Senin, 06 Juli 2020

[Makalah Dan Ppt] Membaca Kritis Menulis Ilmiah - Bahasa Indonesia



KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat allahswtyangtelahmelimpahkan rahmat serta dan hidayah-Nya terhadap kita semua sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah yang berjudul “Membaca Kritis untuk Menulis”, makalah ini dibentuk selaku penunjang kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis hanturkan terhadap dosen pembimbingmata kuliah Bahasa Indonesia yang sudah membimbing kami dalam pengerjaan makalah dan tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih terhadap teman-sobat dan semua pihak yang sudah memberi pemberian aliran dalam solusi makalah ini.
Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis menginginkan kritik dan rekomendasi dari teman-sahabat yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah kami. Akhir kata, biar makalah ini mampu diterima dan dapat memberi faedah bagi pihak yang memerlukan. 

Makassar, 30 November 2017


Penulis
 

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
   a. Latar Belakang..................................................................................................................... 3
   b. Rumusan Masalah................................................................................................................ 4
   c. Tujuan................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
   a. Membaca kritis..................................................................................................................... 5
   b. Ragam membaca tulis.......................................................................................................... 7
   c. Kegiatan yang terdapat dalam membaca kritis.................................................................... 8
   d. Karakteristik membaca kritis............................................................................................... 8
   e. Membaca kritis goresan pena/postingan ilmiah.................................................................................... 9
   f. Membaca kritis tulisan/postingan popular................................................................................ 10
   g. Membaca kritis buku ilmiah............................................................................................... 10
   h. Membaca kritis bahan-bahan yang tersaji dalam internet.................................................. 11
BAB III PENUTUP
   a. Kesimpulan......................................................................................................................... 14
   b. Saran.................................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka.......................................................................................................................... 15




BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Membaca ialah kegiatan yang sangat menunjang acara menulis. Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai banyak isu dan wawasan yang tidak kita dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak menerima pemikiran yang berkhasiat untuk goresan pena kita. Tulisan yang bagus menawarkan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh sebab itu, jika kita ingin menghasilkan tulisan yang bagus, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang bagus banyak membaca.Padamakalah ini akan dijelaskan ihwal “Membaca Kritis untuk Menulis”.
Untuk menunjang pengembangan daya analarnya, mahasiswa umumnya dilibatkan dalam praktik menulis ilmiah, yang mesti disokong dengan acuan yang mencukupi. Untuk hal ini, mereka wajib membaca materi-bahan referensi secara kritis. Para mahasiswa akseptor dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca kritis goresan pena/postingan ilmiah, tulisan/postingan popular dan buku ilmiah, serta materi-materi yang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini yakni rangkuman materi yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa kepada gagasan dan rancangan dalam bacaan terkait, kutipan-kutipan yang berhubungan .
Membaca kritis sungguh berkaitan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu sehingga akan sangat berfaedah alasannya kita akan mampu memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat dan matang. Berdasarkan hal itulah membaca kritis merupakan kegiatan berguru yang penting dan wajib dikuasai oleh mahasiswa. Namun, dalam acara membaca kritis untuk menulis ilmiah perlu diamati teknik-tekniknya, seperti teknik mengenali identitas tumpuan dan menentukan bahan goresan pena, teknik menulis kutipan, dan teknik menyusun daftar tumpuan semoga menerima kesempurnaan dalam penulisan ilmiah.
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun materiil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam penulisan, sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah goresan pena akan mudah diketahui dan menarik apabila isi dan cara penulisan yang memenuhi tolok ukur dan kebiasaan lazim
  1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah pengertian membaca kritis?
  2. Bagaimanakah ragam membaca tulis?
  3. Apa saja acara yang terdapat dalam membaca kritis?
  4. Bagaimanakah Karakteristik membaca kritis?
  5. Bagaimanakah membaca kritis tulisan/artikel ilmiah?
  6. Bagaimanakah membaca kritis tulisan/postingan populer?
  7. Bagaimanakah membaca kritis buku ilmiah?
  8. Bagaimanakah membaca kritis materi-bahan yang tersaji dalam jaringan  internet untuk menulis?

  1. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini, untuk mengenali bagaimana cara membaca kritis aneka macam macam goresan pena, baik artikel ilmiah, artikel terkenal, buku ilmiah, maupun bahan-bahan yang tersaji dalam jaringan internet untuk menulis suatu karya ilmiah yang bagus.



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Membaca Kritis
Menurut Hodgson (dalam tarigan, 2008:7), Membaca adalah sebuah proses yang dikerjakan serta dipergunakan oleh pembaca untuk mendapatkan pesan, yang mau disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.Suatu proses yang menuntut semoga kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan tampakdalam sebuah pandanganmsekilas,dan biar makna kata-kata secara perorangan akan dapat di pahami.
Ditinjau dari berbagai aspeknya, Mulyati (1998:53) mendefinisikan membaca selaku berikut.
1.      Membaca merupakan suatau proses decoding, artinya membaca yaitu suatu aktivitas untuk memecah arahan-aba-aba bahasa berupa lambang-lambang mulut.lambang ekspresi yaitu rangkaian abjad yang mengikuti sebuah konvensi tertentu.
2.       Membaca adalah sebuah keterampilan berbahasa. Dalam pemahaman ini, keahlian membaca hanya mampu diperoleh melalui latihan bukan pembawaan semenjak lahir. Berbagai keahlian yang dim aksud disini yaitu keterampilan menggerakkan otot-otot mata,menggunakan kamus,menggunakan grafik,mengatasi kesuliatan membaca,mencari wangsit pokok dan penjelas, dan sebagainya.
3.      Membaca merupakan proses merekonstruksi makna sebuah teks. Dalam pemahaman ini membaca ialah sebuah perjuangan untuk menelusuri makna yang ada di dalam suatu tulisan.
4.      Membaca merupakan suatu pemindahan lambang visual menjadi lambang auditoris. Ini merupakan pengertian klasik. Pengertian ini utamanya belaku pada membaca permulaan. Pada umumnnya, orang awam memakai pengertian ini.
5.      Membaca merupakan suatu proses mengolah bacaan secara kritis inovatif yang dikerjakan dengan tujuan untuk mendapatkan pengertian yang bersifat menyeluruh dan memdalam ihwal isi bacaan. Dalam pengertian ini, pengkajian lebih teliti pada teks diperlukan, sehingga dapat mengamati keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan untuk mengolah bacaan, seorang pembaca perlu menggunakan seluruh kemampuannya.
Dari definisi yang dikemukakan oleh hebat diatas, maka mampu disimpulkan bahwa membaca ialah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk menemukan pesan, yand hendak di smapaikan oleh penulis lewat media kata-kata/bahasa tulis. Suatau proses yang menuntut supaya kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam sebuah pandagan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan mampu dikenali.
Kegiatan mambaca kritis untuk menulis pada dasarnya merupakan aktivitas membaca untuk mendapatkan berita yang berhubungan dan diharapkan untuk goresan pena yang akan dikembangkan. dengan demikian, acara membaca kritis untuk menulis mesti dikaitkan dengan berita mirip apa yang kita masukkan dalam tulisan kita, apakah umum, khusus, atau berita yang berlainan. Informasi yang kita dapatkaan dari tulisan popoler, misalnya berlainan dengan berita yang kita peroleh dari tulisan ilmiah (Tim Penyusun Dosen PBI UNM, 2011: 160-161).
Membaca merupakan aktivitas yang sungguh menunjang kegiatan menulis. Dengan banyak membaca, kita akan mempunyai banyak isu dan wawasan yang tidak kita dapat dari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak mendapat ide yang berkhasiat untuk tulisan kita. Tulisan yang baik menunjukkan pengetahuan bagi pembacanya. Oleh alasannya adalah itu, bila kita ingin menciptakan goresan pena yang baik, kita perlu banyak membaca. Tidak mengherankan bahwa penulis yang bagus lazimnya banyak membaca.
Selain itu, membaca juga yaitu suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh isu yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata maupun bahasa tulisan. Dalam membaca diketahui jenis membaca telaah isi yang memiliki pengertian yakni membaca dengan cara meneliti bahan yang tersedia dengan tidak mengesampingkan ketelitian, pengertian, serta kekritisan dalam berpikir. Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita kini selaku pelajar yang dituntut untuk menambah wawasan dan mengembangkan ilmu. Oleh alasannya adalah itu, mencar ilmu ini pasti akan sangat berfaedah alasannya adalah kita akan mampu memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat. Berdasarkan hal itulah hakikat membaca kritis ini merupakan kgiatan berguru yang penting dan wajib dikuasai oleh pelajar maupun mahasiswa. Melalui aktivitas berguru ini, kita selaku pelajar dibekali dengan kompetensi yang berkenaan dengan kesanggupan untuk menerapkan tata cara membaca kritis untuk menulis.
Membaca kritis ialah kegiatan yang dilaksanakan dengan bijaksana, sarat empati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan ingin mencari kesalahan penulis tetapi berusaha memahami makna tersirat dari sebuah bacaan yang sudah dibaca. Dalam membaca kritis, pembaca mengolah materi bacaan secara kritis. Membaca kritis melibatkan, mempertanyakan dan memeriksa apa yang penulis katakan, dan membentuk usulan Anda sendiri ihwal apa yang penulis katakan di dalam tulisannya. Membaca kritis ini bertujuan untuk mengenali fakta-fakta yang terdapat dalam bacaan lalu menunjukkan penilaian terhadap fakta itu.Pembaca tidak hanya sekedar menyerap duduk perkara yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir perihal problem yang dibahas. Membaca kritis berarti harus membaca secara analisis dan dengan penilaian.
Membaca kritis merupakan kesanggupan memahami makna yang tersirat pada sebuah bacaan. Untuk itu, dibutuhkan kesanggupan berpikir dan bersikap kritis. Dalam membaca kritis, pembaca mampu pula mencamkan lebih dalam apa yang dibacanya dan diapun akan memiliki iman diri yang lebih mantap daripada kalau dia membaca tanpa usaha berpikir secara kritis.  Oleh karena itu, membaca kritis mesti menjadi ciri semua acara membaca yang bertujuan memahami isi bacaan sebaik-baiknya. Kegiatan membaca kritis untuk menulis pada dasarnya ialah kegiatan membaca untuk menerima informasi yang berhubungan untuk goresan pena yang hendak dikembangkan. Dengan demikian, aktivitas membaca kritis untuk menulis harus dikaitkan dengan berita seperti apa yang kita masukkan dalam goresan pena kita, apakah informasi lazim, khusus, atau info yang jelas. Jenis goresan pena yang kita baca berisi isu yang berbeda. Informasi yang kita dapatkan dari tulisan popular, contohnya, berbeda dengan informasi yang kita peroleh dari goresan pena ilmiah.


B.     Ragam Membaca Kritis
Ada banyak sekali ragam membaca kritis tergantung pada jenis inormasi seperti apa yang kita kehendaki.
  1. Membaca cepat/sekilas untuk mencari topik
Kadang-kadang kita membaca bukan untuk mencari info yang rinci. Kita hanya ingin mengetahui secara umum apa yang dibicarakan dalam goresan pena yang kita baca. Dalam hal ini, kita tidak perlu memfokuskan perhatian kita pada bagian-bab tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan segera secara sekias dari permulaan sampai final. Dari acara membaca cepat ini kita akan mendapat wangsit ihwal topik goresan pena yang kita butuhkan.



  1. Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat juga bisa dikerjakan jika kita mengharapkan berita khusus dari sebuah goresan pena. Perhatian kita cuma tertuju pada bagian-bab yang kita harapkan. Bagian-bagian yang berisi gosip yang kita tidak inginkan tidak mendapat perhatian kita.
  1. Membaca teliti untuk informasi rinci
Kita mungkin juga ingin menerima informasi rinci ihwal sebuah hal. Dalam hal ini, kegiatan membaca kita akan difokuskan pada bab yang mengandung info yang ingin kita pahami secara rinci. Begitu kita hingga pada bab tersebut, kita membacanya dengan cermat sapai kita sungguh-sungguh mengetahui info yang ingin kita peroleh. Bagian-bagian lain yang tidak kta perlukan tidak butuhdibaca lebih lanjut.


C.     Kegiatan yang terdapat dalam membaca kritis
Ada tiga aktivitas yang terdapat dalam membaca kritis, yakni :
  1. Membaca dengan berpikir
Membaca dengan berfikir hendaknya memikirkan problem-dilema atau fakta-fakta yang ditampilkan dalam bacaan. Pembaca mempertimbangkan maksud dan tujuan penulis mengemukakan fakta-fakta tersebut. Tujuan pembaca dengan cara berpikir ini supaya pembaca mampu menentukan batasab-batasan dari masalah-duduk perkara atau fakta-fakta yang dikemukakan oleh pengarang.
  1. Membaca dengan menganalisis merupakan kunci membaca kritis.
Dengan menganalisis pembaca mampu mengetahui apakah gagasan atau fakta-fakta yang dikemukakan pengarang sangat di sokong oleh detail-rincian yang diberikannya atau tidak. Pembaca berikutnya dengan cara itu akan mampu memilah-milah mana detail-rincian yang penting, mana rincian yang sesuai dan detail yang tidak sesuai.
  1. Membaca dengan penilaian.
Tugas pembaca kritis adalah menilai fakta atau pernyataan yang dapat menyokong gagasan pokok yang dikemukakan. Pembaca harus mampu memilih apakah fakta yang dibacanya ada relevansinya satu dengan yang yang lain atau mungkin pembaca nenemukan dua atau lebih fakta yang sebaiknya dipandang selaku fakta yang terpisah. Akhirnya pembaca memilih penilaian terhadap fakta-fakta yang dihidangkan oleh penulis.
D.    Karakteristik Membaca Kritis
       Membaca kritis intinya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir dan bersikap kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi:
  1. Menginterpretasi secara kritis
  2. Menganalisis secara kritis
  3. Mengorganisasi secara kritis
  4. Menilai secara kritis
  5. Menerapkan konsep secara kritis
Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan perilaku kritis adalah selaku berikut adalah:
  1. Kemampuan mengenang dan mengetahui pandangan baru pokok paragraf, tokoh-tokoh kisah dan sifat-sifatnya.
  2. Kemampuan mengetahui atau menginterpretasi makna tersira
  3. Kemampuan menganalisis
  4. Kemampuan menganggap isi bacaan

E.     Membaca tulisan/artikel ilmiah
       Membaca goresan pena/artikel ilmiah berlawanan dengan membaca jenis goresan pena lain alasannya adalah jenis informasinya yang berlawanan. Tulisan ilmiah biasanya berisi info yang merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis goresan pena lain yang informasinya mampu berupa usulan dan kesan langsung yang belum dibuktikan lewat observasi dan mekanisme ilmiah. Berikut yaitu beberapa hal yang mungkin perlu diamati dalam membaca goresan pena/artikel ilmiah:
  1. Menggali tesis/pernyataan masalah
Tulisan/artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau pernyataan umum perihal masalah yang dibahas. Sebuah tesis lazimnya diungkapkan   dengan sebuah kalimat  dan menilai apakah penulisannya berhasil atau tidak dalam membicarakan atau memecahkan persoalan yang diajukan.
  1. Meringkas butir-butir penting setiap artikel
Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kit baca perlu dilakukan alasannya adalah ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung pernyataan yang kita buat. Dengan adanya  ringkasan, kita juga tidak butuhlagi membaca postingan secara keseluruhan jika kita membutuhkan berita dari postingan yang bersangkutan.

  1. Menyetir desain-desain penting (pandangan andal, hasil penelitian,dan teori)
Menyetir desain-rancangan penting dari tulisan ilmiah perlu dilakukan untuk mendukung butir-butir penting pada tesis tulisan kita. Dengan memahmi desain-rancangan penting dari sebuah goresan pena ilmiah, kita juga mampu lebih mengerti konsep-konsep yang hendak kita kembangkan dalam tulisan  kita.
  1. Menentukan bab yang mau dikutip
Mengutip usulan orang lain ialah aktivitas yang sering kita lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bab dari suatu goresan pena ilmiah,kita juga perlu mengamati relevansi bab tersebut dengan goresan pena kita. Butiran-butir yang di anggap tidak relevan tidak perlu di kutip.
  1. Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah postingan, kita perlu menyadari implikasinya,   apakah kutipan itu mendukung ide yang mau kita kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya?
  1. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip.
Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah postingan, kita perlu secara terperinci menaruh posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui, atau tidak menyetujiu pernyataan yang kita kutip.

F.      Membaca Kritis Tulisan/Artikel Populer
Tulisan yang kita buat mampu memanfaat berita dari goresan pena /artikel popular.Kegiatan membaca kritis tulisan popular sedikit berbeda dengan membaca kritis goresan pena ilmiah karna kedua jenis goresan pena tersebut memiliki sifat yang berlawanan.
  1. Mengenali problem utama atau berita yang dibahas
Biasanya info yang dibahas dalan tulisan popular  berhubungan dengan problem sosial yang sedang digemari masyarakat.
  1. Menentukan signifikasi/relenfansi isu dengan tulisan yang akan dihasilkan.
Isu yang dibicarakan dlam suatu goresan pena mungkin tidak memiliki relevansi tuisanyang akan dibuat. Kita harus menghubungkan relevansi isi tulisan yang dibaca dengan isu tuisan yang kita hasilkan.


  1. Manfaatkan gosip postingan popular untuk materi/ ide dalam menulis.
Isu postingan popular umumnya membicarakan ihwal dilema sosial sehingga lebih mempesona disbanding info postingan ilmiah.
  1. Membedakan isi artikel popular dengan isi artikel ilmiah dan buku ilmiah
Artikel popular lazimnya   berisi pembahasan tentang sebuah info yang sedang disukai penduduk . Peranan teori dan data sungguh penting dalam postingan dan buku ilmiah.

G.    Membaca kritis buku ilmiah
       Buku ilmiah pada dasarnya sama dengan postingan ilmiah, cuma saja buku ilmiah menampung uraian atau pembahasan yang lebih panjang dan rinci ihwal sebuah isu ilmiah.
  1. Memanfaatkan indeksi untuk mendapatkan desain penting
Indeksi sungguh menolong pembaca untuk mencari dengan segera pembahasan atau klarifikasi rancangan-desain tersebut dalam buku.
  1. Menentukan desain-rancangan penting (persepsi ahli, hasil observasi dan teori) untuk materi menulis
Pengenalan dan pengertian desain-rancangan yang penting ini juga akan menambah kedalaman dan kekritisan tulisan kita.
  1. Menentukan dan menandai bagian-bab yang dikutip
Bagian-bagian ini mungkin akan diacu dan dikutip dalam tulisan kita. Artinya, setiap kutipan ditulis nama penulis, tahun, dan halaman yang di kutip
  1. Menentukan implikasi dari bagian/ sumber yang dikutip
Dalam mengutip bagian dari suatu buku kita perlu mengetahui implikasinya. Kita harus bisa menghubungkan relevansi bagian yang kita kutip dengan isu tulisan yang mau kita hasilkan.goresan pena yang dikutip harus diperhitungkan mengenai implikasinya.
  1. Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada dalam suatu artikel kita perlu secara jelas meletakkan posisi kita, setiap pandangan yang dikutip, seseorang yang memakai kutipan itu dalam tulisannya perlu memperlihatkan suatu kesimpulan dan pertimbangan sendiri mengenai konsep yang ditawarkan.


H.    Membaca Kritis Bahan-bahan yang Tersaji dalam Jaringan Internet untuk Menulis
Dalam kemajuan teknologi, internet sudah menjadi bab yang tidak terpisahkan dalam kehidupan terbaru. Internet sungguh membantu dalam dunia pendidikan, banyak bahan yang dapat kita lihat dalam jaringan internet untuk dijadikan selaku ajaran dalam membuat sebuah tulisan. Karena banyaknya isu atau informasi yang dapat kita jalan masuk dari internet, kita perlu memilih berita tersebut dan memilih gosip mana yang tepat dengan apa yang kita harapkan. Makara, pembaca yang baik tidak serta merta mudah percaya dengan apa yang didapatkan dalam tulisan seseorang, tetapi mesti teliti dalam membaca dan memahami apa tujuan penulis tersebut.
  1. Kiat praktis mencari dan memperoleh materi-materi dalam jaringan internet.
Banyak organisasi atau individual atau situs web yang berhubungan dengan bidang tertentu dari website ini kita bisa mencari bahan-bahan yang kita perlukan untuk tulisan kita. Untuk membuat lebih mudah memperoleh bahan-bahan yang diharapkan dalam menjalankan suatu goresan pena, kita mampu mempergunakan website yang berkaitan dengan topik yang kita butuhkan untuk membuat tulisan. Saat ini sudah sangat banyak organisasi atau individual yang membuat website yang berisi banyak sekali macam info dan isu.
Dari website ini kita mampu mencari materi-materi yang kita perlukan dan dijadikan ajaran untuk membuat tulisan. Sebagai acuan, kalau kita ingin menciptakan goresan pena yang berhubungan dengan dunia kesehatan, kita bisa mencari informasi tersebut dengan mendatangi website yang berafiliasi dengan kesehatan. Jadi dengan membuka situs tersebut, kita menemukan judul tulisan disertai dengan klarifikasi-penjelasannya. Contoh, Alamat situs http//www.its.ac.id/isu.php
  1. Memilih dan memeriksa materi-materi dalam jaringan internet untuk bahan menulis
Tidak semua bahan yang kia dapatkan dari internet berguna atau relevan untuk goresan pena kita. Artinya materi-materi yang didapatkan di internet berfaedah bagi goresan pena kita.misalnya, ingin menulis mengenai  pendidikan abad sekarang, tentu mencari materi yang berhubungan dengan pendidikan periode kini.




  1. Menentukan isi atau pemikiran penting dalam materi-bahan yang tersedia dalam jaringan internet
Untuk mendapatkan gagasan-gagasan penting, tindakan yang harus dilakukan:
  1. Membaca bacaan secara keseluruhan
  2. Mencari letak pokok-pokok bacaan tersebut
  3. Menentukan apakah paragraph dalam bacaan tersebut bersifat deduktif atau induktif ataukah bersifat paragraf gabungan.
  4. Jika paragraph tersebut ialah paragraf dedukitif memiliki arti gagasa terutama berada di awal paragraf tetapi jika paragraf itu ialah paragraf induktif bermakna ide khususnya berada pada tamat paragraph.
  1. Menentukan secara kritis materi-materi dalam jaringan internet untuk menulis.
Orang bisa mempublikasikan tulisannya dalam internet dengan gampang dan cepat, ini berlawanan dari isu yang kita peroleh dari buku atau artikel. Untuk tidak mendapatkan  begitu saja tulisan yang ada di internet paling tidak yang kita harus kerjakan yaitu:
  1. Membaca secara sepintas bab-bab tertentu.
  2. Membuat daftar pertanyaan perihal materi tersebut.
  3. Mengevaluasi
  4. Meninjau kembali bacaan tersebut.

 
BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Kegiatan membaca kritis untuk menulis ialah aktivitas membaca untuk menerima gosip yang berhubungan dan untuk dikembangkan. Ragam membaca kritis sangat bermacam-macam bergantung pada jenis berita yang dikehendaki. Membaca tulisan/artikel ilmiah berlawanan dengan membaca jenis goresan pena lain alasannya adalah jenis informasinya yang berbeda. Ada 4 hal yang mesti diamati dalam membaca kritis postingan populer. Membaca kritis buku ilmiah memiliki perbedaan dengan membaca kritis materi-bahan yang bersumber dari internet. Membaca ialah sebuah langkah-langkah yang sangat menunjang aktivitas menulis.Dengan banyak membaca, kita akan menerima banyak berita serta pengetahuan yang mampu dijadikan modal untuk menjadi penulis.Kegiatan membaca dapat memperlihatkan gagasan kepada kita yang berguna untuk tulisan kita.

  1. Saran
Sebagaimana yang kita ketahui, membaca merupakan acara yang sungguh menunjang aktivitas menulis. Salah satu buktinya, untuk menunjang pengembangan daya nalarnya, mahasiswa biasanya dilibatkan dalam praktik menulis ilmiah, yang harus disokong dengan referensi yang mencukupi. Maka dari itu, setelah membaca makalah yang berjdul “Membaca Kritis untuk Menulis” maka dibutuhkan pembaca dapat mengetahui lebih rinci langkah-langkah membaca kritis untuk menulis suatu karya ilmiah yang baik.


 


DAFTAR PUSTAKA
ChristantaBagas, dkk. 2013. Membaca Kritis Menulis Ilmiah. Online.
er.com/search?q=makalah-bahasa-indonesia-membaca-kritis.
Harisnawati. 2012. Makalah Membaca Kritis Untuk Meenulis.
er.com/search?q=makalah-bahasa-indonesia-membaca-kritis
Juanda. 2012. Bahasa IndonesiaMatakuliah Pengembangang Kepribadian.
      Makassar : Fakultas Bahasa dan Sastra UNM
er.com/search?q=makalah-bahasa-indonesia-membaca-kritis
Mata kuliah pengembangan kepribadian bahasa indonesia.
Agustina, 2008, Pembelajaran Keterampilan Membaca, UNP.



FILE PPT
https://drive.google.com/open?id=11qD8IACI4l8A3kEg1AaiKnyeToRFv6C_


Sumber http://nuradeliayuliantiap.blogspot.com


EmoticonEmoticon