Senin, 22 Juni 2020

Anemometer: Pemahaman – Jenis – Cara Kerja Anemometer

Saat siang hari, suhu udara akan berkembangdan cuaca sungguh panas. Terutama bagi yang bertempat tinggal di daerah tropis. Namun, di negara yang beriklim sedang yang mengalami isu terkini panas, suhu udara akan meningkat namun kelembapan udara sangat tinggi (Baca: Faktor Yang Mempengaruhi Kelembapan Udara). Hal ini disebabkan sebab keadaan geografis dan juga astronomis daerah tersebut berlawanan dengan yang ada di tempat tropis. Salah satu aspek penunjang kelembapan udara cukup tinggi yakni adanya angin.


Berbicara mengenai angin, telah sejak dahulu era angin dimanfaatkan untuk aneka macam acara manusia mirip melaksanakan perahu layar bagi nelayan dengan mempergunakan angin bahari, mengeringkan pakaian lembap, hingga menjadi sumber tenaga listrik atau PLTA (Pembangkit Tenaga Listrik Angin). Selain itu, angin termasuk sumber daya alam yang dapat diperbarui artinya tidak akan habis meskipun digunakan secara terus menerus (Baca: Jenis-Jenis Sumber Daya Alam). Oleh alasannya adalah itu, beberapa negara sudah mempergunakan angin sebagai sumber daya alternatif pengganti sumber daya alam tidak terbarukan.


Namun, di beberapa negara angin justru menjadi bencana. Sebut saja angin puting beliung, angin angin puting-beliung, angin tornado, dan lain sebagainya. Di beberapa negara, angin lazimnya dibarengi hujan hingga menjadikan topan. Tidak heran bila angin ribut tersebut mengakibatkan aneka macam macam kerusakan dan kerugian baik materi maupun korban jiwa. Saat terjadi badai, kecapatan angin sangatlah tinggi, tak aneh bila angin tersebut mampu menerbangkan benda – benda lain seperti kendaraan beroda empat, atap rumah sampai bangunan. Untuk mengukur kecepatan angin tersebut, para peneliti memerlukan suatu alat yang berjulukan anemometer. Lalu apakah anemometer itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini akan diterangkan mengenai anemometer hingga cara menggunakannya. Mari disimak!


Pengertian Dan Sejarah Anemometer


Anemometer ialah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengenali kecepatan angin dan sering dipakai demi kepentingan di bidang geofisika, meteorologi maupun stasiun prakiraan cuaca. Anemometer sendiri diambil dari bahasa Yunani ialah “anemos” yang bermakna angin. Menurut sejarah anemometer pertama kali dibuat oleh seorang seniman yang berasal dari Italia yakni Leon Battista Alberti pada tahun 1450. Pembuatan anemometer tersebut bermaksud untuk mengetahui kecepatan angin dan juga tekanannya. Saat itu anemometer yang dibuat oleh Alberti berbentukpiringan yang terdapat tulisan arah mata angin sebagai tanda dari mana angin tersebut berhembus. Sedangkan arah dari piringan pertanda kecepatan angin.


Sekitar tahun 1664, seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Robert Hooke membuat alat serupa tetapi dengan melakukan perubahan sehingga menciptakan anemometer terbaru. Di tahun 1708, seorang filsuf dari Jerman Christian Wolff atau lebih dikenal dengan nama Wolfius melakukan pergeseran kembali anomemeter yang sudah ada sehingga dapat mengukur kecepatan angin yang kencang. Anemometer terus mengalami pergantian, hingga pada tahun 1846 seorang penemu dari Irlandia, Dr. John Thomas Romney Robinson dari Armagh Observatory mendapatkan sebuah cup setengah bola yang dipasang pada anemometer yang kita kenal sampai dikala ini. Design yang lebih sederhana serta cukup akurat saat dibaca menjadi keunggulan dari anemometer ini. Abad ke 20 atau pada tahun 1935, anemometer yang dirancang M. J. Brevoort dan U.T. Joyner menjadi lebih akurat dikala mencatat kecepatan angin yang berhembus serta meminimalisir presentase eror yang terjadi.


Fungsi Anemometer


Bagi sebagian besar orang masih cukup ajaib dengan alat ukur yang satu ini. Meskipun demikian, anemometer banyak digunakan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari – hari. Hanya sebagian orang saja yang mengenali fungsi serta faedah dari anemometer tersebut. Sesuai dengan namanya, anemometer berfungsi selaku mengukur kecepatan angin. Tidak hanya itu saja, fungsi lain dari anemometer ialah mampu mengukur gas.


Anemometer bisa juga dipasang di lautan dan dapat dipakai untuk mengukur ketinggian gelombang maritim dengan tetap berprinsip pada kecepatan angin. Selain itu, dengan menggunakan anemometer kita bisa mengetahui berapa tekanan udara (Baca: Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Udara) dan arah angin. Anemometer juga dapat berfungsi untuk memperkirakan cuaca, arah angin dan juga kecepatan angin yang akan tiba.


Jenis – Jenis Anemometer


Perlu dimengerti kalau anemometer ada berbagai macam jenis. Namun secara lazim anemometer terbagi menjadi dua macam adalah velocity anemometer atau anemometer yang berfungsi mengukur kecepatan angin dan anemometer tekanan atau pressure anemometer yang berfungsi mengukur tekanan angin. Jenis anemometer yang sering digunakan ialah jenis velocity anemometer yang berada di dalam alat thermal anemometer atau hot wire anemometer. Prinsip kerja hot wire anemometer ini ialah mengkonversikan pergeseran suhu menjadi kecepatan angin mengingat prinsip utama dari anemometer yaitu menawarkan segala jenis isu mengenai udara.



  1. Velocity Anemometer



  • Cup Dynamometer


Merupakan termometer yang diciptakan oleh Dr. John Thomas Romney Robinson pada tahun 1846. Anemometer ini memiliki tiga cup setengah lingkar yang terpasang di setiap ujung penyangga berupa horizontal.



  • Windmill Anemometer


Anemometer ini seperti dengan kincir angin atau terdapat baling – baling di bab atasnya. Anemometer ini sering digunakan pada daerah yang mempunyai pergerakan angin yang serupa.



  • Hot – Wire Anemometer


Anemometer ini menggunakan suatu kawat panas yang sangat halus. Sehingga saat udara melewati kawat panas tersebut, kawat menjadi cuek sebab terdapat imbas pendinginan dari udara. Anemometer ini sering dipakai untuk mempelajari rinci arus turbulen.



  • Laser Doppler Anemometer


Anemometer ini memakai suatu media berupa perlindungan sinar cahaya yang berasal dari laser yang terbagi menjadi dua balok di mana salah satu balok tidak melekat pada anemometer.



  • Sonic Anemometer


Anemometer ini pertama kali dikembangan pada tahun 1950 dengan menggunakan media berbentukgelombang suara ultrasonik untuk mengenali kecepatan angin.



  • Acoustic Resonance Anemometer


Anemometer ini ialah hasil dari pengembangan sonic anemometer. Pertama kali diciptakan oleh Dr. Savvas Kapartis pada tahun 2000. Sesuai dengan namanya anemometer ini memakai sensor resonansi akustik berbentukultrasonik untuk mengukur kecepatan udara.



  • Ping Pong Ball Anemometer


Anemometer ini terbuat dari bola ping pong atau bola tenis meja yang melekat pada string. Anemometer ini mampu dipakai untuk pembelajaran di sekolah tingkat menengah sebab mudah untuk dibuat.



  1. Pressure Anemometer



  • Plate Anemometer


Anemometer ini merupakan anemometer pertama yang dibuat. Berupa piringan data yang diletakan di atas sehingga angin mampu melalui piringan tersebut. Anemometer ini dipakai di kawasan tinggi alasannya bentuknya yang pipih atau plat. Semakin tinggi daerah kian baik hasil yang diperoleh.



  • Tube Anemometer


Anemometer yang dibuat dari tabung berbahan kaca yang dibentuk U. Di dalamnya terdapat cairan manometer atau pengukur tekanan. Di bab ujung berbentuk horizontal untuk menghadap angin sedangkan ujung yang lain berbentuk vertikal supaya sejajar dengan pemikiran angin.


Cara Penggunaan Anemometer


Cara kerja atau penggunan anemometer berlawanan – beda, tergantung dari jenis anemometer yang digunakan. Hal paling penting yang perlu diketahui dikala memakai anemometer adalah posisikan anemometer dalam keadaan vertikal. Anemometer mampu dipegang atau diletakan pada benda apapun yang menciptakan anemometer mampu tegak secara vertikal. Dengan cara ini, pengukuran memakai anemometer mampu dikerjakan secara tepat.


Untuk mendapatkan hasil yang akurat, seharusnya letakan anemometer pada bidang tetap berupa penyangga. Hal ini bertujuan biar anemometer dalam kondisi stabil untuk mengukur kecepatan angin. Di ketika berbarengan, secara otomatis kecepatan angin akan muncul pada speedometer yang terdapat di anemometer. Anemometer mampu mengukur kecepatan angin dengan tingkat kecermatan meraih 0,5 meter per detik. Sehingga tidak salah kalau anemometer ialah alat ukur yang sempurna untuk mengkalkulasikan kecepatan angin.


Demikian penjelasan perihal anemometer. Semoga gosip di atas dapat bermanfaat dan berkhasiat dalam menambah pengetahuan kalian.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon