Fenomena Alam di Langit termasuk suatu insiden yang sangat sayang jikalau kita lawati begitu saja. Fenomena – fenomena alam tersebut telah pasti bisa diterangkan dengan klarifikasi ilmiah dengan berdasar pada teori – teori dan juga penelitian yang dilaksanakan dengan seksama. Apalagi fenomana alam tersebut berafiliasi dengan langit atau alam semesta. Tentunya pendalaman bahan yang khusus serta didukung dengan teknologi tingkat tinggi untuk mampu mendapatkan data supaya menerima hasil yang valid.
Beberapa fenomena alam langit tersebut sudah diteliti dan juga dipelajari oleh para ilmuan. Fenomena alam langit yang mungkin kalian pernah melihatnya atau mendengar kejadian tersebut antara lain seperti, matahari kembar, halo matahari, halo bulan, bulan kembar, aurora dan masih banyak fenomena alam yang lain. Beberapa fenomena alam tersebut diperkirakan mampu terjadi lagi dalam rentang waktu yang sangat lama dan bisa jadi tidak akan terjadi di tempat yang sama pula, mirip gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, hingga komet.
Berbicara tentang komet, ada salah satu komet yang sungguh terkenal di penjuru dunia adalah Komet Halley. Para astronom pun tidak akan segan – segan untuk merekam insiden langka dan bersejarah ini untuk mempelajarinya lebih mendalam. Mengapa komet Halley begitu populer? Apa keistimewaan komet Halley? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, pembahasaan kali ini akan membahas mengenai Komet Halley.
Asal Muasal Komet Halley
Menjawab beberapa pertanyaan di atas tadi, hal yang menciptakan komet Halley begitu terkenal dan istimewa ialah, kemunculannya dikala melintasi bumi hanya terjadi pada 75 – 76 tahun sekali. Bisa dibayangkan betapa lamanya waktu yang diharapkan oleh komet ini untuk lewati planet bumi. Selain itu, keistimewaan lain dari komet Halley ialah komet ini memiliki masa yang pendek serta dapat dilihat dengan mata telanjang.
Nama Halley sendiri diambil dari nama seorang astronom dari Inggris yang bernama Edmond Halley. Saat itu Edmond Halley melaksanakan evaluasi mengenai laporan ihwal kemunculan komet pada tahun 1531, 1607 dan 1682. Edmond menyimpulkan kalau kedatangan komet pada tahun – tahun tersebut merupakan komet yang serupa dan tiba secara berulang – ulang. Halley memprediksi kalau komet tersebut akan kembali lagi pada tahun 1758, namun sayang ketika itu Halley telah meninggal saat komet tersebut kembali. Oleh karena itu, untuk menghargai hasil penemuannya, komet tersebut diberi nama milikny, yaitu Komet Halley.
Sejarah Komet Halley
Berdasarkan data yang terdapat di badan antariksa Eropa, observasi pertama perihal komet Halley sudah dijalankan pada tahun 239 SM. Hal ini telah dilakukan oleh seorang astronom dari China (sekarang Tiongkok) di dalam catatan dengan judul Sejarah Shih Chi dan Wen Hsien Thung Khao. Terdapat catatan lain pada tahun 164 SM dan 87 SM, di mana saat itu komet Halley kembali timbul. Catatan tersebut dibentuk oleh bangsa Babilonia dan sekarang catatan tersebut berada di Musium British di London.
Kemunculan komet Halley yang paling terkenal terjadi sesaat sebelum invasi Inggris oleh William Sang Penakluk. Konon, kemuculan komet tersebut menjadi sumber pandangan baru bagi William dalam memenangkan misi invasi yang sedang dia lakukan. Di dalam sumber lain, sebagai wujud penghormatan untuk William, penampakan komet Halley diketahui dan tercatat sebagai Bayeux Tapestry.
Kenampakan komet Halley juga menjadi sumber inspirasi bagi seorang pelukis Italia ialah Giotto dengan judul The Star of Betlemhem dalam “Pemujaan Orang – Orang Majusi” pada tahun 1301. Akan tetapi, orang – orang zaman dulu percaya kalau kedatangan komet ialah salah satu fenomena yang dihentikan untuk dilihat. Sebab mereka percaya jika kemunculannya ialah membuktikan dari hadirnya tragedi.
Kemunculan Komet Halley
Penelitian lebih mendalam mengenai komet Halley dilaksanakan oleh Edmond Halley (saat itu komet belum memiliki nama) pada tahun 1705 di dalam katalog yang berjudul A Synopsis of The Astronomy of Comets dan berisi wacana inovasi kemunculan 24 komet yang timbul pada tahun 1337 sampai dengan 1698. Dari catatan tersebut terdapat tiga buah pengamatan yang isinya mempunyai kemiripan dalam hal orbit dan parameter lainnya. Sehingga Halley menyimpulkan jikalau terdapat satu komet yang hendak kembali lagi untuk melewati bumi.
Berdasarkan catatan, komet tersebut muncul pada tahun 1531, 1607 dan 1682, sehingga Halley memperkirakan jika akan muncul komet yang sama pada tahun 1758. Halley meninggal pada tahun 1742, sehingga untuk mengingat atas penemuannya tersebut, banyak orang memutuskan untuk menawarkan nama komet tersebut dengan namanya.
Seiring berjalannya waktu, komet Halley mulai muncul kembali pada tahun 1910 dengan jarak 22,4 juta km dari bumi atau sekitar satu per lima belas jarak antara bumi dengan matahari. Fenomena ini tentunya tidak terlupakan begitu saja oleh para astronom, sehingga momen tersebut mampu diabadikan di dalam sebuah foto untuk pertama kalinya. Tentunya dengan hasil foto hitam putih.
Pengamatan Komet Halley Era Modern
Sejarah mencatat bila kemunculan komet Halley terakhir kali terjadi pada tahun 1986. Kemunculannya ini merupakan kedatangan pertamanya di masa terbaru, dan sudah niscaya para astronom sudah mulai memperhatikan komet tersebut bahkan di dikala jaraknya masih berada pada 1,65 milyar km dari matahari. Pengamatan ini dikerjakan dengan memakai Teleskop Hale dengan lebar 200 inchi di Palomar Observatory, California pada tanggal 16 Oktober 1982. Hingga pada tanggal 10 April 1989 merupakan jarak terdekat komet Halley dengan bumi yaitu 62 juta kilometer atau 0,417 AU.
Karena tidak ingin melalui fenomena langit yang langka ini, diluncurkanlah lima wahana antariksa untuk melayang melewati komet Halley pada Maret 1986. Wahana tersebut yaitu dua wahana Soviet dan Prancis (Vega 1 dan Vega 2), satu wahana milik Agensi Antariksa Eropa (Giotto) dan dua wahana dari Jepang (Sakigake dan Suisei). Salah satu wahana dari Soviet dan Prancis mampu memotret inti komet Halley untuk pertama kalinya. Terdapat satelit milik NASA sukses menangkap komet Halley pada jarak 28 juta kilometer.
Kapan Komet Halley akan Muncul Kembali?
Komet Halley atau 1P/Halley diperkirakan akan muncul kembali pada tahun 2061. Hal ini menurut hasil observasi yang dijalankan oleh Departemen Astronomi dan Fisika Universitas Michigan, Amerika Serikat. Hal yang berbeda akan terjadi pada kehadiran komet Halley pada tahun 2061 nanti. Komet Halley akan terlihat cukup terang bahkan mampu meraih magnitudo -0,3. Jarak terdekat dengan bumi diperkirakan akan terjadi pada tanggal 29 Juli 2061 yaitu 0,477 AU.
Tidak ada salahnya bila kita bersiap – siap menunggu kehadiran komet Halley. Semoga kita masih diberi potensi untuk menyaksikan fenomena langit yang paling ditunggu sepanjang era.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon