Minggu, 20 September 2020

Batu Basalt : Pengertian – Penyebaran – Manfaatnya

Secara struktur lapisan bumi, dibagi menjadi tiga bab, antara lain kerak bumi (crush), selimut atau selubung (mantie) dan inti bumi (core).  Kerak bumi sendiri merupakan kulit bumi bagian luar merupakan lapisan yang terdiri atas daratan dan lautan serta menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Lapisan dan struktur kerak bumi terdiri atas batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.


Dalam pembentukannya struktur lapisan bumi terdapat tiga jenis bebatuan yang paling banyak didapatkan dan ditemukan oleh peneliti selaku pembentuk kerak bumi dan pembatas antara lapisan kerak bumi dengan lapisan mantel pada bumi. Pembentuk kerak bumi sendiri antara lain, batuan beku, batuan sedimen / endapan dan batuan metamorf / malihan.


Pada peluang kali ini akan dibahas batuan beku terutama watu basalt selaku salah satu bebatuan yang dimanfaatkan selaku pondasi konstruksi bangunan.


Batuan beku atau dikenal selaku igneous rocks ialah watu yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya, batuan beku mampu dibedakan menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan terbesarnya berasal dari mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma yang relative lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik yang lebih sering dijadikan hiasan rumah adalah watu gabbro, diorite dan batuan granit. Sedangkan, batuan beku vulkanik biasanya terbentuk dari pembekuan magma yang sungguh cepat, mirip balasan letusan gunung berapi, sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Salah satu batuan beku vulkanik yaitu batu basalt.


Pengertian batuan basalt


Apa itu batu basalt? Batu basalt adalah batuan yang termasuk kedalam batuan beku ekstrusif yang mana merupakan beku vulkanik yang berasal dari hasil pembekuan magma yang terjadi di permukaan bumi dengan komposisi basa. Sedangkan definisi kerikil basalt menurut andal yaitu batuan beku aphanitic yang memiliki kandungan kuarsa tidak lebih dari 20%, kadar feldspathoid kurang dari 10% dan persentase mineral felspar dalam bentuk plagioklas sebesar 65%. Komposisi batu basalt terdiri atas mineral proksin, amfibol, plagioklas dan gelas vulkanik, keberadaan gelas vulkanik hanya dimiliki oleh watu basalt. Untuk penampakan watu basalt, lazimnya berwarna abu-debu atau hitam, alasannya adalah pembekuannya cepat di permukaan bumi. Basalt juga ada dan terbentuk di di Bulan, planet Mars dan planet Venus.


Batu basalt umumnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik atau batuan beku berbutir sangat halus sehingga mineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Batu basalt sendiri bisa dibedakan menjadi 2 tipe, yakni basalt alkali dan theolitik. Hal itu terjadi dikarenakan perbedaan kandungannya yakni Na2O dan K2O. Batu basalt Alkali mempunyai kandungan Na2O dan K2O lebih tinggi daripada basalt theolitik.


Basalt alkali lebih sering ditemui di daerah kerak benua yang terangkat berupa kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang memiliki rifting (rifted continental crust) dan berada di pulau-pulau oseanik mirip pulau Hawaii. Sementara basalt theolitik banyak terdapat di permukaan samudra yang berbentuk sungguh besar sehingga membentuk plateau di kerak bumi. Plateau ialah bentuk permukaan bumi yang berbentuk dataran tinggi dengan bagian atas lazimnya rata sebab mengalami abrasi. Di Indonesia plateau basalt terdapat di Sukadana, Lampung.


Penyebaran Batu Basalt


Batu basalt yang termasuk batuan beku, mempunyai sebaran hampir di seluruh Indonesia berdasarkan peta geologi Indonesia. Kepulauan di Paparan Sunda berawal dari Kepulauan Anambas dan menyebar ke arah timur maritim ke Natuna dan ke arah barat daya ke Kepulauan Riau dan Bangka Belitong. Di kepulauan Natuna batuan tertua terdapat batuan beku basalt dan di pulau Midai di barat daya kepulauan Natuna terdapat vulkanik basalt.


Kemudian di Sumatera bagian barat terdapat batuan basalt, hal itu dikarenakan Sumatera Barat tersusun atas endapan batuan tersier yang sungguh tebal dan bersifat resistensi kepada pengikisan kecil. Singkapan-singkapan batuan yang berumur pretersier di jalur non-vulkanik sangat jarang ditemukan, sedangkan untuk batuan basalt dapat didapatkan secara setempat.


Batuan basalt mampu pula didapatkan di Sumatera Selatan. Di Sumatera Selatan terdapat lava basalt dan terjadi sesar serta lava riolitik sampai ke daerah Sukada, di Lampung terdapat plateau watu Basalt yang terjadi sejak zaman kuarter. Pulau Kalimantan di sepanjang jalur utara Kalimantan barat mampu ditemukan batuan basalt.


Selain terdapat di pulau-pulau di atas, di Sulawesi, batuan basalt dapat didapatkan intrusi pada ofiolit berbentukbatuan beku basalt. Intrusi sendiri yakni batuan beku yang sudah menjadi Kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah tanah sebelum mereka meraih permukaan bumi, sedangkan ofiolit merupakan kepingan kerak samudera dan lapisan mantel atas di bawahnya yang sudah terangkat atau terpindahkan dan tersingkap di bab tepi kerak benua.


Daerah lainnya yang terdapat batuan basalt yaitu pulau jawa, tepatnya di tempat Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo. Disana terdapat situs batu rijang dan lava basalt berbentuk bantal di kali Muncar. Selain itu terdapat batuan basalt di kawasan Ciletuh, tetapi tidak hanya batuan basalt, terdapat juga batuan gabbro dan basalt.


Manfaat Batu Basalt


Batu basalt yang mempunyai struktur padat amat diminati dan dimanfaatkan dalam berbagai bidang, terutama untuk konstruksi bangunan. Dibawah yakni beberapa manfaat dari watu basalt.


1. Sebagai fondasi suatu bangunan dan rumah


Batu basalt yang dihancurkan dengan banyak sekali bentuk digunakan untuk fondasi bangunan supaya lebih besar lengan berkuasa dan kuat. Contohnya penggunaan batu basalt adalah dipakai selaku pembuatan pondasi landasan pesawat, jalan, dan pondasi rel kereta api. Selain itu, watu basalt turut pula digunakan sebagai agregat atau pondasi aspal jalan, agregat beton dan agregat trotoar.


2. Sebagai pernak-pernik penghias bangunan dan rumah


Batu basal yang dipotong dihaluskan permukaannya mampu dijadikan pernak-pernik penghias bangunan mirip monumen, tugu dan juga lantai. Untuk ketika ini kerap kita jumpai selaku penghias pagas rumah atau dinding rumah dengan desain minimalis monokrom. Perawatan batu basalt yang hemat selaku penghias rumah mengakibatkan batu tersebut masih difavoritkan masyarakat Indonesia.


Itulah tadi klarifikasi wacana persebaran batu basalt yang ada di Indonesia. Semoga informasi di atas mampu berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon