Sabtu, 04 Juli 2020

Sungai Kapuas: Sejarah Hingga Fakta Menawan Di Dalamnya

Indonesia memilki segala jenis bentuk kenampakan alam yang begitu indah. Tidak cuma kenampakan alamnya saja, tetapi juga sumber daya alamnya yang melimpah menyebabkan Indonesia selaku negara yang cukup unggul di tempat ASEAN. Berbicara perihal kenampakan alam, Indonesia sendiri bisa dikatakan hampir memiliki semua kenampakan alam yang ada di seluruh dunia. Terletak di garis khatulistiwa serta diapit oleh 2 samudra adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta berada di antara 2 benua adalah Benua Australia dan Benua Asia menimbulkan Indonesia selaku negara yang cukup strategis di kawasan Asia.


Julukan selaku salah satu negara laut tentu tidak mungkin dipisahkan dari tempat yang bernama perairan. Selain dikelilingi oleh lautan, Indonesia juga mempunyai tempat perairan lain seperti danau dan juga sungai. Berbicara tentang sungai, ada lebih dari 300 sungai yang tersebar di seluruh pulau – pulau di Indonesia. Setiap sungai yang ada mempunyai sejarah dan fungsi yang berlawanan – beda di setiap daerah di mana sungai itu berada.


Dahulu orang – orang akan memanfaatkan sungai selaku sumber air yang dapat manfaatkan kapanpun. Tidak cuma itu, sungai juga dijadikan sebagai jalur air untuk pergi ke sebuah tempat. Sebelum dibangun jembatan, lazimnya akan banyak didapatkan parahu atau getek untuk membantu orang – orang dalam menyebrangi sungai. Tidak semua sungai yang ada di Indonesia mempunyai ciri dan karakteristik yang serupa. Hal itu mampu dilihat dari lebar sungai, debit air sungai, arus air serta keragaman hayati apa saja yang dapat ditemukan di dalam maupun di sekeliling sungai. Dan salah satu sungai yang paling populer dan menjadi sungai paling panjang di Indonesia ialah Sungai Kapuas. Nah untuk mengenali lebih jelasnya, berikut ini akan diterangkan lebih lanjut mengenai Sungai Kapuas.


Karakteristik Sungai Kapuas


Sungai Kapuas memiliki nama lain adalah Sungai Batang Lawai atau Sungai Kapuas Buhang ini terletak di Kalimantan Barat. Tercatat jikalau sungai ini masuk ke dalam sungai terpanjang tidak cuma di Pulau Kalimantan saja, tetapi juga di Indonesia. Panjang dari Sungai Kapuas sendiri yakni sekitar 1.143 km dengan sumber air atau hulu berasal dari Pegunungan Muller, Kabupaten Putussibau untuk kemudian mengalir melalui Kabupaten Sintang, Sekadau, Sanggau dan berakhir pada Selat Karimata atau lebih tepatnya berada di sekitar Kota Pontianak. Lebar dari Sungai Kapuas bermacam-macam yaitu antara 70 hingga 150 meter dan salah satu keunikan sungai ini yaitu tidak pernah mengalami kekeringan selama trend kemarau.


Terdapat Sungai Kapuas yang lain yang terdapat di Kalimantan Tengah tepatnya berada di Kabupaten Kapuas. Panjang Sungai Kapuas ini sekitar 610 km dimulai dari Kecamatan Kapuas Hulu dan fatwa sungainya terus mengalir sampai bermuara di Laut Jawa atau tepatnya berada di Kecamatan Selat. Pada Sungai Kapuas di Kalimantan Tengah, sumber mata airnya berada di dataran yang cukup tinggi, namun tipe sungai ini tidak terlalu lebar. Tidak heran kalau animo hujan tiba terutama di kawasan hulu, volume air sungai gampang mengalami peningkatan hingga dapat melebar ke desa – desa sekitar. Meskipun dataran yang berada di bagian hilir sungai lebih rendah, namun lebar sungai lebih lebar sehingga peningkatan volume dikala hujan tidak terlalu berefek besar.


Sejarah Sungai Kapuas


Menurut sejarah, nama Kapuas sendiri berasal dari nama tempat yang juga bernama Kapuas. Hingga tak aneh kalau sungai yang mengalir dari Kapuas Hulu sampai ke kawasan bermuara diberi nama Kapuas. Pada masa Kesultanan Banjar, Sungai Kapuas diberi nama Sungai Batang Lawai hal ini disesuaikan dari nama suatu tempat ialah Lawie atau Lawai (kini berjulukan Melawi). Pemberian nama tersebut menurut atas kawasan mengalirnya sungai tersebut yang masuk di tempat Kabupaten Melawi sampai terus mengalir dan bermuara di sekitar Kota Pontianak.


Dahulu Sungai Kapuas dijadikan sebagai jalur transportasi yang sangat penting utamanya di Kalimantan Barat. Pada kala pemerintahan Belanda, Sungai Kapuas menjadi daerah yang paling strategis dan mereka kuasai. Sebab Sungai Kapuas menjadi daerah terjadinya transaksi barang dagang, pengiriman supply dan lain sebagainya yang ada di kawasan Kalimantan Barat. Pada era penjajahan, sungai ini ikut berperan dalam memperjuangan bangsa Indonesia. Tahun 1963, Sungai Kapuas dijadikan selaku jalur mobilisasi pasukan dari Pontianak menuju ke sepanjang perbatasan dengan memakai perahu motor.


Beberapa Fakta Menarik Sungai Kapuas



  1. Jembatan Kapuas


Pada tahun 1980, dibangunlah sebuah jembatan yang berguna menghubungkan Kota Pontianak dengan beberapa kawasan yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Jembatan Kapuas I ini berada di Kota Pontianak dengan panjang jembatan mencapai 420 meter dan lebar sekitar 6 meter. Pada awalnya jembatan ini merupakan jalan tol yang artinya setiap pengguna jembatan ini mesti dikenakan tarif. Akan namun status jembatan tersebut berubah menjadi jalan utama alasannya adalah tidak ada jalur lain selain jembatan itu sendiri. Hingga pada pertengahan tahun 1990 jembatan Kapuas I bebas dilalui oleh pengguna kendaraan apapun.



  1. Habitat Ikan Endemik


Tidak hanya tercatat sebagai sungai terpanjang di Indonesia saja, Sungai Kapuas juga menjadi rumah dari lebih dari 700 jenis ikan air tawar dan 12 jenis di antaranya tergolong ikan langka serta 40 jenis ikan lainnya terancam punah. Ikan – ikan tersebut antara lain patin, gurame, tapah, dan lain sebagainya. Salah satu ikan yang menjadi binatang endemik Sungai Kapuas apa lagi kalau bukan ikan Arwana Super Red. Ikan ini banyak dikejar orang para pecinta ikan hias alasannya warna dari sisik ikan arwana berwarna merah yang cantik. Tidak heran jika harga jual ikan arwana mampu mencapai puluhan juta untuk setiap ekornya.



  1. Dijadikan Logo pemkot Pontianak


Sebagai bentuk penghargaan terhadap sumber daya alam yang ada, Pemeritah Kota Pontianak memasukan gambar Sungai Kapuas pada logo Pemerintah Kota Pontianak. Sekilas gambar tersebut seperti dengan aksara Y yang terbalik, tetapi itu yakni gambar dari Sungai Kapuas yang membelah Provinsi Kalimantan. Terbelah atau bercabanganya Sungai Kapuas tersebut dapat dilihat dari atas Jembatan Kapuas II atau di Masjid Jami.



  1. Menjadi Titik 0


Seperti yang kita pahami bila Kota Pontianak merupakan salah satu kota yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Tahukah di mana titik tepatnya lokasi 0 derajat, 0 menit, 0 detik tersebut. Ternyata titik tersebut berada di 117 meter ke arah Sungai Kapuas. Akan namun pemkot Pontianak telah membangung sebuah tugu di atas suatu taman. Setiap tahunnya di tugu tersebut senantiasa ramai di kunjungi oleh wisatawan terutama saat peristiwa kulminasi terjadi. Kulminasi sendiri ialah salah satu fenomena alam adalah matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa.


Demikian klarifikasi tentang Sungai Kapuas dan beberapa fakta di dalamnya. Semoga bisa memperbesar wawasan kalian.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon