Rabu, 24 Juni 2020

Pemahaman Gesekan Bintang – Jenis – Imbas – Peristiwa Dan Prediksi

Ada banyak teori tentang asal mula terciptanya alam semesta. Teori – teori tersebut pernah diungkapkan terhadap publik dan cukup populer di kalangan masyarakat pada saat itu, sebut saja seperti teori pasang surut, teori awan abu dan teori bintang kembar. Namun semua teori tersebut terpatahkan sesudah hadirnya teori Big Bang yang diungkapkan oleh Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1927. Namun yang menawan dari teori – teori perihal asal usul alam semesta terdapat pada teori pasang surut di mana di dalam teori tersebut dijelaskan bahwa alam semesta tercipta dari adanya tabrakan yang terjadi antara matahari dengan komet berskala raksasa.


Seperti yang kita ketahui jikalau matahari tidak hanya menjadi sentra dari sistem tata surya kita tetapi juga merupakan bintang, alasannya matahari mampu memancarkan cahayanya sendiri. Berbicara perihal bintang, pernahkah kalian berpikir apakah di luar angkasa sana bintang – bintang pernah mengalami gesekan? Hal inilah yang terus diteliti oleh sebagian besar para astronom untuk mengungkapkan sisi lain dari alam semesta. Lalu apakah itu ukiran bintang dan apa yang ditimbulkan dari ukiran bintang tersebut. Mari kita simak klarifikasi berikut ini!


Pengertian Tabrakan Bintang


Sesuai dengan namanya bahwa tabrakan bintang memiliki arti suatu insiden di mana terdapat dua bintang yang saling berbenturan atau goresan sampai akhirnya terbentuk bintang dengan ukuran yang lebih besar. Kejadian ini gres diteliti oleh para hebat bertahun-tahun terakhir ini dan diperkirakan bahwa tabrakan bintang tersebut terjadi di dalam Gugus Galaksi Bima Sakti setiap 10.000 tahun sekali. Para mahir mengungkapkan bahwa ukiran bintang mampu terjadi pada bintang katai putih, lubang hitam, bintang neutron dan lain sebagainya dengan bintang – bintang lain baik bintang hidup (bintang yang masih memiliki acara fusi) maupun bintang mati (tidak ada kegiatan fusi). Hasil dari tabrakan bintang tersebut pasti berlawanan – beda, tergantung dari massa, jari – jari bintang, suhu hingga jenis bintang itu sendiri.


Beberapa hebat astronom mengungkapkan jikalau dikala terjadi goresan antara galaksi, di saat yang sama bintang tidak mengalami ukiran alasannya adalah jarak antara bintang satu dengan bintang yang lain cukup jauh. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa terjadi tabrakan antar bintang di daerah padat bintang atau disebut selaku gugus bola. Di dalam gugus bola terdapat lebih dari ratusan hingga ribuan bintang renta. Semakin mendekati sentra gugus bola, maka kerapatan bintang akan makin tinggi. Kurang lebih jarak antara satu bintang dengan bintang yang lain di dalam gugus bola adalah 1 tahun cahaya dan makin dekat saat mendekati pusat gugus bola, diibaratkan jarak antar bintang sama dengan ukuran dari tata cara tata surya.


Ada daerah lain yang mempunyai tingkat kerapatan bintang cukup tinggi yaitu berada di area sentra galaksi atau tempat lokasi dari lubang hitam. Berdekatan dengan lubang hitam yang mempunyai massa 4 juta kali dari massa Matahari telah tentu gerakan bintang – bintang dipengaruhi oleh gaya gravitasi lubang hitam. Sehingga bintang – bintang akan bergerak dengan sangat cepat dan juga pergerakan medan magnet sungguh tinggi. Di ketika yang serupa resiko bintang – bintang akan saling bertabrakan sungguh tinggi serta gas yang tersisa di pusat galaksi sungguh banyak jumlahnya.


Jenis Tabrakan Bintang



  1. Supernova tipe 1A


Tabrakan bintang superova tip 1A merupakan tipe ukiran yang terjadi antara bintang katai putih (berasal dari sisa – sisa bintang bermasa rendah) dengan bintang yang lain hingga kesudahannya membentuk tata bintang biner. Saat bintang tersebut bersatu, di saat yang serupa massa adonan melebihi atau mendekati batas Chandrasekhar maka fusi karbon mengalami kenaikan dan peningkatan suhu.  Akibatnya reaksi fusi mempercepat panas di bagian dalam bintang yang bergabung kemudian menyebarkannya dalam bentuk ledakan supernova. Tidak memerlukan waktu yang usang, seluruh massa bintang katai putih terlempar ke ruang angkasa.



  1. Tabrakan bintang neutron


Tabrakan bintang netron hampir sama dengan supernova tipe 1A. Tabrakan bintang ini terjadi balasan adanya dua bintang neutro melakukan pengorbitan pada jarak yang cukup akrab, seiring berjalannya waktu kedua bintang neutro berputar ke arah dalam. Saat kedua bintang tersebut bertabrakan, maka akan menciptakan suatu lubang hitam. Tidak cuma lubang hitam saja, suatu medan magnet ikut terbentuk dengan kekuatan medan magnet lebih kuat triliunan kali dari medan magnet bumi. Beberapa astronom beropini bila balasan peristiwa ini mengakibatkan adanya pancaran gelombang gamma di luar angkasa.


Dampak Tabrakan Bintang dan Peristiwa Yang Pernah Terjadi


Pernahkah kalian berpikir dari mana asal logam – logam yang ada di planet Bumi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa telah terjadi goresan yang sungguh dahsyat antara kedua bintang neutron 4,6 milyar tahun yang kemudian. Hasil dari goresan inilah munculnya logam seperti emas dan platinum di Planet Bumi. Menurut usulan para ilmuan dari Colombia University dan University of Florida menyatakan bahwa akhir dari gesekan kedua bintang neutron menciptakan sebanyak 0,3 persen logam seperti platinum, emas, uranium dan beberapa bagian logam yang lain.


Para peneliti melaksanakan pengujian teori tersebut dengan melaksanakan observasi secara pribadi dan juga perhitungan matematis adalah membandingkan beberapa unsur radioaktif yang terdapat di dalam meteroit kuno. Kegunaan meteorit ini selaku alat bantu sebab meteorit mempunyai jejak isotop radioaktif. Isotop terbent dikala bintang – bintang neutron bertabrakan hingga akibatnya berganti bentuk menjadi bab dari meteroit. Dari sana juga dapat diketahui banyaknya komponen pada meteoroit rusak dan juga selaku informasi mengenai kapan goresan bintang neutron sampai kesudahannya tercipta aneka macam bentuk bagian logam tersebut.


Pada tahun 2017, para ilmuwan sukses menangkan fenomena hebat dari alam semesta ialah ukiran bintang. Tidak terhitung berapa banyaknya jumlah emas yang berhamburan ketika gesekan itu terjadi. Kejadian tabrakan bintang itu terjadi 130 tahun cahaya dari tata cara tata surya dan berhasil diabadikan pada tanggal 17 Agustus 2017. Para ilmuwan mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut ialah awal gres dari astrofisika. Tabrakan bintang tersebut menghasilkan ledakan yang besar sampai mampu menggetarkan struktur alam semesta serta menghancurkan tatanan ruang dan waktu.


Tidak cuma getaran saja yang dihasilkan, namun juga mampu melihat cahaya dan radiasi berbentuksinar gamma yang berasal dari ledakan dikenal dengan istilah kilonova memakai alat bantu teleskop. Tabrakan bintang tersebut terjadi antara bintang neutron dengan bintang padat yang berasal dari bintang besar (sudah mengalami supernova sebelumnya). Hasil dari goresan tersebut juga menghasilkan gelombang gravitasi di seluruh alam semesta dengan kecepatan cahaya. Di Bumi, gelombang tersebut sukses dideteksi oleh detektor yang berada di Louisiana dan Washington dan dioperasikan oleh Laser Interferometer Gravitational – Wave Observatory (LIGO).


Prediksi Tabrakan Bintang yang Akan Terjadi Lagi


Menurut perkiraan, bahwa ada kemungkinan kita dapat menyaksikan ukiran bintang pada tahun 2022. Tabrakan bintang ini terjadi antara bintang yang diberi nama KIC 9832227 yakni sebuah metode bintang ganda yang mengorbit. Menurut tim peneliti dari Calvin Collage di Amerika Serikat mengatakan bila kedua bintang tersebut akan bergabung untuk lalu meledak. Diperkirakan kalau tabrakan bintang tersebut dapat di lihat dari Bumi secara pribadi tanpa pinjaman teleskop. Dan bagi para astronom insiden ini adalah pertama kalinya bagi mereka untuk menyaksikan proses bergabung hingga ledakan bintang secara langsung. Saat ukiran sampai balasannya meledak berjalan, langit akan terlihat sangat terperinci dalam waktu beberapa hari atau bahkan beberapa ahad saat malam datang. Makara siap – siap untuk melihat fenomena alam langka satu ini.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon