Rabu, 10 Juni 2020

Karakteristik Gunung Sumantri, Gunung Berselimut Salju Di Papua

Papua, pulau yang juga menjadi bab dari wilayah Indonesia untuk bab timur ini tidak hanya memiliki jumlah suku orisinil yang beragam saja, tetapi juga bermacam-macam kebudayaannya. Selain itu, Papua juga mempunyai pesona tersendiri dengan pesona alam yang tidak mampu dibandingkan dengan daerah manapun di Indonesia, sebut saja mirip Raja Ampat dengan keindahan lautan serta terumbu karang yang menjadi habitat bagi bagi ribuan jenis ikan dan beberapa di antaranya tergolong ikan endemik orisinil Papua.


Pesona alam Papua tidak berhenti sampai di situ saja. Masih ada keindahan alam lainnya yang dikunjungi bila pergi ke daerah ini mirip Danau Sentani, ialah danau di Papua yang terbesar hingga Danau Love atau Danau Imfote yang berupa hati. Bagi yang senang berpetualang terutama pecinta alam, pegunungan yang ada di Papua pasti dilarang terlewatkan. Gunung – gunung yang ada di Papua memiliki puncak tertinggi di Indonesia bahkan termasuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di dunia, apalagi jika bukan Gunung Puncak Jaya atau Gunung Jayawijaya.


Sebagian besar dari kita tentu sudah mengetahui jikalau gunung yang berada di Papua merupakan gunung yang diselimuti salju sepanjang tahun dan berada di kawasan khatulistiwa. Pada awal didapatkan, eksistensi gunung tersebut masih belum mampu diakui oleh dunia, alasannya gunung bersalju yang di daerah tropis menjadi hal yang mustahil. 300 tahun lalu eksistensi gunung bersalju tersebut akhirnya diakui sesudah dijalankan ekspedisi pendakian.


Gunung Puncak Jaya merupakan salah satu dari barisan Pegunungan Banjaran Sudirman yang ada di Papua dan cukup sering didaki oleh para pendaki profesional. Akan tetapi masih ada gunung lain yang tidak kalah indah dan menantang yakni Gunung Sumantri. Memang Gunung Sumantri tidak begitu sepopuler Gunung Puncak Jaya, tetapi untuk para pecinta alam, gunung ini menjadi gunung favorit untuk didaki bila berkunjung ke Papua. Untuk lebih mengenal Gunung Sumantri, mari disimak penjelasannya di bawah ini!


Karakteristik Gunung Sumantri


Gunung Sumantri atau yang mempunyai nama lengkap Gunung Sumantri Brodjonegoro ialah gunung yang mempunyai puncak yang cukup curam dan tajam serta memiliki tinggi sekitar 4.870 meter di atas permukaan laut. Gunung Sumantri berada tidak jauh dari Gunung Puncak Jaya atau Piramida Carstensz tepatnya sekitar 2 kilometer di sebelah utara. Gunung Sumantri masuk ke dalam wilayah Papua Barat dan memiliki tempat berupa hutan gunung, hutan Dipterokarp dan Diptorekarp Atas serta hutan Montane. Pada bagian utara sebagian besar Gunung Sumantri terdiri atas tebing – tebing curam yang ialah bab Noordwand atau dinding utara dari Gunung Puncak Jaya yang menyelimuti hampir keseluruhan segi timur dan segi barat gunung.


Pada dasarnya semua pegunungan yang ada di Papua terbentuk akhir adanya benturan antara lempeng Australia dengan lempeng Pasifik. Akibat dari benturan tersebut menyebabkan munculnya sebuah subduksi yang makin usang terus bertambah. Permukaan batuan yang mulanya berada di dasar bahari bergerak ke atas hingga akibatnya terbentuklah pegunungan. Tidak heran bila struktur batuan yang terdapat pada gunung – gunung di Papua tersusun atas batuan kapur, tergolong Gunung Sumantri. Gunung Sumantri dianggap sungguh sulit untuk ditaklukkan bagi pendaki pemula, oleh alasannya adalah itu perlu perlengkapan lebih dikala mendaki gunung ini. Dahulu sebelum es mencair di bagian dinding utara dari puncak gunung, Gunung Sumantri termasuk gunung tertinggi. Selain itu meleleh dan hilang Gletser Meren, kelebihan topografi dari Gunung Sumantri semakin terlihat yang pada mula sekitar 200 meter kini menjadi lebih dari 350 meter. Bisa dikatakan kalau Gunung Sumantri merupakan gunung tertinggi kedua di Oseania setelah Gunung Puncak Jaya.


Sejarah Pendakian Gunung Sumantri


Sebelum tahun 1973, Gunung Sumantri lebih diketahui dengan nama Ngga Pulu. Di tahun 1936, dilakukanlah ekspedisi yang diketahui dengan istilah Puncak Gunung Kedua pada Dinding Utara. Ekspedisi lain juga dilaksanakan oleh Heinrich Harrer kemudian ia juga menciptakan track pendakian Gunung Ngga Pulu pada suatu peta di tahun 1962 yang ketika itu masih berjulukan Ngga Pulu “Sunday Peak”. Sejarah bantuan nama Sumantri sendiri berasal dari nama seorang Menteri Sumber Daya Energi Dan Mineral Republik Indonesia ialah Profesor Sumantri Brodjonegoro yang meninggal pada tahun 1973.


Untuk pertama kalinya, puncak tertinggi dari Gunung Ngga Pulu (sebelum menjadi Gunung Sumantri) berhasil didaki oleh pendaki berkebangsaan Belanda yakni Anton Colijn, Jean Jacques Dozy dan juga Frits Wissel di tahun 1936. Seiring berjalannya waktu puncak Gunung Ngga Pulu didaki kembali untuk pertama kalinya di tahun 1962 pada bulan Februari oleh Heinrich Harrer, Philip Temple, Bert Huizenga dan Russel Kippax setelah mereka melaksanakan pendakian kepada Gunung Piramida Carstensz.


Seorang pendaki lain yang berjulukan Reinhold Messner melakukan pendakian solo di Gunung Ngga Pulu sampai ketinggian 600 meter pada dinding utara tebing pada tanggal 27 September 1971. Sebelumnya Messner melaksanakan pendakian kedua di Gunung Piramida Carstensz. Satu tahun lalu sebuah tim pendakian yang berisikan 3 orang pendaki bernama Leo Murray, Jack Baines, dan Dick Isherwood menemukan pasak – pasak yang telah ditinggal oleh Messner di bab pucak Utara Gunung Ngga Pulu.


Fakta – Fakta Gunung Sumantri



  1. Saat pertama kali ditemukan, Gunung Sumantri berjulukan Gunung Ngga Pulu. Ngga memiliki arti gunung.

  2. Hampir setiap bulan sepanjang tahun, Gunung Sumantri banyak dikunjungi oleh para pendaki. Terutama di bulan Mei dan Juni atau bertepatan pada musim kemarau. Jika mendaki pada bulan Maret dan September, para pendaki tidak akan menyaksikan dengan terang keindahan Gunung Sumantri sebab tertutup oleh kabut.

  3. Setiap tahunnya, es yang menyelimuti Gunung Sumantri terus meleleh akibat pemanasan global. Tidak menutup kemungkinan gletser tersebut akan menghilang 10 – 15 tahun lagi.

  4. Sama seperti Gunung Puncak Jaya, mendaki Gunung Sumantri juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setidaknya dibutuhkan ongkos lebih dari 40 juta untuk setiap pendaki, biaya tersebut diadaptasi dengan resiko pendakian serta ongkos porter untuk mengangkut barang.

  5. Lokasi Gunung Sumantri tidak begit jauh dari daerah penambangan emas terbesar di Indonesia yaitu PT. Freeport.


Demikian penjelasan tentang Gunung Sumantri. Semoga berita di atas berkhasiat dan mampu menambah wawasan.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon