Selasa, 07 Januari 2020

Mengapa Awan Dapat Bergerak? Inilah Penjelasannya


Semua orang niscaya pernah melihat awan. Gumpalan putih mirip kapas dan tampakterbang di langit ini memang terlihat menawan alasannya sering kali membentuk bermacam-macam acuan yang unik.





Seperti yang dimengerti bila awan terbentuk dari adanya kumpulan titik-titik uap air yang berasal dari danau, bahari, dan sungai di planet Bumi. Ketiga jenis perairan tersebut mengalami pemanasan oleh panas dari sinar matahari sampai jadinya menguap.





Nantinya uap air yang ke atas sampai dengan ketinggian tertentu di langit akan mengalami penurunan suhu. Jika kumpulan uap air yang bergabung kian banyak, maka terciptalah awan.





Awan terbentuk menjadi 3 jenis adalah awan Cumulus adalah awan yang berbentuk seperti gumpalan-gumpalan dengan bagian dasar mendatar atau horizontal, awan cirrus dengan bentuk halus dan berserat mirip bulu dan tidak mampu menimbulkan hujan, dan awan stratus yakni awan berbentuk tipis dan tersebar luas hingga menutupi langit secara merata.





Mengapa Awan Dapat Bergerak?





Keberadaan awan tidak senantiasa tetap di suatu tempat. Jika diamati awan akan senantiasa bergerak atau berpindah dari satu kawasan ke tempat lainnya. Telah dijelaskan sebelumnya jikalau awan yang dibuat dari titik-titik uap air, meskipun begitu awan sangatlah ringan sehingga dapat bergerak. Awan bergerak disebabkan sebab adanya hembusan angin yang menenteng titik-titik uap air ini pergi ke suatu daerah.





Angin sendiri selalu ada di banyak sekali lapisan atmosfer mulai dari di atas permukaan tanah hingga dengan lapisan yang lebih tinggi daripada lapisan yang dapat dicapai oleh pasawat jet sekalipun. Pada sebuah momen tertentu angin tidak berada di atas permukaan tanah, akan tetapi awan cirrus yang berada sangat tinggi di langit masih dapat bergerak alasannya adanya angin di daerah awan tersebut berada.





Kecepatan awan yang bergerak tergantung dari seberapa cepat angin tersebut berhembus. Meskipun begitu tidak semua awan mampu bergerak secara bersamaan. Ada banyak faktor yang menjadikan pergerakan awan berbeda-beda, mulai dari tingkat kelembapan, tetesan air, kristal es pembentuk awan yang terlihat halus, hingga kepadatan awan yang dapat menahan kecepatan angin tinggi sekalipun.





Untuk awan dengan bentuk tipis sekali, kadang-kadang hembusan angin yang terlalu besar lengan berkuasa tidak hanya memindahkan awan tetapi juga dapat menghancurkannya.





Namun berbagai jenis awan mirip awan lentikular yang terbentuk di atas bukit, tidak dapat bergerak walaupun angin yang berhembus sangatlah kencang. Pada kenyataannya, awan lentikular ini tetap bergerak.





Uap air pada awan bergerak dengan sungguh cepat mengikuti angin, namun titik uap pada awan gres selalu terbentuk di daerah yang serupa, di mana udara didorong ke atas bersahabat bukit. Sehingga jika dilihat bagian depan awan akan terlihat diam tidak bergerak.





Pada bab belakang awan daerah udara turun lagi dari bukit, tetesan air kembali menguap menjadi titik-titik uap air, sehingga pada bab belakang awan lentikular juga tampat membisu tidak bergerak. Salah satu acuan dari awan lentikular ini menjadi fenomena alam berjulukan caping gunung.





Biasanya awan terlihat bergerak secara horizontal. Apabila kita melihat awan berada di segi kiri gunung selama semenit, tergantung dari kecepatan angin, ada kemungkinan awan akan bergerak ke segi kanan. Gerakan horizontal ini juga disebabkan oleh angin.





Awan juga mampu bergerak secara vertikal. Pada insiden tertentu kita dapat menyaksikan awan yang berada jauh lebih rendah secara perlahan sedikit naik lebih jauh di langit. Hal ini disebabkan adanya konveksi adalah udara panas yang naik dari permukaan tanah bergerak ke atas. Udara ini juga menimbulkan awan bergerak ke atas dengan suhu udara yang lebih acuh taacuh.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon