Sabtu, 06 Juni 2020

Ciri-Ciri Musim Kemarau Dan Negara Yang Mengalaminya

Seperti yang kita pahami bila pembagian iklim yang ada di seluruh dunia dibagi menurut garis lintang. Dari pembagian iklim inilah kita juga mampu mengenali banyak sekali macam trend yang ada dan dialami oleh beberapa wilayah di bumi. Secara umum pembagian iklim di dunia terbagi atas 4 macam, yakni iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang dan iklim masbodoh.


Julukan Indonesia selaku salah satu negara tropis dikarenakan letaknya yang berada di garis lintang antara 6o LU sampai dengan 11o LS. Tidak heran kalau Indonesia memiliki suhu udara yang panas atau tinggi ditambah lokasinya erat dengan garis khatulistiwa. Iklim tropis yang dialami oleh Indonesia menjadikannya hanya mempunyai 2 animo ialah musim kemarau dan musim penghujan. Sangat berbeda dengan negara – negara yang masuk ke dalam kawasan iklim subtropis hingga iklim sedang di mana negara tersebut memiliki 4 animo dalam satu tahun.


Berbicara mengenai isu terkini kemarau dan animo hujan yang terdapat di Indonesia, tentu keduanya memiliki perbedaan. Biasanya demam isu hujan atau penghujan yang terjadi di iklim tropis mempunyai curah hujan antara sedang hingga tinggi. Sedangkan ketika demam isu kemarau datang justru sebaliknya, curah hujan cendurung rendah dan di beberapa daerah mengalami kekeringan. Lalu apa bahwasanya trend kemarau itu? Dan bagaimana ciri – ciri isu terkini kemarau. Mari disimak klarifikasi perihal isu terkini kemarau di bawah ini!


Apa Itu Musim Kemarau?


Bagi penduduk Indonesia tentu telah tidak abnormal dengan demam isu yang satu ini. Musim kemarau sama mirip trend panas cuma saja berlangsung cukup usang. Sebenarnya musim kemarau atau animo kering merupakan ekspresi dominan yang hanya ada di tempat beriklim tropis seperti di Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh muson dan lazimnya mampu dicirikan dengan jarang atau tidak turunnya hujan dalam jangka waktu tertentu. Musim kemarau akan dimulai dari bulan April hingga bulan Oktober.


Bagaimana Ciri – Ciri Musim Kemarau?


Perlu dikenang jika kita tidak dapat eksklusif mengatakan bahwa daerah tersebut mengalami ekspresi dominan kemarau. Kita perlu mengenali apalagi dulu apa saja ciri – ciri dari musim kemarau. Nah, ciri – ciri demam isu kemarau yakni:



  1. Curah hujan yang turun tidak lebih dari 60 mm per bulan dengan kata lain 20 mm per dasarian secara berturut – turut. Bahkan intensitasnya mampu menjelma kian jarang sampai tidak turun sama sekali.

  2. Saat siang hari, matahari bersinar sangat terik bahkan tidak ada awan yang membatasi hadirnya sinar matahari atau tidak terjadi mendung.

  3. Suhu udara terasa sungguh panas di siang hari bahkan tidak jarang akan terasa sungguh lembab.

  4. Di beberapa daerah akan ditemukan tanah – tanah dalam kondisi retak serta kering.

  5. Banyak sumber air menjadi kering. Debit air sungai berkurang bahkan tidak jarang tinggi permukaan air pada sumur juga kian dalam.

  6. Sulit memperoleh pepohonan berkembang dengan subur. Banyak pohon mengugurkan daunnya dan meranggas.

  7. Kelembaban udara otoriter di sekitar menjadi tinggi namun kelembaban udara relatif cendrung menurun dengan sangat signifikan.


Bagaimana Bisa Musim Kemarau Menjadi Lebih Panjang?


Beberapa tahun dewasa ini Indonesia cukup sering mengalami animo kemarau yang lebih panjang daripada lazimnya . Saat telah memasuki ekspresi dominan penghujan, justru demam isu kemarau belum memiliki tanda – tanda akan berakhir. Apa sajakah yang menjadikan trend kemarau menjadi lebih panjang? Berikut penyebabnya:



  1. Aliran angin muson yang menjinjing udara panas dari Benua Australia


Saat memasuki bulan April sampai bulan Oktober, lazimnya angin muson timur akan menenteng hawa atau udara panas yang berasal dari wilayah gurun yang ada di Benua Australia. Angin tersebut bergerak melalui Indonesia, maka tidak aneh kalau Indonesia merasakan hawa lebih panas balasan dilewati angin muson timur.



  1. Kondisi geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa


Seperti yang telah disinggung di atas jika adanya garis khatulistiwa menjadikan Indonesia memiliki dua musim. Ketika isu terkini kemarau datang, tempat yang berada di bersahabat khatulistiwa lazimnya akan jauh dari sumber mata air. Bahkan tempat yang agak jauh dari garis khatulistiwa lazimnya mengalami kekeringan.



  1. El Nino


El Nino ialah kondisi penyimpangan pada air bahari dan bisa dimengerti dari meningkatnya suhu pada permukaan maritim (SPL/SST) di Samudra Pasifik yang berada di dekat garis khatulistiwa. Ketika terjadi El Nino, pemikiran uap air yang berasal dari Indonesia menuju Samudra Pasifik cukup besar. Sehingga ketersediaan uap air yang ada di Indonesia berkurang. Saat uap air menyusut maka cuaca di Indonesia akan cendrung acuh taacuh (utamanya saat malam hari) tetapi kering dan mengakibatkan ekspresi dominan kemarau menjadi lebih panjang.



  1. Udara terkotori serta kerusakan alam


Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia terutama di Kalimantan dan Sumatra selain disebabkan oleh ulah insan, kemarau panjang juga ikut berperan menambah luas areal kebakaran. Ditambah dikala ini keadaan udara yang makin terkontaminasi juga mengembangkan pemanasan secara global atau lebih diketahui dengan istilah global warming. Kerusakan lingkungan mirip menghilangnya lahan hutan akhir pengalihan fungsi juga turun menambah pergeseran iklim dan isu terkini yang terjadi di Indonesia.


Negara – Negara Yang Mengalami Musim Kemarau


Indonesia menjadi negara yang mengalami trend kemarau sebab sudah pasti letaknya berada di garis khatulistiwa. Selain Indonesia, masih ada negara – negara lain yang mengalami animo kemarau yakni, sebagian dari Amerika Serikat, seluruh negara yang berada di Asia Tenggara, Asia Selatan (India, Pakistan), Australia di bagian timur luat, dan seluruh Benua Afrika. Namun ada beberapa negara yang masuk ke dalam klasifikasi ekspresi dominan kemarau ekstrim, yaitu:



  1. Dallol, Ethiopia. Dari tahun 1960 sampai dengan 1966, Dallol pernah mencapai suhu 34,44 derajat celcius. Bahkan tertinggi yang pernah tercatat yakni lebih dari 100 derajat Fahreinheit. Kondisi alam yang dikelilingi gunung api aktif menambah suhu Dallol menjadi lebih tinggi.

  2. Badlands, Australia. Australia menjadi benua berpenghuni paling kering di dunia. Badlands sendiri mempunyai padang pasir yang cukup luas dan suhu udara yang tinggi khususnya ketika animo kemarau datang. Suhu permukaan tanah mampu meraih rata – rata 68,89 derajat celcius.

  3. Death Valley, Amerika Serikat. Death Valley pernah tercatat selaku daerah yang mempunyai suhu tertinggi yaitu sekitar 56,67 derajat celcius. Tempat ini juga menjadi daerah terendah, terkering juga terpanas di Amerika Utara.


Demikian klarifikasi mengenai demam isu kemarau. Semoga isu di atas dapat berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon