Kamis, 02 Juli 2020

Kenapa Di Indonesia Tidak Ditemukan Fosil Dinosaurus?

Planet Bumi yang kita huni saat ini sudah mengalami aneka macam macam proses pergantian. Para jago berpendapat bila perubahan tersebut dapat dikenali dari bentuk dan struktur batuan – batuan yang ada dikala ini. Dari sana juga didapat berbagai macam informas tergolong tentang asal undangan dari Planet Bumi. Para hebat percaya bila pada awal terbentuknya Planet Bumi hanya mikroorganisme primitif yakni bakteri dan ganggan saja yang mampu hidup di Bumi. Hal ini disokong dari inovasi batu yang berusia 3,8 milyar tahun atau dapat dikatakan selaku Masa Arkeozoikum.


Bumi terus mengalami kemajuan hingga menjadi suatu planet yang ideal untuk mampu dihuni oleh beberapa makhluk hidup. Menurut skala waktu relatif, proses perkembangan Bumi terbagi menjadi 4 kalangan besar, ialah dimulai dari zaman Arkeozoikum, kurun Paleozoikum, era Mesozoikum dan yang terakhir yaitu kala Kenozoikum. Dari keempat masa atau kurun tersebut pasti mempunyai ciri sampai makhluk hidup yang berlawanan – beda di setiap zamannya. Salah satu makhluk hidup yang terkenal dan pernah menjadi penghuni Bumi yaitu dinosaurus.


Sebagian besar dari kita telah tidak abnormal dengan makhluk hidup yang satu ini. Meskipun kita tidak pernah melihatnya secara pribadi wujud asli dari hewan tersebut, kita masih mampu melihatnya serta memvisualisasikannya dalam bentuk fosil yang sudah disimpan di museum ataupun animasi – animasi yang sudah ada. Dinosaurus sendiri digolongkan selaku makhluk bertulang belakang (vertebrata) kalangan reptil. Pada final tahun 2015 setidaknya ada lebih dari 1.600 genera dari dinosaurus yang sudah dimengerti.


Bukti tentang adanya makhluk purba yang pernah hidup di Bumi adalah dengan ditemukannya tulang dinosaurus pertama pada tahun 1677 oleh Robert Plot. Namun, saat itu Plot menduga bahwa tulang yang ia peroleh merupakan tulang insan raksasa. Pada tahun 1824, seorang profesor geologi dari Universitas Oxford yang bernama Wiliam Buckland mengatakan jikalau tulang seperti gigi, rahang dan juga tungkai yang didapatkan ialah tulang dari kadal karnivora dan Buckland menamainya dengan istilah Megalosaurus. Lalu jikalau muncul pertanyaan kapan ungkapan dinosaurus dipakai?


Penelitian tentang fosil – fosil terus berlanjut hingga muncullah seorang ilmuwan dari Inggris yang berjulukan Richard Owen. Owen sudah melakukan penyelidikan perihal fosil tersebut semenjak tahun 1930-an dan mandapatkan hasil bahwa terdapat fosil – fosil kadal raksasa yang belum mempunyai nama. Hingga alhasil pada tahun 1942, Richard Owen mengkelompokkan fosil kadal – kadal tersebut dalam grup Dinosauria. Sejak itulah semua binatang yang telah punah diketahui dengan nama dinosaurus.


Menurut sejarah, dinosaurus ada pada Era Mesozoik atau abad Mesozoikum yaitu sekitar 252 hingga dengan 66 juta tahun yang kemudian. Sedangkan untuk era Mesozoikum sendiri terbagi menjadi 3 abad adalah kala Triassic (252 sampai dengan 201 juta tahun yang kemudian), periode Jurassic (201 sampai dengan 145 juta tahun yang lalu) dan periode Cretaceous (145 sampai dengan 66 juta tahun yang kemudian). Namun, kedatangan dinosaurus ternyata telah ada semenjak kala Triassic di mana pada abad tersebut telah banyak timbul hewan – hewan di darat.


Di masa yang serupa, keadaan Bumi ketika itu terdiri atas suatu daratan yang berukuran sungguh luas dan besar diberi nama Benua Pangea. Adanya gerak lempeng bumi, Benua Pangea terbagi menjadi 2 bagian ketika periode Jurassic menjadi Benua Laurasia untuk daratan yang berada di bab utara dan Benua Gondwana untuk di bagian selatan. Di dikala yang sama makhluk hidup seperti dinosaurus mengalami perkembangan menjadi binatang dengan ukuran tubuh yang besar. Maka tak heran jika dinosaurus menjadi penguasa daratan paling besar saat itu. Memasuki masa Cretaceous keragaman makhluk hidup mulai banyak terjadi, tidak heran kalau di periode ini telah banyak didapatkan serangga, mamalia dan reptil.


Hingga menjelang tamat milenium fosil – fosil dinosaurus sendiri banyak didapatkan di Benua Afrika dan beberapa di wilayah Serbia. Namun hal mengagetkan datang dari Benua Asia ialah adanya inovasi fosil Dilong yang diperkirakan berusia 130 juta tahun kemudian. Sebagian besar fosil – fosil di Benua Asia banyak didapatkan di daerah Gurun Gobi yang terhampar dari sebelah barat daya China (sekarang Tiongkok) sampai Iran.


Mengapa Tidak Ditemukan Fosil Dinosaurus Di Indonesia?


Dinosaurus pernah hidup dan menguasai daratan di bumi selama kurang lebih 135 juta tahun atau semenjak periode Trias sampai tamat masa Cretaceous. Hingga kini punahnya dinosaurus masih terus diperdebatkan. Namun prasangka punahnya dinosaurus yang paling populer ialah disebabkan oleh jatuhnya asteroid ke Bumi. Jatuhnya asteroid tersebut menimbulkan hadirnya sebuah kawah antik yang ada di Semenanjung Yukatan, Meksiko sekitar 65 juta tahun yang kemudian. Akibat jatuhnya asteroid tersebut timbullah gempa bumi yang mencapai 12,5 SR dan telah pasti jarak 300 km dari posisi jatuhnya asteroid menjadikan wilayah tersebut menjadi hilang atau musnah. Tidak berhenti hingga di situ, hempasan tersebut juga menjadikan terciptanya tsunami dengan tinggi lebih dari 10 meter. Tsunami tersebut menjadikan satu benua tersapu gelombang hanya dalam waktu 2 jam, itulah mengapa banyak makhluk hidup tergolong dinosaurus yang mati saat itu.


Sebelum punah, apakah dinosaurus pernah hidup di Indonesia?


Saat dinosaurus hidup, daratan Indonesia belum terbentuk jadi kemungkinan ditemukannya fosil dinosaurus di Indonesia sungguh kecil. Menurut penelitian, daratan Indonesia terbentuk sekitar 30 juta tahun yang lalu. Sedangkan dinosaurus punah sekitar 65 juta tahun yang kemudian hingga tidak heran kalau fosil dinosaurus sukar untuk ditemukan. Di Masa Mesozoikum, sebagian besar daratan Indonesia masih berada di bawah lautan. Hanya fosil reptil yang berasal dari bahari saja yang didapatkan di Indonesia mirip Ichthtyosaurus ceramenis di Pulau Seram sampai Globidens timorensis dan Mixosarus timorensis di Nusa Tenggara Timur. Selain itu sebagian besar fosil yang didapatkan di Indonesia berasal dari abad Kenozoikum dan Kuarter.


Ada satu bagian di Indonesia yang menjadi bagian dari Eurasia atau Benua Gondwana yaitu Pulau Kalimantan. Namun ada suatu studi menjelaskan argumentasi dinosaurus menghindari wilayah ekuator atau khatulistiwa adalah pada kala Mesozoikum kawasan ekuator cukup panas dan kering, sehingga hanya beberapa pohon besar saja yang tumbuh dan kelompok kecil dinosaurus pemakan daging dengan tubuh kecil. Ditambah dengan tingkat karbon dioksida yang tinggi di daerah tersebut menyebabkan sering terjadi kebakaran alami.


Demikian penjelasan dan alasan mengapa tidak ditemukannya fosil dinosaurus di Indonesia. Semoga klarifikasi di atas bisa menjawab rasa keingintahuan kalian.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon