Makalah: Pendidik Dalam Perspektif Filosofis
Disusun Oleh: Nur Fitriana S dkk
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yakni upaya menyebarkan potensi-kesempatanmanusiawi penerima latih baik potensi fisik kesempatancipta, rasa, maupun karsanya, semoga peluangitu menjadi positif dan mampu berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan yakni cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan merencanakan langsung dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan ialah filsafat yang dipakai dalam studi mengenai persoalan-duduk perkara pendidikan.
Tujuan filsafat pendidikan menunjukkan pandangan baru bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bermaksud menciptakan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian acara berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan akseptor bimbing guna mencapai tujuan pendidikan dengan memakai rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.
Peranan filsafat pendidikan memberikan pandangan baru, yaitu menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang terperinci dan sempurna dengan bertanya perihal kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai rancangan-konsep yang hendak dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, biar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri akseptor bimbing. Tugas filsafat ialah melaksanakan pedoman rasional analisis dan teoritis (bahkan spekulatif) secara mendalam dan memdasar lewat proses anutan yang sistematis, logis, dan radikal (sampai keakar-akarnya), tentang problema hidup dan kehidupan manusia. Produk pemikirannya ialah pandangan dasar yang berintikan kepada “trichotomi” (tiga kekuatan rohani pokok) yang berkembang dalam pusat kemanusiaan manusia (natropologi centra).
II. PEMBAHASAN
Pendidik Dalam Perspektif Filosofis
Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan
1. Pengertian Filsafat
Kata filsafat atau falsafat, berasal dari bahasa Yunani, dari kata philos, yang mempunyai arti cinta, bahagia, suka, dan kata sophia, yang mempunyai arti pengetahuan, nasihat, dan kecerdikan.
Menurut Hasan Shadini dalam Jalaludin (1997:9), filsafat yakni cinta terhadap ilmu wawasan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kecerdikan. Menurut Imam Barnadib dalam Jalaludin (1997:9), filsafat sebagai pandangan yang menyeluruh dan sistematis.
Jadi filsafat dapat diartikan selaku cara berfikir atau persepsi yang sistematis, menyeluruh, dan mendasar wacana sebuah kebenaran.
2. Pengertian Filsafat Pendidikan
Menurut Al Syaibani dalam Jalaludin (1997:13), filsafat pendidikan ialah aktifitas fikiran yang terorganisir yang menimbulkan filsafat tersebut sebagai cara untuk mengatur, dan menyelaraskan proses pendidikan. Artinya, bahwa filsafat pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk mencapainya, maka filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusian merupakan faktor yang integral atau satu kesatuan. Sementara itu, filsafat juga didefinisikan sebagai pelaksana pandangan falsafah dan kaidah falsafah dalam bidang pendidikan, falsafah tersebut menggambarkan satu aspek dari faktor-faktor pelaksana falsafah biasa dan menitik beratkan terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip dan keyakinan yang menjadi dasar dari filsafat lazim dalam upaya memecahkan problem-duduk perkara pendidikan secara praktis.
Menurut John Dewey dalam Jalaludin (1997:13 ), filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kesanggupan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intekektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju kearah watak insan, maka filsafat dapat juga diartikan selaku teori biasa pendidikan.
3. Hubungan Filsafat dengan Filsafat Pendidikan
Dalam banyak sekali bidang ilmu sering kita dengar istilah vertikal dan horisontal. Istilah ini juga akan terdengar pada cabang filsafat bahkan filsafat pendidikan.
Antara filsafat dan pendidikan terdapat relasi horisontal, meluas kesamping yaitu relasi antara cabang disiplin ilmu yang satu dengan lainnya yang berbeda-beda, sehingga merupakan synthesa yang merupakan terapan ilmu pada bidang kehidupan yaitu ilmu filsafat pada pembiasaan problema-problema pendidikan dan pengajaran. Filsafat pendidikan dengan demikian merupakan contoh-teladan pedoman atau pendekatan filosofis kepada permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran.
Adapun filsafat pendidikan menunjukkan hubungan vertikal, naik ke atas atau turun ke bawah dengan cabang-cabang ilmu pendidikan yang lain, mirip pengantar pendidikan, sejarah pendidikan, teori pendidikan, perbandingan pendidikan dan puncaknya filsafat pendidikan. Hubungan vertikal antara disiplin ilmu tertentu yakni kekerabatan tingkat penguasaan atau keterampilan dan pendalaman atas rumpun ilmu pengetahuan yang sejenis.
Maka dari itu, filsafat pendidikan selaku salah satu bukan satu-satunya ilmu terapan yakni cabang ilmu wawasan yang memusatkan perhatiannya pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang pendidikan dalam rangka memajukan kemakmuran hidup dan penghidupan insan kebanyakan dan manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
Dalam buku filsafat pendidikan karangan Prof. Jalaludin dan Drs. Abdullah Idi mengemukakan bahwa Jhon S. Brubachen mengatakan korelasi antara filsafat dan pendidikan sangat dekat sekali antara yang satu dengan yang lainnya. Kuatnya kekerabatan tersebut disebabkan sebab kedua disiplin tersebut menghadapi problema-problema filsafat secara gotong royong.
Hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, adalah sebagai berikut :
- Filsafat, dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam memecahkan proplematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh para jago.
- Filsafat, berfungsi member arah bagi teori pendidikan yang sudah ada berdasarkan fatwa filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang positif.
- Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, memiliki fungsi untuk memperlihatkan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan (paedagogik).
Dari uraian di atas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa antara filsafat endidikan dan pendidikan terdapat hubungan yang dekat sekali dan tak terpisahkan. Filsafat pendidikan memiliki peranan yang amat penting dalam sebuah system pendidikan alasannya adalah filsafat merupakan pemberi arah dan ajaran dasar bagi usaha-perjuangan perbaikan, memajukan pertumbuhan dan landasan kuat bagi tegaknya system pendidikan.
4. Pandangan Filsafat Tentang Pendidikan
Filsafat memiliki pandangan hidup yang menyeluruh dan sistematis sehingga mengakibatkan manusis berkembang, maka hal semacam ini sudah dituangkan dalam metode pendidikan, semoga mampu terarah untuk meraih tujuan pendidikan. Penuangan aliran ini dituangkan dalam bentuk kurikulum. Dengan kurikulum itu sistem pengajaranya dapat terarah, lebih dapat memudahkan para pendidik dalam menyusun pengajaran yang akan diberikan peserta latih.
Untuk mewujudkan persepsi filsafat ihwal pendidikan terdapat beberapa komponen yang mau menjadi tonggak untuk pengembangan pendidikan lebih lanjut, adalah antara lain :
a. Dasar dan Tujuan Pendidikan
Dasar pendidikan yakni sebuah aktifitas untuk menyebarkan dalam bidang pendidikan dan pengembangan kepribadian, pastinya pendidikan membutuhkan landasan kerja untuk memberi arah bagi programnya. Sebab dengan adanya dasar juga mampu berfungsi sebagai semua sumber peraturan yang hendak dicitakan selaku pegangan hidup dan pegangan langkah pelaksanaan dan langkah jalur yang memilih. Tujuan pendidikan dapat diuraikan menjadi 4 macam, ialah selaku berikut:
1) Tujuan Pendidikan Nasional
mengembangkan kemampuan dan membentuk etika serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bermaksud untuk berkembangnya potensi penerima didik semoga menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berakal, mahir, kreatif, berdikari, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003).
2) Tujuan Institusional
Adalah perumusan secara biasa pola perilaku dan contoh kesanggupan yang mesti dimiliki oleh lulusan sebuah lembaga pendidikan.
3) Tujuan Kurikuler
Adalah perumusan contoh sikap dan acuan kesanggupan serta kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan sebuah forum pendidikan.
4) Tujuan Instruksional
Adalah rumusan secara terang apa saja yang harus dikuasai oleh akseptor ajar setelah ia menyelesaikan kegiatan instruksional yang bersangkutan.
b. Pendidik dan Peserta ajar
Pendidik ialah individu yang manpu melaksanakan langkah-langkah mendidik dalam satu suasana pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan peserta ajar yakni anak yang sedang berkembang dan meningkat baik ditinjau dari sisi fisik maupun segi perkembangan mental.
Setiap anak memiliki pembawaan yang berlainan. Karena itu pendidik wajib selalu berupaya untuk mengetahui pembawaan masing-masing anak didiknya, biar layanan pendidikan yang diberikan sesuai dengan keadaan pembawaan masing-masing.
c. Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat planning dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang dipakai selaku aliran penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Pasal 1 butir 19 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Tujuan pendidikan yang ingin diraih itulah yang menentukan kurikulum dan isi pendidikan yang diberikan. Dengan kurikulum dan isi pendidikan inilah aktivitas pendidikan itu dapat dilakukan secara benar seperti apa yang telah dirumuskan..
Hubungan kurikulum dengan pandangan filsafat yakni dalam bentuk kurikulum yang dijalankan. Adapun salah satu tugas pokok dari filsafat yaitu menawarkan arah dari tujuan pendidikan. Suatu tujuan pendidikan yang hendak diraih itu haruslah dijadwalkan (diprogramkan) dalam apa yang disebut kurikulum.
d. Sistem Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu usaha yang sengaja dan terjadwal untuk membantu perkembangan peluangdan kemampuan anak biar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga negara/penduduk , dengan menentukan isi (bahan), srategi kegiatan dan tekdik evaluasi yang sesuai. Sistem pendidikan merupakan sebuah alat, pendidikan merupakan suatu aplikasi dari kebudayaan, yang posisinya itu tidak netral melainkan selalu bergantung pada siapa dan bermaksud apa pendidikan itu dilakukan.
Adapun kekerabatan filsafat pendidikan dengan tata cara pendidikan yaitu :
- Bahwa tata cara pendidikan bertugas merumuskan alat-alat, prasarana, pelaksanaan teknik-teknik dan atau acuan-contoh proses pendidikan dan pengajaran yang makna akan dicapai akan dicapai dan dibina tujuan-tujuan pendidikan, dan ini meliputi proplematika kepemimpinan dan tata cara pendidikan, politik, sampai seni pendidikan (The Art of Education).
- Isi moral atau pendidikan adalah berupa perumusan norma-norma atau nilai spiritual etis yang akan dijadikan sistem nilai pendidikan atau merupakan konsepsi dasar tabiat pendidikan, yang derlaku segala macam dan tingkat pendidikan.
- Filsafat pendidikan sebagai suatu sumber lapangan studi bertugas mwrumeskan secara normatif dasar-dasar dan tujuan pendidikan, hwkikat dan sifat hakikat insan, hakikat dan segi-segi pendidikan, isi akhlak pendidikan, tata cara pendidikan yang meliputi politik kependidikan, kepemimpinan pendidikan dan metodologi pengajaranya, contoh-acuan akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan penduduk .
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan dalam pandangan filosofis disini ialah pendidikan merupakan suatu system yang dalam pelaksanaannya, perlu memakai filsafat selaku teladan dalam penyelenggaraan pendidikan. Filsafat tersebut dipakai sebagai nilai-nilai dan kepercayaan-dogma filsafat yang menjiwai, mendasari, dan menunjukkan identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan.
B. Saran
Pendidikan di Indonesia dalam pelaksanaan, hendaknya selalu berpedoman pada filsafat bangsa Indonesia, adalah Pancasila agar pendidikan Indonesia mampu sukses mirip Negara-negara yang telah Berjaya dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
- Bernadib. 1987. Filsafat Pendidikan/ Sistem dan Metode. IKIP Yogyakarta.
- Jalaluddin dan Abdullah, Idi. 2002. Filsafat Pendidikan, Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama.
- 2006. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
- Aanchoto. 2010.Filsafat Pendidikan dan Perspektif Islam.
- Massofa. 2008. Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu Pendidikan.
Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com
EmoticonEmoticon