Jumat, 07 Februari 2020

6 Penyebab Terjadinya Angin Kencang


Hampir sebagian besar dari kita pasti telah tidak gila dengan angin. Angin ialah sebuah ajaran udara yang bergerak. Kita tidak mampu menyaksikan bentuknya, namun kita masih dapat merasakanya.





Bahkan angin sudah banyak dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik yang diketahui selaku Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Selama ini kita melihat angin senantiasa bergerak, dan pergerakannya tersebut mampu disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah rotasi Bumi.





Adanya rotasi bumi menimbulkan udara juga mengalami pergerakan. Selain itu udara yang bergerak sebab adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Pada dasarnya prinsip udara ialah bergerak dari kawasan bertekanan tinggi ke kawasan bertekanan rendah.





Tidak cuma itu saja, pergerakan udara juga mampu dipengaruhi oleh suhu. Untuk tempat yang mempunyai suhu tinggi sudah tentu tekanannya rendah, dan sebaliknya pada kawasan yang memiliki suhu rendah akhir kurang mendapatkan sinar matahari maka tekanan udara menjadi tinggi.





Ada kalanya angin yang berhembus mampu menjadi suatu petaka hingga mengakibatkan kerusakan dan korban jiwa. Banyak yang beropini jikalau penyebab terjadinya angin kencang adalah adanya imbas anomali atau penyimpangan cuaca, padahal hal tersebut tidaklah benar.





1. Faktor Topografis dan Orografis





Salah satu penyebab terjadinya badai disebabkan oleh aspek topografis dan orogafis sebuah daerah, adalah pergerakan angin dari kawasan pegunungan atau gunung ke daratan rendah.





2. Angin Monsun





Untuk wilayah Indonesia penyebab angin puting-beliung mampu disebabkan sebab adanya angin monsun Australia yang berada di Laut Jawa dan Samudera Hindia. Iklim kering dan animo hujan yang tiba telambat menjadi penyebab masih aktifnya angin monsun Australia di sekeliling pulau Jawa sampai Nusa Tenggara.





3. Adanya Kulminasi





Kulminasi dapat menjadi penyebab terjadinya angin kencang. Kulminasi ialah pergerakan semu matahari yang terjadi secara tegak lurus dengan permukaan bumi.





Kulminasi mempunyai pengaruh pada kondisi suhu udara sebuah daerah menjadi tinggi. Perlu diingat makin tinggi suhu udara maka tekanan udara akan semakin rendah. Oleh alasannya itu terjadilah fatwa udara menuju kawasan yang memiliki suhu tinggi tersebut.





4. Cuaca Lokal





Cuaca setempat yang dimaksud adalah cuaca yang berada di daerah pegunungan yang sering mengalami perubahan kecepatan angin. Kecepatan angin akan semakin berpengaruh saat berada di lapisan troposfer atau sekitar 10 km di atas permukaan bumi.





Adanya angin gunung (angin katabatik) dan angin lembah (angin anabatik) juga mampu bermetamorfosis angin ribut kalau terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara yang besar. Kontur daratan yang berbukit juga dapat menjadi pemicu kecepatan angin.





Perbedaan suhu udara yang besar antar yang berada di dataran tinggi dengan dataran lebih rendah juga menjadi penyebab terjadinya badai. Tidak heran bila dataran rendah yang memiliki suhu udara lebih tinggi daripada dataran tinggi sering mengalami angin kencang.





5. Kebakaran Hutan





Adanya kebakaran hutan pada sebuah wilayah mampu menjadi pemicu meningkatnya suhu udara. Semakin usang kebakaran hutan yang terjadi mampu menurunkan tekanan udara permukaan sehingga angin mampu mengalir ke wilayah yang sedang terjadi kebakaran hutan.





6. Awan Cumola nimbus





Adanya awan cumola nimbus yang berada di suatu wilayah dapat menjadi penyebab timbulnya topan secara datang-datang namun berdurasi singkat. Awan cumola nimbus yang berukuran sungguh besar mampu menciptakan arus udara yang naik ke awan maupun turun dari awan menuju ke permukaan bumi.





Angin yang naik ataupun turun ke permukaan bumi inilah biasanya berarus berpengaruh, sehingga sering menjadi penyebab terjadinya tragedi angin puting-beliung di sebuah daerah. Dan umumnya awan cumola nimbus terbentuk dikala demam isu pancaroba atau peralihan.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)