lereng – lereng yang curam.
- Hutan Produksi yang mampu dikonversi (HPK) hutan yang memilki ruang cadangan untuk dimanfaatkan bagi pemukiman, transmigrasi, pertanian dan perkebunan.
Kemudian bagaimana ciri – ciri dari hutan buatan ini? Ciri – ciri hutan bikinan adalah :
- Di dalam satu daerah atau wilayah terdapat satu jenis tumbuhan atau pohon, contohnya hutan karet, hutan jati, hutan albasia, yang dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumtif saja.
- Area yang dipakai sungguh luas. Hal ini bermaksud untuk memenuhi keperluan insan. Wilayah ini umumnya sudah dimiliki oleh Perseroan Terbatas atau PT yang besar atau pemerintah tempat lokal yang penggunaannya sangat diawasi dan dijaga.
Hutan bikinan juga dikelompokan lagi menjadi 2, yakni :
- Hutan rimba : hutan yang terdapat lebih dari satu jenis pohon namun ada beberapa macam pohon yang tumbuh di tempat hutan. Pada hutan rimba, tata cara penebangan tidak mampu dilakukan asal-asalan. Harus dilaksanakan penebangan secara terpilih dan hati – hati. Usia pohon mesti mempunyai usia yang cukup sehingga pohon yang masih baru atau kecil tidak ikut tertebang.
- Hutan budidaya : hutan yang sengaja diatur untuk dibudidaya oleh insan. Biasanya di dalam satu tempat hanya ditanamai oleh satu jenis pohon saja. Penebangan pohon mampu dilaksanakan sekaligus sesuai dengan usia pohon yang ditanam.
Di dalam daerah hutan bikinan dibagi menjadi 2 bagian:
- Hutan Tanaman Industri
Hutan Tanaman Industri atau disingkat dengan HTI merupakan suatu kawasan hutan yang berada di dalam daerah hutan buatan. HTI ini sengaja dibuat untuk mengembangkan potensi dan kualitas dari hutan buatan dengan cara budidaya atau silvikultur yang bermaksud memenuhi keperluan bahan baku industri. Hal – hal yang diizinkan di HTI adalah persiapan lahan, pembuatan pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan hasil, pembuatan dan pemasaran.
Pembuatan Hutan Tanaman Industri yang ada di Indonesia mempunyai tujuan untuk melestarikan hutan yang telah tidak aktif agar dapat dimanfaatkan kembali. Sebenarnya HTI ini adalah penyebab terjadinya deforestasi, adalah hutan hujan primer diganti oleh hutan monokultur (satu jenis pohon). Hal ini mempunyai pengaruh yang amat besar tertama di lingkungan dan sosial. Seperti pola, menghilangnya keragaman hayati, konsekuensi negatif terhadap ekonomi penduduk setempat, budaya mereka dan mata pencaharian yang tergantung pada hutan.
Di sisi lain, HTI menjadi sumber produksi untuk masa depan. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan produksi hasil hutan kian meningkat. Hal ini pula yang menjadi usulanbagi pemerintah untuk menggalakan progam Hutan Tanaman Industri, alasannya adalah semakin berkurangnya jumlah kayu untuk dipanen yang berasal dari hutan alam. Ditambah,dulu industri kehutanan sebagian besar mengambil kayu dari hutan alam yang ketika ini semakin menyusut luasnya.
Menurut Peraturan Pemerintah tentang Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri, ada sekitar 18 jenis flora yang diperbolehkan untuk ditanam di Hutan Tanaman Industri. Di sini cuma menerangkan 6 diantaranya:
- Acacia sp.
Tinggi pohon ini sekitar 15 meter dengan diameter batang sekitar 50 cm. Memiliki cabang yang banyak dengan tajuk yang lebar dan tidak terlampau rapat.
- Kapuk randu
Tinggi pohon ini bisa meraih 20 meter dengan diameter batang 50 cm. Memiliki tajk yang tipis dengan cabang bertingkat. Buahnya ialah penghasil serat kapuk dan kayunya sebagai bab tengah kayu lapis.
- Johar
Tinggi pohon mencapai 10 sampai 15 meter dengan diameter 40 – 50 cm. Digunakan untuk bahan bangunan dan perkakas rumah tangga.
- Kayu Merah atau Angsana
Kayu ini umumnya digunakan untuk alat tulis, kayu lapis, dinding papan dan materi bangunan.
- Karet
Hasil bikinan pohon ini yaitu kayu dan latex. Latex sendiri merupakan hasil produksi yang cukup populer dan memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
- Jati
Kayu yang berasal dari pohon jati ini tergolong kelas awat I dan kelas besar lengan berkuasa II dengan berat jenis 0,70. Sangat cocok untuk perkakas rumah tangga dan pertukangan. Terdapat banyak kawasan persebaran kayu jati di Indonesia.
- Hutan Tanaman Rakyat
Saat ini Industri Kehutanan Indonesia mengalami kekurangan bahan baku. Oleh alasannya adalah itu, pemerintah memberikan peluang terhadap penduduk untuk mengantisipasi kelemahan itu dengan menciptakan Hutan Tanaman Rakyat dan melibatkan penduduk . Hutan Tanaman Rakyat ini memiliki skala yang kecil sampai menengah dengan luasan sekitar 5 hingga 10 hektar per Kepala Keluarga (KK).
Tempat yang ditetapkan untuk pelaksanaan Hutan Tanaman Rakyat ialah kawasan hutan buatan tidak produktif, tanah kosong, padang ilalang, semak belukar dan yang tidak dibebani izin atau hal lain. Sedangkan jenis tumbuhan HTR dikategorikan selaku berikut :
- Tanaman Hutan Berkayu, Kayu pertukangan : Meranti, Jati, Sengon, Sonokeling, Mahoni dan lain sebagainya. Kayu serat : Eukaliptus, Akasia, Tusam, Gmelia.
- Tanaman Budidaya Tahunan Berkayu : Karet, Durian, Mangga, Kemiri, Nangka, Duku, Pala dan lain sebagainya.
Persebaran Hutan Produksi
Hutan di Indonesia tergolong ke dalam hutan heterogen. Artinya terdapat lebih dari satu jenis pohon. Sampai sekarang persebaran hutan di Indonesia masih cukup luas, terbentang nyaris di seluruh pulau di Indonesia. Jika daripada luasnya, hutan bikinan merupakan daerah yang paling luas jika dibanding dengan hutan lindung dan hutan konservasi.
Hutan produksi di Indonesia mempunyai luas sekitar 72 juta hektar dari total keseluruhan hutan di Indonesia yang meraih 129 juta hektar. Hutan bikinan yang berbentukhutan rimba, sebagian besar tersebar di pulau Kalimantan. Sedangkan di pulau Sumatera dan pulau Jawa sebagian besar hutan produksi masuk ke dalam hutan budidaya.
Di pulau Jawa sendiri, banyak ditanami aneka macam macam pohon sehingga terdapat banyak jenis hutan buatan, seperti hutan jati, hutan pinus, hutan sengon, hutan damar, hutan mahoni dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk pulau Sumatera dan Aceh, hutan bikinan banyak ditanami oleh pohon pinus.
- Hutan Mahoni
Hutan mahoni banyak didapatkan di pulau Jawa. Pohonnya sendiri berjumlah kurang lebih 39,99 juta pohon, sedangkan 5,27% berada di luar pulau Jawa. Persebaran paling banyak terdapat di Jawa Barat (27,56%), Jawa Tengah (39,04%), dan Jawa Timur (11,63%).
- Hutan Jati
Wilayah persebaran kayu jati di Indonesia cukup banyak didapatkan di pulau Jawa. Terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah penghasil kayu jati terbaik berasal dari Blora, Jawa Tengah. Maka tak heran bila hutan buatan untuk pohon jati lumayan banyak di sana. Selain di pulau Jawa, hutan jati juga mampu ditemukan di Bali, Madura dan Sulawesi (Tenggara dan Selatan). Untuk di luar Indonesia, hutan jati banyak ditemukan di negara yang beriklim tropis mirip Hoshangabad Betul (India), Burma (Myanmar), utara Thailand, dan Lao PDR.
- Hutan Pinus
Sebagian besar hutan pinus yang ada di pulau Sumatra termasuk hutan pinus alami atau tanpa campur tangan insan untuk dibudidaya. Hutan pinus ini tersebar di Aceh, Tapanuli dan Kerinci. Hingga karenanya pohon pinus mulai dibudidayakan di Jawa dan tersebar cukup pesat di sini. Selain di Indonesia, hutan pinus juga bisa didapatkan di Vietnam, Kamboja, Filipina, Thailand, Burma dan India.
- Hutan Jabon
Persebaran pohon ini terdapat di daerah Maluku, sebagian Sulawesi dan Papua. Tidak cuma di Indonesai, pohon Jabon juga mampu didapatkan di Nepal, Vietnam, Thailand, Sabah, Filipina dan Cina.
Hasil Pemanfaatan Hutan Produksi
Hutan bikinan dibentuk untuk menciptakan atau memproduksi hasil hutan untuk menyanggupi kebutuhan industri. Hal itu juga kuat pada pemanfaatan dari hasil hutan bikinan. Hal ini tergantung dari pohon apa yang berada di hutan bikinan tersebut. Berikut hasil pemanfaatan hutan produksi :
- Veneer
Pohon mahoni menciptakan kayu yang tidak kalah baiknya dengan pohon jati. Dalam skala besar kayu mahoni dipakai selaku veneer (lapisan). Industri ini tersebar di Kalimantan Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Riau dan Jawa Tengah.
- Kayu Lapis
Produksi kayu lapis ini berada di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Riau, Maluku, Papua, Sumatera Utara dan Jawa Timur. Perusahan di Indonesia yang menangani kayu lapis dan veneer yaitu Korindo.
- Serbuk Kayu
Industri serbuk kayu ini mampu didapatkan di Jawa Timur, Kalimantan Timur, Riau, Papua Barat, Sumatera Selatan dan Jambi.
- Pulp dan Industri Kertas
Kita tahu kalau pohon pinus tumbuh dengan sangat baik di pulau Sumatera. Tidak heran jikalau pohon ini dimanfaatkan selaku bahan pengerjaan pulp dan kertas. Pengolahan pulp berada di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur. Perusahaan paling besar di Indonesia yang menciptakan pulp yaitu Sinarmas.
Tidak cuma menghasilkan kayu saja, juga terdapat banyak hasil hutan bukan kayu. Diantaranya berupa rotan, damar, kemenyan, bambu dan lain sebagainya.
Itulah tadi contoh – teladan dari Hutan Produksi dan flora yang mampu ditanam. Semoga isu ini bermanfaat.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon