Salah satu benda langit yang mampu kita lihat dengan mata telanjang yaitu bulan. Waktu yang tepat untuk melihat bulan adalah pada saat malam hari. Bulan akan menjadi salah satu benda langit yang mau bersinar sungguh terperinci di langit malam. Tahukah kalian jikalau sinar bulan yang umum kita lihat setiap malam, bukanlah berasal dari bulan itu sendiri. Sinar tersebut ialah hasil dari pantulan yang berasal dari sinar matahari. Bulan hanya menyerap untuk lalu memantulkannya kembali, itulah mengapa kita bisa menyaksikan bulan saat malam hari.
Bulan juga diketahui sebagai satelit alam yang dimiliki oleh planet bumi. Bulan juga melakukan revolusi yaitu bergerak mengelilingi bumi. Waktu revolusi bulan sama dengan waktu bulan melaksanakan rotasi, sehingga kita hanya mampu menyaksikan satu sisi dari bulan saja dan tidak akan pernah mampu menyaksikan segi belakang milik bulan. Perlu dikenali jika penampakan bulan tidaklah sama setiap malam. Seperti contoh ada kalanya kita bisa menyaksikan bulan purnama atau full moon, di malam yang lain kita mampu melihat bentuk bulan tidak bulat sempurna, melainkan berbentuk sabit. Itulah yang dinamakan dengan fase bulan.
Fase bulan ternyata dipengaruhi oleh bentuk lintasan yang dimiliki bulan. Lintasan tersebut ternyata tidak berhimpit dengan orbit revolusi bumi atau bidang ekliptika. Orbit atau lintasan bulan tersebut menyilang sebesar 5,2 derajat. Selain menghipnotis fase bulan, ternyata bentuk orbit bulan tersebut juga berpengaruh pada fenomena bulan yang lain yaitu gerhana bulan.
Berbicara mengenai fenomena alam yang dialami oleh bulan, tidak cuma gerhana bulan saja. Bulan juga mengalami kejadian lain terkait dengan kejadian alam. Fenomena tersebut antara lain halo bulan, bulan kembar, dan Bulan Merah Muda atau lebih diketahui dengan istilah Pink Moon. Pasti beberapa dari kalian gres mendengar nama tersebut. Apakah benar jikalau bulan akan berwarna merah muda? Bukankah selama ini bulan akan berwarna kuning cerah. Nah, menjawab rasa ingin tau tersebut, berikut ialah penjelasan mengenai apa itu Pink Moon.
Apa Itu Pink Moon?
Mendengar kata tersebut pasti terbesit di benak kalian bahwa bulan berwarna merah muda. Sebelum kita mengenal pink moon, ada baiknya kita perlu mengetahui jika siklus atau fase bulan untuk mencapai bulan sarat atau full moon diperlukan waktu setidaknya 29,5 hari. Mengapa kita perlu tahu wacana hal tersebut, karena ini berkitan dengan peristiwa pink moon. Di tahun 2019 pada bulan April ini mampu dibilang bahwa ini merupakan keempat kalinya bulan mengalami fase bulan purnama atau full moon.
Kita kembali lagi ke pink moon, apakah pada bulan April bulan akan benar – benar berwarna merah muda? Ternyata tidak sama sekali. Istilah pink moon ternyata berasal dari nama tumbuhan herbal yang berwarna merah muda atau Wild Groud Phlox. Tumbuhan ini mempunyai bunga yang berwarna pink atau merah muda dan hanya berbunga di ketika permulaan musim semi. Wild Ground Phlox atau Moss Pink akan banyak bermekaran pada bulan April dan bisa didapatkan di Amerika Serikat dan Kanada. Mekarnya bunga ini juga bisa sebagai tanda bahwa saat ini bulan berada di posisi satu garis lurus dengan bumi dan matahari, sehingga bulan akan bersinar sangat jelas. Saat terang itulah, bulan berada pada fase full moon.
Di mancanegara, bulan merah muda diketahui dengan Pink Moon ternyata memiliki istilah lain mirip Egg Moon, Fish Moon, Growing Moon atau Sprouting Grass Moon. Bagi umat Kristiani, Pink Moon on Good Friday juga memiliki makna lain yang bertepatan pada Jumat Agung. Serta pada hari Minggu akan dilanjutkan dengan perayaan Hari Paskah di mana perayaan tersebut akan dijalankan setelah kedatangan fenomena equinox.
Orang – orang Amerika ternyata memiliki ungkapan tersendiri di setiap bulan saat terjadi full moon.
- Wolf Moon untuk bulan Januari.
- Snow Moon untuk bulan Februari.
- Worm untuk bulan Maret.
- Flower Moon untuk bulan Mei.
- Strawberry Moon untuk bulan Juni.
- Buck Moon pada bulan July.
- Sturgeon Moon pada bulan Agustus.
- Harvest Moon pada bulan September.
- Hunter’s Moon pada bulan Oktober.
- Beaver Moon pada bulan November.
- Cold Moon pada bulan Desember.
Fenomena pink moon bisa terjadi ketika bulan berada pada jarak yang akrab dengan planet bumi atau lebih dikenal dengan ungkapan perigee. Sehingga mampu dikatakan jika pink moon hampir sama dengan supermoon, di mana kenampakan bulan yang lebih besar dibandingkan ukuran rata – ratanya. Sedangkan untuk supermoon terjadi ketika full moon serta bertepatan saat berada pada posisi perigee. Yang membedakan hanya berbentukukuran, saat pink moon masih mampu dibilang berskala kecil, namum masih dapat dengan mudah untuk diperhatikan. Pada tanggal 19 April 2019, posisi bulan berada pada gugus bintang virgo. Matahari akan terbit sekitar satu jam sebelum bulan berada pada tanggal 20 April, kurang lebih satu jam full moon yang akrab dengan bumi serta matahari akan timbul serentak di langit.
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Melihat Pink Moon?
Pada tahun ini, fenomena pink moon akan terjadi pada tanggal 19 April 2019 atau hari Jumat di seluruh dunia. Perlu dikenang jikalau fenomena ini hanya terjadi sekali dalam satu tahun. Dan kemunculan kenampakan bulan penuh atau full moon bergantung dari posisi bulan saat mengorbit di sekeliling planet bumi. Sehingga ada kalanya insiden full moon bisa terjadi di siang hari di beberapa kawasan di bumi.
Seperti teladan di Tiongkok, pink moon akan terjadi di sore hari pada pukul 4 sore, Amerika Serikat pada pukul 7:14 pagi, Prancis, Italia dan Spanyol bisa melihat pink moon pada pukul 1 siang dan akan berada pada puncaknya di Eropa bab Timur pada pukul 2 siang. Di Inggris, pink moon berada di puncak sekitar pukul 12:12 siang, akan tetapi akan tidak terlihat setelah pukul 8.05 malam. Sedangkan untuk daerah Indonesia bagian barat utamanya Jakarta, pink moon akan timbul pada tanggal 19 April 2019 pada pukul 18:12. Makara, siapkan diri Anda untuk melihat fenomena langka ini!
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon