Selasa, 30 Juni 2020

Sejarah Teori Abiogenesis Hingga Alasan Kenapa Disanggah

Ilmu wawasan terus berkembang setiap harinya. Tidak heran bila setiap dikala ada kemungkinan akan ditemukan teori – teori baru atau bahkan mematahkan teori yang sudah ada sebelumnya. Hal ini disebabkan alasannya adalah kemajuan teknologi yang ada juga berpengaruh pada kemajuan ilmu wawasan.


Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai rasa ingin tahu tinggi. Jauh sebelum adanya teori perihal asal seruan alam semesta tercipta adalah berdasarkan teori big bang, manusia sudah menimbang-nimbang wacana bagaimana munculnya atau asal seruan suatu makhluk hidup yang ada di Planet Bumi. Tidak heran kalau muncul aneka macam pendapat perihal asal usul makhluk hidup dan salah satu teori yang cukup populer yakni teori abiogenesis. Lalu apakah teori abiogenesis tersebut? Pada klarifikasi kali ini akan dibahas perihal teori abiogenesis, mari kita simak.


Sejarah Teori Abiogenesis


Abiogenesis atau biopoiesis ialah suatu ilmu yang memperlajari perihal bagaimana kehidupan biologis muncul dari materi anorganik secara alami. Teori ini mengacu pada proses dikala munculnya terbentuknya Planet Bumi. Diperkirakan jika abiogenesis terjadi di permulaan masa Eoarkean atau kurang lebih 4 hingga 3,5 milyar tahun yang kemudian dalam skala waktu relatif.


Teori ini tergolong teori tertua yang membicarakan wacana asal undangan makhluk hidup. Dapat dibilang bila teori abiogenesis merupakan teori yang menerangkan kalau makhluk hidup berasal dari benda mati. Pendapat tersebut muncul menurut ajaran yang sederhana dikala menyaksikan katak ataupun cacing yang muncul dari dalam lumpur atau tanah.


Teori abiogenesis dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM) yang ialah seorang ilmuwan dari Yunani. Teori abiogenesis atau teori generatio spontanea dibentuk berdasarkan observasi yang dikerjakan oleh Aristoteles bahwa ikan – ikan yang berada di sungai berasal dari lumpur. Tidak cuma itu saja, beliau juga melakukan percobaan pada tanah yang direndam di dalam air dan karenanya muncullah cacing dari dalam tanah tersebut. Berdasarkan percobaan itulah teori abiogenesis menjadi kuat bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Generatio spontanea atau teori abiogenesis klasik telah tercatat di dalam buku Aristoteles dengan judul “Historia Animalium”.


Teori ini masih terus diyakini hingga dengan final kala ke 17 dan salah satu pendukungnya yaitu seorang ilmuwan Inggris yang bernama Nedham. Nedham melaksanakan percobaan dengan merebus kaldu yang dimasukan ke dalam wadah selama beberapa menit lalu menutupnya dengan gabus. Dalam waktu beberapa hari di dalam kaldu didapatkan basil, sehingga Nedham mengambil kesimpulan bahwa bakteri berasal dari kaldu.


Pembuktian teori abiogenesis tidak berhenti hingga di sini saja. Pendukung lain tiba dari Antonie van Leeuwenhoek ketika dia mendapatkan mikroorganisme di dalam air rendaman jerami dengan memakai mikroskop. Penemuan tersebut memperkuat teori abiogenesis dan para pendukungnya menyatakan jika mikroorganisme tersebut berasal dari jerami yang telah bau. Namun, Leeuwenhoek menyangkalnya dan berpendapat kalau mikroorganisme tersebut berasal dari udara.


Pengembangan teori abiogenesis terus meningkat hingga muncullah teori abiogenesis terbaru yang dicetuskan pertama kali oleh Oparin dan Haldane di tahun 1920-an. Ada perbedaan antara generatio spontanea atau abiogenesis klasik. Perbedaan tersebut mampu dilihat jika abiogenesis terbaru menjelaskan tentang asal usul fenomena kehidupan. Sedangkan abiogenesis klasik lebih menekankan perihal bagaimana sebagian binatang ataupun tanaman tertentu secara rutin mampu muncul tanpa melalui proses reproduksi. Perbedaan kedua teori tersebut juga mampu dilihat dari sisi prosedur, untuk abiogenesis terbaru menurut pada wawasan biokimia terbaru sedangkan abiogenesis klasik didasarkan pada konsep klasik berupa prinsip material, prinsip gerakan dan prinsip ruh. Saat ini desain teori abiogenesis klasik sudah tidak digunakan lagi di kalangan biologiwan, justru abiogenesis terbaru masih terus digunakan terutama dalam mempelajari dunia RNA.


Teori Abiogenesis Terpatahkan


Tidak sedikit yang ingin mematahkan dan tidak meyakini perihal dasar teori abiogenesis ini semenjak teori ini diciptakan. Usaha menyanggah teori abiogenesis telah dimulai oleh Francesco Redi dengan melaksanakan percobaan dengan menggunakan daging. Daging tersebut dimasukan ke dalam buah toples dimana salah satu toples dibiarkan terbuka sedangkan yang lainnya tidak. Setelah beberapa hari timbul larva pada daging di dalam toples tidak tertutup. Redi menyimpulkan jika larva yang terdapat di daging tersebut berasal dari lalat – lalat yang masuk ke dalam toples. Tidak cuma itu saja, dia juga melakukan percobaan yang serupa cuma saja memodifikasi penutup toples dengan memakai kain kasa dengan tujuan udara mampu masuk ke dalam toples sedangkan toples lain ditutup rapat. Hasilnya daging tetap membusuk namun tidak ditemukan larva di dalam daging.


Pada tahun 1768 oleh Lazzar Spallanzani dengan mengulangi percobaan yang dilakukan oleh John Needham. Dia memanaskan air kaldu lalu menempatkannya ke dalam 2 kawasan. Salah satu daerah ia biarkan terbuka sedangkan kawasan yang lain ditutup rapat. Setelah beberapa hari air kaldu di dalam tempat terbuka menjelma lebih keruh dan mengeluarkan aroma tidak sedap, sedangkan air kaldu yang ada di dalam wadah tertutup tetap bening. Dari percobaan ini pertanda jika organisme tidak berasal dari benda mati tetapi berasal dari makhluk hidup lainnya.


Meskipun demikian teori abiogenesis tetap bertahan, sampai kesannya Louis Pasteur spesialis biokimia dari Prancis mencoba menyempurnakan percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani. Pasteur memodifikasi wadah dengan menggunakan tabung labu berleher panjang. Hal ini dilakukannya guna mengetahui indikator lain yang berhubungan dengan tabung labu dengan udara yang berada di luar. Setelah menanti beberapa hari didapatkan hasil bahwa air kaldu tetap dalam keadaan jernih, namun pada bab ujung leher tabung labu banyak debu dan kotoran berkumpul dan pada tabung terbuka air kaldu banyak mengandung mikroorganisme.


Dari hasil percobaan yang dikerjakan oleh Louis Pasteur inilah, teori abiogenesis terpatahkan bahkan menghasilkan teori gres yaitu:



  1. Omne vivum ex ovo yang bermakna semua makhluk hidup berasal dari telur.

  2. Omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup.

  3. Omne vivum ex vivo yang artinya semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain.


Demikian penjelasan perihal teori abiogenesis. Semoga isu di atas mampu bermanfaat untuk kalian.






Sumber ty.com


EmoticonEmoticon