Minggu, 21 Juni 2020

Pengertian Budaya Organisasi


Budaya Organisasi




Pengertian Budaya Organisasi





Budaya organisasi merupakan sistem berbagi makna yang dianut oleh anggota yang membedakan organisasi dari organisasi lain. Budaya organisasi ialah bagaimana organisasi belajar untuk berhubungan dengan lingkungan yang merupakan kombinasi dari asumsi, perilaku, cerita, mitos, ide, metafora, serta ide lain guna menentukan apa artinya bekerja dalam organisasi. Budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai dasar dalam berperilaku dalam organisasi. Di mana akan terungkap pada anggota baru sebagai cara melihat, berpikir serta merasakan dalam organisasi.






Ciri-ciri Budaya Organisasi






  • Inovasi dan keberanian guna mengambil risiko, yakni sejauh mana karyawan diharapkan didorong guna menjadi inovatif dan mengambil risiko.

  • Perhatian pada detail sejauh mana karyawan diharapkan untuk melaksanakan ketepatan, analisis, dan perhatian pada perincian.

  • Berorientasi hasil, yakni sejauh mana manajemen lebih berfokus pada hasil daripada teknik atau proses yang dipakai untuk mencapai hasil ini.

  • Berorientasi kepada manusia, yakni sejauh mana keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut pada orang-orang dalam organisasi.

  • Berorientasi pada tim, yakni sejauh mana aktivitas kerja diorganisir dalam tim dibanding individu.

  • Agresivitas adalah sejauh mana orang agresif dan kompetitif daripada santai.

  • Stabilitas ialah sejauh mana kegiatan organisasi menekankan status quo daripada  pertumbuhan.





Fungsi Budaya Organisasi








  • Membatasi







Budaya bertindak sebagai penentu batas maksudnya, budaya menciptakan perbedaan atau yang membuat organisasi unik serta membedakannya dari organisasi lain.








  • Identitas







Budaya mengandung rasa identitas untuk sebuah organisasi.








  • Komitmen







Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen guna sesuatu yang lebih besar dibanding kepentingan individu.








  • Stabilitas







Budaya dapat meningkatkan stabilitas sistem sosial sebab budaya merupakan alat perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan memberikan standar mengenai apa yang seharusnya dikatakan serta dilakukan karyawan.






Contoh Budaya Organisasi








  • Kerapian administratif







Budaya organisasi dalam hal kerapian administratif adalah aspek yang mesti diperhatikan dalam organisasi. Baik itu dalam hal surat-menyurat, manajemen keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk atau keluar, dsb.








  • Distribusi Otoritas yang Jelas







Hal Ini merupakan kunci yang bisa menentukan keberhasilan kinerja di perusahaan. BIla tidak ada pembagian kekuatan kinerja, mungkin anggota atau karyawan di perusahaan akan menjadi bingung. Yang mana yang dilakukan atau dikerjakan serta mana yang tidak.








  • Disiplin







Disiplin ialah contoh dari budaya organisasi yang melekat di mana-mana, baik dalam individu atau kelompok. Dimana disiplin tersebut ialah karakter serta sifat orang atau kelompok yang sukses.








  • Inovasi







Sebagian besar budaya organisasi akan memajukan anggota tim guna melahirkan ide-ide kreatif serta inovasi baru. Tujuannya ialah untuk bisa memajukan organisasi.




Hubungan Budaya Organisasi Dengan Kepuasan Kerja


Budaya organisasi dapat membantu kinerja karyawan, karena menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasi. Barney (dalam Yaqin, 2003:4) menyatakan nilai-nilai yang dianut bersama membuat karyawan secara nyaman bekerja, memiliki komitmen dan kesetiaan serta membuat karyawan berusaha lebih keras, meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja serta mempertahankan keunggulan kompetitif.


Mengacu pada penjelasan tersebut, maka perilaku organisasi yang bersifat kelompok maupun individu akan memberikan kekuatan terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan, sebab apa yang dikerjakan manusia dalam organisasi dan perilakunya itu, akan mempengaruhi kinerja organisasi (Nimran, 1997:1-3). Hal ini didasarkan oleh adanya pemikiran bahwa prestasi kerja individu akan memberikan kontribusi pada prestasi organisasi.


Dari uraian ringkas tersebut, bahwa dengan melakukan akulturasi budaya organisasi selain akan menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, juga akan menjadi penentu sukses perusahaan. Dalam kaitan dengan hal tersebut, Block (dalam Moeljono, 2003:10) berpendapat sebagai berikut: Semakin jelas terbukti bahwa hanya perusahaan-perusahaan dengan budaya organisasi yang efektif yang dapat menciptakan peningkatan produktivitas, meningkatkan rasa ikut memiliki dari karyawan, dan (pada akhirnya) meningkatkan keuntungan perusahaan………(there is increasing evidence that firms with effective corporate cultures claim to have increased produktivity, increased employees sense of ownership and increased profit).




Karakteristik Budaya Organisasi


Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.



  • Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, d perhatian pada hal-hal detail.

  • Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.

  • Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.

  • Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada indvidu-individu.

  • Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.




Nilai Dominan dan Subbudaya Organisasi


Budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota organisasi atau dengan kata lain, budaya adalah sebuah sistem makna bersama. Karena itu, harapan yang dibangun dari sini adalah bahwa individu-individu yang memiliki latar belakang yang berbeda atau berada di tingkatan yang tidak sama dalam organisasi akan memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.


Sebagian besar organisasi memiliki budaya dominan dan banyak subbudaya. Sebuah budaya dominan mengungkapkan nilai-nilai inti yang dimiliki bersama oleh mayoritas anggota organisasi. Ketika berbicara tentang budaya sebuah organisasi, hal tersebut merujuk pada budaya dominannya, jadi inilah pandangan makro terhadap budaya yang memberikan kepribadian tersendiri dalam organisasi. Subbudaya cenderung berkembang di dalam organisasi besar untuk merefleksikan masalah, situasi, atau pengalaman yang sama yang dihadapi para anggota. Subbudaya mencakup nilai-nilai inti dari budaya dominan ditambah nilai-nilai tambahan yang unik.


Jika organisasi tidak memiliki budaya dominan dan hanya tersusun atas banyak subbudaya, nilai budaya organisasi sebagai sebuah variabel independen akan berkurang secara signifikan karena tidak akan ada keseragaman penafsiran mengenai apa yang merupakan perilaku semestinya dan perilaku yang tidak semestinya. Aspek makna bersama dari budaya inilah yang menjadikannya sebagai alat potensial untuk menuntun dan membentuk perilaku. Itulah yang memungkinkan seseorang untuk mengatakan, misalnya, bahwa budaya Microsoft menghargai keagresifan dan pengambilan risiko dan selanjutnya menggunakan informasi tersebut untuk lebih memahami perilaku dari para eksekutif dan karyawan Microsoft. Tetapi, kenyataan yang tidak dapat diabaikan adalah banyak organisasi juga memiliki berbagai subbudaya yang bisa memengaruhi perilaku anggotanya.




Unsur-Unsur Budaya Organisasi



  1. Asumsi dasar

  2. Seperangkat nilai dan Keyakinan yang dianut

  3. Pemimpin

  4. Pedoman mengatasi masalah

  5. Berbagai nilai

  6. Pewarisan

  7. Acuan prilaku

  8. Citra dan Brand yang khas

  9. Adaptasi




Peran Budaya Organisasi


Dari pengertian budaya organisasi di atas, tampak bahwa budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi, khususnya kinerja manajemen dan kinerja ekonomi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Peran budaya organisasi adalah sebagai alat untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, bagaimana mengalokasikan sumber daya dan mengelola sumber daya organisasional, dan juga sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal dan eksternal.






Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Pengertian Budaya Organisasi : Ciri, Fungsi, Conotoh, Hubungan, Karakteristik, Nilai Dominan, Unsur dan Perannya, semoga bermanfaat





Sumber jk.com


EmoticonEmoticon