Senin, 20 Juli 2020

5 Cara Pemulihan Sungai Yang Mengalami Eutrofikasi

Bagaimana cara pemulihan sungai yang mengalami eutrofikasi? Kita tahu bahwa sungai ialah salah satu sumber daya alam yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak orang yang sampai kini masih mempergunakan air yang berasal dari sungai, baik secara eksklusif maupun tidak pribadi.


Untuk pemanfaatan secara eksklusif biasanya sungai dipakai untuk mandi maupun mencuci. Sementara pemanfaatan secara tidak pribadi lazimnya digunakan untuk pengairan sawah maupun perkebunan. Maka dari itu, keperluan manusia terhadap air sungai memang tidak bisa dipisahkan.


Ada beberapa jenis sungai yang mungkin anda belum tahu. Salah satunya adalah sungai yang dibagi berdasarkan contoh alirannya. Akan tetapi, semua jenis sungai yang ada sama-sama mempunyai resiko terkena eutrofikasi. Lalu bagaimana cara pemulihan sungai yang mengalami eutrofikasi? Sebelum membahas lebih lanjut perihal hal tersebut, alangkah baiknya anda mengetahui apa itu bergotong-royong eutrofikasi.


Eutrofikasi ialah sebuah kondisi dimana terdapat satu flora atau lebih mengalami perkembangan yang lebih singkat. Pertumbuhan tersebut bahkan lebih singkat dibandingkan tanaman yang lainnya. Proses eutrofikasi ini juga dinamakan sebagai blooming. Intinya, baik eutrofikasi maupun juga blooming merupakan dua hal yang serupa, namu memiliki nama atau sebutan yang berlainan.


Biasanya eutrofikasi lebih sering terjadi kepada flora yang berada di ekosistem air tawar, salah satunya yaitu sungai dan juga danau. Eutrofikasi tersebut nanti masih dibagi lagi menjadi dua. Yang pertama dinamakan eutrofikasi cultural dan yang kedua dinamakan eutrofikasi artificial.


Sungai yang sudah mengalami eutrofikasi pasti tidak bisa dibiarkan. Ia mesti segara diperbaiki ekosistemnya agar semoga kembali wajar dan tidak sampai merusak ekosistem yang ada. Lalu bagaimana cara pemulihan sungai yang mengalami eutrofikasi? Berikut ini jawabannya.


1. Gunakan pupuk organik


Langkah pertama yang mampu dilakukan yaitu dengan membiasakan diri untuk menggunakan pupuk organik. Kita tahu bahwa penggunaan pupuk organik lebih berfaedah dan mengurangi hal-hal yang tidak dikehendaki. Namun pada umumnya malah penggunaan pupuk anorganik yang lebih lebih banyak didominasi.


Padahal, penggunaan pupuk organik maupun juga pupuk kompos sungguh bermanfaat di dalam menghemat pencemaran air. Pencemaran tersebut lazimnya disebabkan oleh fospat dan juga nitrat. Manfaat penggunaan dua jenis pupuk ini yaitu untuk memulihkan kandungan mineral yang ada di dalam tanah.


Dengan begitu, maka nanti struktur tanah akan kembali mampu diperbaiki serta aerasi tanah pun akan kembali wajar . Maka dari itu, mulai sekarang direkomendasikan untuk lebih memprioritaskan penggunaan pupuk organik dan juga pupuk kompos untuk menyingkir dari terjadinya eutrofikasi pada sungai.


2. Gunakan parasitoid dan lawan alami untuk pemberantasan hama


Perlu anda bahwa penggunaan parasitoid dan musuh alami lebih aman kepada lingkungan. Makara, populasi dari hama akan menurun tanpa harus menimbulkan residu terhadap pestisida di dalam tanah dan juga di dalam badan tanaman. Selain itu pertanian organik seperti ini telah mulai dikembangkan di aneka macam negara maju.


Salah satu yang menjadi argumentasi yakni karena penggunaannya yang kondusif dan tidak menimbulkan kerusakan pada ekosistem air yang ada di sungai. Selain itu, penggunaan parasitoid bisa menciptakan tanaman atau produk yang dijualnya bernilai tinggi dibandingkan dengan mereka yang menggunakan pestisida. Sudah tentu hal ini membuat para petani mendapatkan laba yang tinggi. Selain itu, produk yang mereka jual kondusif untuk dikonsumsi karena tidak menggunakan pestisida di dalam pembasmian hama.


3. Jangan gunakan materi peledak atau racun


Cara pemulihan sungai yang mengalami eutrofikasi juga bisa anda kerjakan dengan membiasakan diri untuk tidak menggunakan bahan peledak maupun juga racun dikala menangkap ikan. Penggunaan kedua hal ini bekerjsama sudah sering dilakukan oleh beberapa orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka berencana ingin mendapatkan hasil yang banyak tanpa mempertimbangkan imbas yang ditimbulkan.


Penggunaan racun maupun bahan peledak hanya akan menciptakan semua organisme yang ada di dalam sungai akan mati alasannya adalah sungai sudah tercemar. Selain itu, ikan yang bekerjsama belum patut untuk ditangkap malah ikut terjaring dan bahkan mati. Hal ini mengakibatkan tanaman atau organisme lain akan mengalami kemajuan yang lebih singkat dan lebih secara umum dikuasai.


Dengan membiasakan diri untuk tidak menangkap dengan racun atau bahan peledak, maka ekosistem air akan berangsur membaik. Dengan begitu, kehidupan yang ada di sungai akan berlangsung normal kembali dan tidak ada organisme yang tumbuh lebih singkat atau lebih dominan daripada yang lainnya.


4. Jangan buang limbah ke sungai


Selain mencemari air dengan racun atau bahan peledak, kegiatan manusia yang dapat merugikan ekosistem air sungai yaitu pembuangan limbah secara sembarangan, atau dalam hal ini membuang limbah ke sungai. Limbah tersebut ada yang berupa limbah rumah tangga sampai dengan limbah yang dibuang oleh pabrik.


Kondisi mirip ini telah tentu akan menimbulkan sungai mengalami eutrofikasi. Apalagi jika limbah tersebut berasal dari pabrik yang notabene lebih mempunyai pengaruh jelek dan bahkan mampu menyebabkan kerusakan pada ekosistem air. Lalu apa yang harus anda kerjakan? Perlu untuk melakukan pemulihan sungai.


Caranya yaitu jangan lagi mencampakkan limbah ke sungai, baik itu limbah rumah tangga maupun limbah pabrik. Selain itu, jangan sampai mencampakkan sampah sembarangan supaya supaya pengairan sungai berlangsung lancar. Jika ada pihak-pihak khususnya pabrik yang mencampakkan limbah asal-asalan, maka anda mesti segera melaporkannya ke warga biar nanti bisa ditindaklanjuti ke pihak berwenang.


5. Perencanaan AMDAL yang masak


Pembangunan industri yang berada di kawasan sungai maupun tidak telah seharusnya ia mempunyai perencanaan AMDAL yang bagus dan matang. AMDAL atau Analisis Mengenai Dampak Lingkungan sungguh perlu dijalankan untuk menjaga ekosistem air maupun di sekeliling pabrik tersebut supaya tidak hingga mengalami masalah yang tidak diharapkan.


Bukan hanya itu saja, tempat industri yang mau dijadikan selaku lokasi pendirian pabrik juga mesti ditentukan bahwa lokasi tersebut sesuai dan tepat untuk pendirian industri. Beberapa usulanyang dikerjakan yaitu jauh dari pemukiman penduduk, memiliki instalasi pengolahan limbah, dan juga harus seminimal mungkin mampu menciptakan limbah. Dengan begitu, maka limbah pabrik tidak sampai tercemar ke sungai sehingga tidak hingga membuat sungai mengalami eutrofikasi.


Demikian penjelasan seputar bagaimana cara pemulihan sungai yang mengalami eutrofikasi. Semoga berfaedah.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)