Sabtu, 12 September 2020

Analisis Spasial : Fungsi – Jenis – Metode Dalam Sig

Analisis spasial ialah kumpulan – kumpulan dari teknik yang dapat dipakai untuk melaksanakan pengolahan data SIG. Hasil dari analisis data spasial sungguh bergantung dari lokasi atau tempat di mana objek sedang dianalisis. Selain itu, analisis spasial juga bisa diartikan selaku teknik – teknik yang dapat dipakai untuk meneliti dan juga mengeksplorasi dari dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupun pendekatan perkiraan secara matematis yang berhubungan dengan data  keruangan atau spasial dikerjakan dengan menggunakan fungsi analisis spasial.


Analisis spasial adalah teknik ataupun proses yang melibatkan beberapa atau sejumlah fungsi perkiraan serta evaluasi logika matematis yang mampu dijalankan pada data spasial, dalam rangka untuk menemukan nilai tambah, ekstraksi serta gosip baru yang beraspek spasial. Analisis spasial cukup luas ruang lingkupnya. Salah satunya terdapat pada SIG atau Sistem Informasi Geografis.


Fungsi Analisis Spasial


Menurut Eddy Prahasta (2009), fungsi dari analisis spasial ialah:



  1. Klasifikasi (reclassify), yaitu suatu aktivitas yang mengklasifikasikan kembali sebuah data sampai pada kesudahannya menjadi suatu data spasial yang gres dan berdasarkan pada standar atau atribut tertentu.

  2. Jaringan atau Network, adalah suatu fungsionalitas yang merujuk pada data – data spasial titik- titik ataupun garis – garis selaku jaringan yang tidak terpisahkan.

  3. Overlay, merupakan fungsionalitas yang menghasilkan layer data spasial baru, di mana layer tersebut ialah hasil dari kombinasi sekurang-kurangnyadua layer yang menjadi masukkannya.

  4. Buffering, adalah fungsi yang mau menciptakan layer spasial gres menghasilkan layer data spasial baru dengan bentuk poligon serta mempunyai jarak tertentu dari bagian – komponen spasial yang menjadi masukkannya.

  5. 3D Analysis, fungsi ini terdiri atas sub – sub fungsi yang berkaitan dengan penyajian data spasial yang terdapat di dalam ruang 3 dimensi atau permukaan digital.

  6. Digital Image Processing, untuk fungsionalitas ini nilai ataupun intensitas dianggap sebagai fungsi sebar atau spasial.


Pengukuran untuk analisis spasial mampu dilaksanakan dengan cara fungsi pengukuran. Fungsi pengukuran yang dimaksud di sini ialah:



  1. Jarak Pengukuran, arti dari jarak yang dimaksud adalah menghitung jarak antara dua titik. Pengukuran ini mampu dikerjakan dengan meng-klik kedua titik tersebut atau dengan cara lain yakni menggunakan query.

  2. Luas Fungsi, luas yang tersebut mampu dipakai dalam mengkalkulasikan luas suatu wilayah dari bagian – unsur spasial. Wilayah yang dimaksud mampu berbentukpoligon atau vektor dan juga daerah yang mempunyai tipe raster.

  3. Keliling Fungsi, keliling ini dimanfaatkan untuk menghitung keliling atau parameter dari bagian – bagian spasial. Unsur – unsur ini adalah poligon (vektor) dan raster.

  4. Centroid Fungsi, yaitu fungsi yang dipakai untuk menentukan koordinat titik pusat yang berasal dari unsur – bagian spasial yang mempunyai tipe poligon atau raster.

  5. Kedekatan Fungsi, merupakan fungsi untuk menghitung jarak dari sebuah titik, garis dan juga batas poligon. Salah satu kedekatan fungsi yang paling kerap dipakai ialah buffer. Buffer ialah yaitu analisis spasial yang nantinya menciptakan bagian – unsur spasial yang bertipe poligon. Contoh dari fungsi buffer terdapat pada overlay.


Jenis-Jenis Analisis Spasial


Pada pelaksanaannya, analisis spasial dapat dijalankan dengan jenis – jenis tertentu. Masing – masing jenis mempunyai fungsi dan juga penggunaan yang berbeda – beda. Jenis – jenis dari analisis spasial berbentukquery basis data, pengukuran, fungsi kedekatan, versi permukaan digital, penjabaran, overlay, dan juga pengubahan bagian – bagian spasial query basis data. Query basis data sendiri dipakai untuk memanggil atau mendapatkan kembali atribut suatu data tanpa mesti mengusik atau mengubah data yang telah ada sebelumnya.


Fungsi dari query basis data yaitu dapat dilakukan dengan cukup mudah, cukup menekan feature yang dikehendaki. Namun, untuk query yang lebih lengkap dan kompleks, mampu menggunakan pernyataan kondisional (conditional statement). Pernyataan ini ternyata melibatkan beberapa operasi logis yaitu, AND, NOT, OR, XOR.


Analisis Spasial Dalam SIG (Sistem Informasi Geografi)


Sebelumnya kita perlu mengetahui apalagi dulu, apa itu SIG. Sistem Informasi Geografi ialah suatu metode di dalam komputer (SBIS) yang digunakan untuk memasukan atau capturing, menyimpan, mengusut, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan juga menampilkan data – data yang mempunyai relasi dengan posisi di permukaan bumi. Selain itu, Sistem Informasi Geografi juga memiliki arti selaku suatu tata cara info yang dibuat untuk melakukan pekerjaan dengan menggunakan data yang bereferensi spasial atau mempunyai koordinat geografi. SIG sendiri ialah salah satu metode yang cukup kompleks, kebanyakan terintegrasi dengan lingkungan tata cara komputer lainnya pada tingkat fungsional dan juga jaringan atau network.


Analisis dalam SIG mempunyai beberapa sistem – metode pendekatan. Secara biasa terdapat dua macam tata cara yang digunakan, yakni pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Untuk pendekatan kuantitatif sendiri terbagi menjadi tiga macam cara yaitu secara binary, berjenjang dan berjenjang tertimbang.



  1. Metode Kualitatif


Metode pendekatan ini mampu diterapkan selaku salah satu metode analisis yang terdapat di SIG. Data yang dibutuhkan berasal dari data spasial yang memiliki pembagian terstruktur mengenai data yang bersifat kualitatif. Contohnya dapat berupa peta yang memiliki tingkatan data kualitatif yakni peta penggunaan lahan.



  1. Metode Kuantitatif



  • Metode Kuantitatif Binary


Pendekatan ini memakai operasi akal AND yang terdapat di dalam alogaritma. Sehingga dalam pengharkatan terhadap parameter kelas yang digunakan, hanya dua kelas ialah nilai 1 (diterima) dan nilai 0 (tidak diterima). Setiap parameter yang dipakai, terlebih dulu mesti dinilai apakah diterima atau tidak diterima sebuah kelas parameter.



  • Metode Kuantitatif Berjenjang


Pendekatan kuantitatif ini menawarkan nilai yang sama untuk setiap komponen dalam menganalisis. Setiap unsur yang dipakai memiliki harkat yang sama untuk dianalisis, dengan berasumsi bahwa setiap komponen memiliki efek yang serupa terhadap objek yang dianalisis. Namun, pendekatan ini memiliki aspek – aspek pembatas untuk setiap parameter. Akan tetapi, faktor pembatas tidak bersifat mutlak tetapi berjenjang dengan tingkatan kelas dan nilai yang berlawanan – beda.



  • Metode Kuantitatif Berjenjang Tertimbang


Pendekatan ini tetap menunjukkan nilai pengharkatan, namun memakai bobot yang berbeda untuk setiap variabel yang digunakan dalam menganalisis. Pemberian bobot bergantung pada besar atau kecilnya dampak variabel tersebut yang terdapat pada tema analisis. Metode ini juga menawarkan perkiraan, kalau setiap variabel mempunyai pengaruh yang berlawanan tergantung dari tujuan objek yang dianalisis.


Demikian penjelasan tentang fungsi analisis spasial. Semoga gosip di atas mampu berfaedah untuk Anda.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon