Kamis, 15 Oktober 2020

Makalah Bumi Dan Tata Surya

BAB I
PENDAHULUAN

Tata Surya ialah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang sudah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) yang lain.

Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bab terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang umum disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bab luar dikelilingi oleh cincin planet yang berisikan debu dan partikel lain.
Itulah sedikit gambaran perihal Tata Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berupa mirip kini? Bagaimana permulaan mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik wacana Tata Surya? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan menjajal menjawab lewat makalah ini.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menciptakan makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat menolong para pembaca.. Dengan adanya makalah ini bukan mempunyai arti benda langit hanya itu saja namun masih ada banyak lagi yang tidak mampu ditangkap oleh indera insan sehingga kita harus banyak belajar semoga mampu memperoleh benda langit yang gres.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal-ajakan Tata Surya

Hipotesis nebula
Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg(1688-1772)tahun 1734dan disempurnakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun 1775 Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih diketahui dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berbentukkabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es,dan gas yang disebut nebula, dan komponen gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu berkurang dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan kesannya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar makin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berupa hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka.

Hipotesis planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal menyampaikan bahwa Tata Surya kita terbentuk balasan adanya bintang lain yang melalui cukup akrab dengan matahari, pada periode awal pembentukan matahari. Kedekatan tersebut mengakibatkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bareng proses internal matahari, menawan materi beberapa kali dari matahari. Efek gravitasi bintang menimbulkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar bahan kepincut kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa bahan yang lain menjadi komet dan asteroid.

Hipotesis pasang surut bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menjadikan tertariknya sejumlah besar bahan dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bareng mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.Namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa ukiran yang sedemikian itu hampir mustahil terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.

Hipotesis Kondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menerangkan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berbentukdua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan kepingan-belahan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.

B. Sejarah Tata Surya
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah diketahui sejak zaman dulu sebab mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini mempunyai nama sendiri untuk masing-masing planet. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi observasi pada lima era kemudian menenteng insan untuk mengerti benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya bisa menyebabkan mata manusia "lebih tajam" dalam memperhatikan benda langit yang tidak mampu diperhatikan lewat mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, dia bisa menyaksikan aneka macam pergeseran bentuk penampakan Venus, mirip Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai balasan perubahan posisi Venus kepada Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari yaitu sentra alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris yakni Matahari dikelilingi oleh Merkurius sampai Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain mirip Christian Huygens (1629-1695) yang memperoleh Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan kekerabatan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler.

Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit berikutnya. Pada 1781, William Herschel (1738-1822) memperoleh Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menerangkan gangguan orbit Uranus. Para astronom lalu memperoleh sekitar 1.000 objek kecil yang lain yang letaknya melebihi Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper yakni bab dari objek-objek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan alasannya adalah Objek Sabuk Kuiper ini dikenali juga mempunyai satelit pada Januari 2005 meskipun berskala lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya ialah inovasi UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, objek ini juga mempunyai satelit.

C. Susunan Tata Surya
Tata surya ialah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda langit yang berbentukplanet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berupa elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut abad rotasi.

a.Matahari
Matahari ialah pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari ialah salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa sampai sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.

b.Planet
1.Planet Merkurius
Merkurius ialah planet terkecil dan terdekat dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai satelit atau bulan, dan tidak memiliki hawa. Garis tengahnya 4500 km, lebih besar dibandingkan dengan garis tengah bulan yang cuma 3160 km. Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di Merkurius. Merkurius menyelenggarakan rotasi dalam waktu 58,6 hari. Ini memiliki arti panjang siang harinya 28 hari lebih, demikian juga malam harinya. Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88 hari.

2.Planet Venus
Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus menempati urutan kedua terdekat dengan matahari. Planet ini terkenal dengan bintang kejora yang bersinar terang pada waktu sore atau pagi hari. Rotasi Venus ± 247 hari, dan berevolusi (mengelilingi matahari) selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus yaitu 225 hari.

3.Planet Bumi
Bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari. Ukuran besarnya hampir sama dengan Venus dan bergaris tengah 12.640 km. Jarak antara bumi dengan matahari ialah 149 juga km. Bumi menyelenggarakan rotasi 24 jam, berarti hari bumi = 24 jam.

a.Gerak rotasi bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah revolusinya, adalah dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di Irian Barat dari pada di Jawa. Satu kali rotasi bumi menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.

b.Akibat rotasi bumi
1)Adanya gerak semu harian dari matahari
2)Pergantian siang dan malam
3)Penyimpangan arah angin, arus laut
4)Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi
5)Timbulnya gaya sentrifugal
6)Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari semalam
7)Perbedaan waktu antara kawasan-daerah yang berlawanan derajat busurnya

c.Gerak revolusi dari bumi
Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi miring dengan arah yang sama kepada bidang ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23 ½0 terhadap bidang ekliptika tersebut. Akibat dari revolusi bumi yakni :

Akibat dari revolusi bumi yaitu :
1)Pergantian empat ekspresi dominan
2)Perubahan lamanya siang dan malam
3)Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang beredar dari bulan ke bulan
Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap matahari disebut orbit.

d.Gaya gravitasi terrestrial dari bumi
Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya tarik bumi ini dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda di bumi ini mempunyai bobot karena efek gaya gravitasi tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang menahan semua materi yang ada di bumi serta atmosfernya sampai tidak hilang terbang ke alam semesta.

e.Waktu
Kita sudah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya 24 jam. Waktu 24 jam ini yaitu sehari semalam solar (matahari) berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat satu revolusi lengkap.

4.Planet Mars
Planet ini berwarna kemerah-merahan yang disangka tanahnya mengandung banyak besi oksigen, hingga bila oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit. Pada permukaan planet ini ditemukan warna-warna hijau, biru dan sawo matang yang senantiasa berganti sepanjang periode tahun. Mars memiliki dua satelit atau bulan ialah phobus dan daimus.

Jarak planet mars dengan matahari yakni 226,48 juga km. Garis tengahnya ialah 6272 km dan revolusinya 1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data yang diantaroleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada oksigen, nyaris tidak ada air, sedangkan kutub es yang diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih ialah lapisan salju yang sangat tipis.

5.Planet Yupiter
Yupiter ialah planet paling besar. Berdasarkan analisis spektroskopis planet ini mengandung gas metana dan amoniak banyak, serta mengandung gas hidrogen. Yupiter memiliki kurang lebih 14 satelit atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah 138.560 km, rotasinya cepat ialah 10 jam. Oleh karena gaya gravitasinya yang sungguh kuat, Yupiter mempunyai 12 satelit (bulan) dan 3 darinya beredar berlawanan arah dengan 9 yang lain.

6.Planet Saturnus
Saturnus memiliki massa jenis yang sungguh lebih kecil dari pada air adalah 0,75 g/cm3, sehingga akan terapung di air. Ternyata planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 0C. Saturnus mempunyai 10 satelit dan diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang lain disebut Phoebe yang bergerak berlawanan arah dengan 9 satelit yang lain.

7.Planet Uranus
Uranus mempunyai 5 satelit. Berbeda dengan planet lainnya, Uranus arah gerak rotasinya dari timur ke barat. Jarak ke matahari adalah 2860 juta km dan mengelilingi matahari dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47 detik. Besar Uranus kurang dari setengah Saturnus, bergaris tengah 50.560 km. Berdasarkan pengamatan pesawat VOYAGER pada bulan Januari 1986 Uranus mempunyai 14 buah satelit.

8.Planet Neptunus
Neptunus mempunyai dua satelit, satu diantaranya disebut Triton. Satelit Triton beredar bertentangan arah dengan gerak rotasi Neptunus. Jarak ke matahari 44790 km, mengelilingi matahari dalam 165 tahun sekali seputar.

c.Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet berdasarkan ungkapan bahasa ialah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sungguh lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong dibandingkan dengan orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang mampu terlihat dari bumi. Bagian-bab komet, yaitu:

1)inti komet, yaitu bagian komet yang kecil namun padat tersusun dari debu dan gas.
2)koma, ialah kawasan kabut di sekitarinti.
3)ekor komet, ialah bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan matahari).

Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak dapat di lihat dengan mata telanjang,tapi mesti dengan menggunakan Teleskop. Komet yang populer adalah komet Halley yang didapatkan oleh Edmunt Halley. Komet itu timbul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.

d.Asteroid
Asteroid ialah benda langit yang seperti dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang paling besar dan yang pertama ialah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus ialah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.

e.Meteoroid
Meteoroid yaitu batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung bagian besi dan nikel yang masuk ke Atmosfer alasannya dampak gravitasi bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Sedangkan batuan yang tidak habis terbakar dan hingga ke bumi disebut Meteorid.

f.Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari serempak dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan memiliki tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi

Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi sebab adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, mampu dikatakan bahwa yang menimbulkan gerakan benda-benda langit terorganisir yakni gaya gravitasi.

BAB III
PENUTUP

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-ajakan Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa andal, ialah Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit lebih terperinci adalah Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan kemajuan perkiraan benda-benda langit dan relasi satu dengan yang yang lain. Dari mulai mengetahui kemajuan planet-planet hingga puncaknya yakni penemuan UB 313 yang ternyata juga memiliki satelit. Tata surya yakni kumpulan benda langit yang terdiri atas suatu bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah dimengerti dengan orbit berupa elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang sudah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bab dalam, sabuk asteroid, empat planet bab luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.

DAFTAR PUSTAKA
  • Haryanto.1999.Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon