Rabu, 05 Februari 2020

Perbedaan Angin Ribut Dan Puting Beliung


Ada banyak fenomena alam yang sering terjadi di sekeliling kita. Mulai dari fenomena alam caping gunung, awan pelangi dan masih banyak yang lain. Bahkan dari beberapa fenomena alam yang ada mampu menjadi sumber musibah yang tentunya merugikan manusia.





Salah satu musibah yang cukup sering terjadi di Indonesia yakni puting beliung. Sebagian besar dari kita tentu telah tidak gila dengan perumpamaan puting beliung ini. Lalu bagimana dengan angin puting-beliung? Apakah badai dan puting beliung itu berlainan?





Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut mari disimak perbedaan dari topan dan puting beliung di bawah ini!





Tornado





Tornado atau angin badai ialah suatu kolom udara yang berputar dengan segera, terbentuk dari puluhan awan cumola nimbus, berada di antara awan cumulonimbus dan permukaan bumi. Kecepatan dari angin angin kencang dapat mencapai 100 sampai 200 mil per jam atau sekitar 160 – 321 km per jam.





Umumnya angin kencang berbentuk seperti corong kondensasi, pada bab ujungnya yang menjamah bumi tampakmenyempit, sering dikelilingi oleh awan pembawa puing-puing.





Jangkauan dari terjangan badai rata-rata meraih 75 km dan menempuh beberapa kilometer sebelum karenanya menghilang. Lebar diameter maksimal dari tornado mampu mencapai 2,4 km dan dapat bertahan di permukaan bumi lebih dari 100 km.





Selain itu, umumnya angin kencang akan bertahan selama kurang lebih 10 menit dan akan menghilang kalau telah mencapai beberapa mil. Akan tetapi pernah terjadi angin ribut dengan durasi yang cukup usang yaitu 30 menit dengan kecepatan angin lebih dari 300 mil atau 483 km per jam.





Tornado diukur menggunakan Fujita Scale (FO) dan telah diperbaharui menjadi Enhanced Fujita Scale (EFO). Tipe kerusakan angin ribut yakni dapat menghancurkan pohon-pohon namun beberapa bangunan tidak mengalami kerusakan.





Tornado terkuat berada dapa skala F5 atau EF5 yang mampu menghancurkan bahkan merusak gedung.





Tornado sering terjadi di Amerika Serikat dan Kanada bab selatan. Meskipun begitu badai juga mampu terjadi di barat bahari dan tengah Eropa, Italia, Afrika Selatan, Australia bagian barat dan selatan, dan New Zealand.





Keberadaan angin ribut telah dapat diprediksi kemunculannya mulai dari satu ahad berawal dari bibit, lintasan sampai selesainya. Hal ini disebabkan radius pergerakannya dapat meraih radius ratusan kilometer sehingga mudah dipantau.





Puting Beliung





Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin puting beliung yakni sebutan setempat utamanya di Indonesia untuk badai berukuran kecil. Baik topan maupun puting beliung terjadi di daratan saja.





Namun antara angin ribut dan puting beliung mempunyai perbedaan yaitu kecepatan angin dari puting beliung mampu meraih lebih dari 63 km per jam. Puting beliung bergerak secara garis lurus dan dapat bertahan selama 5 menit saja.





Tidak cuma itu saja, arah gerak puting beliung bergantung pada gerakan awan cumulonimbus serta proses terjadinya hanya pada awan cumulonimbus saja, bukan berasal dari pergerakan angin monsun. Selain itu puting beliung hanya terbentuk oleh satu atau sebagian kecil dari awan cumulonimbus.





Puting beliung cuma terjadi dikala siang atau sore hari pada musim pancaroba adalah dikala peralihan dari trend kemaru ke trend hujan dan sebaliknya. Angin puting beliung dapat diartikan selaku angin puting-beliung yang berputar-putar hingga membentuk pusaran.





Menurut BMKG angin puting beliung di Indonesia berskala F0 hingg F1 atau kecepatan kurang dari 117,48 sampai dengan 180,24 km per jam berdasarkan skala Fujita Scale, dengan tipe kerusakan ringan sampai sedang.  





Puting beliung berlainan dengan angin kencang, kemunculannya tidak dapat diprediksi. Hal ini disebabkan radius atau pergerakannya begitu kecil yaitu kurang dari 5 km, sehingga tidak dapat dipantau dari satelit.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)