Selasa, 15 September 2020

Survey Pemetaan : Pengertian – Teknik – Alat Survey

Untuk mempelajari mengenai bumi, kita juga perlu memahami bentuk permukaan bumi atau relief wajah bumi. Sehingga bentuk paras bumi menjadi pusat dari pembelajaran dalam ilmu ukur tanah. Kita tahu jikalau permukaan bumi tidaklah datar, terdapat pegunungan, lembah, bukit, lereng sampai jurang yang mengakibatkan bentuk permukan bumi menjadi tidak rata.


Sehingga para andal kebumian mencari cara untuk membuat lebih mudah mempelajari bentuk planet bumi. Termasuk menyampaikan berita tentang bentuk wajah bumi dalam bidang datar salah satunya dengan membuat peta. Untuk pembuatan peta atau pemetaan mesti dilakukan banyak sekali macam pengukuran di atas permukaan bumi, sedangkan kita tahu bahwa permukaan bumi tidak rata. Untuk mengukur permukaan bumi yang tidak rata tersebut, perlu dikerjakan pengukuran berupa pengukuran datar dan pengukuran vertikal, agar nantinya data yang diperoleh dapat berfaedah dan terus berkesinambungan.


Pengertian Survey Pemetaan


Dalam mempelajari ilmu Geodesi, diharapkan juga pemahaman mengenai ilmu ukur tanah. Ilmu Geodesi sendiri memiliki 2 pengertian yaitu pemahaman secara ilmiah dan pemahaman secara mudah. Pengertian secara praktis ini sering dipakai dalam istilah pemetaan, ialah pembuatan bayangan berbentukpeta yang berasal dari sebagian kecil atau sebagian besar permukaan bumi.


Sedangkan ungkapan survey adalah aktivitas pengumpulan data dalam hal ini mempunyai hubungan dengan permukaan bumi melalui media peta atau digital. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa survey pemetaan atau geomatik ialah suatu ilmu untuk memilih posisi relatif dari sebuah titik di bawah atau di atas permukaan bumi. Secara umum survey geomatik dapat diartikan dengan suatu disiplin ilmu yang meliputi semua tata cara untuk mengukur dan menghimpun berita perihal fisik lingkungan dan bumi, pembuatan gosip serta menyebarluaskan hasil dari bentuk olahan (produk) untuk mampu dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.


Untuk itulah, survey pemetaan sangat dibutuhkan dan penting seiring berkembanganya zaman. Hal ini berhubungan dengan bertambahnya populasi insan dan kebutuhan akan sebidang tanah terus meningkat. Dengan diberlakukannya survey pemetaan ini dengan disokong oleh komputer dan teknologi berupa satelit, maka tidak akan susah untuk membuat keputusan perencanaan dan kebijakan dalam mengurus dan menggunakan lahan secara lestari dan bijak.


Teknik Pengukuran Survey Pemetaan


Dalam melakukan pengukuran dalam hal survey pemetaan atau geomatik, terbagi menjadi 3 bagian dasar ialah pengukuran kerangka dasar vertikal (KDV), pengukuran kerangka dasar horisontal (KDH) dan pengukuran titik – titik detail. Berikut klarifikasi perihal masing – masing pengukuran:


1. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal


Pengukuran ini yaitu teknik dan cara pengukuran kumpulan dari titik – titik yang sudah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya. Posisi vertikal ini berbentukketinggian kepada bidang referensi ketinggian tertentu dan biasanya menggunakan ketinggian permukaan air laut rata – rata (mean sea level – MSL). Metode pengukuran kerangka dasar vertikal ini dibagi menjadi 3 perhitungan:



  • Metode Sipat Dasar: Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan memakai rambu ukur. Pengukuran ini masih dinilai cara yang paling teliti untuk mengukur beda tinggi.

  • Metode Pengukuran Barometris: Cara  pengukuran berprinsip pada pengukuran beda tekanan atmosfer. Dan alat ukur utama yang dipakai adalah Barometer.

  • Metode Pengukuran Trigonometris: Metode pengukuran ini ialah perolehan beda tinggi melalui jarak langsung pada teropong terhadap beda tinggi dengan memperhitungkan tinggi alat, sudut vertikal (zanith atau inklinasi) dan tinggi garis bidik yang diwakili oleh benang tengah rambu ukur.


2. Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal


Pengukuran ini untuk mengetahui kekerabatan mendatar dari titik – titik yang diukur di atas permukaan bumi. Sehingga memerlukan data sudut mendatar yang diukur oleh skala lingkaran yang mendatar.



  • Metode Pengukuran Poligon: Digunakan kalau titik – titik yang mau diketahui koordinatnya terletak memanjang sehingga terbentuk segi banyak atau poligon. Metode ini bermaksud untuk menerima koordinat planimetris (X,Y).

  • Metode Pengukuran Triangulasi: Apabila daerah pengukuran memiliki ukuran lebar dan panjang yang sama sehingga mampu dibentuk jaring segitiga dan yang dihitung yakni sudut dalam tiap – tiap segitiga.

  • Metode Penukuran Trialaterasi: Jika kawasan yang diukur memiliki ukuran lebih besar ketimbang ukuran lainnya, dibuatlah rangkaian segitiga sehingga sudut yang dijumlah ialah semua sisi segitiga.

  • Metode Pengukuran Pengikatan Ke Muka: Pengukuran data yang berasal dari dua titik di lapangan tempat bangkit alat untuk menerima suatu titik lain di lapangan tempat bangun target (benang, rambu ukur) sehingga mampu dimengerti dari titik tersebut. Garis antara dua titik tersebut dinamakan garis absis dan sudut dalam yang bentuk oleh absis terhadap terget di titik B disebut sudut beta.

  • Metode Pengukuran Collins Dan Cassini: Metode pengukuran dalam kerangka dasar horizontal yang bermaksud untuk memilih koordinat titik – titik dengan cara mengikat ke belakang titik tertentu dan mengukur sudut – sudut yang ada di titik yang sudah diputuskan koordinatnya.


3. Pengukuran Titik – Titik Detail


Prinsip pengukuran ini adalah menentukan titik koordinat dan tinggi titik – titik rincian dari titik – titik ikat. Metode yang dipakai adalah sistem offset dan sistem tachymetri. Metode offset ialah pengukuran titik menggunakan alat sederhana berbentukpita ukur dan jalon. Sedangkan tata cara tachymetri memakai alat – alat optis, elektronis dan digital.


Alat – Alat Survey Pemetaan


Dalam melakukan survey pemetaan sangat dibutuhkan kecermatan yang tinggi serta penggunaan alat ukur ialah hal yang dibutuhkan, karena pekerjaan utama dari survey pemetaan adalah mengukur jarak dan sudut. Alat – alat yang dibutuhkan ada berbagai macam dengan fungsi yang berlainan. Untuk lebih terperinci tentang alat apa saja yang diharapkan dikala melaksanakan survey tanah, berikut ini nama alat dan juga penjelasannya.



  1. Alat Ukur


Meteran


Nama lain dari alat ini ialah pita ukur umumnya terbuat dari plastik yang lentur, berbentuk pita dengan panjang tertentu serta memiliki garis dan angka. Meteran sendiri berfungsi untuk mengukur jarak dan panjang. Untuk pengukuran satuan lazimnya menggunakan Satuan Internasional (SI) berupa centimeter (cm), meter (m), dan milimeter (mm).


Penggaris atau Mistar


Alat ukur yang mungkin sering dijumpai yaitu penggaris dan umumnya menggunakan materi plastik maupun besi alumunium serta mempunyai skala terkecil yakni 1 milimeter (mm). Alat ukur ini mempunyai tingkat ketelitian adalah 0,5 mm, umumnya penggaris yang digunakan mempunyai panjang 50 cm – 100 cm tergantung keperluan. Namun, untuk kehidupan sehari – hari, mistar atau penggaris yang digunakan memakai skala 50 cm kerena ukurannya yang kecil dan mudah dibawa.


Rambu Ukur



Rambu ukur juga digunakan untuk mempermudah pengukuran beda tinggi antara garis bidik dengan permukaan tanah. Rambu ukur ialah alat ukur yang yang dibuat dari materi kayu ataupun adonan alumunium dan terdapat skala angka untuk memudahkan pembacaan. Rambu ukur ini seperti penggaris yang mempunyai panjang 3 meter sampai 5 meter dengan satuan cm, terdapat balok berwarna – warni (merah, putih, hitam) yang masing – masing  balok menyatakan 1 cm, untuk setiap 5 balok berbentuk aksara E yang artinya 5 cm bila terdapat 2 karakter E artinya 1 dm (10 cm).


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memakai rambu ukur ini:



  • Skala rambu dalam cm/mm atau interval jarak pada garis dalam rambu tersebut harus mempunyai satuan cm atau mm.

  • Pada bab sambungan, usahakan skala harus benar.

  • Saat digunakan jangan sampai rambu ukur miring atau condong ke depan atau belakang, alasannya adalah mampu menghipnotis hasil dari pembacaan pengukuran.



  1. Alat Ukur Sudut


Kompas


Alat ukur satu ini mungkin bukan nama benda yang ajaib untuk didengar. Memiliki komponen utama berupa jarum yang terbuat dari besi berani atau magnet yang senantiasa pertanda arah utara dan selatan. Kompas yang elok dilengkapi dengan nivo yaitu cairan untuk menstabilkan gerakan jarum dan juga terdapat alat pembidik atau visir.


Seperti yang telah dimengerti, kompas memiliki fungsi selaku penanda arah mata angin adalah utara dan selatan (menurut medan magnet utara dan selatan bumi). Dalam melakukan survey pemetaan, kegunaan kompas yaitu untuk memilih arah dari satu titik ke titik lain yang mampu ditunjukan berdasarkan besaran sudut azimut (besarnya sebuah sudut yang dimulai dari arah utara atau selatan, bergerak searah jarum jam), menciptakan sudut siku – siku dan menghitung sudut horisontal.


Theodolite


Alat ukur ini dibentuk untuk memilih tinggi tanah pengukuran sudut yakni sudut horisontal (sudut mendatar) dan sudut tegak (sudut vertikal). Sudut tersebut berfungsi untuk menentukan jarak mendatar dan jarak tegak antara dua titik lapangan. Untuk mengukur sudut – sudut tersebut digunakan theodolite atau theodolit sebagai alat ukur tanah, sudut yang dibaca bisa memiliki satuan detik atau sekon.


Theodolite merupakan alat yang paling mutakhir untuk melaksanakan pengukuran survei pemetaan. Pada dasarnya theodolite ialah teleskop yang diposisikan pada sebuah dasar berupa piringan yang mampu berputar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga dapat membaca sudut horisontal. Berdasarkan konstruksi dan cara pengukurannya, theodolite terbagi menjadi 3 macam:



  • Theodolite Reiterasi: plat horisontal (bundar skala) menjadi satu dengan plat bundar nonius dan tabung sumbu pada kiap.

  • Theodolite Repetisi: plat bulat skala diposisikan sedemikian rupa sampai plat mampu berputar sendiri pada tabung poros yang ialah sumbu putar.

  • Theodolite Elektro Optis: cara kerjanya hampir sama dengan theodolite optis, cuma saja memakai metode sensor yang berfungsi sebagai elektronik optis model. Hasil perhitungan akan muncul secara otomatis pada layar dalam bentuk desimal.


Global Positioning System (GPS)


Alat yang berfungsi untuk memilih koordinat letak yang ada di permukaan bumi menggunakan satelit. Sistem ini memakai 24 satelit yang nantinya akan dikirim dalam bentuk gelombang mikro ke bumi.GPS sendiri berfungsi untuk mengenali titik koordinat, kecepatan, waktu saat survey dan arah.


Demikian penjelasan mengenai Survey Pemetaan. Semoga gosip di atas bisa bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda dalam mempelajari pemetaan.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon