Kamis, 25 Juni 2020

Proses Terjadinya Fenomena Bulan Hitam (Black Moon) Dan Waktu Terjadinya

Di alam semesta ada milyaran benda – benda langit yang hingga dikala ini masih banyak yang belum dapat diidentifikasi. Namun dari milyaran itu masih ada beberapa benda langit yang telah dimengerti dan sudah dipelajari keberadaannya. Tidak sedikit juga beberapa di antaranya mampu kita lihat dengan mata telanjang. Benda – benda langit itu seperti matahari, bulan, bintang, beberapa planet yang posisinya erat dengan Planet Bumi (Venus dan Mars) dan masih banyak lainnya.


Salah satu benda langit yang memiliki cahaya paling jelas saat malam hari datang, apalagi bila bukan Bulan. Dapat dibilang juga jika bulan merupakan satelit alam yang dimiliki oleh Bumi. Bersama – sama dengan Bumi, Bulan melakukan gerakan berputar mengelilingi matahari. Ada banyak sejarah yang berhubungan dengan Bulan, salah satu yang paling terkenal adalah Misi Apollo 11. Apollo 11 menjadi bukti bahwa manusia dapat mendarat di Bulan dengan selamat dan kembali lagi ke Bumi. Orang pertama yang mendaratkan kaki di Bulan ialah Neil Amstrong pada tanggal 20 Juli 1969. Kejadian tersebut menjadi insiden bersejarah yang dikenang oleh seluruh penduduk di dunia.


Tidak cuma itu saja, hal – hal lain yang berkaitan dengan Bulan termasuk insiden atau fenomena alam telah banyak diteliti dan dipelajari oleh para ahli. Sebut saja gerhana bulan total blood moon, gerhana bulan sebagian, fenomena pink moon, gerhana bulan darah serigala, halo bulan dan masih banyak lainnya. Dari sekian banyaknya fenomena bulan tersebut salah satu yang akan dibahas ialah fenomena bulan hitam. Mungkin beberapa dari kita masih abnormal dengan fenomena alam satu ini dan pasti mengajukan pertanyaan bagaimana mampu bulan berwarna hitam. Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, kali ini akan dibahas perihal apa itu bulan hitam dan bagaimana proses terjadinya. Langsung saja disimak penjelasannya.


Fenomena Bulan Hitam


Fenomena Bulan Hitam atau Black Moon merupakan sebuah perumpamaan yang banyak digunakan oleh para astronom. Peristiwa ini ialah fenomena alam yang sering terjadi setiap 32 bulan sekali. Sebenarnya fenomena ini tergolong kejadian yang cukup menawan dan hanya terjadi pada zona waktu tertentu saja. Tidak sedikit yang meyakini kalau peristiwa bulan hitam ialah membuktikan berakhirnya semua kehidupan di tampang bumi.


Lalu, bantu-membantu apa itu Bulan Hitam? Jika kita berpatokan pada satu bulan di kalender akan dikenali bahwa bulan mengalami dua fase bulan ialah Bulan Purnama dan Bulan Baru. Kedua fase tersebut terjadi di setiap bulan sepanjang tahun. Sedangkan untuk Bulan Hitam atau Black Moon terjadi saat bulan baru kedua yang terdapat di dalam satu bulan pada kalender.


Fenomena Bulan Hitam terjadi akibat adanya perbedaan rentang waktu antara bulan yang terdapat di kalender dengan siklus bulan. Perlu dikenali bila siklus bulan sendiri berjalan selama 28 hari, sedangkan dalam satu bulan pada kalender terdapat 30 atau 31 hari, khusus untuk bulan Februari mempunyai 28 hari atau 29 hari. Jika dijumlah, setidaknya fenomena Bulan Hitam terjadi sekitar kurang lebih 32 bulan sekali. Selain itu, fenomena Bulan Hitam bisa diartikan selaku bulan yang terdapat di dalam kalender tidak memiliki Bulan Baru sama sekali. Biasanya kejadian ini terjadi pada bulan Februari yang mempunyai hari paling sedikit. Pada dikala tertentu fenomena Bulan Hitam mampu berlangsung setiap satu dekade sekali dan fenomena ini jarang sekali terjadi.


Lantas Bagaimana Penampakan Bulan Hitam Tersebut?


Fenomena Bulan Hitam tidak jauh berlainan dengan Bulan Biru atau blue moon. Bulan Biru tidak lebih dari sekedar Bulan Purnama. Artinya Bulan Hitam tidak lebih dari sekedar Bulan Baru pada umumnya. Hal ini disebabkan karena Bulan Baru akan tampaksungguh tipis bila kita melihatnya dari Bumi. Dan mampu dipastikan bahwa langit malam tidak terlampau jelas dikala insiden berlangsung. Sehingga ada kemungkinan untuk mampu melihat bintang – bintang dengan cukup jelas dari Bumi.


Fenomena Bulan Hitam mampu dikatakan merupakan perumpamaan yang dipakai para astronom untuk fase Bulan Baru kedua yang terjadi dalam satu kalender. Bulan Baru sendiri terjadi ketika orbit bulan berada pada posisi satu garis lurus antara Bumi dan Matahari, tetapi masih menyisakan segi bulan yang tidak disinari Matahari jikalau tampakdari Bumi. Kita tahu kalau sinar yang berasal dari Bulan ialah pantulan cahaya yang berasal dari Matahari.


Waktu terjadinya Bulan Hitam


Saat terjadinya fenomena Bulan Hitam tidaklah sama di setiap daerah. Seperti pola fenomena Bulan Hitam yang terjadi pada tahun 2016, di penggalan bumi bagian timur fase Bulan Baru, baru mampu terlihat ketika tengah malam tanggal 1 Oktober, walaupun di beberapa tempat Bulan Hitam telah terjadi pada tanggal 30 September. Dari sana muncullah pendapat bahwa Bulan Hitam memiliki waktu yang berbeda di setiap daerah di seluruh dunia. Pendapat lain menyampaikan jika para peneliti yang berada di potongan bumi bab timur akan menyaksikan Bulan Hitam atau fase bulan baru kedua terjadi pada akhir bulan tepatnya pada tanggal 30 Oktober. Sedangkan para pengamat yang berada di sebelah bumi bab barat akan melihat Bulan Hitam pada tanggal 31 Oktober.


Untuk tahun 2019, dijadwalkan jikalau fenomena Bulan Hitam terjadi kembali pada tanggal 31 Juli tepatnya di Amerika Utara waktu lokal. Sedangkan untuk kita yang berada di bagian bumi lain atau kawasan lain mesti menunggu sampai tanggal 30 Agustus mendatang. Yang menjadikan peristiwa Bulan Hitam ini menawan adalah Bulan Hitam terjadi berbarengan dengan fenomena Super Moon. Fenomena Super Moon sendiri ialah posisi Bulan berada pada titik terdekat Planet Bumi. Sehingga pada insiden ini juga Bulan akan terlihat lebih besar dari ukuran biasanya.


Saat fenomena Bulan Hitam terjadi, langit akan terlihat lebih gelap dari pada umumnya. Sehingga ada kemungkinan kita mampu melihat Galaksi Bima Sakti di atas langit. Sebab waktu yang sempurna untuk menyaksikan Galaksi Bima Sakti adalah antara bulan Juni sampai September. Jika dirinci pada bulan Juni hingga dengan permulaan Agustus, Galaksi Bima Sakti akan tampakpada waktu tengah malam. Sedangkan untuk pertengahan bulan Agustus sampai dengan September, waktu terbaik untuk melihat galaksi adalah pada ketika matahari terbenam dan langit telah menjadi gelap.


Demikian penjelasan perihal fenomena Bulan Hitam. Semoga isu di atas dapat bermanfaat.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon