Indonesia memiliki pesona keindahan alam yang tidak mampu ketimbang apapun. Salah satu keindahan alam tersebut adalah berbentukgunung. Hampir setiap pulau – pulau yang ada di Indonesia terdapat gunung baik itu gunung yang telah tidak aktif maupun yang masih aktif. Bahkan beberapa gunung menjadi bagian dari suatu pulau itu sendiri mirip yang terdapat pada Gunung Anak Krakatau. Mengapa di Indonesia banyak terdapat gunung khususnya gunung berapi? Hal ini disebabkan alasannya letak Indonesia berada di daerah Ring of Fire atau cincin api, dan pulau yang dilewati cincin api ini dimulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara sampai Papua.
Jika sebelumnya telah dibahas perihal gunung di Bali sampai gunung di Nusa Tenggara, kali ini kita akan membahas mengenai gunung – gunung yang berada di Kepulauan Maluku. Perlu dimengerti bila Kepulauan Maluku terdiri atas beberapa pulau – pulau kecil, bahkan ada beberapa pulau yang sebagian besar ialah gunung. Lalu apa dan dimana sajakah gunung – gunung tersebut? berikut daftarnya.
- Gunung Binaiya
Gunung Binaiya berada di Maluku Utara atau tepatnya berada di pulau Seram dan memiliki tinggi sekitar 3.055 di atas permukaan bahari. Tidak heran bila gunung ini juga masuk ke dalam daftar selaku salah satu Seven Summit yang ada di Indonesia. Gunung Binaiya masuk ke dalam daerah Taman Nasional Manusela dan kalau ingin melakukan pendakian lazimnya cuma diperbolehkan sampai ketinggian 3.027 meter di atas permukaan bahari saja, hal ini disebabkan tempat puncak yakni tempat konservasi dan sudah berlaku dari tahun 1993.
Pendakian di Gunung Binaiya termasuk cukup susah serta memerlukan biaya yang tak sedikit. Setelah mendarat di Ambon, mesti melakukan perjalanan darat untuk menuju Pelabuhan Tulehu yang berada di sebelah timur laut. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kapal cepat menuju Kota Masohi di Pulau Seram. Perjalanan menuju Gunung Binaiya belum final, masih harus melaksanakan perjalanan darat menuju Desa Piliana dengan jarak tempuh sekitar 2 jam. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pendakian hingga sampai ke puncak gunung sekitar 1 – 2 hari dengan jarak dari Desa Piliana ke puncak mencapai kurang lebih 20 km. Maka tidak aneh membutuhkan stamina yang kuat untuk dapat mendaki Gunung Binaiya.
- Gunung Gamalama
Gunung yang berada di Pulau Ternate bisa dibilang selaku pusat pulau tersebut. Gunung Gamalama termasuk gunung vulkanik tertinggi yang masih aktif sampai saat ini dengan tinggi meraih 1.715 meter di atas permukaan maritim. Meskipun tergolong gunung berapi, gunung ini ditumbuhi oleh pepohonan yang lebat hingga ketinggian 1.500 meter. Ada fakta unik tentang Gunung Gamalama yakni, sebagian besar bab tubuh gunung ini ialah pulau Ternate.
Nama Gamalama berasal dari kata “Kie Gam Lamo” yang artinya negeri yang besar dan menjadi simbol kebanggan bagi penduduk yang tinggal di Ternate. Ada sebuah legenda yang berhubungan dengan letusan Gunung Gamalama ialah ihwal asal ajakan Danau Toire. Dahulu danau ini merupakan sebuah desa yang bernama Soela Takomi, saat Gunung Gamalama meletus di tahun 1775 desa Soela Takomi hancur bersama dengan orangnya. Dampak letusan tersebut menghasilkan suatu danau yang dikenal dengan nama Danau Toire.
Gunung Gamalama menjadi salah satu gunung favorit para pendaki alasannya adalah memiliki jalur pendakian yang cukup menantang. Untuk melakukan pendakian tidak akan dikenakan tarif sama sekali, namun lazimnya para tetua etika akan menyarankan untuk melakukan ritual doa terlebih dahulu sebelum melaksanakan pendakian. Tidak cuma itu saja, para pendaki yang ingin mendaki gunung ini dilarang berjumlah ganjil. Para penduduk setempat percaya jika jumlah pendaki ganjil maka salah satu dari pendaki akan menerima bencana alam.
- Gunung Ganapus
Salah satu gunung api yang masih aktif ini berada Kepulauan Banda, mempunyai tinggi sekitar 658 meter di atas permukaan laut. Meskipun termasuk gunung api, panorama alam yang disediakan oleh Gunung Ganapus tidak bisa ketimbang gunung – gunung yang lain. Gunung yang berada di tengah – tengah laut ini bisa didaki selama 3 – 4 jam perjalanan untuk mampu sampai di puncak, tergantung dari kondisi fisik pendaki sampai medan yang ditempuh.
Panorama alam serta tanaman yang asri mampu didapatkan di sepanjang perjalanan menuju puncak gunung, sangat berlawanan dengan Gunung Anak Krakatau yang berada di Selat Sunda, Gunung Ganapus justru banyak ditumbuhi oleh semak belukar hingga pepohonan yang cukup lebat. Tidak heran jika Gunung Ganapus menjadi daerah tinggal bagi 23 jenis burung endemik dan beberapa diantaranya tergolong langka.
Dari atas puncak Gunung Ganapus, mampu dilihat kawah yang menjadi dapur magma yang berada di sebelah barat dan pada sisi timur mampu dilihat keindahan Pulau Naira dan Banda Besar dari kejauhan. Berdasarkan sejarahnya, Gunung Ganapus ternyata ialah generasi keempat dari gunung api purba yang bernama Gunung Lonthor. Selama kurung waktu empat abad Gunung Ganapus sudah meletus sebanyak 24 kali, pedoman lahar yang keluar dari dalam gunung mengalir ke arah bahari lalu membeku membentuk karang. Maka tidak salah jikalau Gunung Ganapus memiliki titik menyelam tercantik dan telah diakui oleh dunia.
- Gunung Dukono
Gunung Dukono terletak di Pulau Halmahera Utara dan merupakan gunung dengan beberapa kawah berapi yang tergolong aktif. Gunung Dukono yang mempunyai tinggi meraih 1.229 meter di atas permukaan maritim ini pernah mengalami erupsi di tahun 1550 dan hasil letusan tersebut berbentuklava yang mengalir sampai ke selat antara Pulau Halmahera dan lereng utara Gunung Mamuya.
Letusan tersebut masuk ke dalam skala 3 menurut Volcanic Explosivity Index. Setelah letusan besar, Gunung Dukono juga sering mengalami letusan namun dalam kecil-kecilan yang terjadi pada tahun 1719, 1869 dan 1901. Akan namun semenjak tahun 1933 gunung ini terus mengalami letusan – letusan kecil terus menerus. Bahkan di tahun 2019 Gunung Dukono sempat mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 400 meter sehingga membuat dua bandara yang berada di Maluku Utara tutup untuk beberapa waktu.
- Gunung Ibu
Kawasan Halmahera termasuk daerah yang banyak memiliki gunung berapi, dan salah satunya ialah Gunung Ibu. Gunung setinggi 1.340 mdpl ini berada di Halmahera Barat dengan bentuk gunung yakni gunung stratovolcano dan puncak gunung berupa kawah vulkanik. Diketahui jika lebar dari sentra kawah ialah 1 km dengan kedalaman 400 meter, dan untuk bagian luar gunung mempunyai lebar sekitar 1,2 km. Gunung Ibu termasuk gunung yang cukup lama tidak aktif dalam pergerakan magmanya, hal ini dibuktikan dari banyaknya tumbuhan yang hidup di seluruh bab hingga dalam kawah gunung. Namun hal tersebut tidak berjalan lama, pada bulan Desember 1998 Gunung Ibu mengalami erupsi dan membentuk kubah lava gres di dasar kawah.
Gunung ini juga tidak menerangkan acara vulkanik dalam abad waktu 15.000 tahun terakhir, dan itu sangat jauh dari batas patokan gunung berapi aktif adalah 10.000 tahun. Gunung yang telah usang tidak mengalami letusan akan melepaskan gas – gas vulkanik menjadi energi yang sangat besar, bahkan letusan tersebut mampu merusak puncak gunung atau keseluruhan bagian gunung. Sehingga pada tahun 2019, Gunung Ibu meletus dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 800 meter, BNPB menganjurkan kepada penduduk sekitar Gunung Ibu untuk tidak boleh melaksanakan kegiatan pendakian dalam radius 2 km dan 3,5 km ke arah kudapan kawah.
Demikian penjelasan mengenai beberapa gunung yang ada di Kepulauan Maluku. Semoga bermanfaat.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon