Senin, 28 September 2020

Makalah Penanggulangan Bencana Alam

BAB I
PENDAHULUAN
Makalah Penanggulangan Bencana Alam

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi kegiatan alami dan acara insan, mirip letusan gunung, gempa bumi dan tanah longsor. Karena ketidakberdayaan manusia, akhir kurang baiknya administrasi keadaan darurat, sehingga mengakibatkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan hingga maut. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kesanggupan untuk mencegah atau menghindari tragedi dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berafiliasi dengan pernyataan: "bencana muncul kalau ancaman ancaman bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, kegiatan alam yang berbahaya tidak akan menjadi petaka di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, contohnya gempa bumi di daerah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang sebab peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau bencana tanpa keterlibatan insan. Besarnya peluangkerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan perorangan, sampai kejadian tubrukan meteor besar yang berpotensi menuntaskan peradaban umat manusia.

Namun demikian pada daerah yang mempunyai tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan / kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi pengaruh yang hebat / luas kalau manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap peristiwa (disaster resilience). Konsep ketahanan tragedi ialah evaluasi kesanggupan tata cara dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, menangkal & mengatasi tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun kawasan tersebut rawan tragedi dengan jumlah penduduk yang besar jikalau diimbangi dengan ketetahanan kepada tragedi yang cukup. Dengan terjadinya hal tersebut dapat menarik perhatian kami untuk melakukan penelitian ini, sekaligus menganalisis sebab peristiwa dan cara penaggulangan musibah yang terjadi di Indonesia

Tujuan Penulisan
Menambah pengetahuan ihwal musibah, mengetahui sebab-sebab terjadinya petaka, mengetahui cara penaggulangan petaka yang terjadi

Ruang Lingkup
Ruang lingkup penulisan makalah ini ialah mencakup bencana alam yang terjadi di beberapa wilalayah Indonesia dikala ini, ialah Bencana Gempa Bumi, Bencana Banjir Bandang, Bencana Tanah Longsor, Bencana Tsunami dan Bencana Gunung Berapi.

Sumber Data
Beberapa sample petaka yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia meliputi Gemapa Bumi di Bantul dan Sumatera, Tanah Longsor di Jawa Barat , Banjir di Jakarta, Banjir Bandang di Wasior, Tsunami di Mentawai dan Bencana Gunung berapi di Sleman Jogjakarta.

Metode
Metode yang kami pakai untuk penulisan makalah ini ialah sistem tinjauan pustaka. Kami memanfaatkan metode ini alasannya musibah yang terjadi di Indonesia menyebar di beberapa tempat yang luas dan jarak jangkauannya cukup jauh. Makara dengan pendapattersebut kami menentukan metode yang tepat yaitu metode tinjauan pustaka.

BAB II
PEMBAHASAN
Makalah Penanggulangan Bencana Alam

Secara geologis letak daerah Indonesia yang dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yakni Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur menjadikan Indonesia banyak mempunyai gunung api yang aktif dan rawan terjadi bencana. Bencana alam yang sering terjadi di wilayah Indonesia antara lain : banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi dan tanah longsor.

Masih terperinci dalam ingatan kita rentetan peristiwa bencana alam yang banyak menjadikan terjadinya korban jiwa, seperti tragedi tsunami di Aceh dan Nias, gempa bumi dahsyat di Tasikmalaya serta Padang, tanah longsor di Cianjur, bahkan banjir di berbagai tempat yang kerap tiba setiap animo hujan.

Banyak pekerjaan rumah yang mesti dijalankan oleh pemerintah dan penduduk dalam mengantisipasi terjadinya petaka. Mulai dari antisipasi perlengkapan untuk mendeteksi terjadinya tragedi seperti misalnya pada bencana tsunami dan gunung meletus, pembuatan jenis bangunan yang tahan terhadap bencana gempa, pengelolaan tata kota dan kesadaran warga masyarakat untuk menanggulangi peristiwa banjir ataupun pemeliharaan kawasan hulu sungai dan pegunungan serta hutan untuk mencegah terjadinya tanah longsor.

Untuk dilema yang berkaitan dengan kondisi lingkungan, pasti hal ini juga memerlukan tugas serta aktif dari penduduk dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang dapat dimulai dari lingkungan disekitar kawasan tinggalnya.

Seringkali sebab musibah datang secara datang-datang, kita menjadi panik dan tidak tahu apa yang mesti dilaksanakan, yang terpikirkan yaitu untuk segera lari menyelamatkan diri. Masalah lainnya-lain seperti rumah dan harta benda tidak akan terpikirkan sama sekali. Walaupun demikian tidak ada salahnya untuk menyiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya bencana, dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen penting yang ada didalam rumah. Hal ini dimaksudkan apabila bencana sudah tamat, maka para korban peristiwa pun masih mesti tetap melanjutkan hidup dan dokumen tersebut dapat dipakai untuk bekal melanjutkan hidup.

Satukan dokumen-dokumen penting yang ada didalam 1 tas yang mudah untuk dibawa keluar ketika akan menyelamatkan diri. Dokumen-dokumen tersebut mampu berupa :

• Ijasah pendidikan.
• Surat kepemilikan tanah, rumah, kendaraan dll.
• Akte lahir dan kartu keluarga.
• Polis Asuransi beserta nomor biro yang mampu dihubungi.
• Surat wasiat.
• Nomor telepon anggota keluarga.

Apabila terjadi peristiwa peristiwa, maka rasa ketakutan, gundah dan cemas akan segera menyerang. Tak jarang jatuhnya korban jiwa lebih karena disebabkan cemas dan kepanikan yang terjadi bukan karena akhir eksklusif dari terjadinya tragedi. Berikut hal-hal yang mampu dijadikan aliran untuk menghadapi terjadinya bencana semoga mampu menghindari adanya korban jiwa.

1. Bencana Gempa Bumi
Jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini 10 petunjuk yang mampu dijadikan pegangan di manapun anda berada.

Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keamanan diri anda dan keluarga anda. Masuklah kebawah meja untuk melindungi badan anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor, maka matikan segera untuk menangkal terjadinya kebakaran.

Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan cemas, jikalau gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah kawasan lapang, jangan bangkit akrab gedung, tiang dan pohon.

Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di tempat perkantoran atau daerah industri, ancaman bisa muncul dari jatuhnyakaca-kaca dan papan-papan reklame. Lindungi kepala anda dengan memakai tangan, tas atau apapun yang anda bawa.

Di gedung, mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua isyarat dari petugas atau satpam.

Di dalam lift
Jangan menggunakan lift dikala terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi ketika berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.

Di kereta api
Berpeganganlah dengan bersahabat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuhseandainya kereta tidak boleh secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengetahui terhadap info petugas kereta atau stasiun akan menimbulkan kepanikan.

Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seolah-olah roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kendali terhadap kendaraan beroda empat dan sukar mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan kendaraan beroda empat anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti aba-aba dari radio mobil, bila harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan kendaraan beroda empat tak terkunci.

Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung, menjauhlah langsung ke tempat kondusif. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami terlihat , cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

2. Bencana Banjir Bandang
Banjir bandang yakni banjir yang tiba secara tiba-tiba yang disebabkan oleh karena tersumbatnya sungai maupun alasannya adalah pengundulan hutan disepanjang sungai sehingga merusak rumah-rumah masyarakatmaupun mengakibatkan korban jiwa.

Yang Harus Dilakukan Saat Banjir

1. Matikan pedoman listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan pemikiran listrik di daerah yang terkena bencana.

2. Mengungsi ke kawasan aman sedini mungkin dikala genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.

3. Hindari berjalan di bersahabat akses air untuk menyingkir dari terseret arus banjir. Segera mengamankan barang-barang berguna ketempat yang lebih tinggi.

4. Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan tragedi seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Yang Harus Dilakukan Setelah Banjir

5. Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penyakit.

6. Cari dan siapkan air higienis untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir.

7. Waspada terhadap kemungkinan hewan berbisa mirip ular dan lipan atau binatang penyebar penyakit mirip tikus, kecoa, lalat, dan nyamuk.

8. Usahakan senantiasa berhati-hati apabila kemungkinan terjadi banjir susulan.

3. Bencana Tanah Longsor
Longsoran ialah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat dari terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng tersebut. Tanah longsor terjadi alasannya ada gangguan kestabilan pada tanah/batuan penyusun lereng.

Strategi dan upaya penanggulangan peristiwa tanah lonsor :

1. Hindarkan daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan kemudahan utama yang lain.

2. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.

3. Meningkatkan/memperbaiki dan memelihara drainase baik air permukaan maupun air tanah. Fungsi drainase yaitu untuk menjauhkan airn dari lereng, menghidari air meresap ke dalam lereng atau menyedot air ke dalam lereng ke luar lereng. Jadi drainase mesti dijaga semoga jangan sampai tersumbat atau meresapkan air ke dalam tanah.

4. Pembuatan bangunan penahan, jangkar (anchor) dan pilling.

5. Terasering dengan tata cara drainase yang tepat (drainase pada teras - teras dijaga jangan hingga menjadi jalan meresapkan air ke dalam tanah).

6. Penghijauan dengan tumbuhan yang sistem perakarannya dalam dan jarak tanam yang sempurna (khusus untuk lereng curam, dengan kemiringan lebih dari 40 derajat atau sekitar 80% semestinya tumbuhan tidak terlalu rapat serta diseling-selingi dengan tumbuhan yang lebih pendek dan ringan , di bab dasar ditanam rumput).

7. Mendirikan bangunan dengan fondasi yang besar lengan berkuasa.
8. Melakukan pemadatan tanah disekitar perumahan.
9. Pengenalan daerah beresiko longsor.
10. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan (rock fall).
11. Penutupan rekahan di atas lereng untuk menangkal air masuk secara cepat kedalam tanah.
12. Pondasi tiang pancang sangat disarankan untuk menyingkir dari ancaman liquefaction.
13. Utilitas yang ada didalam tanah harus bersifat fleksibel.
14. Dalam beberapa kasus relokasi sangat dianjurkan.

4. Bencana Tsunami
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang maritim dengan masa panjang yang ditimbulkan oleh gangguan impulsif dari dasar laut. Gangguan spontan tersebut mampu berbentukgempa bumi tektonik, erupsi vulkanik atau longsoran. Kecepatan tsunami yang naik ke daratan(run-up) berkurang menjadi sekitar 25-100 Km/jam dan ketinggian air tsunami yang pernah tercatat terjadi di Indonesia ialah 36 meter yangterjadi pada saat letusan gunung api Krakatau tahun 1883.

Di Indonesia pada umumnya tsunami terjadi dalam waktu kurang dari 40 menit sehabis terjadinya gempa bumi besar di bawah bahari. Adanya tsunami tidak mampu diramalkan dengan tepat kapan terjadinya, akan tetapi kita bisa menerima peringatan akan terjadinya tsunami sehingga kita masih ada waktu untuk menyelamatkan diri.

Penyelamatan diri saat terjadi tsunami
Jika berada di sekeliling pantai, terasa ada guncangan gempa bumi, air bahari akrab pantai surut secara datang-tiba sehingga dasar maritim terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang lain.

Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar isu dari pantai telah terjadi tsunami, jangan mendekat kepantai. Arahkan bahtera ke laut. Jika gelombang pertama sudah tiba dan surut kembali, jangan secepatnya turun ke kawasan yang rendah. Biasanya gelombang selanjutnya akan menerjang. Jika gelombang telah betul-betul mereda, kerjakan pemberian pertama pada korban.

5. Bencana Gunung Berapi
Letusan gunung api adalah ialah bab dari acara vulkanik yang dikenal dengan perumpamaan "erupsi". Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif, sebab bekerjasama dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi pergantian tekanan dan suhu yang sungguh tinggi sehingga bisa melelehkan material sekitarnya yang ialah cairan pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan mendekati permukaan bumi.

Jika Terjadi Letusan Gunung Berapi

1. Hindari kawasan rawan tragedi seperti lereng gunung, lembah dan tempat ajaran lahar.

2. Ditempat terbuka, lindungi diri dari debu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk kemungkinan peristiwa susulan.

3. Kenakan pakaian yang mampu melindungi tubuh mirip: baju lengan panjang atau jaket, celana panjang, topi dan yang lain.

4. Jangan menggunakan lensa kontak.
5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
6. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup paras dengan kedua belah tangan.

Setelah Terjadi Letusan Gunung Berapi

7. Jauhi kawasan anutan sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar cuek dan kerikil-kerikil besar.
8. Jauhi kawasan yang terkena hujan debu.
9. Bersihkan atap dari timbunan debu. Karena beratnya, mampu menghancurkan atau meruntuhkan atap bangunan.
10. Hindari mengendarai mobil di kawasan yang terkena hujan bubuk alasannya adalah bisa merusak mesin.

BAB III
PENUTUP
Makalah Penanggulangan Bencana Alam

Kesimpulan
Dari banyak sekali fakta bencana yang ada jelas terlihat bahwa peristiwa besar yang terjadi tidak serta merta tiba begitu saja, namun didahului oleh adanya eksploitasi lingkungan yang berlebihan, kebijakan pemerintah yang kurang memperhatikan AMDAL ( analisis tentang imbas lingkungan ) , Tata Ruang yang kurang baik dan tidak bainya managemen pemerintah untuk mengatisipasi dan penaggulangan peristiwa.

Saran
Bencana mampu terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita mesti mengenali jenis-jenis bencana, sebab-alasannya yang menimbulkan bencana dan balasan-akhir yang ditimbulkannya.

Saran-usulan, kami sampaikan terhadap semua pihak untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana biar tidak mengakibatkan kerusakan, korban meninggal dan kerugian yang besar.
  • Kepada Pemerintah supaya meningkatkan managemen persiapan dan penanggulangan bencana.
  • Pemerintah supaya mempunyai Lembaga atau Badan Khusus bahkan mungkin yang lebih tinggi yakni setingkat menteri untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana.
  • Pemerintah agar menunjukkan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang tinggal di tempat tragedi, bagaimana cara menanggulangi bencana yang terjadi.
  • Peran serta penduduk sungguh diharapkan dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan lingkungan.
  • Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau kawasan bencana, biar tidak terjadi korban dan kerugian yang besar.
  • Masyarakat kebanyakan harus mengenali baik lewat Media Elektronik ( radio, TV dan Internet ) maupun Media Cetak ( buku literature, surat kabar, majalah ) perihal bencana-tragedi yang terjadi dan bagaimana cara menangani atau menyelamatkan diri.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Rahman, Dhohir Taufik dan Tarsisius, 2000, Indonesia : Negara Bencana, Jakarta : Yudhistira
    2. http://www.google.com//sejuta_bencana_terencana_di_Indonesia.
    3. http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
    4. er.com/search?q=penanggulangan-bencana-alam_07

    Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


    EmoticonEmoticon