Rabu, 16 September 2020

Makalah Olahraga Dalam Agama Islam

BAB 1
PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan salah satu aspek utama yang dapat menghipnotis kebugaran dan penampilan tubuh, serta harta yang paling berguna yang tidak pernah mampu ditukar dengan apapun. Oleh alasannya itu setiap orang pasti mendambakan hidup sehat bahagia dan ingin senantiasa tampak sehat, bugar, penampilan yang bagus dan infinit muda, tidak lekas keriput alasannya menua. Hal tersebut dapat dicicipi kalau kita pernah sakit. Olahraga dan kesehatan ialah kebutuhan bagi setiap orang, karena siapa saja niscaya ingin sehat, tidak seorangpun yang ingin sakit atau terganggu kesehatannya.

Olahraga pastinya merupakan suatu upaya insan untuk mencapai kesehatan, ini ialah tujuan lazim yang setiap ada disetiap benak manusia. Namun di samping tujuan secara umum di atas, tujuan khusus setiap orang dalam berolahraga niscaya berlainan-beda. Namun tujuan ini sering di salah gunakan oleh kebanyakan orang. Sebagian orang sering memakai olahraga sebagai ajang uji keberanian sampai ada yang menggunakan olahraga sebagai media perjudian. Untuk itu didalam penulisan makalah ini kami akan mengulas sekelumit hal-hal yang mengenai tujuan olahraga yang bertujuan untuk meluruskan kembali atau mengembalikan kembali tujuan olahraga ini ke rel semula. Inilah hal yang menjadi salah satu latar belakang penulisan makalah ini yang kesemusanya itu tidak lain cuma untuk menunjukkan manfaat bagi siapa saja.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Manfaat Olahraga

1. Pengertian Olahraga

Pada Hakekatnya makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia yaitu gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980), olahraga yakni berpartisipasi dalam kegiatan fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan kegiatan khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat) Menurut Cholik Mutohir olahraga yakni proses sistematik yang berbentuksegala aktivitas atau perjuangan yang mampu mendorong menyebarkan, dan membina potensi-kesempatanjasmaniah dan rohaniah seseorang selaku individual atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. 

Untuk penjelasan pemahaman olahraga menurut Edward (1973), olahraga mesti bergerak dari desain bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain;

a. Terpisah dari kegiatan rutin
b. Bebas,
c. Tidak produktif
d. Menggunakan peraturan yang tidak baku

2. Manfaat Olahraga

Manfaat berolahraga dapat dilihat dari dua faktor. Salah satunya manfaat olah raga terhadap otak yang diungkapkan oleh Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University , antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan otak. Latihan fisik yang berkala dapat memajukan fokus, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa memajukan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat pedoman darah menuju otak. Para andal yakin bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik

2. Membantu menangguhkan proses penuaan. Riset membuktikan bahwa latihan sederhana mirip jalan kaki secara terorganisir dapat menolong mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental makin lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan ahad melakukannya secara teratur tiga kali sepekan. Latihan ini tidak harus dikerjakan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekeliling rumah.

3. Mengurangi stres. Olahraga dapat mengurangi kekalutan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa menolong Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat mengembangkan kemampuan jantung dan menciptakan Anda lebih singkat menangani stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik meminimalkan stres

4. Menaikkan daya tahan badan. Jika Anda senang melaksanakan olahraga meski tak terlalu usang tetapi sering atau usang namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa memajukan hormon-hormon baik dalam otak mirip adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam memajukan daya tahan tubuh. Studi yang dijalankan di Inggris memberikan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk mengembangkan mood dan meminimalkan kekalutan. Memperbaiki doktrin diri, lazimnya semakin jago seseorang dalam sebuah jenis acara, maka iman diri pun akan meningkat. Bahkan sebuah riset menunjukan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melaksanakan acara serupa.


B. Paradigma Al-Alquran dan As-Sunnah ihwal olahraga dan kesehatan

Perlindungan itu pastinya tidak mampu diperoleh sacara sempurna kecuali bagi mereka yang mengindahkan pentunjuk-isyarat -Nya. Maka kata ‘afiat dapat diartikan pula sebagai berfungsinya anggota badan manusia sesuai dengan tujuan penciptaanya. Jika sehat di artikan selaku kondisi baik bagi segenap anggota tubuh, maka agaknya mampu dikatakan bahwa mata yang sehat yakni mata yang mampu melihat maupun membaca tanpa sumbangan kacamata. Tetapi, mata yang ‘afiat ialah yang dapat menyaksikan dan membaca objek-objek yang berfaedah serta mengalihkan pandangan dari objek-objek yang berguna serta mengalihkan persepsi dari objek-objek yang terlarang alasannya adalah itulah fungsi yang diharapkan dari penciptaan mata.

Nikmat dari Allah sangat berlimpah tidak terkira : ”Maka jikalau kau mau menjumlah nikamat Allah, niscahaya kau tidak akan dapat menghitungnya” (QS An Nahl :18). Dan diantara lezat yang sungguh berharga dan tidak terhitung nilainya itu yakni lezat kesehatan. Berapa harga mata, indra pendengaran, ginjal, jantung atau hati? Maukah kau menukar mata dengan kekayaan dunia beserta isinya? Dr. Harold J. Morovitz pernah iseng-iseng menaksir harga fisik badan manusia beserta kelengkapanya organ-organnya. Menurutnya jika seseorang berbobot 60 kg maka nilai tubuhnya berkisar US$ 6 juta atau 60 milyar rupiah (jikalau kurs US$ 1 = Rp 10.000).

Begitu mahalnya manusia sehingga Al- Qur’an menegaskan bahwa harga satu orang insan sama dengan seluruh kehidupan umat insan (QS Al-Maidah : 32). Demikian besarnya nikmat kesehatan ini, sehingga dalam sebuah Hadist, Nabi SAW menggandengkan dua nikmat yang sangat besar bagi manusia ialah lezat keyakinan dan kesehata : “Sesungguhnya manusia tidak diberi yang lebih baik di dunia ketimbang dogma dan kesehatan maka mohnlah keduanya terhadap Allah SWT”. (HR Ahmad). Dalam Hadist tersebut Rasullah SAW merangkaikan patokan fundamental untuk memperoleh kesejahteraan dunia dan kesejahteraan bagi kehidupan akhirat.

Iman adalah dasar untuk dapat selamat dalam menempuh hidup ini dan “utamanya untuk kehidupan sehabis mati” alasannya adalah hanya imanlah satu-satunya yang mengarahkan pandangan bahwa harapan kesuksesan hidup jangan sebatas pengalaman teresterial duniawi namun juga mesti menembus sekat-sekat alam fisis dikala kelak kita memasuki pengalaman transcendental ketika mati nanti. Sedang kesehatan adalah basis fisik meraih kemakmuran hidup di dunia ini, kerena betapapun banyak nikmat yang dimiliki menjadi tidak mempunyai arti kalau seseorang jatuh sakit. Rasullah menyampaikan : “Orang yang memasuki pagi hari dengan kesehatan yang bagus, kondusif ditempat kediamannya dan mempunyai makanan harianya, maka seolah-olah seluruh kehidupan dunia initelah di anugerahkan kepadanya “, (HR At-Turmudzi).

Para ulama Salafusshaleh menyatakan bahwa ayat yang berbunyi : “Kemudian sungguhh kalian akan dimintai pertanggungjawaban perihal kenikmatan (yang kalian rasakan didunia ini),” (QS At Takatsur :8), juga mengisyaratkan perihal kesehatan. Seperti kata Soraya Susan Behbehani : “Tubuh mesti dirawat alasannya adalah dia ialah cetakan bagi kehidupan dan jiwa ada di dalamnya ; semacam kerang yang mengandung mutiara yang sedang berkembang, tanpa kerang tidak akan ada mutiara”.

Simpul-simpul pemeliharaan kesehatan dalam Islam terletak pada kehidupan yang higienis, aktif, hening, moderat, adil, porposional, seimbang dan alami. Jangan melakukan sesuatu dengan mengabaikan kebutuhan diri. Rasullah SAW menegur beberapa sahabatnya yang berniat melampui batas, bersifat eksterm dan berlebih-lebihan dalam ibadah, mirip dalam sabdanya : “bantu-membantu badanmu mempunyai hak atas dirimu”. Ketika ada seorang shabat yang berazam akan berpuasa terus menerus, shalat tahajud sepanjang malam sarat sehingga keperluan jasmaninya terabaikan, Nabi malah menyampaikan “Sesungguhnya aku mengawini wanita, memakan daging, aku tidur, bangkit (shalat malam), puasa dan berbuka. Siapa yang tidak menyukai sunnahku maka ia bukan dari umatku.”

Sayyidina Ali r.a menyampaikan : “hiburlah hatimu, kerena jika dia lelah , hati condong menjadi buta”. Siapapun kita sudah ditegaskan oleh Allah bahwa kita tidak dituntut melakukan sesuatu diluar batas kemampuan kodrat kita :”Allah tidak membebani seseorang malainkan sesuai dengan kadar kemampuanya” (QS Al Baqarah : 286). Perintah-perintah dalam ibadah senantiasa proposional dengan mempertahankan keseimbangan kebutuhan materil dan spiritual.


C. Pandangan Ulama Tentang Olahraga

Syekh Abdurrahman As Sa’di Rahimahullah menulis dalam kitabnya yang indah: Ar-Riyadhah An-Nadhirah pada bab ke-27 ihwal olahraga yakni latihan dan melatih hal-hal yang berguna pada masa kini atau yang akan datang dan melatih dengan cara yang bermanfaat dan dengannya kita menerima tujuan yang baik. Ada tiga macam olahraga:

1. Olahraga tubuh
2. Olahraga akhlaq
3. Olahraga otak 

Secara singkat dapat dikatakan bahwa kesempurnaan manusia yang kita maksudkan darinya kekuatan jasmaninya untuk menuntaskan berbagai problem, dan menyempurnakan sifatnya untuk hidup dengan baik bersama Allah SWT dan sesama makhluk. Agar seseorang mendapat ilmu yang bermanfaat, dan dengan demikian sempurnalah seorang hamba, dan kekurangan sebenarnya terjadi alasannya adalah hilangnya salah satu dari ketiga atau dua dari ketiga hal tersebut di atas.

Ketiga hal tersebut sudah diusulkan oleh agama dan akal. Kalau seandainya hanya dengan dalil syar’i nalar yang besar, yang mana aturan mempunyai tujuan-tujuan, dan sesuatu yang dengannya tercapai perintah-perintah yang lain maka hal tersebut menjadi wajib dan diperintahkan, baik hal tersebut wajib atau sunnah,sungguh sudah cukup sebagi dalil dan bukti akan perhatian kita terhadap olah raga dan jenis-jenisnya.

Adapun olah raga badan maka menguatkannya dengan gerakan yang bermacam-macam, berjalan kaki, menunggang kuda, dan segala macam gerakan yang bermacam-macam, dan setiap kaum mamiliki etika yang tidak ada perbedaan dalam perumpamaan jikalau tidak ada yang diperingatkan.

Jika kita mengamati perintah syari’at pada gerakan-gerakan tubuh niscaya kita tahu bahwa itu sudah cukup dari yang yang lain. Gerakan-gerakan dalam bersuci dan shalat dan berjalan untuk ibadah, terutama kalau hamba tersebut menikmati ibadah tersebut, dan gerakan-gerakan dalam haji dan umrah dan jihad yang beragam, serta gerakan-gerakan dalam mencar ilmu dan mengajar dan latihan dalam mengatakan, menulis, dan beragam hasil pengerjaan, dan aksara kesemuanya masuk dalam olah raga tubuh, dan berlainan manfaat olah raga badan karena perbedaan badan-tubuh serta berpengaruh dan lemahnya, serta bersungguh-sungguh dan malasnya, dan kapan kita melatih dengan berolahraga badan niscaya akan menguat anggota tubuh lainnya dan bertambah lincah dan gerakannya mudah serta bertambah bersungguh-sungguh dan kekuatannya semakin baik sehingga beliau mampu menolong dalam masalah-urasan yang berfaedah, sebab olah raga tubuh dimaksudkan untuk menjadi penolong bagi dirinya dan orang lain.

Apabila tubuh telah berpengaruh dan gerakannya maka akal bertambah besar lengan berkuasa dan bertambah tekun serta berkurang penyakit dan olah raga menyebabkan terpenuhinya kebutuhan kepada obat yang dibutuhkan dan sungguh diharapkan bagi orang yang tidak pernah olahraga.

Kita semestinya tidak mengakibatkan olahraga tubuh selaku maksudnya dan maksud utama sehingga menghabiskan waktunya dan hilangnya tujuan yang berguna baik bagi agama dan dunianya, sehingga kita merugi dengan kerugian yang besar sebagimana pada umumnya orang yang tak memiliki tujuan mulia, akan tetapi tujuan mereka hanya mengikuti hewan saja, dan tujuan seperti ini sungguh hina dan tidak akan membekas.

Dan adapun olahraga perilaku maka sangat sungguh sulit dan berat bagi jiwa, namun dia mudah bagi siapa yang Allah SWT mudahkan untuknya, dan keuntungannya sangat banyak dan tidak terbatas. Demikian itu alasannya kesempurnaan seorang hamba yakni dengan berakhlaq yang baik kepada Allah, kepada makhluk-Nya, untuk mencapai cinta Allah dan makhluk-Nya, serta untuk menerima ketenangan dan kenyamanan dengan hidup yang mulia.

Cabang-cabangnya sangat banyak. akan namun teladan tersebut seorang hambah harus melatih dirinya untuk menjalankan segala perintah Allah yang wajib atasnya,dan menyempurnakannya dengan amalan sunnah yang dikerjakan dengan sarat muraaqabah, dan ihsan sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW tentang tafsir ihsan dalam ibadah kepada Allah SWT. ialah: ”Engkau beribadah kepada Allah SWT seperti menyaksikan-Nya dan kalaupun tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu,” maka hendaknya seorang hambah menjumlah dirinya

Untuk menjalankan dengan sempurna atau yang mendekatinya, supaya mampu melengkapi kekurangan dalam hal fardlu, dan rajin untuk menjalankannya sesempurna mungkin,dan setiap kali dia melihat dirinya mulai lemah dan tidak semangat maka beliau berusaha untuk rajin dan menghitungnya dan ia tahu bahwa hal ini telah dimudahkan dengannya,dan ia berusaha untuk melengkapi keikhlasan yang merupakan pokok setiap amal.

Maka suatu amal yang menyebabkan kita terpanggil untuk mengerjakannya dan menyempurnakannya sebab Allah SWT dan mengharap ridho-Nya dan menerima pahala disisi-Nya, maka amal tersebut diterima baik sedikit atau banyaknya,dan maksudnya ialah sangat mulia,dan keuntungannya sepanjang abad,maka tatkala dia menyaksikan dirinya berbuat kesalahan ia akan tetap menjalankan amalnya dengan jalan yang benar. Jika gerakan, perbuatan dan perkataan seluruhnya lapang dada alasannya Allah, mengharapkn pahala dan keutamaan-Nya, maka seorang hamba senantiasa membiasakan dirinya dengan amal tersebut sampai keikhlasan menjadi hal yang biasa baginya, dan selalu di Muraqabah Allah SWT ialah keadaannya dan sifatnya, maka dengan demikian beliau menjadi orang-orang yang lapang dada sekaligus muhsin,dan menjadi mudah baginya melakukan ketaatan, bahkan menjadi tidak mungkin baginya mengalami kesusahan dalam beribadah,dan itu merupakan keutamaaan yang Allah berikan terhadap siapa pun yang Dia inginkan.

Dia juga membiasakan dirinya berakhlak yang mulia sesama makhluk dengan perbedaan kedudukan mereka, maka beliau mencintai anak kecil, menghormati orang renta, memuliakannya, membantu orang yang terhina. Dia memaafkan siapa yang menyakitinya, dan ia berikan sumbangan kepada orang yang kikir kepadanya, serta berbuat baik terhadap siapa yang berbuat jahat kepadanya baik dengan perkataan atau pun perbuatan dan beliau mengikuti perintah Allah dalam firman-Nya: ”Maka hendaklah kau menolak dengan baik, jika ada permusuhan antara kalian berdua, anggaplah dia sebagai sahabat yang paling dekat. Sungguh sorga itu tidak dimasuki kecuali oleh orang-orang yang tabah dan orang-orang yang menemukan nasib yang bagus.”

Allah SWT menerangkan bahwa akhlaq yang baik yaitu nasib yang sangat besar dan tdak diberikan taufik kecuali orang-orang yang sabar dan melatih diri mereka dan ridho dengan tetap baerakhlak yang bagus,dan beliau membiasakan bersifat dengannya,maka membiasakan sesuatu bagi setiap insan yakni hal yang bisa terjadi, baik perkataan atau perbuatan, dan bersabar merupakan penolong yang besar mendapatkan taufik dalam melakukan budpekerti yang mulia ini, dan juga membiasakan dirinya dengan menasehati sesama makhluk dengan perkataan dan perbuatannya dan seluruh tingkah lakunya. Karena bekerjsama usulan ialah puncak kebaikan bagi makhluk dan ia merupakan agama yang hakiki, dan ia juga selalu membiasakan sifat benar, adil, dan menyamakan antara yang nampak dan tidak.

Maka olahraga ini tidak akan terealisasi semua hak-hak Allah dan hak hamba-Nya kecuali dengannya, dan setiap problem dari berbagai permasalahan membutuhkannya, sebab jiwa selalu mencicipi kemalasan, dan tidak mudah dalam melaksanakan kebaikan, maka dia mesti rajin dalam memperbaiki keadaannya.

Adapun olah raga otak yaitu menyibukannya dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat dan banyak menimbang-nimbang ilmu tersebut dan memulai dengan hal yang gampang bagi seseorang. Kemudian berkembanglebih tinggi, dan membiasakan otak supaya tetap dengan ilmu yang benar dan murni, dan membersihkannya dari ilmu yang rusak dan dusta dan hal-hal yang tidak berfaedah, maka kalau kita sudah biasa dengan ilmu yang benar dan bebas dari selainnya,maka sungguh dia telah berjalan dengan pikiranya dan otaknya pada jalan yang berfaedah, hendaknya beliau tetap memperbanyak berpikir dan merenung sebagaimana yang Allah SWT menganjurkannya dalam Al-Quran.

Yang paling bermanfaat untuk melatih otak yaitu membaca firman Allah SWT dan Sabda Nabi SAW, sebab bahwasanya di dalamnya yaitu obat, isyarat , secara global dan terperinci, di dalamnya ilmu yang paling tinggi dan bermanfaat dan paling banyak maslahatnya bagi hati, agama, dunia dan akhirat. Memperbanyak mentadabburi Al-Alquran dan sunnah merupakan hal yang paling utama secara mutlak, dan dengannya akan terbuka asumsi, dan meluas ajaran dan wawasan yang benar, dan otak yang benar, tidak akan hingga terhadap hal tersebut kecuali dengannya, dan demikian pula menimbang-nimbang apa yang Allah SWT perintahkan untuk memikirkannya mirip penciptaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya dari makhlik-makhluk. 

Dengan hal tersebut kita mampu memperkuat tauhid, kenabian dan bukti-bukti hal itu.dan semoga kita bisa mengeluarkan darinya darinya manfaat-faedah bagi manusia baik agama maupun dunia mereka.maka siapa yang membiasakan dirinya untuk menimbang-nimbang hal-hal ini maka tidak disangsikan lagi bahwa akalnya akan meningkat ,dan luas pemahamnnya dan tajam pemikirannya,dan siapa yang meninggalkan tafakur akan bekulah otaknya dan ia akan dikuasai oleh fatwa yang tidak berharga dan tidak menghilangkan lapar, bahkan bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya.

Dari ajaran-pemikiran yang berguna adalah dengan memikirkan lezat-lezat Allah SWT, yang khusus bagi hamba dan lazim, dengan demikian hamba tersebut akan mengetahui bahwa seluruh nikmat adalah dari Allah SWT, dan bergotong-royong tidak ada yang menghadirkan kebaikan kecuali Allah SWT, dan sangat tidak ada yang dapat menolak kejelekan dan kejahatan kecuali Allah SWT, dan dengan demikian ditemukan cinta Allah, dan dengannya hamba mampu menimbang antara nikmat dan petaka, sangat tidak ada bandingannya dari banyak sekali segi,bahkan bencana alam tersebut adalah bab dari hak seorang mukmin yang menjalankan tugasnya. 


D. Pentingnya Olahraga Dalam Agama Islam

Islam mempunyai perbedaan yang aktual dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam selaku agama yang tepat tidak cuma mengatur kekerabatan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, tetapi Islam mempunyai hukum dan tuntunan yang bersifat komprehensi, harmonis, jelas dan logis. Dan salah satu keunggulan Islam yaitu tentang perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.

“Kesehatan ialah salah satu hak bagi tubuh insan” demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan ialah hak asasi insan, sesuatu yang cocok dengan fitrah insan, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Agama islam dan olahraga memiliki hubungan atau kekerabatan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedapankan sportifitas yang tak lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap manusia olahraga demi menjaga gambaran sportif dalam setiap pertarungan.

Olahraga juga mesti memilik manusia-insan yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua aktivitas olahraga terutama dicabang-cabang tertentu membutuhkan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah alasannya adalah kita berolahraga semoga badan sehat dan jika bedan sehat kita dapat melaksanakan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya menimbang-nimbang keadan jasmaniah saja namun juga rohaniah seperti kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga sebab tidak mungkin kita cuma memuaskan keinginan untuk berolahraga namun agama digunakan untuk memuaskan hasrat dalam mendekatkan diri kepa ALLAH SWT, selaku Tuhan yang telah membuat kita yang telah menawarkan badan yang sehat, keahlian dan kemampuan khusus sebagai pendukung kita dalam berolahraga. Agama islam dan olahraga mempunyai kekerabatan atau kekerabatan dengan olahraga dikarenakan setiap olahraga senantiasa mengedapankan sportifitas yang tak lain sungguh berafiliasi bersahabat dengan kejujuran, kejujuran sangat perlu ditanamkan dalam setiap manusia olahraga demi mempertahankan citra sportif dalam setiap pertandingan.

Olahraga juga harus memilik manusia-manusia yang bertakwa dan beriman dikarenakan semua kegiatan olahraga khususnya dicabang-cabang tertentu membutuhkan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam setiap hal. Olahraga berhubungan dengan ibadah alasannya kita berolahraga agar badan sehat dan jika bedan sehat kita mampu mengerjakan ibadah dengan baik, sehingga kita tidak hanya memikirkan keadan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah mirip kata orang bijak “mensana in corporesano” yan artinya didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.

Dan agama merupakan penyeimbang dari olahraga sebab mustahil kita cuma memuaskan keinginan untuh berolahraga namun agama dipakai untuk memuaskan hasrat dalam mendekatkan diri terhadap ALLAH SWT, selaku Tuhan yang telah menciptakan kita yang sudah menawarkan tubuh yang sehat, kemampuan dan kemampuan khusus sebagai penunjang kita dalam berolahraga.


DAFTAR PUSTAKA
  • Al Jauziyyah Ibnu Qoyim. 2002. Tazkiyah an-Nafs, Solo : Pustaka Arafah
  • Hashman ade, Rasulullah saw. Tidak Pernah Sakit, Jakarta : Hikmah (PT Mizan Publika), 2009

Sumber http://makalahmajannaii.blogspot.com


EmoticonEmoticon