Kamis, 16 Juli 2020

6 Cara Menetralkan Ph Tanah Secara Alami

Tanah menjadi faktor yang penting bagi tumbuhan. Tanah yang bagus atau tanah subur setidaknya memiliki kandungan mineral sebanyak 40% – 50%, materi organik 5%, air 20% – 30%, udara 20% – 30% dan sisanya berupa kuman dan mikroorganisme. Jika sudah memenuhi tolok ukur tersebut, mampu ditentukan tumbuhan akan mampu berkembang dan berkembang dengan baik. Sebab tanah merupakan media atau daerah tumbuh bagi semua tumbuhan dan juga selaku penyedia keperluan dari semua jenis flora. Sehingga dapat dikatakan tidak akan ada tanaman jikalau tidak ada tanah.


Dilihat dari sifat, kebanyakan tanah terbagi atas kimia tanah yakni jumlah dari unsur hara dan kandungan mineral yang terdapat di dalam tanah, fisika tanah ialah jenis tekstur dan struktur tanah, dan biologi tanah adalah banyak atau jumlah mikroorganisme baik tanaman maupun fauna yang tinggal di dalam tanah. Untuk memudahkan dalam penelitian khususnya di Indonesia, tanah sudah terbagi menjadi 7 kelas antara lain: tanah aluvial, tanah regosol, tanah andosol, tanah latosol, tanah grumusol, tanah humus, dan tanah gambut. Dari semua jenis tanah tersebut mempunyai ciri dan sifat yang pastinya berlawanan antara satu dengan yang lainnya, sehingga tidak sembarang tanah mampu dipilih untuk ditanami oleh tumbuhan.


Lalu, apa ciri dari tanah yang sesuai untuk ditanami oleh tanaman?


Sudah pasti tanah yang mengandung banyak unsur hara dan mineral. Tidak hanya itu saja, tanah yang baik harus mempunyai tingkat kelembaban yang cukup tinggi, bertekstur lempung atau tidak terlampau keras maupun padat, terdapat mikroorganisme yang hidup di dalamnya, serta bukan termasuk tanah masam atau tanah basa dengan kata lain mempunyai pH atau tingkat keasaman netral. Dari semua ciri tersebut, tingkat keasaman atau pH pada tanahlah yang menjadi indikator apakah tanah tersebut patut untuk ditanami oleh tumbuhan.


Perlu dikenali jika pH tanah dimulai dari 0 – 14, jikalau saat pengujian tingkat keasaman tanah membuktikan rentang angka 0 – 7, maka tanah tersebut tergolong ke dalam tanah asam. Sedangkan tanah basa kalau tingkat keasaman menunjukan angka antara 7 – 14. Kondisi tanah wajar atau netral jika tingkat keasaman berada pada angka 6 – 8 dan keadaan idealnya berada pada angka 6,5 – 7,5.


Mengapa kita perlu mengatahui pH tanah?


Hal ini berhubungan dengan fase perkembangan dari tanaman tersebut. Semakin tinggi pH tanah atau dapat dikatakan tanah basa maka komponen hara yang terkandung di dalam tanah akan sangat sukar diserap oleh flora, begitupun sebaliknya ketika keadaan tanah cendrung asam atau pH terlalu rendah. Tanah basa biasanya kandungan hara dan mikroorganismenya sungguh sedikit sehingga pertumbuhan flora terganggu. Sedangkan pada tanah asam, tanaman akan mudah keracunan oleh bagian logam serta kekurangan hara. Unsur hara dan mineral akan gampang diserap oleh tumbuhan saat berada pada keadaan netral.


Jika udah diketahui tingkat keasaman tanah apakah itu asam ataupun basa, kita harus secepatnya mengambil tindakan untuk menetralkan pH tanah. Cara yang dikerjakan untuk menetralkan tanah asam dan tanah basa pasti berbeda. Nah, berikut ini beberapa cara yang mampu dilaksanakan khususnya untuk menetralkan pH tanah secara alami.



  1. Menetralkan Tanah Asam


Tanah asam artinya tanah tersebut memiliki tingkat keasaman atau pH kurang dari 6,5. Untuk itu pH tanah mesti dinaikan biar tanah menjadi netral dan tidak berada pada keadaan asam. Berikut ini beberapa cara cepat menaikan pH tanah yang mampu dijalankan antara lain:



  • pH tanah asam dapat dinaikan dengan menyertakan bahan yang mempunyai sifat basa. Salah satunya dengan menyertakan bubuk kapur. Biasanya kapur yang digunakan untuk menaikan pH tanah terdapat empat jenis ialah bubuk, butiran, pelet dan kristal. Setiap jenis kapur memiliki fungsi yang berlainan – beda, seperti kapur berbentuk kristal sangat cepat menaikan pH tanah akan namun hanya mampu digunakan pada tanah dengan tingkat keasaman tinggi. Sedangkan kapur dengan bentuk butiran dan pelet gampang untuk diaplikasikan namun tidak cukup efektif untuk menaikan pH tanah.

  • Selain menggunakan kapur, menaikan tingkat keasaman tanah bisa dijalankan dengan memakai serbuk kayu. Kandungan potasium yang terdapat di dalam serbuk kayu sungguh bermanfaat bagi tanaman untuk menciptakan buah. Perlu dikenang pengaplikasian serbuk kayu tidak mampu serentak dengan urea, alasannya adalah percampuran kedua materi tersebut bisa menghasilkan gas amonia.

  • Menggunakan abu kayu yang berasal dari pembakaran kayu mampu mengembangkan pH tanah secara drastis walaupun membutuhkan waktu usang. Abu kayu memang tidak seefektif kapur akan namun debu kayu mampu menyertakan mikronutrien seperti potasium, fosfat, kalsium serta boron pada tanah. Dalam pengaplikasiannya sebaiknya tidak perihal akar tanaman ataupun bibit tanaman biar tidak merusaknya. Abu kayu sangat sesuai dan efektif di lahan berpasir (Baca: Tanaman Yang Cocok Untuk Tanah Berpasir).



  1. Menetralkan Tanah Basa


Bagi tanah yang dalam kondisi basa, untuk menetralkannya perlu menurunkan tingkat keasamannya. Tanah basa memiliki tingkat keasamaan di atas atau lebih dari 6,5. Di bawah ini beberapa cara yang bisa dijalankan untuk menurunkan pH tanah antara lain:



  • Memberikan abu sulfur atau belerang terbukti mampu menurunkan tingkat keasaman tanah. Akan tetapi ada beberapa aspek yang mensugesti keefektifan belerang ialah suhu, kuman pengurai, kelembapan dan lain sebagainya. Sehingga perlindungan sulfur pada tanah basa membutuhkan waktu yang cukup lama sampai tanah menjadi netral.

  • Cara lain yang bisa dilaksanakan untuk menurunkan tingkat keasaman tanah ialah dengan menawarkan ampas teh ataupun kopi. Ampas dari kedua materi tersebut mampu menurunkan pH tanah walaupun tidak secara signifikan, sehingga perlu dilakukan secara terencana agar menerima hasil yang optimal. Selain itu ampas kopi dan teh mengandung banyak nutrisi yang penting bagi tanaman mirip fosfor, magnesium, nitrogen, dan potasium. Kekurangan dari cara ini adalah tidak mampu diaplikasikan pada lahan yang luas atau hanya dalam skala kecil saja.

  • Menggunakan material organik mirip pupuk kompos atau pupuk kandang terbukti mampu menurunkan pH tanah sebab kedua bahan tersebut bersifat asam. Cara ini sangat cocok bagi petani yang menerapakan sistem perkebunan organik. Selain menurunkan pH tanah, meterial organik mampu memperbaiki metode drainase serta aerasi di dalam tanah.


Demikian beberapa cara mentralkan pH tanah secara alami. Semoga gosip di atas mampu berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)