Teleskop ialah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang jaraknya jauh dari kita. Teleskop memungkinkan kita mengamati benda jauh secara lebih terang dan besar, walaupun benda tersebut tidak terlihat secara kasat mata telanjang. Teleskop dapat disebut juga sebagai teropong. Pada kesempatan kali ini akan disampaikan uraian terkait pembahasan lengkap jenis teleskop dan fungsinya.
Pada penggunaan istilah dalam percakapan sehari-hari, kata teleskop lebih sering dipakai untuk menyebut teropong yang dipakai untuk melihat benda jauh mirip bintang, sedangkan kata teropong lebih banyak dipakai untuk menyebut teropong untuk mengamati benda jauh seperti pepohonan atau gunung. Secara arti atau ungkapan, kedua kata benda ini bekerjsama memiliki arti yang sama dan digunakan untuk tujuan yang sama ialah melihat benda yang jaraknya jauh. Kata teleskop merupakan kata serapan dari bahasa Inggris telescope. Sedangkan teropong ialah kata dalam bahasa Indonesia yang diambil dari bentuk teleskop yang seperti dengan teropong.
Secara lazim, terdapat tiga jenis teleskop menurut perbedaan penggunaan alat optiknya, yaitu teleskop refraktor (dioptric telescope), teleskop reflektor (catoptrics telescope), dan teleskop katadioptri (catadioptric telescope).
1. Teleskop refraktor (doptric telescope)
Teleskop refraktor merupakan teleskop yang menggunakan lensa selaku media untuk menghimpun cahaya. Teleskop jenis ini ialah jenis teleskop yang pertama kali didapatkan. Teleskop refraktor menggunakan dua buah lensa utama, adalah lensa obyektif dan lensa okuler. Lensa obyektif ditaruh di bab depan tabung dan paling akrab ke arah obyek observasi, sedangkan lensa okuler terletak di bab belakang tabung teleskop dan paling dekat ke arah mata pengamat. Kelebihan dari teleskop jenis ini adalah mampu memisahkan dua buah obyek yang ada di kejauhan. Teleskop refraktor cocok digunakan untuk mengamati benda-benda yang mempunyai cahaya jelas, contohnya bintang yang paling terperinci, matahari, dan lain-lain. Kelemahannya adalah adanya aberasi kromatik dan aberasi sferis. Aberasi kromatik merupakan cacat pada lensa yang menyebabkan adanya warna seperti pelangi di sekitar bayangan benda langit (baca : tata koordinat bola langit). Kelemahan ini terselesaikan dengan menyertakan lensa korektor tepat di belakang lensa obyektif.
2. Teleskop reflektor (catoptrics telescope)
Akibat adanya aberasi kromatik pada penggunaan lensa di teleskop refraktor, diciptakanlah teleskop reflektor untuk menanggulangi kekurangan tersebut. Teleskop reflektor menggunakan cermin selaku media untuk mengumpulkan cahaya. Cermin yang digunakan adalah cermin parabolik. Letak cermin sebagai pengumpul cahaya ini berlawanan dengan letak lensa obyektif yang ada pada teleskop reflektor. Cermin diletakkan di bagian belakang tabung teleskop. Kemudian pada bagian depan tabung teleskop ditaruh cermin komplemen atau cermin sekunder. Cermin sekunder ini merupakan cermin yang digunakan untuk membelokkan berkas-berkas cahaya ke arah samping atau ke arah pengamat. Jenis cermin yang digunakan dapat berupa cermin datar, cermin parabolik, maupun cermin hiperbolik. Kelebihan dari teleskop reflektor ialah mempunyai kesanggupan untuk mengumpulkan cahaya yang banyak, sehingga teleskop ini cocok digunakan untuk memperhatikan benda-benda langit yang memiliki cahaya redup seperti komet, nebula, jenis-jenis galaksi, dan lain sebagainya. Kekurangan dari teleskop jenis ini yaitu adanya koma, abrasi sferis, dan astigmatisme. Koma yang dimaksud ialah cacat optik yang menjadikan sebuah bintang terlihat mirip komet, tidak seperti titik yang seharusnya.
3. Teleskop katadioptri (catadioptric telescope)
Untuk menanggulangi kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh teleskop reflektor dan teleskop reflaktor, dibuatlah teleskop jenis gres ialah teleskop katadioptri. Teleskop jenis ini memadukan kekurangan dan keunggulan dari dua jenis teleskop sebelumnya, adalah dengan cara menggabungkan penggunaan cermin dan lensa sebagai media kolektorcahaya. Lensa dipakai selaku korektor, sedangkan cermin digunakan sebagai media pengumpul cahaya. Keunggulan dari telesko jenis ini ialah memiliki kemampuan mengoreksi cacat optik dari jenis teleskop sebelumnya, yaitu cacat aberasi sferis, aberasi kromatik, koma, serta cacat yang lain. Teleskop ini juga memiliki kelebihan yang ada pada dua jenis teleskop sebelumnya adalah mampu memisahkan dua obyek yang berdekatan dan bisa untuk menghimpun cahaya dalam jumlah besar.
Berdasarkan tujuan penggunaannya, jenis-jenis teleskop dapat dibagi menjadi mirip berikut:
1. Teleskop bumi
Fungsi teropong bumi atau disebut juga teleskop bumi adalah memungkinkan penggunanya untuk memperhatikan benda yang letaknya jauh di bumi. Teleskop ini mempunyai lensa objektif, lensa okuler, dan lensa cembung ketiga yang berfungsi untuk membalikkan bayangan tanpa membesarkannya, atau disebut juga dengan lensa pembalik. Lensa ini diperlukan untuk membalikkan bayangan biar terlihat mirip aslinya.
2. Teleskop bintang
Teleskop atau teropong bintang ialah teleskop yang dipakai untuk mengamati benda-benda yang ada di luar angkasa. Prinsip kerja teropong bintang yaitu dengan memakai dua buah lensa nyata, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler. Karena obyek yang diperhatikan lebih jauh ketimbang teleskop bumi, teleskop bintang memiliki jarak fokus lensa obyektif yang lebih besar dibandingkan dengan jarak fokus lensa okulernya.
3. Teleskop galilei
Teleskop ini dinamakan teleskop Galilei sebab mulanya ditemukan dan dibentuk oleh Galilei. Teleskop ini mampu menciptakan bayangan simpulan yang tegak dan diperbesar. Lensa yang digunakan pada teleskop ini yaitu lensa kasatmata sebagai lensa obyektif dan lensa negatif sebagai lensa okuler.
4. Teleskop prisma
Teleskop prisma memakai dua buah prisma siku-siku sama kaki yang ditaruh di antara lensa obyektif dengan lensa okuler. Prisma ini berfungsi untuk membalikkan bayangan dengan pemantulan yang tepat. Prisma ini dipakai untuk menggantikan fungsi lensa pembalik sehingga bayangan simpulan yang tampak mampu tegak. Hal ini sebab penggunaan lensa pembalik mampu menimbulkan bayangan selesai yang tampat menjadi lebih panjang. Teleskop ini digunakan untuk melihat benda-benda jauh di bumi agar tampak lebih bersahabat dan terang.
Berikut ialah fungsi-fungsi umum yang dimiliki oleh teleskop:
- Teleskop mampu menghimpun cahaya dan memfokuskannya sehingga dapat mengumpulkan lebih banyak cahaya. Hal ini memungkinkan kita untuk menyaksikan benda yang letaknya jauh dan tampat tidak kasat mata.
- Teleskop dipakai oleh para ahli astronomi untuk memperhatikan benda-benda di luar angkasa secara rincian.
- Teleskop mampu ditaruh di luar angkasa untuk mengantarkan gambar menggunakan gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap dari bumi. Teleskop dalam konteks ini dapat menolong insan untuk mengamati benda-benda di luar angkasa secara lebih bersahabat dan rincian.
Demikian pembahasan lengkap jenis teleskop dan fungsinya yang sangat berguna bagi ilmu wawasan. Semoga berguna dan terima kasih telah membaca artikel ini.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon