Rabu, 09 September 2020

Makalah Pengertian Penyakit Diare

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (1980), diare yakni buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. Dimana pada dunia ke-3, diare yaitu penyebab maut paling lazim kematian balita, membunuh lebih dari 1,5 Juta orang pertahun. Diare kondisinya mampu ialah tanda-tanda dari luka, penyakit, alergi (Fructose, Lactose), penyakit dan makana atau kelebihan Vitamin C dan biasanya disertai sakit perut dan acap kali enek dan muntah. Dimana menurut WHO (1980) diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya, adalah diare akut dan diare kronik.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Penyakit Diare

A. Pengertian Diare

Diare ialah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yang lebih banyak dari lazimnya (normal 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula diikuti frekuensi defekasi yang meningkat. Pengertian lain diare yakni sebuah penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kandungan air berlebihan.

B. Penyebab Timbulnya Penyakit Diare

Penyakit Diare ditimbulkan oleh

• Makan tanpa cuci tangan dengan sabun
• Minum air mentah
• Makan makanan yang dihinggapi lalat
• Keracunan kuliner
• Beberapa bisul virus namun juga acap kali akibat dari racun Bakteri.
• Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup kuliner.


C. Penularan Kuman Penyakit Diare

Kuman penyakit diare dapat ditularkan lewat :

• Air dan masakan yang tercemar
• Tangan yang kotor
• Berak disembarang tempat
• Botol susu yang kurang higienis


D. Macam-macam penyakit diare

Diare terbagi dua menurut mula dan lamanya adalah :

1) Diare akut

Diare akut yaitu diare yang mulanya secara tiba-tiba dan berjalan singkat, dalam berjam-jam hingga 7 atau 14 hari.

a. Etiologi

Infeksi ialah penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain yang mampu menyebabkan diare akut ialah toksin dan obat, nutrisi eteral disertai puasa yang berjalan usang, kemoterapi, impaksi tekal (overflow diarrhea) atau banyak sekali kondisi lain.

b. Patogenesis

Diare akibat bengkak utamanya ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan minuman atau makanan yang tercemar tinja ditambah dengan ekresiyang jelek, makanan yang tidak matang, bahkan yang dihidangkan tanpa dimasak. Penularannya yaitu transmisi orang ke orang lewat aeorosolisasi (Morwalk, Rotavirus), tangan yang terkontaminasi (Clostridium diffecile), atau lewat aktivitas seksual. Faktor penentu terjadinya diare akut adalah faktror penyebab (agent) dan faktor penjamu (host). Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan badan kepada organisme, adalah faktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumen akses cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga meliputi lingkongan mikroflora usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa, kesanggupan memproduksi toksin yang menghipnotis sekresi cairan di usus, serta daya lekat basil-kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang mampu menginduksi diare.

Patogenesis diare yang disebabkan bisul basil terbagi dua, adalah:

1. Bakteri noninvasit (enterotoksigenik)

Toksin yang dibuat kuman akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak menghancurkan mukosa. Toksin berkembangkadar siklik AMP di dalam sel, menimbulkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang dibarengi air, ion karbonat, kation natrium, dam kalium.

2. Bakteri enteroinvasif

Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berbentuknekrosis dan ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah. Bakteri yang termasuk dalam golongan ini yakni Enteroinvasive E. Coli (EIEC). S. Paratyphi B, S. Typhimurium, S. enteriditis, S. choleraesuis, Shigela, Yersinia, dan C. Pertringens tipe C. penyebab diare yang lain mirip benalu mengakibatkan kerusakan berbentukulkus besar (E. histolytica), kerusakan vilia yang penting untuk perembesan air, elektrolit, dan zat makanan (G. Lambdia)


E. Bahaya Dari Diare

1. Penderita akan kehilangan cairan badan
2. Penderita akan menjadi lesu dan lemah
3. Penderita dapat meninggal jika kehilangan cairan tubuh lebih banyak


F. Usaha Untuk Mengatasi Diare

Penderita diberi minim, larutan yang terbaik untuk penderita diare yaitu Oralit, kalau tidak ada boleh diberi larutan Gula, Garam (LGG), bisa juga diberi air the, air kelapa.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Diare ialah buang air besar (defekasi) denganjumlah yang lebih banyak dari umumnya (wajar 100-200 ml perjam tinja), dengan tinja berupa cair atau setengah cair (setengah padat), dapat pula dibarengi frekuensi defekasi. Penyalitm diare ditimbulkan oleh kuliner, miniman, virus dan bakteri, dan juga alkohol. Kuman penyakit diare ditularkan melalui air dan kuliner, tangan yang kotor, berak sebarang daerah dan botol susu yang kurang bersih.

Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya adalah; diare aku dan kronik. Penyakit diare ditandai dengan adanya berak encer, lazimnya 3x atau lebih dalam sehari, diikuti muntah, tubuh lesu dan lemah, tak inginmakan, panas. Bahaya dari pada diare itu ialah banyaknya kehilangan cairan badan, dan menjadikan ajal. Usaha untuk menanggulangi diare ialah dengan cara memberi minuman, larutan Oralit, lazimnya juga larutan gula, garam (LGG). Yang harus diamati dalam pemberian masakan dan minuman pada penderita diare yaitu 


DAFTAR PUSTAKA
  • Talley NJ, Martin CJ. Clinical gastroenterology : A Practical-based Approach. Sydney; Maclennan dan Petty Pty Limited, 1996.
  • Noer HMS, Waspdji S, Rachman AM, dkk. Buku aja Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996.
  • Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Buku Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Edisi XVII. Jakarta: Kerjasama Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon