Kamis, 25 Juni 2020

Karakteristik Gunung Pangrango Hingga 7 Fakta Menariknya

Sebagai negara yang terletak di jalur api  atau lebih diketahui dengan sebutan ring of fire, tak aneh bila Indonesia memiliki banyak sekali gunung sampai deretan bukit. Gunung sendiri ialah salah satu bentuk permukaan bumi yang memiliki bentuk menjulang tinggi serta mempunyai puncak di bagian atasnya. Tinggi dari gunung beragam dan biasanya lebih 600 meter di atas permukaan maritim.  Ada berbagai macam bentuk gunung yang ada di seluruh dunia, secara biasa bentuk gunung tersebut terbagi menjadi 7 bentuk antara lain gunung api rekahan (fissure volcano), gunung perisai (shield volcano), gunung api kerucut (strato), gunung api kerucut bara (cinder cone), gunung api kaldera serta gunung api adonan (composite volcano).


Di Indonesia sendiri sebagian besar bentuk gunung bertipe gunung api kerucut atau strato seperti Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Anak Krakatau, Gunung Tangkuban Parahu dan lain sebagainya. Bagi sebagian besar pecinta alam dan hobi mendaki gunung pasti merasa tertantang untuk menaklukkan gunung – gunung yang ada di Indonesia. Mereka tidak segan – segan untuk mendaki gunung sampai meraih puncak tertinggi. Jalur yang terjal, menanjak serta tipisnya oksigen sudah niscaya dicicipi oleh para pendaki saat melakukan pendakian pada sebuah gunung. Sehingga sungguh direkomendasikan untuk menyiapkan fisik yang berpengaruh serta menjinjing peralatan yang sesuai saat menetapkan mendaki gunung. Salah satu gunung yang sering dikunjungi oleh para pecinta alam yaitu Gunung Pangrango. Sebelum kalian memutuskan untuk mendaki Gunung Pangrango ada baiknya mengetahui wacana karakteristik gunung ini terlebih dulu. Yuk disimak pembahasannya.


Karakteristik Gunung Pangrango


Sesuai namanya Gunung Pangrango ialah salah satu gunung yang berada di Jawa Barat dan juga termasuk gunung tertinggi kedua sesudah Gunung Ciremai yang merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Diketahui bila tinggi dari Gunung Pangrango sekitar 3.019 meter di atas permukaan maritim dan lokasinya berdekatan dengan Gunung Gede. Gunung Pangrango tergolong ke dalam gunung strato, maka tak aneh jikalau daya tarik dari gunung ini terletak di puncak teratasnya.


Secara administratif Gunung Pangrango termasuk bagian dan juga titik konferensi dari tiga kebupaten di Jawa Barat yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Tidak cuma itu saja, gunung ini juga telah ditetapkan sebagai tempat Taman Nasional Gede Pangrango. Hal ini dikarenakan tempat tersebut ialah daerah atau habitat dari binatang – hewan langka yang dilindungi seperti Lutung Surili, Owa Jawa, Macan Tutul, Biul, Anjing Ajag dan masih banyak lainnya.


Bagi para pendaki, Gunung Pangrango setidaknya mempunyai 3 jalur pendakian di mana masing – masing jalur memiliki karakteristik yang berlainan – beda. Jalur tersebut antara lain, jalur pendakian via Gunung Putri, jalur pendakian via Cibodas, dan jalur pendakian via Salabintana. Dari ketiga jalur tersebut hanya dua jalur yang ramai dikunjungi oleh para pendaki yaitu via Gunung Putri dan via Cibodas.


Jalur pendakian via Gunung Putri terkenal dengan jalur yang merepotkan namun dikala melalui jalur ini pendaki akan memperoleh sebuah daerah yang cukup populer bernama Alun – Alun Surya Kencana. Di sini para pendaki akan menemukan bunga – bunga edelweiss yang bagus terbentang di padang sabana. Waktu tempuh jalur ini kurang lebih sekitar 6 jam perjalanan.


Pada jalur pendakian via Cibodas, pendaki memerlukan waktu sekitar kurang lebih 8 jam perjalanan. Jalur via Cibodas ialah jalur favorit bagi sebagian besar pendaki karena letaknya tidak jauh dari Kota Jakarta. Selain itu, di jalur ini juga para pendaki akan menemukan daerah – daerah menawan seperti Telaga Biru, Curug Cibeureum dan beberapa sumber mata air yang memiliki kegunaan untuk menyanggupi peralatan dikala mendaki.


Fakta – Fakta Menarik Gunung Pangrango


Dibalik keindahannya, Gunung Pangrango mempunyai beberapa fakta untuk dikenali, antara lain:



  1. Gunung Pangrango sering dianggap menyatu dengan Gunung Gede. Padahal kedua gunung tersebut mempunyai ketinggian yang berbeda. Anggapan ini ditarik kesimpulan berdasarkan adanya sebuah daerah penghubung kedua gunung atau mampu dibilang merupakan punggung kedua gunung seperti dengan sadel. Daerah ini diketahui dengan kawasan Kandang Badak.

  2. Karena lokasinya yang saling berdekatan antara Gunung Gede dengan Gunung Pangrango, penduduk lebih mengenal selaku Gunung Gede Pangrango. Tidak heran jikalau di sana pula terdapat daerah Taman Nasional Gede Pangrango yang merupakan salah satu kawasan taman nasional pertama di Indonesia pada tahun 1980. Tidak hanya itu saja, Taman Nasional Gede Pangrango sudah ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO pada tahun 1977.

  3. Salah satu tempat paling populer di Gunung Pangrango yakni Lembah Mandalawangi. Di sini yakni tempat bagi Soe Hok Gie, tokoh populer Indonesia dan juga seorang pecinta alam sering menghabiskan waktu. Dari Lembah Mandalawangi juga beliau berhasil menciptakan suatu karya yakni suatu puisi yang berjudul “Mandalawangi – Pangrango”. Hingga kini puisi tersebut populer di kelompok para pendaki ketika melakukan pendakian ke Gunung Pangrango. Setelah meninggal debu Soe Hok Gie di letakan di puncak Gunung Pangrango.

  4. Pada tahun 1821, Kuhl dan van Hasselt menyatakan bahwa mereka berdua sudah melakukan pendakian dan observasi hingga ke puncak Gunung Pangrango. Dari hasil penelitian tersebut mereka menemukan jalur lintasan badak jawa dan menggunakan jalur tersebut untuk menembus hutan hingga hingga puncak Gunung Pangrango dengan mudah.

  5. Bunga Edelweiss jawa (Anaphalis javanica) tumbuh dengan subur dan melimpah di Alun – Alun Surya Kencana dan dijadikan sebagai ikon Taman Nasional Gede Pangrango. Namun ada satu jenis bunga edelweiss yang menjadi bunga endemik dan cuma ditemukan di Gunung Pangrango saja adalah Anaphalis maxima, lokasinya tidak jauh dari Kandang Badak.

  6. Terdapat berbagai macam objek wisata menarik mirip Telaga Biru yang ialah sebuah danau kecil dikelilingi oleh rimbunnya hutan, sumber mata air panas dan Curug Cibeureum yang berada di kaki Gunung Pangrango, Alun – Alun Surya Kencana tempat melihat bunga edelweiss, dan Lembah Mandalawangi.

  7. Untuk mendaki Gunung Pangrango, para pendaki mesti mendaftarkan diri yang dikerjakan secara online. Hal ini dikarenakan adanya batasan atau kuota pendaki setiap harinya. Batasan kuota ini terbagi menjadi 3 jalur masuk adalah 300 orang untuk pendaki dari jalur Cibodas, 200 orang dari jalur Gunung Putri dan 100 orang berasal dari jalur masuk Salabintana.


Itulah tadi beberapa berita perihal karakteristik Gunung Pangrango. Semoga klarifikasi di atas mampu bermanfaat dan berkhasiat saat kalian menetapkan untuk melakukan pendakian Gunung Pangrango.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon