Senin, 27 Juli 2020

5 Pola Daerah Pesisir Beserta Penjelasannya

Indonesia tergolong negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia. Hal ini didukung dengan adanya wilayah perairan berupa lautan dan pulau – pulau yang menyusun Indonesia selaku negara kesatuan, maka tidak aneh jikalau Indonesia juga diketahui sebagai negara laut. Selain itu, memiliki wilayah lautan menunjukkan laba tersendiri bagi suatu negara khususnya di bidang ekonomi. Penyaluran barang dan jasa akan lebih mudah dan pembangunan negara akan mudah dilakukan, hal inilah menjadi laba tersendiri bagi negara yang memiliki kawasan perairan daripada negara perdalaman.


Berbicara tentang lautan, pasti tidak lepas dari lingkungan yang ada di sekitarnya yakni pesisir. Seperti yang kita ketahui, kawasan yang berada di persisir biasanya mempunyai kegiatan yang cukup tinggi, lebih kompleks dan padat penduduk. Maka tak heran bila terdapat pelabuhan – pelabuhan besar di sekitar tempat pesisir dan menjadi kawasan penting bagi sebuah negara. Berbicara perihal pesisir adakah yang tahu apa itu pesisir? Sebagian besar dari kita pasti akan menjawab jika pesisir ialah pantai. Definisi tersebut tidaklah salah, namun pesisir sendiri mempunyai banyak definisi dan ada banyak teladan dari wilayah pesisir. Oleh karena itu, kali ini akan dibahas mengenai apa itu daerah pesisir beserta misalnya. Yuk disimak!


Pengertian Wilayah Pesisir


Sebagai negara yang memiliki wilayah pesisir, sudah tentu kita mesti mengetahui apa itu pesisir apalagi dulu. Pesisir mampu diartikan sebagai sebuah daerah pertemuan antara daratan dengan lautan. Pada bab darat mampu meliputi area yang kering maupun yang terendam dengan air atau wilayah yang masih dipengaruhi oleh sifat maritim seperti pasang surut air bahari, angin laut maupun rembesan yang berada dari air laut.  Sedangkan untuk lautan sendiri adalah area yang masih menjadi bab laut berupa wilayah sedimentasi dan pemikiran air tawar dan lain sebagainya.


Menurut Undang – Undang Nomor 27 Tahun 2007, kawasan pesisir dapat diartikan selaku daerah atau kawasan peralihan dari ekosistem daratan dan ekosistem laut yang telah ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten atau kota ke arah pedalaman. Secara singkat dapat dibilang bahwa kawasan pesisir merupakan daerah peralihan dari daratan ke lautan. Sebenarnya sampai dikala ini definisi dari pesisir masih belum niscaya. Menurut Dahuri, kalau dilihat dari garis pantai atau coastal bisa dibilang bahwa daerah pesisir memiliki dua macam batas ialah batas sejajar dengan garis pantai atau longshore dan batas tegak lurus dengan garis pantai atau cross-shore.


Daerah Pantai dan Pesisir


Mungkin kita sudah tahu kalau daerah yang berada di pinggir maritim atau daratan yang memiliki batas pribadi dengan lautan lebih diketahui dengan sebutan pantai. Dengan kata lain, pantai dapat diartikan juga selaku daerah bertemunya antara wilayah lautan dengan daratan. Mungkin kita juga pernah mendengar istilah shore dan coast, bila diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti adalah pantai. Namun, kedua kata tersebut mempunyai makna yang berlawanan. Shore ialah kawasan pantai tetapi lebih mengarah tempat yang berair seperti tempat pasang surut. Sedangkan coast yaitu daerah pantai kering atau pesisir.


Setidaknya terdapat aneka macam macam tipe pantai, antara lain pantai pasir, pantai pasir karang, pantai pasir lumpur, pantai karang atau koral, dan pantai berbatu. Berdasarkan kemiringan tempat, pantai dibagi menjadi dua bagian yaitu pantai landai dan pantai curam. Pantai landai dikelompokan menjadi:



  • Tingkat kemiringan antara 0o – 30o

  • Tingkat kemiringan antara 30o – 45o

  • Tingkat kemiringan antara 45o – 60o


Sedangkan untuk pantai curam, mempunyai kemiringan lebih dari 60o.


Dari pengelompokan pantai di atas, kita mampu tahu aneka macam macam vegetasi apa saja yang mampu berkembang di daerah tersebut. Seperti di daerah pantai pasir banyak ditemui jenis – jenis flora yang menjalar yang dikenal dengan nama rumput lari. Sedangkan hutan mangrove mampu mudah didapatkan di pantai pasir lumpur di bersahabat teluk atau perairan yang hening. Untuk pantai karang akan banyak ditemui cemara maritim dan waru bahari.


Pembagian Wilayah Pesisir dan Laut


Zona atau kawasan pesisir di bagi menjadi 4, yaitu:



  1. Zona Lithoral


Wilayah pantai atau shore di mana terjadi air pasang tergenang air pasang dan ketika air bahari surut berubah menjadi daratan. Zona ini masih banyak dipengaruhi zona daratan alasannya adalah letaknya memiliki batas eksklusif, antara pasang rendah dan batas pasang tertinggi yang dapat dicapai gelombang.



  1. Zona Meritic


Atau lebih dikenal dengan bahari dangkal. Daerah ini merupakan batas pasang dan surut dengan kedalaman 150 m. Zona ini masih mampu ditembus oleh matahari dan banyak didapatkan aneka macam macam kehidupan makhluk hidup.



  1. Zona Bathyal


Merupakan tempat laut dalam dengan kedalaman mencapai 150 meter sampai 1.800 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga keanekaragaman hayati di dalamnya tidak terlampau banyak.



  1. Zona Abysal


Daerah bahari sungguh dalam yang memiliki ke dalam sampai lebih dari 1.800 meter. Suhu di perairan ini sungguh masbodoh dan tidak akan ditemukan flora apapun. Karena letaknya yang sungguh dalam, tak aneh jikalau kawasan ini tidak mendapatkan sinar matahari.


Contoh Wilayah Pesisir


Seperti yang dijelaskan di atas, pesisir terdapat di zona lithoral hingga zona meritic. Zona ini juga merupakan bab maritim yang erat dengan kehidupan daratan atau termasuk perairan dangkal. Ternyata, daerah pesisir mempunyai berbagai macam jenisnya, antara lain:



  1. Hutan Mangrove


Hutan mangrove banyak didapatkan di tempat berlumpur dan berada di kawasan tropis dan subtropis. Di dalam hutan mangrove terdiri atas pohon dan semak dengan ketinggian meraih 30 m. Tumbuhan mangrove sendiri mampu tumbuh di air payau atau air tawar sekalipun. Karena fungsi dari tanaman mangrove yakni menghalangi abrasi maka tak heran kalau banyak ditanam mangrove di pesisir.



  1. Daerah Pasang Surut


Daerah ini pasang surut berbentukrataan pasang surut, gisik, delta, rawa mangrove dan padang rumput. Rataan pasang surut ialah daerah pesisir yang lazimnya ditemukan acuan sungai yang terhubung dengan sungai utama. Lumpur di kawasan ini mampu berganti dengan cepat kalau arus pasang tiba.



  1. Daerah Estuaria


Estuaria merupakan dari daerah pasang surut sungai yang besar. Bisa dikatakan bila estuaria ialah badan dari perairan pantai semi tertutup dan memiliki hubungan bebas dengan laut terbuka, air maritim yang berjumpa dengan air tawar yang berasal dari drainase daratan. Peran dari estuaria sangat penting antara lain selaku habitat dari spesies ikan, sumber zat hara dan bahan organik, tempat budidaya tiram (di Jepang), bikinan makanan maritim alami mirip kijing.



  1. Padang Lamun


Padang lamun mampu berkembang dengan baik di tempat perairan dangkal maupun eustaria jika matahari bersinar lumayan banyak dan terik. Pertumbuhan dari lamun dangant cepat, kurang lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering per meter persegi setiap tahunnya. Merupakan satu – satunya tumbuhan berbunga yang mempunyai rhizoma, daun dan akar sejati yang berkembang di dalam air bahari.



  1. Daerah Terumbu Karang


Di sini ialah kawasan tinggalnya dan ditemukannya banyak sekali macam makhluk hidup, sehingga tidak heran kalau keragaman di terumbu karang sungguh tinggi. Setidaknya terumbu karang di dunia 18% berasal dari Indonesia, maka tidak aneh kalau terdapat lebih dari 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 590 jenis watu karang dan 1.500 jenis udang – udangan. Terumbu karang merupakan kumpulan dari koloni hewan dan tanaman maritim yang berukuran kecil yang disebut polip. Polip hidup dengan menempel pada batuan atau dasar yang keras dan bersimbiosis dengan alga.


Demikian penjelasan perihal daerah pesisir. Semoga info di atas mampu bermanfaat untuk kita semua.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon