Minggu, 26 Juli 2020

Jenis Dan Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa

Kali ini kami akan menerangkan wacana beberapa upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Dalam menjalani kehidupan, pasti tidak bisa lepas dari apa yang namanya perubahan. Perubahan yang terjadi ada yang bisa menerimanya dengan tulus. Namun tak sedikit juga yang tidak mendapatkan dan bahkan menentangnya hingga berniat ingin melakukan tindakan anarkis.


Hal ini bisa menyebabkan sebuah permasalahan yang dinamakan disintegrasi. Disintegrasi di sini bisa terjadi baik di dalam lingkungan keluarga, penduduk , maupun juga dalam ranah bernegara. Seperti contoh orang atau sekelompok orang yang umumnya tergabung dalam suatu organisasi menolak sebuah pergeseran yang dikerjakan oleh pemerintah.


Mereka bahkan secara terperinci-terangan menolak suatu pergantian tersebut. Selain itu, timbul gerakan atau tindakan-tindakan yang di dalamnya berpeluang menyebabkan disintegrasi bangsa. Untuk itulah, pentingnya tindakan pencegahan semoga tidak hingga menjadikan persoalan yang kian rumit.


Sebenarnya disintegrasi juga dinamakan dengan konflik. Makara, disintegrasi bangsa merupakan suatu konflik yang terjadi dalam ranah atau domain bangsa. Salah satu teladan dari disintegrasi bangsa yang terjadi ialah kerusuhan pada 22 Mei yang lalu yang mana massa menolak hasil keputusan KPU wacana kemenangan salah satu paslon.


Jenis-jenis Disintegrasi


Selain itu, secara teori terdapat berbagai jenis disintegrasi, ialah:


1. Disintegrasi vertikal


Untuk disintegrasi vertikal ini terjadi dalam sebuah strata atau tingkatan yang berlawanan. Strata yang satu lebih tinggi dibandingkans strata yang lainnya.. Misalnya, suatu disintegrasi yang terjadi antara anak dengan orang renta maupun antara suami dengan istri. Sudah pasti dalam hal ini strata atau tingkatan orang renta lebih tinggi daripada anak. Strata suami pun juga lebih tinggi dibandingkan dengan istri.


Selain itu, disintegrasi vertikal ini juga bisa timbul diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang dinilai tidak pro kepada rakyat. Meskipun sesungguhnya kebijakan yang dibuat pemerintah sudah melalui negosiasi dan perencanaan yang matang, namun tetap saja seringkali banyak masyrakat yang menilai kebijakan tersebut kurang tepat atau bahkan salah.


2. Disintegrasi horizonal


Jika sebelumya disintegrasi vertikal disebabkan alasannya adalah perbedaan strata atau tingkatan, maka untuk disintegrasi horizontal ini terjadi pada masyarakat yang mempunyai strata yang serupa. Maksudnya, masyarakat yang mengalami pertentangan tersebut sama-sama mempunyai kedudukan dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih dominan. Biasanya, konflik mirip ini terjadi akhir kurangnya komunikasi sehingga menyebabkan salah paham.


Perbedaan pendapat yang terjadi tersebut tidak diikuti dengan komunikasi yang bagus. Selain itu, kedua pihak juga tidak memiliki sifat legowo untuk bisa menerima usulan dari orang lain. Salah satu contoh disintegrasi aatau konflik horizontal yang terjadi yakni kerusuhan yang ada di Poso dan juga Sampit.


Mungkin anda sudah tahu bahwa kerusuhan tersebut, khususnya di Sampit sangatlah angker dimana berbagai korban meninggal. Selain itu, konflik horizonal yang lebih sederhana dan mungkin anda pernah mengalaminya yakni konflik yang terjdi antara pendukung kesebelasan. Kerusuhan ini lazimnya alasannya adalah rivalitas dari kedua klub yang telah berjalan selama puluhan tahun.


Lalu bagaimana upaya pencegahan disintegrasi bangsa? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah disintegrasi bangsa tidak sampai terjadi. Bagi anda yang ingin tahu selengkapnya, silahkan simak penjelasan di bawah ini. Namun sebelum itu kami juga telah menyajikan informasi penting seputar sejarah Republik Catalunya dan sejarah Korea Selatan.


Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa


1. Memberikan pemahaman wacana patriotisme


Upaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilaksanakan yaitu penduduk harus mempunyai jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara jauh lebih berfaedah dan lebih penting daripada kepentingan eksklusif maupun juga kalangan. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang mesti ditanamkan oleh setiap individu.


Mereka mesti sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia harus tetap menjadi negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai “NKRI harga mati”. Lalu bagaimana kalau ada keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang dilaksanakan yaitu dengan berdiskusi melalui lembaga-lembaga yang memang bertugas selaku pihak penengah untuk solusi persoalan tersebut. Dengan begitu, sikap maupun langkah-langkah yang dilaksanakan berdasarkan argumentasi dan bukan sentimen. Hal ini akan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang mampu merugikan semua pihak.


2. Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalisme


Primodalisme ialah sebuah pandangan atau sikap yang memegang berpengaruh perihal hal-hal yang telah dibawa semenjak kecil. Hal-hal tersebut bisa bekerjasama dengan tradisi, iktikad, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang mesti mulai meninggalkan primodalisme sempit yang mampu mensugesti stabilitas berbangsa dan bernegera.


Selain itu, langkah-langkah-tindakan yang lain yang bekerjasama atau berpotensi mengakibatkan KKN atau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga mesti ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa mengakibatkan munculnya rasa ketidakpercayaan penduduk sehingga lalu penduduk memiliki potensi melaksanakan perlawan yang balasannya menjadikan disintegrasi bangsa.


3. Rakyat mesti punya perilaku selektif


Tidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang dikala ini sudah berupaya untuk memecah belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut lazimnya dijalankan dengan membawa info-info yang sensitifi, seperti agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah kian maju dimana info akan sungguh gampang menyebar melalui media umum.


Oleh sebab itu, penduduk diminta mesti lebih pintar dan selektif di dalam membaca dan memilih info yang muncul atau sedang viral. Tidak semua info yang booming tersebut terbukti benar alias fakta. Masyarakat mesti pintar menganalisa kebeneran dari isu atau informasi-berita yang dimunculkan oleh banyak sekali akun di media umum. Dengan begitu, mereka tidak akan mudah termakan gosip tersebut.


4. Meningkatkan rasa akidah masyarakat


Upaya menghalangi disintegrasi bangsa juga bisa dilaksanakan dengan meningkatkan keyakinan penduduk . Saat ini iman masyarakat menurun kepada forum-lembaga yang sebelumnya dinilai penduduk mempunyai kredibilitas dan netralitas. Lalu bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus sungguh-sungguh bisa membangun iktikad mereka dengan klarifikasi dan berbagai bukti yang dilaksanakan.


5. Melawan berbagai gerakan separatis


Pemerintah juga harus melawan berbagai gerakan separatis yang muncul yang mampu mengusik stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan penduduk di dalam mengakses gosip tersebut. Pemerintah harus menerangkan secara terang perihal gerakan yang mereka lawan berdasarkan bukti-bukti yang berpengaruh. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa dicegah.


Demikian klarifikasi seputar apa saja upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Di bawah ini ada beberapa gosip lain yang tidak kalah penting, ialah:




Sumber ty.com


EmoticonEmoticon